Lari Gawang

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Lari Gawang?
Mari kita simak penjelasan secara lengkap di bawah ini.

Pengertian Lari Gawang

Lari gawang merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang dapat dipertandingkan di tingkat nasional maupun internasional. Lari gawang disebut juga sebagai lari halang rintang, dapat dikatakan seperti itu karena pelari untuk dapat mencapai garis finish diberikan sebuah halangan ataupun rintangan menggunakan gawang.

Atlet yang memiliki bentuk postur tubuh yang tinggi, sangat disarankan untuk mengikuti pertandingan lari gawang ini, karena kemungkinan besar mereka mudah melewatinya, tetapi tetap harus dapat memperhitungkan kemampuan atlet dalam melakukan tolakan ketika sedang melewati rintangan berupa gawang tersebut.


Sejarah Lari Gawang

Asal usul lari gawang belum dapat diketahui secara pasti, tetapi lari gawang sudah ada sejak dahulu, karena aktivitas lari merupakan bentuk perasaan alamiah seorang manusia dalam melakukan gerakan cepat ketika bahaya mendekat.

Lari gawang masuk kedalam kategori cabang olahraga atletik, dimana atletik merupakan pengelompokan olahraga yang didasarkan pada kegiatan sehari-hari manusia, seperti jalan, lompat, berburu dan lari.

Pada tahun 776 SM cabang olahraga atletik sudah mulai diperlombakan dalam olimpiade kuno Yunani, dengan adanya hal itu menyebabkan cabang atletik semakin berkembang secara pesat, tercatat dalam sejarah pada buku “iliad” terdapat nama-nama atlet seperti Euralius, Epius, Odysseus, Aias dan Argonemon.

 Pada tahun 1912 IAAF (International Athletic Amateur Federation) didirikan dan pada tahun itu olahraga atletik termasuk lari gawang secara internasional yang diatur oleh IAAF, sedangkan di Indonesia badan yang mengaturnya ialah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) yang didirikan pada tahun 1950 di Semarang.


Teknik Lari Gawang

1. Lari Gawang 100 Meter Putri dan 110 Meter Putra

Adapun cara melakukan teknik dasar lari gawang 100 meter untuk putri dan 110 meter untuk putra, yaitu sebagai berikut:

  • Start jongkok adalah start yang digunakan dalam lari gawang.
  • Lari cepat ke arah gawang dan posisi badan sedikit miring ke depan saat melakukan lompatan dan kaki yang memimpin dapat diluruskan.
  • Posisi tangan pada sisi tubuh yang berlawanan dengan kaki yang memimpin, kemudian lakukan ayunan ke arah depan dan mengimbangi gerakan tubuh.
  • Setelah melintasi gawang, gerakkan kaki yang memimpin ke bawah, kembali ke lintasan, ke depan, dan ke arah gawang berikutnya.
  • Kaki yang mengikuti dilangkahkan ke depan ke arah gawang berikutnya.
  • Melakukan sprint dengan cepat dan kuat di antara gawang satu dengan gawang selanjutnya.
  • Posisi bahu dan pinggul dijaga untuk tetap paralel dengan gawang, sedangkan posisi tubuh sedikit naik turun ketika melintasi gawang.
  • Gerakan lari gawang dapat diakhiri dengan melakukan pendaratan dimana posisi kaki diluruskan, sedangkan kaki belakang diangkat tinggi.

2. Lari Gawang 400 Meter

Nomor lari gawang 400 M dapat didasari pad lari panjang 400 M dan lari gawang sprint (100 dan 110 M). Maka dari itu, pelari harus mampu melewati gawang dengan menggunakan kaki manapun, hingga menempuh jarak 400 M pada lintasan garis finish, melompat dengan efisien tanpa memperhitungkan ketajaman tikungan serta mengubah pola langkah yang dilakukan saat pertandingan di antara gawang ketika mulai merasa lelah.

Adapun cara melakukan teknik lari gawang 400 meter yang hampir mirip dengan lari gawang 100/110 meter, tetapi tidak begitu melelahkan karena gawangnya lebih rendah.

  • Posisi badan harus lebih tegap dan tidak terlalu miring saat melakukan lompatan ke arah gawang.
  • Mengangkat kaki yang memimpin hingga horizontal dan meluruskannya ke depan untuk melompati gawang serta menggapai dan kemudian dapat membawa tangan pada posisi tubuh yang berlawanan ke depan untuk dapat mengimbangi gerakan kaki.
  • Kaki yang ditekukkan pada lutut dan diputar ke depan secara horizontal untuk dapat melompati gawang. Kemudian, lutut kaki yang mengikuti diputar ke arah atas dalam setelah kaki dijejakkan ke atas lintasan untuk dapat mengambil langkah selanjutnya.

3. Fase Start Menuju Gawang Pertama

Berikut ini adalah fase start menuju gawang pertama.

  • Setelah melakukan start dan mulai dapat mendekati gawang pertama, selanjutnya bertolak dengan mengangkat pinggang tinggi dan cukup jauh dari gawang yang akan dilalui.
  • Selanjutnya, lakukan angkat lutut secara tinggi, mengangkat paha kaki yang memimpin di atas garis horizontal, menendangkan tumit ke depan untuk meluruskan kaki, serta meluruskan lutut melintasi gawang.
  • Lutut kaki tetap diangkat tinggi selama berlari.

4. Fase Melewati Gawang

Fase melewati gawang dapat diawali dengan gerakan kaki cepat dan mengangkat lutut saat mendekati gawang. Semakin cepat mendekati gawang, akan menyebabkan semakin jauh pula lompatan harus dimulai. Saat pelari melakukan lompatan, tangan dan kaki digerakkan dengan keras.

  • Ketika berada di atas gawang, lintasan gerak tubuh dibuat serendah mungkin dan posisi badan sedikit condong ke depan dan lakukan lutut sedikit ditekuk.
  • Lengan berfungsi membantu keseimbangan ketika berada di atas gawang. Memiliki sebuah tujuan yaitu agar tubuh cepat kembali ke posisi gerak dorong ke depan.
  • Menarik ke depan, kaki yang dapat digunakan untuk dapat menolak dengan cara memutar kaki tersebut ke samping, dalam posisi diangkat tinggi.
  • Setelah kaki yang memimpin melewati gawang, dalam posisi tetap lurus, maka segera diturunkan, dan disusul dengan kaki yang mengikuti.

5. Fase Pendaratan

  • Posisi kaki lurus saat mendarat.
  • Kaki yang mengikuti (kaki belakang) tetap diangkat tinggi. Tujuannya agar dapat bergerak bebas menjangkau ke depan untuk membuat langkah panjang. Pada posisi ini lutut kaki belakang ditekuk.
  • Posisi badan dicondongkan ke depan.

6. Fase Lari diantara Gawang

  • Berlari pada lari gawang, baik dari posisi start dari gawang satu ke gawang lainnya atau ke gawang pertama membutuhkan jumlah langkah kaki yang berbeda antara pelari satu dengan pelari lainnya.
  • Pelari dapat melakukan langkahan sebanyak 8 langkah dari start ke gawang pertama. Saat berada di posisi start,pelari harus dapat menempatkan kaki yang memimpin di belakang dan kaki yang mengikuti di depan.
  • Pelari dapat melakukan langkahan sebanyak 7 langkah dari start ke gawang pertama. Umunya cara ini dipilih oleh pelari yang mempunyai kaki yang panjang, yang mana kaki yang memimpin diletakkan di depan.
  • Pelari menggunakan 9 langkah biasanya dilakukan oleh pemula.

Hal-hal yang sangat perlu diperhatikan setelah melewati gawang, yaitu:

  1. Jejakkan kaki yang memimpin ke permukaan lintasan secepat mungkin setelah melompati setiap gawang.
  2. Gerakkan tangan dan kaki yang mengikuti saat melewati gawang secepat mungkin agar mendarat secara tepat.
  3. Setelah kaki yang memimpin mendarat secara tepat, secepat mungkin lakukan 3 langkah diantara gawang.
  4. Lakukan gerakan secara cepat di antara gawang pertama sampai ke garis finish.

7. Fase Akhir

Fase akhir dalam lari gawang ini dapat dilakukan setelah kaki yang memimpin (kaki depan) berhasil dapat melewati gawang terakhir dan mendarat secara tepat. Selanjutnya ikuti langka berikut ini:

  • Mencondongkan badan ke depan. Bersamaan dengan melakukan hal tersebut, melangkahkan kaki yang mengikuti (kaki belakang) ke depan.
  • Lakukan dengan cara membusungkan dada dan berlarilah secepat mungkin ke arah garis finish.
Baca Juga :  Pengertian Budaya Hidup Sehat, Ciri, Manfaat, dan 3 Contohnya

Peraturan Lari Gawang

Adapun beberapa peraturan lari gawang yang harus diketahui, yaitu sebagai berikut:

  • Semua perlombaan lari gawang, pelari harus lari pada jalurnya masing-masing yang telah ditetapkan, dimulai dari garis start hingga garis finish.

Seorang atlet atau pelari akan didiskualifikas jika melakukan beberapa kesalahan seperti :

  • Pelari menarik kakinya di luar bidang horizontal yang terletak di atas gawang pada saat melewati gawang tersebut.
  • Pelari yang melompati gawang tidak pada lintasannya.
  • Pelari yang sengaja menjatuhkan gawang menggunakan kaki atau tangan.
  • Jumlah gawang yang harus dilewati oleh pelari yaitu berjumlah 10 buah, baik itu pada nomor lari 100 meter, 110 meter dan 400 meter.

Adapun nomor lari gawang, yaitu sebagai berikut:

  • 110 meter putra dengan ketinggian gawang 1,067 meter
  • 400 meter putra dengan ketinggian gawang 0,914 meter
  • 400 meter putri dengan ketinggian gawang 0,762 meter

Adapun peralatan yang digunakan dalam lari gawang, yaitu sebagai berikut:

  • Jumlah gawang minimal 80 buah, sedangkan untuk perlombaan 10 buah.
  • Tinggi gawang: 100 m putri dengan tinggi 0,838 m ; 110 m putra dengan tinggi 1,067 m ; 400 m putri dengan tinggi 0,762 m ; 400 m putra dengan tinggi 0,914 m.
  • Lebar gawang maksimal 1,20 meter.
  • Panjang maksimal bagian dasar 0,70 meter.
  • Berat total sebuah gawang tidak boleh >10 kg. Lebar palang kayu 7 cm, tebalnya 1-2 cm, tepi palang dibulatkan agar tidak tajam.
  • Palang di cat berwarna belang putih dan hitam dengan ketentuan warna hitamnya selebar 22,50 cm, kedua tepinya harus berwarna putih.

Demikianlah pembahasan artikel mengenai Lari Gawang : Pengertian, Sejarah, Teknik & Peraturannya Lengkap. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih.