Aliran Ekspresionisme

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Aliran Ekspresionisme ? Mari kita simak penjelasan secara Pengertian Aliran Ekspresionisme

Aliran ekspresionisme merupakan suatu jenis aliran yang memberikan kebebasan berekspresi bagi pelukis dalam melakukan perubahan bentuk dan warna terhadap objek yang dilukis.
Aliran ini melukiskan sesuatu berdasarkan ungkapan, emosi, atau perasaan dari seseorang.

Sejarah Aliran Ekspresionisme

Seni Lukis beraliran Ekspresionisme dirangkum berasal dari Negara Jerman yang banyak dikenalkan melalui karya-karya Seniman Lukis dari Tanah Bavaria tersebut. Para seniman lukis tersebut merasakan bahwa kehidupan manusia sudah tidak harmonis dengan alam dunia, akibat berbagai konflik dan revolusi yang terjadi di berbagai Negara di daratan Eropa pada abad ke-19.

Karya-karya Lukisan Spontanitas dan Ekspresif yang ditampilkan oleh para Pelukis berpengaruh di Eropa seperti; Vincent van Gogh, Edward Munch, dan James Ensor pada akhir dekade 1880-an, mengilhami para seniman lukis lainnya untuk menciptakan kejutan baru pada seni lukis. Gerakan seni lukis beraliran Ekspresionisme akhirnya berkembang dan berlangsung pada kisaran tahun 1905-1920 dan menyebar ke seluruh daratan Eropa. Kehadiran lukisan aliran Ekspresionisme mewujudkan kebebasan berekpresi untuk para pelukis, yang sangat berkebalikan dengan aliran lukisan Impresionisme dan Romantisisme yang sangat baku saat itu.

Ciri-Ciri Aliran Ekspresionisme

  1. Sering kali menunjukan jenis emosi keksalan dan sebuah espresi emosi emosi.
  2. Ungkapan isi hati seseorang.
  3. Pemilihan Warna diutamakan
  4. Imajinasi seseorang

Tokoh-Tokoh Aliran Ekspresionisme

Tokoh-Tokoh yang menganut aliran Ekspresionisme, yaitu sebagai berikut:

  1. Indonesia: Affandi, Zaini, Popo Iskandar, dan Chairil Anwar
  2. Norwegia: Edvard Munch
  3. Swiss: Carl Eugen Keel
  4. Austria: Egon Schiele dan Oskar Kokoschka
  5. Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky
  6. Perancis: Gen Paul dan Chaim Soutine
  7. Jerman: Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm Lehmbruck, Erich
  8. Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler,
  9. Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max Pechstein.
  10. Netherlands: Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers danHendrik Werkman
  11. Belgia: Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers, dan Albert Droesbeke.

Contoh Karya Aliran Ekspresionisme

Contoh Aliran Ekspresionisme

1. Lukisan Ekspresionis Potret Diri & Analisisnya (Affandi)

Potret diri yakni salah satu tema yang paling sering dibawakan oleh Affandi. Lukisan ini meletakan fokusnya pada wajah sosok laki-laki tua yang merupakan dirinya sendiri. Komposisi lukisan terdiri dari garis-garis melengkung, bergelombang, tebal, berantakan dan bertekstur kasar. Warna yang digunakan sangatlah kontras dan hangat.

2. Lukisan Ekspresionis The Scream & Analisisnya (Edvard Munch)

The Scream adalah potret dirinya sendiri yang sedang berjalan bersama kedua temannya di trotoar yang menghadap ke kota Oslo. Munch baru saja pulang atau sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit jiwa, dimana kakak perempuannya Laura Catherine sedang dirawat.

3. Lukisan Ekspresionis Marzella & Analisisnya (Ernst Ludwig Kirchner)

Model pada lukisan ini adalah seorang gadis bernama Marzella, putri dari seorang janda yang bekerja di sirkus yang Kirchner kunjungi. Marzella adalah penggambaran yang provokatif terhadap seorang gadis muda yang bahkan belum melewati masa pubernya. Warna-warna kontras yang tidak wajar pada wajahnya, dan bahasa tubuh posenya yang menirukan pose dewasa menyimbolkan kedewasaan yang dipalsukan. Ernst mungkin prihatin dengan keadaan anak-anak yang kehilangan masa kanak-kanaknya karena imbas dari kehidupan modern.

Demikianlah pembahasan artikel mengenai Aliran Ekspresionisme Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih.

Baca Juga :  Sejarah Suku Ambon