Tolak peluru merupakan salah satu cabang olahraga atletik dengan cara melemparkan bola besi sejauh mungkin dari titik lempar ke pendaratan dengan teknik dan peraturan yang sudah ditentukan.
olahraga tersebut bisa dilakukan di luar atau didalam ruangan. Tolak peluru merupakan salah satu dari olahraga tolak peluru yang bisa dilakukan didalam ruangan.
Karena tolak peluru tidak membutuhkan pendaratan yang sangat jauh dan luas. Karena rekor dari dulu sampai sekarang belum ada yang melebihi 25 jarak 25 meter.
Tolak peluru adalah salah satu olahraga berat yang tidak sembarang orang untuk melakukanya.
Walaupun olahraga tersebut terlihat seperti melakukan tolakan bola besi lalu selesai.
Rata-rata para atlet kelas dunia memiliki postur tubuh yang besar laki-laki dan perempuan dan mempunyai energi yang kuat untuk melakukan tolakan dan ada pula atlit tolak peluru yang mempunyai postur tubuh sedang.
Faktor penentu dalam olahraga tersebut ada dua yaitu postur tubuh atlet dan tekniknya.
Memang postur tubuh yang besar mempunyai energi yang besar dan cocok untuk olahraga tersebut.
Namun bukan berarti atlit yang mempunyai postur tubuh kecil atau sedang tidak bisa melakukanya.
Asalkan tolak peluru dilakukan dengan cara yang baik dan benar dan dilakukan menggunakan energi yang besar makahasil tolakan juga bisa jauh.
Gaya Tolak Peluru
Olahraga tolak peluru mempunyai tiga gaya yang digunakan didalam pertandingan yaitu gaya klasik, gaya spin (berputar) dan gaya glide (meluncur).
Dari gaya tersebut hanya gaya meluncur dan berputas yang masih digunakan pada saat ini.
Penjelasan gaya tolak peluru:
Gaya Glide (meluncur)
Gaya glide pertama kali digunakan oleh Parry O’Brien dari Amerika Serikat pada tahun 1951.
Gaya ini dilakukan dengan cara atlit melakukan setengah putaran terlebih dahulu sebelum melontarkan peluru.
Pada gaya glide atlet menghadap ke belakangpada persiapan awalnya lalu mendorong tubuh ke arah belakang setelah itu menghadap ke depan lalu melontarkan peluru.
Lemparan terjauh dengan menggunakan gaya glide dimiliki oleh tim German yaitu Ulf Timmermann dengan jarak lemparan sejauh 23,06 meter.
Gaya klasing (samping)
Gaya klasik merupakan gaya yang paling tua dan tidak ada yang tahu penemu dari gaya tersebuy.
Gaya tolak peluru tersebut menggunakan awalan menyamping yaitu menghadap kesamping dalam posisi siap sebelum melakukan menolak peluru.
Pada gaya tersebut pelurudipegang dengan kedua tangan, dan tangan kanan menyangga peluru diatas bahu, Dan tangan sebelah kiri memegang peluru bagian atas.
Dan pada akhirnya peluru tersebut di lempar dengan satu tangan saja yaitu tangan kanan.
Gaya Spin (berputar)
Gaya berputar pertama dilakukan oleh Aleksander Baryshnikov dari Rusia pada tahun 1972 dan membuat rekor baru putra dengan jarak 22 meter.
Sebelum melakukan lemparan atlet melakukan putaran 360 derajat sebelum lemparan dilakukan.
Gaya tersebut mampu memberikan momentum yang terbaik untuk melempar peluru sejauh-jauhnya.
Gaya berputar tersebut adalah gaya yang paling sulit karen atlet tidak hanya fokus pada tolakan saja tetapi juga pada gerakan berputar yang baik.
Kalau atlet melakukan sedikit saja kesalahan pada gerakan memutar maka akan berakibat buruk pada lemparanya dan bisa berujung kegagalan juga.
Atlet terbaik dalam tolak peluru menggunakan gaya tersebut yaitu Rabdy Brandes yang berhasil melempar dengan jarak 23.12 meter.
Teknik Tolak Peluru
Teknik terpenting didalam tolak peluru yaiyu terletak pada gaya untuk melakukan tolakan.
Posisi jari dalam memegang peluru tidak terlalu penting tetapi peluru bisa dipegang dengan posisi senyaman mungkin agar bisa menahan bola pada saat tolakan.
Sementara pada posisi awal peluru akan stabil karena selalu menempel dileher.
Berikut adalah penjelasan selengkapnya tentang teknik dari awal sampai melakukan tolakan dengan dua gaya yaitu gaya spin dan gaya glide:
Teknik Tolak Peluru Gaya Spin (berputar)
Gaya spin mirip dengan gaya lempar cakram yang berputar dalam melakukan putaran.
Awalnya dilakukan dengan cara gaya glide yaitu atlet menghadap ke belakang lalu tangan kanan memegang peluru dan menempelkanya ke leher, Badan dalam posisi yang tegak dan kepala miring.
Selanjutnya kedua kaki disejajarkan , lalu yang pertama kaki kiri menjadi tumpuan supaya kaki kanan bisa diayunkan menuju tengah lingkaran.
Setelah itu kaki kanan menuju area tengah lingkaran dan posisi dari kaki kanan masih membelakangi area pendaratan dan sudah bersiap menjadi poros.
Sebelum kaki kanan menapak tengah lapangan , kaki kiri yang sebelumnya menjadi porosdiangkat dan diayunkan dengan gerakan yang melingkar sehingga kaki kaki kanan yang menjadi poros pada akhir putaran tubuh.
Kaki sebelah kiri ditapakan di daerah belakang kaki kanan sejajar dengan jarak sebahu lenih sedikit dan posisi tubuh menajadi serong mengarah ke samping belakang.
Saat seletah kaki kiri jatuh maka tubuh dihadapkan bersama dengan tangan sebelah kanan melakukan tolakan peluru dengan kekuatan yang penuh ke arah.
Depan dengan putaran tumit, pinggul, lutut dan dada ke arah depan untuk memberikan tambahan dari daya dorong.
Setelah peluru terlempar kemungkinan besar tubuh masih berputar karena energi yang dilepas membentuk garis putaran tubuh.
Teknik Tolak Peluru Gaya Glide
Posisi awal yaitu dengan cara mengahdap tubuh ke arah belakang dan membelakangi sektor pendaratan.
Memegang peluru dan menempelkanya ke leher sehingga posisi dari kepala miring ke kanan untuk menyesuaikan peluru.
Teknik tersebut dilakukan atau disesuaikan dengan kenyamanan atlet atau pelempar dalam melakukan teknik tersebut.
Selanjutnya posisi badan sedikit menunduk ke bawah dan condong kesisi kanan maka posisi dari bahu kiri lebih tinggi.
Kaki kanan tekuk sedikit supaya memberikan daya tolakan dan kaki kiri posisikan pada daerah belakang. Bisa sedikit ditekuk atau lurus dengan ujung kaki menyentuh lantai.
Setelah itu saat akan melakukan luncuran 180 derajat badan sedikit dicondongkan kedepansehingga ujung kaki dari kaki kiri bisa terangkat dari lantai.
Lalu kaki sebelah kanan melakukan tolakan dan kaki kiri terdorong sampai balok batas lempar.
Waktu momen tersebut tubuh bersama berputar mengarah ke depan dan tangan kanan melempar atau melakukan tolakan sekuat tenaga.
Saat tangan kanan melakukan tolakan maka geserlah posisi kepala agar tidak menjadi halangan laju peluru saat mengarah ke sektor pendaratan.
Kalau atlet kidal maka lakukan hal tersebut dengan kebalikanya atau menggunakan tubuh sebaliknya dan menggunakan cara yang sama.
Peraturan Tolak Peluru
Dalam olahraga tolak peluru ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi atau tidak boleh dilanggar oleh para atlet.
Berikut 9 peraturan tolak peluru:
- Atlet atau peserta boleh memasuki lingkaran tolakan dari mana saja. Bianya peserta atau atlet memasuki lingkaran dari sisi samping dan belakang.
- Atlet atau peserta tidak boleh memakai atribut seperti sarung tangan tetapi boleh memakai pelindung dari ruas jari selama waktu pertandingan.
- Setelah dipanggil atlet atau peserta mempunyai waktu 60 detik untuk menyelesaikan pertandingan.
- Atlet tolak peluru harus menahan peluru dengan lehernya saat melakukan gerakan tolakanya.
- Atlet melakukan dalam lingkaran saja dan tidak boleh sampai keluar, Saat salah satu kakinya menyentuh daerah luar gais lempar maka akan langsung didiskualifikasi.
- Peluru yang dilemparkan hanya boleh menggunakan satu tangan dan posisinya harus lebih tinggi dari bahu.
- Peluru wajib mendarat pada sektor area yang sudah disediakan.
- Atlet atau pelempar meninggalkan lingkaran sesudah melakukan lemparan hanya dengan sisi lingkaran yang bagian belakang.
- Atlet boleh meninggalkan lapangan saat peluru sudah mendarat.
Lapangan Tolak Peluru
Lapangan tolak peluru hampir sama dengan lapangan lempar cakram. Tetapi dibedakan dengan adanya papan batas tolakan yang ada pada lingkaran tolak peluru.
Berikut penjelasan tentang lapangan tolak peluru:
- Lapangan tolak peluru terbagi menjadi dua sektor yaitu sektor lingkar tolakan dan pendaratan.
- Lingkaran tolak mempunyai diameter 2,235 meter yang dikelilingi menggunakan ring besi dengan ketebalan 66 mm dan tinggi 2 cm yang berfungsi untukbatas lingkaran. Dibagian depan lingkaran tersebut dipasang balok tolakan dengan ukuran tinggi 10 cm ukuran panjang 1,22 meter dengan ketebalan 11,4 cm.
- Sektor pendaratan adalah tanah yang ditandai dengan garis batas atau sector linedan juga garis ukur yangstandaryang ada ditengah area sektor pendaratan. Panjang dari sektor tersebut adalah 40 derajat dengan minimal panjangnya 25 meter.
Peralatan Tolak Peluru
Peralatan tolak peluru adalah sebagai berikut:
- Alat pengukur
- Peluit
- Bendera
- Bola peluru atau bola besi dengan ketentuan:
- Ukuran bola disesuaikan dengan jenis lapangan yang dipakai. Biasanya lapangan indoor menggunakan bola yang berukuran sedikit lebih besar dari lapangan autdoor dan bahan dari bola tersebut dibuat dari baha yang berbeda tetapi mempunyai berat yang sama. Bola peluru tersebut bisa saja terbuat dari bahan besi, pasir, solid, logam, stainless steel, polyvinyl dan material sintetis.
- Bola peluru atau besi untuk junior putri yaitu dengan berat 3kg.
- Bola peluru atau besi untuk junior putra yaitu dengan berat 5kg.
- Bola peluru atau besi untuk senior putri yaitu dengan berat 4kg.
- Bola peluru atau besi untuk senior putra yaitu dengan berat 7.25kg.
Atlet Tolak Peluru
Seperti yang sudah dibahas tadi jauh dekatnya lemparan tergantung dari ukuran tubub atlet dan energi atlet.
Meski tidak selalu begitu tetapi atlet yang mempunyai tubuh yang besar maka akan mendominasi dalam suatu pertandingan.
Saat postur tubuh atlet memiliki tinggi yang pendek maka cenderung akan menggunakan gaya spin atau berputar dan atlet yang mempunyai tubuh ynag tinggi sering menggunakan gaya glide atau meluncur.
Didalam sejarah prestasi tolak peluru ada tiga orang yang menjadi legenda sampai saat ini.
Yang pertama adalah Randi Barnes dari Amerika Serikat dengan yang memecahkan rekor dunia tolak peluru lapangan outdoor dan indoor dengan jauh lemparan 22.66 meter indoor 23.12 meter outdoor.
Selain Barnes ada juga yang lain, Berikut 5 atlet tolak peluru putra papan atas adalah:
- Randy Barnes dari Amerika Serikat di Wesrood pada 20 Mei 1990 dengan jauh lemparan 23.12 meter.
- Ulf Timmermann dari German Timur di Khania pada 22 MEi 1988 dengan jauh lemparan 23.06 meter.
- Alessandro Andrei dari Italia di Viaregio pada 12 Agustus 1987 dengan jauh lemparan 22.91 meter.
- Brian Oldfield dari Amerika Serikat di El Paso pada 10 Mei 1975 dengan jauh lemparan 22.86 meter.
- Werner Guntof dari Swiss di Bern pada 23 Agustus 1988 dengan jauh lemparan 22.27 meter.
Berikut 5 atlet putri papan atas yaitu:
- Natalya Lisosvkaya dari Rusia di Moscow pada 7 Juni 1987 dengan jauh lemparan 22.63 meter.
- Helena Fibingerova dari Republik Ceko di Jablonec Nad Nisou pada 19 Februari 1977 dengan jauh lemparan 22.50 meter.
- Illona Slupianek dari German Timur di Postdam pada 11 Mei 1980 dengan jauh lemparan 22.45 meter.
- Cloudia Losch dari German Barat di Hainfeld pada 23 Agustur dengan jauh lemparan 22.19 meter.
- Ivanka Khristova dari Bugaria di Belmeken pada 4 Juli 1976 dengan jauh lemparan 21.89 meter.
Sejarah Tolak Peluru
Olahraga tolak peluru sudah ada sejak kerajaan yunani kuno tetapi dengan tata cara yang berbeda pada saat itu.
Pada zaman dahulu tolak peluru bernama lempar beban atau weight trowing menurut Homer.
Tetapi tidak ditemukanya catatan sejarah dari bentuk dan juga bahan yang digunakan pada waktu tersebut.
Tetapi olahraga tolak peluru adalah salah satu bentuk dari latihan perang yang dilakukan oleh para prajurit dari troya dan kemudian dipertandingkan antar prajurit.
Salah satu jejak olahraga tolak peluru yang berhasil ditemukan yaitu kompetisi yang diadakan dinegara Skotlandia di abad pertama.
Pada abad ke XVI Raja Henry ke VII menyelenggarakan pertandingan yang hampir sama yaitu lempar palu dan lempar beban.
Kompetisi pertama yang bentuknya seperti tolak peluru masa kini adalah kompetsis pada era pertengahan dimana kompetisi tersebut diselenggarakan oleh kalangan militer.
Dan diikuti oleh para prajurit yang melempar bola besi sejauh-jauhnya dari titik tolak.
Kompetisi tolak peluru pertama kali didokumentasikan yaitu kompetisi di Skotlandia dan sebagai salah satu dari The British Amateur Championsships di tahun 1866.
Sejak waktu itu olahraga tolak peluru mulai digemari di negara-negara Eropadan menjadi salah satu atletik yang dipertandingkan dalam olimpiade moder pertama di Yunani pada tahun 1896.
Sekian penjelasan lengkap tentang tolak peluru yang sudah kami bahas secara lengkap, semoga bermanfaat terima kasih.