Materi Berkuda

Hai teman – teman online, pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai artikel yang berjudul Berkuda. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Berkuda?  Mari kita simak penjelasan secara lengkap di bawah ini.

Pengertian Berkuda

Berkuda merupakan suatu aktifvitas atau kegiatan dimana manusia dapat menunggangi, mengendarai, melompat atau berlari dengan menggunakan kuda.

Berkuda dapat termasuk dalam olahraga yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Dimana atlet yang berkuda harus mempunyai keseimbangan yang baik saat menunggang, koordinasi yang baik, dan juga harus penguasaan teknik dasar berkuda kekompakan ketika menunggang dan kemahiran dalam mengendalikan kuda.


Sejarah Berkuda

Olahraga berkuda mempunyai sejarah panjang dan terhormat disekian banyak belahan dunia dan sudah dipraktekkan dalam kemajuan di semua dunia semenjak zaman kuno. Dimana dalam catatan-catatan arkeologi sekitar ini telah mengindikasikan bahwa balapan kuda sudah dapat dipraktekkan di masyarakat Yunani Kuno, Babel, Syria, dan Mesir.

Awalnya masyarakat kuno dan primitif, lebih merasakan bahwa kuda sebagai fauna ternak dan bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu opsi makanan untuk manusia purba pada 5.000 tahun yang lampau. Namun, seiring berjalnnya waktu, terdapat orang yang menjinakkan kuda supaya mau ditunggangi oleh manusia.

Pada perkembangannya hewan berkaki empat ini mendapatkan tempat tersendiri di hati semua bangsawan dan kaum ningrat. Hal ini tentunya tidak terlepas dari tren guna bertaruh pada setiap balapan kuda yang digelar. Taruhan atau judi pada balapan kuda menjadi hal yang lumrah, bahkan dimula perkembangan olahraga ini.

Olahraga kuno berkuda akhirnya sangat populer di masyarakat Yunani dan Romawi. Maka tak heran, penunggang-penunggang kuda terbaik tidak sedikit berasal dari kedua bangsa tersebut. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa kuda jamak dapat juga dipakai sebagai alat transportasi orang maupun barang semasa terjadinya peperangan. Selama abad 400 SM, prinsip-prinsip dasar berkuda ditelurkan bangsa Yunani dan akhirnya sampai saat ini masih menjadi pedoman dalam ketentuan berkuda.

Memasuki jaman Renaissance, tidak sedikit bangsawan yang menelaah dunia seni tunggang di sekolah-sekolah besar menunggang di Eropa. Pada tahun 1532 pertama kali didirikannya sekolah menunggangi oleh Fredrico Gisone dimana Napoli, Italia menjadi lokasinya. Sementara itu, olahraga berkuda di masyarakat Inggris menjadi salah satu olahraga kesayangan kaum bangsawan dengan embel-embel Sport Of Kings. Prancis pun menjadi di antara kiblat pertumbuhan dalam olahraga berkuda dengan sekolah menunggang kuda didirikan di Versailles dan Saumur.

Olahraga polo berkuda merupakan salah satu olahraga beregu yang sangat tua di dunia. Polo berkuda kesatu kali dimainkan oleh kaum pejuang Normadic didaerah Persia (sekarang Iran) pada abad ke 6 sebelum Masehi. Pada waktu itu, Kerajaan Turkoman telah sukses mengalahkan Kerajaan Persia dalam pertandingan yang ditonton oleh publik. Sementara itu, olahraga polo berkuda telah dipopulerkan di Inggris oleh seorang yang bernama John Watson yakni kapten berkebangsaan Irlandia, yang lantas menulis ketentuan dalam permainan polo berkuda.


Jenis-Jenis Berkuda

1. Olahraga Polo Berkuda

Sejak tahun 1850, permainan polo berkuda dapat dan dikenal dengan nama Manopur, dimana sudah banyak disukai masyarakat sehingga olahraga ini dapat di kembangkan menjadi olahraga yang terkenal di berbagai negara. Polo sendiri dapat dikatakan sebagai salah satu olahraga beregu yang dapat dimainkan di atas kuda dengan memiliki tujuan untuk mencetak gol ke gawang lawan. Atlet dapat mengendalikan bola kayu atau plastik ukuran 3 – 3,5 inci menggunakan pemukul panjang yang disebut dengan mallet. Setiap regu polo terdiri dari empat orang pemain dengan jumlah kuda tidak terbatas.

Chukka yakni berlangsung permainan dalam periode tujuh menit. Keseluruhan permainan dapat berlangsung antara empat sampai dengan enam chukka tergantung pada ketentuan peraturan pertandingan dan asosiasi masing-masing. Gol akan dianggap sah apabila bola dapat lewat di antara gawang ditandai dengan dikibarkannya bendera oleh penjaga gawang.


2. Olahraga Gymkhana Berkuda

Gymkhana yakni suatu permainan berkuda yang dilaksanakan oleh penunggang remaja dalam kecepatan yang tinggi untuk dapat melewati atau mengitari rintangan menunggang kuda. Dimana dengan kecepatan tinggi penunggang dapat berjuang untuk melewati atau mengitari rintangan (barrel race) atau mengerjakan permainan-permainan lainnya dengan menunggang kuda.


3. Olahraga Equestrian Berkuda

Ketangkasan yakni salah cabang olahraga berkuda yang dapat melibatkan kuda dan pengendaranya yang harus dapat berinteraksi supaya terjalin kerja sama yang kuat untuk mencapai garis yang sudah di tetapkan. Olahraga equestrian juga terdiri dari berbagai jenis, adapun beberapa jenis olahraga ketangkasannya, yaitu sebagai berikut:

  1. Tunggang Serasi
  2. Lompat Rintangan
  3. Trilomba
  4. Endurance

Teknik-Teknik Berkuda

Olahraga kuda dapat dipertandingkan dalam tunggang yang serasi untuk dapat menjalani latihan yang intensif dan mempunyai hubungan dengan penunggangny. Maka dari itu, terdapat beberapa teknik dalam melakukan olahraga ini. Adapun beberapa teknik dalam melakukan olahraga berkuda, yaitu sebagai berikut:

1. Teknik Endurance

Teknik endurance yakni sebuah teknik dengan kompetisi maraton untuk para penunggang kuda dengan melakukan pengujian ketahanan fisik kuda serta penunggangnya dalam melintasi berbagai macam permukaan dengan jarak yang jauh. Teknik ini terdapat beberapa aturan dalam perlombaan yang sangat menguras fisik tersebut hewan dan penunggangnya maka kuda yang akan mengikuti perlombaan harus sehat dan kuat.

Hal ini menyebabkan hewan yang berkualifikasi harus dapat standby disaat perlombaan dimulai untuk bisa mengevaluasi dengan kondisi kuda-kuda yang menjadi peserta sehingga dapat mengikuti nya dangan memeriksa kondisi kuda-kuda yang di anggap pantas mengikutinya.


2. Teknik Lompat Rintang

Teknik lompat rintang yakni salah satu teknik yang memiliki tujuan untuk dapat melakukan lompat rintang dalam menyelesaikan sebuah lintasan yang telah ditentukan.

Hal ini dilakukan untuk dapat menjatuhkan rintangan yang berbeda-beda dengan tingkat kesulitan maupun dan tipe pertandingan sehingga dapat mengacu pada standar yang telah ditetapkan dalam perlombaan. Lompatan ranting ini juga dapat digunakan dengan terpisah dan masing-masing kombinasi dalam gerakan kuda yang terdiri dari dua sampai tiga rintangan dengan jarak rintangan yang berbeda.


3. Teknik Trilomba

Teknik trilomba yakni suatu teknik dengan berkuda yang akan mengkombinasikan beberapa jenis nomor berkuda sehingga dapat melakukannya dengan baik dalam lintasan alam satu pertandingan.

Teknik ini juga sangat menuntut durabilitas pada daya tahan dan kekutan fisik hewan dan penunggannya yang mengikuti lomba untuk mencapai level kebugaran yang memungkinkan. Dimana penilaian yang menganut sistem penalty points dan dapat juga sebagai prinsipnya dengan fault points dalam satu kali putaran pada peserta dengan jumlah pemenang.


4. Teknik Tunggang Serasi

Teknik tunggang serasi yakni suatu teknik dasar dalam olahraga berkuda untuk dapat menjaga keserasian baik dari penunggang maupun dari hewan kudanya pada saat melakukan suatu gerakan.

Hal ini mungkin akan menjadi salah satu sebab untuk dapat melakukan dalam kompetisi dressage yang resmi karena penunggangnya harus dapat menunjukkan pengalaman penunggang yang baik terhadap hewannya.


Ukuran Lapangan Berkuda

Panjang lintasan untuk arena pacuan kuda yaitu minimal 150 m dan maksimal 1200 m. Luas arena standar internasional yaitu dengan ketentuan 90 x 35 meter, dengan alas atau ground pasir atau rumput.

Baca Juga :  Materi Wushu

Sistem Peraturan Berkuda

Terdapat tiga hal yang akan dinilai dalam sebuah perlombaan berkuda yaitu walk (cara berjalan kuda), trot (cara berlari kecil kuda), dan canter. Sistem pertandingan pada pacuan kuda mengharuskan kuda untuk masuk dalam posisi lima besar agar dapat meneruskan pada tingkat selanjutnya.  Adapun tingkatan tersebut ialah sebagai berikut:

  1. Maiden Race (balapan untuk kuda pemula)
  2. Class D Race
  3. Class C Race
  4. Class B Race
  5. Class A Race
  6. Grade III Race
  7. Grade II Race
  8. Grade 1 Race (grade ini ialah grade paling tertinggi dalam pacuan kuda. Pada Grade I Race, pesertanya harus minimal telah masuk Grade (III). Grade 1 dapat dibagi menjadi 2, yakni untuk kuda lokal dan untuk internasional).

Sistem grade ini dapat menjadikan kuda yang tidak loloskan di kelasnya akan turun ke kelas yang berada di bawahnya. Batasnya hanya hingga Class D Race, sementara kuda yang gagal masuk lima besar akan tetap di kelasnya. Tetapi, bagi kuda unggulan yang benar-benar bagus di Maiden Race bisa langsung masuk dalam kelas Grade III Race.

Selanjutnya, untuk juara Class B dan Class A akan dapat langsung naik ke Grade II Race. Tetapi, aturan ini tidak diberlakukan dan diperbolehkan untuk Grade I Race. Hal ini dikarenakan race ini hanya dapat diikuti oleh kuda-kuda juara yang sudah mengikuti dan menjadi pemenang di berbagai kejuaraan.

Untuk umur yang mengikuti lomba Flat Race (untuk Jumping Race tinggal ditambah 1 tahun) yaitu, sebagai berikut:

  • 2 tahun (mulai dapat mengikuti Maiden Race dan mempunyai Grade I Race khusus untuk para pemula.).
  • 3 tahun (bagi kuda yang telah berhasil di umur 2 tahun, maka akan dapat mengikuti kejuaraan 3 Grade 1 Race).
  • 4 tahun (masa ini merupakan transisi, dimana kuda sudah harus dapat melawan yang lebih tua dari dirinya.
  • 4 tahun kalah di tangan kuda-kuda 5 tahun yang telah mahir, baik dari kemampuan maupun usia).
  • 5 tahun (masa ini yakni masa emas bagi seekor kuda pacu).
  • 6 tahun (masa ini terjadi penurunan, seringnya kuda-kuda juara mulai pensiun dan mulai bereproduksi).
  • Pada umumnya, kuda dapat mengikuti lomba maksimal hingga berusia 8 tahun.

Demikianlah pembahasan artikel mengenai Materi Berkuda Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih.