Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik, Ciri, dan Penyebabnya

Asam lambung rupanya manjadi salah satu penyakit yang sudah umum ditemui hingga saat ini. Biasanya orang-orang mengenalnya dengan sebuatn GERD atau Gastroesophageal reflux disease. Penyakit ini cukup rentan terhadap berbagai jenis makanan. Sehingga, ketika kamu mempunyai riwayat penyakit ini, maka harus pintar memilih dan memilah makanan yang aman untuk lambung. Tak hanya disebabkan oleh makanan, ternyata ada beberapa kebiasaan buruk yang tak disadari juga menjadi penyebab asam lambung bisa naik. Tentunya, hal tersebut perlu dihindari. Jadi, apa saja kebiasaan yang menjadi penyebab asam lambung naik? Berikut kami akan jelaskan beberapa kebiasaan yang bisa dihindari agar tidak membuat asam lambung naik dan pertolongan pertama saat asam lambung naik yang bisa kamu lakukan.

Penyebab Asam Lambung Naik

penyebab asam lambung naik

Seperti yang telah diketahui, penyakit asam lambung disebabkan karena naiknya asam lambung menuju esofagus atau biasa kita kenal kerongkongan. Kondisi ini biasanya terjadi pada saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung mengalami iritasi. Naiknya asam lambung ini dianggap kondisi yang umum, tetapi kerap kali bisa menimbulkan nyeri pada ulu hati atau mulas pada area dada bagian bawah. Masalah inilah yang disebut juga dengan Gastroesophageal reflux disease (GERD).

Tak hanya itu, seseorang dengan GERD ternyata dapat mengidap refluks asam yang ringan paling tidak dua kali seminggu, serta gangguan yang parah paling tidak sekali dalam seminggu. Oleh karena itu, setiap orang dengan masalah ini perlu mengetahui beberapa cara untuk meredam gejalanya dengan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan. Kira-kira apa sih yang menyebabkan asam lambung ini bisa naik? Berikut penjelasannya.

1. Terlalu Sering Makan Berlebihan

Sebagai informasi, ketika kita makan terlalu banyak ternyata tidak hanya menyebabkan kantuk dan perut begah, tetapi hal ini juga dapat membuat asam lambung naik. Sebab, saluran kerongkongan dan lambung digerbangi oleh sebuah otot berbentuk cincin yang dinamakan otot sfingter esofagus bagian bawah (lower esephageal sphincter) atau biasa disebut LES. Semakin buncit perut karena terlalu banyak makan mengakibatkan lambung juga semakin mengembang hingga batas toleransinya. Hal ini akan menjadikan otot sfingter juga ikut meregang sehingga katupnya tak bisa menutup dengan rapat.

Dengan kondisi otot sfingter yang longgar maka kemungkinan makanan yang sudah tercerna dan menumpuk di dalam lambung naik kembali ke atas kerongkorongan. Refluks asam lambung inilah yang akan terjadi setelah makan yang berlebihan. Selain karena porsi makanan yang lebih, beberapa orang juga tak akan sadar makan kebanyakan dengan tempo mengunyah yang bisa dibilang cepat. Kebiasaan makan cepat ini juga bisa menyebabkan perut membuncit setelah makan sehingga menimbulkan asam lambung menjadi naik.

2. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas

Faktor ini ternyata juga mampu mengacaukan fungsi otot halus yang berfungsi untuk mencegah naiknya asam lambung, Efek dari berat badan yakni membuat kekuatan otot halus untuk tetap tertutup menjadi berkurang. Sehingga, otot halus di esofagus dapat terbuka di waktu tertentu dan menimbulkan perih di ulu hati at gejala lain akibat kenaikan asam lambung. Maka, selain perlunya memperhatikan makanan yang menjadi pemicu naiknya asam lambung, kamu juga sebaiknya menjaga berat badan untuk kesehatan perut dan tubuh secara keseluruhan.

3. Kebiasaan Berbaring Setelah Makan

Disarankan untuk tidak langsung berbaring di kasur yang empuk setelah makan. Alangkah baiknya, untuk berdiri atau duduk setidaknya tiga jam sebelum kamu akan berbaring untuk tidur siang atau istirahat di malam hari. Mengapa? Karena adanya gravitasi membuat asam lambung tetap berada di lambung jika kamu tidak berbaring setelah makan.

Oleh karena itu, atur waktu makan dengan baik. Hindari makan atau menikmati camilan yang terlalu dekat dengan jam tidur. Selain itu, posisi kepala saat tidur juga perlu diperhatikan. Idelanya harus lebih tinggi dari kaki apabila memiliki riwayat penyakit asam lambung. Kamu bisa saja menggunakan kerangka ranjang tempat tidur yang mampu mengatur tinggi di bagian kepala atau menggunakan bantalan busa untuk menopang tubuh bagian atas.

4. Makan Makanan Penyebab Asam Lambung Naik Secara Berlebihan

Ternyata, sejumlah kandungan pada makanan tertentu dapat mengganggu fungsi otot halus di bagian bawah esofagus. Seperti halnya, makanan cepat saji yang tinggi lemak dan minyak. Kedua hal itu membutuhkan waktu lama untuk dicerna sehingga bertahan lebih lama di lambung. Apabila lambung cukup penuh karena makanan sulit untuk dicerna, maka otot halus dapat tidak sengaja tertekan sehingga terbuka dan memungkinkan asam lambung untuk “menggerogoti” kerongkongan. Beberapa makanan lain juga dapat menjadi penyebab, tetapi tak setiap orang memiliki makanan pemicu yang sama.

Jika kamu sering merasakan gejala akibat kenaikan asam lambung setelah mengonsumsi makanan tertentu, mungkin tidak ada salahnya jika jenis makanan tersebut dikurangi atau dieliminasi dari pola makan harian. Misalnya, memakan makanan tertentu seperti jeruk, tomat, cokelat, mint, bawang putih, bawang merah, atau makanan pedas dan berlemak juga dapat memicu asam lambung. Apalagi kalau memakannya secara berlebihan. Selain itu, ada juga makanan pedas, berlemak, dan berminyak yang merupakan makanan pemicu asam lambung. Hal ini dikarenakan makanan pedas, berlemak dan berminyak mengandung banyak cabai, minyak, dan lemak yang dapat merangsang peningkatan produksi asam lambung.

5. Ngemil Dekat Waktu Tidur

Sebenarnya tak ada masalah ketika mau ngemil saat menjelang waktu tidur, namun disarankan memilih cemilan yang tepat dan batasi porsinya. Jenis cemilan yang bisa dianggap aman untuk dikonsumsi penderita asam lambung antara lain buah yang tidak asam seperti alpukat, pepaya, pisang, apel, melon, semangka, kacang-kacangan, kue pretzel, keripik jagung panggang, atau edamame. Selain itu, hindari makanan atau minuman seperti meminum kopi terlalu sering karena bisa mengganggu kerja lambung.

6. Minum Alkohol, Soda, Kopi, atau Teh Berlebihan

Penyebab asam lambung naik lainnya adalah mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol, kafein, dan minuman berkarbonasi berlebihan. Perlu diketahui, mengonsumsi minuman beralkohol, soda, kopi ataupun teh dapat menimbulkan iritasi sehingga mengikis lambung sedikit demi sedikit. Hal ini mengakibatkan sistem pencernaan akan lebih rentan terhadap efek samping dari peningkatan produksi asam lambung.

7. Ada Tekanan Pada Perut Saat Hamil

Masalah naiknya asam lambung pada ibu hamil sering terjadi, biasanya ibu hamil akan mengalaminya ketika usia kandungannya menginjak 5 bulan. Kondisi ini akan membuat ibu tidak nyaman jika diikuti dengan sembelit. Naiknya asam lambung ini sering disertai dengan adanya nyeri atau panas pada dada, meski tidak ada keterkaitan khusus antara masalah ini dengan jantung. Naiknya asam lambung juga membuat ibu akan mengalami heartburn. Hal ini akan terjadi ketika katup antara lambung dan kerongkongan tidak memiliki kemampuan untuk mencegah asam lambung lewat kembali ke kerongkongan.

Baca Juga :  Pengertian Epilepsi: Gejala, Jenis, dan Faktor Penyebab Penyakit-Nya!

Selama hamil, hormon progesteron membuat katup menjadi lebih rileks, sehingga heartburn sendiri akan lebih sering terjadi. Kondisi ini juga memungkinkan asam lambung masuk ke kerongkongan dan mengiritasi bagian lapisannya. Heartburn dan naiknya asam lambung serta masalah pencernaan lainnya ini lebih sering terjadi memasuki trimester ketiga kehamilan karena ukuran janin yang akan bertambah besar dan pertumbuhan rahim memberikan tekanan yang lebih besar pada bagian usus dan lambung.

Tekanan yang terjadi pada perut juga mendorong asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Penyebab lain yang memicu naiknya asam lambung ketika hamil selain membesarnya rahim dan janin serta faktor yang berkaitan dengan hormon adalah peningkatan hormon progesteron. Hormon ini menjadi penyebab makanan yang ibu konsumsi lebih lambat dicerna, sehingga ibu merasa kenyang lebih lama. Pada akhirnya, ini akan meningkatkan peluang terjadinya heartburn.

8. Kebiasaan Merokok

Merokok juga dapat menjadi salah satu faktor naiknya asam lambung karena merokok dianggap dapat mengganggu fungsi lower esephageal sphincter (LES). Selain itu, merokok dapat meningkatkan sekresi asam dan mengurangi produksi air ludah yang dapat menetralkan efek asam di mulut. Lebih baik, para perokok aktif dapat mengurangi atau berhenti merokok untuk mencegah intensitas asam lambung naik.

9. Efek Samping Obat Tertentu

Sejumlah obat-obatan tertentu juga mampu melemaskan otot halus di esofagus. Contohnya adalah obat-obatan pereda rasa sakit yang termasuk dalam kategori obat antiperadangan. Dapat dikatan, selain makanan, ada sejumlah kebiasaan yang menjadi pemicu kenaikan asam lambung.

Sebagai informasi, mengonsumsi suplemen makanan dan obat-obatan tertentu seperti aspirin, ibuprofen, pelemas otot, atau obat tekanan darah juga dapat membuat iritasi pada lapisan esofagus yang menyebabkan sakit maag maupun memicu asam lambung. Bahkan beberapa di antaranya dapat memperparah penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD).