Bacaan Doa Qunut Subuh dan Artinya

Shalat subuh merupakan shalat wajib dua rakaat yang paling istimewa dan memiliki banyak sekali keutamaan. Hal ini dikarenakan shalat subuh dapat dikerjakan pada saat munculnya fajar shiddiq, yaitu cahaya putih yang melintang di ufuk timur sampai ketika matahari terbit.

Menurut Ust. Fahrur Mu’is dalam Berkah Shalat Subuh Berjamaah, batas waktu sholat subuh diterangkan dalam berbagai hadits Rasulullah. Berkaitan dengan waktu sholat subuh, Rasulullah SAW bersabda:

“Waktu sholat subuh adalah dari terbit fajar sampai terbit matahari.” (HR. Muslim).

Selain itu, terdapat sedikit perbedaan antara melaksanakan shalat subuh dan shalat wajib lainnya, yaitu sunnah membaca doa qunut. Doa qunut Shalat Subuh yang dibacakan pada saat rakaat kedua shalat subuh, tepatnya setelah i’tidal sebelum beranjak untuk posisi sujud pertama. Membaca doa qunut Subuh merupakan salah satu amalan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Mengutip buku Fiqih Islam wa Adillatuhu karya Wahbah az-Zuhaili, menurut ulama mazhab Syafi’iyah, doa qunut subuh dibaca setelah ruku’. Namun, ulama Malikiyah berpandangan jika doa qunut subuh lebih afdhal dibaca sebelum ruku’.

Para ulama mazhab telah sepakat bahwa doa qunut subuh makruh hukumnya dibaca selain dalam shalat subuh, menurut Malikiyah yang zhahir. Dalil mengenai kesunnahan membaca doa qunut ini disebutkan dalam riwayat yang berasal dari Anas bin Malik RA, beliau berkata:

ما زال رسول الله صلّى الله عليه وسلم يقنت في الفجر، حتى فارق الدنيا

Artinya: “Rasulullah senantiasa membaca qunut ketika salat subuh hingga beliau wafat.” (HR. Ahmad).

Karena hukumnya sunnah, Muslim tidak perlu khawatir jika tidak mengamalkan doa qunut subuh karena tidak wajib untuk dilakukan. Lalu, bagaimana bacaan doa qunut subuh? Supaya Grameds semakin memahami doa qunut subuh, maka bisa simak ulasan ini. Namun, sebelum itu, ada baiknya kita membahas shalat subuh terlebih dahulu.

Niat Shalat Subuh

Sebelum shalat subuh, sebaiknya membaca niatnya terlebih dahulu. Berikut ini niat shalat subuh:

اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushalli Fardhash Shubhi Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-An Lillaahi Ta’aala

Artinya: “Aku berniat shalat subuh dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Shalat subuh merupakan salah satu shalat yang memiliki banyak sekali keutamaan. Shalat subuh yang dilaksanakan saat awal pagi, ketika badan dan pikiran masih segar dan bugar. Hal ini akan membantu kita dalam khusyuk saat shalat. Kemudian, Rasulullah SAW juga telah memberikan teladan supaya umat muslim mengerjakan shalat fajar atau shalat qobliyah subuh dua rakaat saat menjelang fajar menyingsing atau sebelum memulai sholat subuh.

Waktu dalam melaksanakan shalat subuh dimulai sejak munculnya fajar shiddiq, yaitu cahaya putih yang melintang di ufuk timur sampai ketika matahari terbit. Menurut Ust. Fahrur Mu’is dalam Berkah Shalat Subuh Berjamaah, batas waktu sholat subuh diterangkan dalam berbagai hadits Rasulullah.

Berkaitan dengan waktu sholat subuh, Rasulullah SAW bersabda:

“Waktu sholat subuh adalah dari terbit fajar sampai terbit matahari.” (HR. Muslim).

Yang membedakan shalat subuh dengan shalat lainnya yaitu terdapat qunut. Doa qunut merupakan bacaan yang memang disunnahkan sehingga umat Islam bisa membacanya dan tentu mendapatkan pahala. Doa qunut ini dibaca pada saat posisi Anda yang sedang melaksanakan sholat masih berdiri dalam gerakan I’tidal.

Bacaan Doa Qunut

Berikut bacaan Doa Qunut:

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّ مَاقَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fiiman aafait, wa tawallanii fiman tawallait, wa baarik lii fiimaa a’thait. Wa qinii syarra maa qodhoit. Fainnaka taqdhii walaa yuqdha ‘alaik. Innahu laa yadzillu man walait.

Walaa ya’izzu man ‘aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait. Fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummuyyi wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.

Artinya: 

“Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin.

Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.

Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya.”

Tata Cara Doa Qunut Subuh Sendiri

Seperti dijelaskan dalam situs NU online, doa qunut subuh bisa dibaca saat shalat sendiri. Berikut yang perlu diperhatikan.

  1. Doa qunut subuh dibaca saat rakaat kedua
  2. Bacaan doa qunut subuh dilantunkan usai ruku dengan mengangkat tangan
  3. Doa qunut dibaca dengan suara pelan
  4. Menggunakan lafal “ihdini” yang artinya berilah aku petunjuk.

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Subuh

Setelah mengetahui niat shalat, doa qunut beserta tata caranya, berikut ini tata cara pelaksanaan shalat subuh apabila menggunakan qunut.

  • Berdiri tegak menghadap kiblat, pandangan diarahkan ke tempat sujud.
  • Membaca Niat 
  • Takbiratul Ihram

Takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan yang sejajar dengan telinga (untuk laki-laki) dan sejajar dada (untuk perempuan), dan telapak tangan dihadapkan ke arah kiblat dengan mengucap, “Allahu Akbar”

  • Bersedekap

Bersedekap adalah meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri. Tangan yang bersedekap ditaruh antara pusar dan dada.

  • Membaca Doa Iftitah

Berikut ini adalah bacaan doa iftitah:

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا ا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ وَهَمْزِهِ

Allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilaa, wa subhanallahi bukrotaw washilla a’udzu billahi minasy syaithooni min nafkhihi, wa naftshihi, wa hamzih.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Aku berlindung kepada Allah dari tiupan, bisikan, dan godaan setan.”

  • Membaca ta’awudz, basmalah, dan surah Al-Fatihah

Setelah membaca doa iftitah, disusul dengan membaca surah Al-fatihah dengan ta’awudz dan basmalah.

  • Membaca salah satu surah Al-Qur’an

Selanjutnya, setelah membaca Al-Fatihah, disusul dengan surah pendek Al-Qur’an.

  • Rukuk

Setelah selesai membaca surah Al-Qur’an, gerakkan badan untuk rukuk dengan mengucapkan takbir, “Allahu Akbar” seraya mengangkat kedua tangan yang sejajar dengan pundak seperti Gerakan takbiratul ihram. Berikut ini adalah bacaan rukuk yang dibaca sebanyak tiga kali:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ

Subhaana robbiyal ‘adziimi wabihamdih

Artinya: “Maha suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya.”

  • I’tidal

I’tidal adalah gerakan sholat yaitu bangkit dari rukuk sambil mengangkat kedua tangan sejajar dada atau telinga seraya mengucapkan:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami Allahu liman hamidah.

Artinya: “Allah mendengar orang-orang yang memuji-Nya.”

Masih dalam keadaan berdiri tegap, dilanjutkan dengan mengucapkan doa berikut:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Baca Juga :  Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di Mesir

Rabbana lakal-hamdu mil ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du.

Artinya: “Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

  • Sujud Pertama

Sujud dilakukan dengan cara bertumpu pada tujuh anggota badan (dahi, telapak tangan, lutut, dan kedua kaki), serta tumakninah. Lalu, membaca doa sujud:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana Rabbiyal A’laa Wa Bihamdih

Artinya: “Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi dan pujian untuk-Nya.”

  • Duduk diAntara Dua Sujud

Setelah bangkit dari sujud, dilanjutkan dengan duduk iftirasy dengan membaca:

رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku”

  • Sujud Kedua

Lakukan sujud kedua dengan posisi dan bacaan yang sama dengan sujud pertama.

  1. Setelah bangkit dari sujud kedua, lalu berdiri ke rakaat kedua dengan bertakbir “Allahu Akbar” tanpa mengangkat kedua tangan. Pada rakaat kedua, lakukan hal yang sama dengan rakaat pertama dengan tidak membaca doa iftitah.
  2. Setelah i’tidal pada rakaat kedua, muslim bisa membaca doa qunut sebelum beranjak untuk posisi sujud pertama di rakaat kedua.
  3. Setelah membaca doa qunut, lanjut dengan sujud kedua pada rakaat kedua, dilanjutkan dengan duduk tahiyat akhir dengan posisi tawarruk dan membaca tasyahud, serta sholawat.

Jari telunjuk membuat isyarat mengacung/menunjuk saat sampai bacaan “illallaah…” hingga salam.

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. as salaamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu’alaina wa’alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah.

allaahumma shalli’alaa muhammad, wa’alaa aali muhammad. kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. wabaarik’alaa muhammad wa alaa aali muhammad. kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil’aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: “Ya Allah, limpahi lah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahi lah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam.”

  • Salam

Menoleh ke kanan dan kiri sambil mengucapkan “Assalamu’alaikum Wa Rohmatullah”