Ketika memasuki musim hujan, terkadang kita merasa cemas, karena jemuran jadi nggak kering. Tidak hanya itu, ketika musim hujan tiba biasanya akan muncul petir atau halilintar. Ketika adanya petir ini akan memunculkan suara yang mengagetkan, atau mungkin akan bersembunyi karena merasa takut, lalu apakah kamu termasuk orang yang kaget ketika mendengar petir?
Dalam Islam, seorang Muslim dianjurkan membaca doa petir ketika mendengar petir. Lalu, bagaimana bacaan doa mendengar petir? Yuk kita simak lebih lanjut doa ketika mendengar Petir pada artikel ini.
Pengertian Petir
Petir, kilat atau halilintar merupakan sebuah gejala alam yang biasanya muncul pada saat musim hujan dan membuat langit memunculkan kilatan cahaya yang sesaat dan menyilaukan. Beberapa saat kemudian akan disusul dengan suara yang menggelegar atau disebut dengan guruh. Kemudian, perbedaan waktu munculnya ini disebabkan karena adanya perbedaan antara kecepatan suara dan juga kecepatan cahaya.
Petir merupakan suatu gejala alam yang dapat dianalogikan dengan sebuah kondensator raksasa, dan saat lempeng pertama berupa awan atau bisa lempeng negatif atau lempeng positif dan juga lempeng keduanya yaitu bumi atau dianggap netral.
Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud Interconnected cloud) yang salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Petir yang terjadi karena adanya suatu perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan ini terjadi pada awan karena awan bergerak secara terus menerus dan secara teratur, selama pergerakannya pula dengan awan lainnya sehingga dalam muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi atau atas atau bawah, sedangkan pada muatan positif akan berkumpul pada sisi yang sebaliknya.
Jika terdapat sebuah perbedaan pada potensial yang terjadi antara awan dan bumi yang cukup besar, maka akan terjadinya pembuangan muatan negatif atau elektron dari awan ke bumi maupun sebaliknya untuk mencapai suatu keseimbangan. Pada proses pembuangan muatan inilah pada media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang dalam batas isolasi seperti udara inilah akan terjadinya ledakan suara.
Petir lebih sering terjadi pada masa musim hujan karena pada keadaan inilah udara yang mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga pada daya isolasinya makin turun dan arusnya yang mudah mengalir. Karena terdapat awan dengan muatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga dapat terjadi antar awan yang berbeda muatannya.
Manusia selalu mencoba untuk menjinakkan dari keganasan alam, salah satunya adalah akan bahayanya sambaran petir. Dalam hal ini terdapat beberapa metode supaya dapat melindungi diri dari lingkungan dari sambaran petir. Lalu, metode yang paling sederhana tetapi juga sangat efektif yaitu metode Sangkar Faraday. Metode ini adalah melindungi pada area yang hendak untuk diamankan dengan melingkupinya atau dengan memakai konduktor yang dapat dihubungkan dengan pembumian.
Ayat Al-Quran yang Berisi Tentang Petir
Sedangkan petir merupakan sebuah tanda kebesaran Allah SWT. Cahaya yang terang disertai kilatan di langit terkadang membuat takut dan khawatir. Apalagi petir juga diiringi dengan gemuruh yang suaranya cukup menggema.
Ar-Ra’ad ayat 12-13
Petir, kilat dan juga halilintar merupakan tanda kebesaran Allah SWT. Fenomena petir ini bahkan disebutkan dalam Al-Quran surat Ar-Ra’d ayat 12-13:
هُوَ الَّذِي يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنْشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَ
Huwallazī yurīkumul-barqa khaufan wa ṭama’aw wa yunsyi`us-sahābas-siqāl
Artinya: “Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung.” (Ar-Ra’d: 12).
وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ
Wa yusabbihur-ra’du bihamdihī wal-malā`ikatu min khīfatih, wa yursilus-sawā’iqa fa yuṣību bihā may yasyā`u wa hum yujādiluna fillāh, wa huwa syadīdul mihāl
Artinya: “Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menyampaikannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya”. (Ar-Ra’d: 13).
Petir memiliki kekuatan yang dahsyat. Sebuah sambaran petir berukuran rata-rata memiliki energi yang dapat menyalakan sebuah bola lampu 100 watt selama lebih dari 3 bulan.
Besarnya kekuatan petir ini mengandung listrik sebesar 20.000 amp. Kilat bergerak dengan sangat cepat yakni 150.000 km/detik atau setara dengan setengah kecepatan cahaya dan 100.000 kali lebih cepat daripada suara.
Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat celcius. Belum lagi cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang dibandingkan cahaya 10 juta bila lampu pijar dengan daya 100 watt.
An-Nur ayat 43
Dahsyatnya kekuatan petir ini juga pernah disampaikan melalui surat An-Nur ayat 43, Allah SWT menggambarkan kekuatan petir.
يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ
yakādu sanā barqihī yaż-habu bil-absār
Artinya: “Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
Doa Mendengar Petir
Berikut ini doa ketika mendengar petir. Dalam riwayat dengan sanad yang dhaif atau lemah, doa saat mendengar petir yang dilantunkan Rasulullah SAW.
اَلًلهُمَ لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا قبل ذلك
Allahumma la taqtulna bighodobika walatuhlikna biadzabika waafina qobla dzalika
Artinya: “Ya Allah, janganlah kau bunuh diriku dengan kemarahan-Mu, dan janganlah kau rusak diriku dengan siksa-Mu, dan maafkanlah aku sebelum semua itu.”
Selain itu, dalam kitab al-Muwaththa’ melalui sanad dan shahih disebutkan, ketika mendengar guruh, ini doa mendengar petir yang dilantunkan Rasulullah;
سُبْحانَ الَّذي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
Subhânal-ladzî yusabbihur ra‘du bihamdihi walmalâ-ikatu min khîfatihi
Artinya: “Maha suci (Allah) Dzat yang guruh itu bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya.”
Tanda Mendengar Petir Dalam Islam
-
Mendengar petir berarti sedang mendengar kebesaran Allah SWT.
Seperti yang telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya, petir merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Swt. Hal ini sudah disebutkan dalam Al-Qur’an surah Ar Ra’d ayat 12, berikut bunyinya:
هُوَ الَّذِيْ يُرِيْكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَّطَمَعًا وَّيُنْشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَۚ
Artinya: “Dialah yang memperlihatkan kilat kepadamu, yang menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia menjadikan mendung.” (QS. Ar Ra’d: 12).
-
Mendengar petir berarti sedang mendengar tasbih para malaikat
Petir juga menandakan bahwa malaikat penjaga langit sedang bertasbih kepada Allah Swt. Tanda mendengar petir yang selanjutnya ini juga disebutkan dalam Al-Qur’an surah Ar Ra’d ayat 13, berikut bunyinya:
وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيْبُ بِهَا مَنْ يَّشَاۤءُ وَهُمْ يُجَادِلُوْنَ فِى اللّٰهِ ۚوَهُوَ شَدِيْدُ الْمِحَالِۗ
Artinya: “Dan guruh bertasbih memuji-Nya, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, sementara mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia Maha Keras siksaan-Nya.” (QS. Ar Ra’d: 13.