Rumus Taksiran Berat Janin (TBJ) dan Cara Menghitungnya

Taksiran berat janin (TBJ) perlu dihitung sesuai dengan usia kehamilan. Bobot janin akan memperlihatkan tanda-tanda kandungan yang baik.

Mayoritas dari ibu hamil (bumil) mungkin akan melakukannya melalui pemeriksaan ultrasonografi atau USG. Namun ternyata, bumil bisa menghitung sendiri perkiraan berat janin di dalam kandungan dengan rumus tertentu.

Ibu hamil atau biasa dikenal dengan singkatan “bumil” perlu menghitung berat badannya dari minggu ke minggu kehamilan untuk memperkirakan berat lahir janin saat dilahirkan.

Janin yang mempunyai bobot kelahiran relatif kecil (kurang dari 2,5 kilogram) sering kali terlahir dengan keadaan prematur. Sementara itu, janin yang mempunyai bobot kelahiran relatif besar (lebih dari 4 kilogram) sering kali terlahir dengan risiko komplikasi masalah kesehatan tertentu.

Apakah Grameds, sudah tahu apa yang dimaksud dengan berat janin? Sudah tahu bagaimana cara menghitung berat janin? Tenang, di artikel ini, akan dibahas lebih jauh tentang berat janin, jadi simak ulasan ini sampai selesai, ya.

Apa itu Taksiran Berat Janin?

Taksiran berat janin (disingkat: TBJ) merupakan cara untuk memprediksi bobot janin ketika berada di dalam kandungan ibunya.

Info yang didapatkan juga bisa dipakai untuk memantau perkembangan janin. Bobot janin yang relatif kecil maupun besar bisa meengakibatkan komplikasi ketika persalinan. Komplikasi tersebut dapat membahayakan nyawa calon bayi dan ibu hamil.

Melalui informasi TBJ, kondisi yang tidak normal bisa segera ditangani. Kalkulasi TBJ adalah suatu komponen terpenting dalam asuhan antenatal yang digunakan dalam proses kehamilan maupun sebelum persalinan.

Penentuan TBJ ketika masa hamil bisa mencegah tingkat mortalitas maupun morbiditas pada proses persalinan. Tepatnya TBJ juga dapat memengaruhi tata laksana persalinan.

Cara Menghitung Taksiran Berat Janin

Rumus Taksiran Berat Janin

Cara menghitung TBJ bisa menggunakan sejumlah rumus. Namun, sebelumnya bumil perlu mengukur tinggi fundus uteri (TFU) terlebih dahulu. TFU didapatkan dengan cara pengukuran jarak antara tulang kemaluan dengan rahim bumil bagian atas. Jika sudah didapat, cara menghitung TBJ bisa mengikuti rumus sebagai berikut.

1. Rumus Johnson Toshack

Penghitungan TBJ janin menggunakan rumus ini, yaitu (TFU – N) x 155. N sendiri memiliki nilai 11/12/13, tergantung posisi kepala janin.

  • Kepala janin belum melewati tonjolan tulang ilium atau disebut dengan spina ischiadica: 11.
  • Kepala janin sudah melewati tonjolan tulang ilium atau disebut dengan spina ischiadica: 12.
  • Kepala janin belum masuk pintu atas panggul: 13.

2. Rumus McDonald

Untuk menghitung taksiran berat janin sesuai usia kehamilan dengan rumus McDonald, bumil memerlukan pita meteran untuk mengukur TFU dan lingkar rahim, baik tinggi maupun lingkar rahim dinyatakan dalam sentimeter.

Symphysiofundal height (SFH) atau tinggi rahim diukur dari ujung tulang kemaluan sampai dengan puncak rahim (di bawah dada). Sementara itu, abdominal girth (AG) atau lingkar rahim diukur dengan melingkarkan pita meteran sejajar dengan pusar ibu hamil.

Setelah mengukur, masukkan angka yang ibu dapatkan ke rumus menghitung perkiraan berat janin sesuai usia kehamilan ala McDonald, cara menghitung berat badan janin ini sebagai berikut.

Taksiran berat janin (TBJ) = Symphysiofundal height (SFH) X Abdominal girth (AG).

Untuk mendapatkan hasil yang akurat, terdapat dua hal yang harus ibu perhatikan ketika mengukur SFH dan AG, yaitu:

  • Kandung kemih ibu hamil sebaiknya dalam keadaan kosong ketika diukur, artinya bumil sebaiknya buang air kecil terlebih dahulu sebelum melakukan pengukuran SFH dan AG.
  • Angka SFH seharusnya sama dengan usia kandungan bumil (dalam hitungan minggu). Jadi, SFH akan menunjukkan 23 sentimeter ketika usia kehamilan 23 minggu.
  • Nilai SFH yang mempunyai selisih lebih dari 3 sentimeter menunjukkan terdapat masalah dalam kehamilan, contohnya level air ketuban yang tidak wajar, bayi dalam posisi horizontal, adanya fibroid rahim, dan kehamilan dengan janin kembar.

Namun demikian, kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perhitungan ini bisa saja terjadi. Jika bumil mengalami hal tersebut, konsultasikan dengan dokter kandungan atau lakukan perhitungan perkiraan berat janin sesuai usia kehamilan dengan rumus lainnya.

3. Rumus Niswander

Cara menghitung TBJ dengan menggunakan rumus Niswander hampir serupa dengan rumus Johson Toshack, tetapi kalkulasinya memang sedikit lebih sukar. Rumus yang digunakan adalah (TFU – 13) : 3 x 453,6.

4. Rumus Risanto

Rumus ini dibuat oleh Risanto Siwosudarmo pada 1990. Formulasinya dibuat berdasarkan populasi masyarakat Indonesia. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Poltekkes Malang menyatakan jika rumus tersebut tidak digunakan secara luas oleh tenaga medis. Rumus yang digunakan adalah 127,6 x TFU – 931,5.

5. Formula Dare

Formula Dare dapat dikatakan sebagai perhitungan yang paling sederhana daripada rumus TBJ yang lain. Namun, untuk mendapatkan TBJ, bumil harus mengukur lingkar perut (LP) ibu hamil terlebih dahulu. Lingkar perut yang diperoleh lantas dihitung dengan satuan sentimeter. Rumus yang digunakan adalah TFU x LP.

Perlu diingat, hasil hitungan dari rumus di atas belum tentu akurat. Terlebih, kalkulasi TFU mempunyai subjektivitas yang relatif tinggi, tergantung dari ketebalan kulit masing-masing para bumil.