Perusahaan Manufaktur – Karakteristik, Contoh, Jenis, Sejarah, Rumus, Fungsi

Perusahaan Manufaktur – Karakteristik, Contoh, Jenis, Sejarah, Rumus, Fungsi : Perekonomian Indonesia sedang mengalami masa-masa sulit akibat krisis yang terjadi pertengahan tahun 1997 dan sampai sekarang belum mengalami pemulihan secara total. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena menderita kerugian dan tidak bisa bertahan dalam perekonomian seperti ini. Maka setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan, baik yang menyangkut perencanaan maupun pengendaliannya. Selain itu di zaman perdagangan bebas ini, setiap perusahaan harus siap untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing.


Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur selalu menjalankan aktivitas yang beragam. Setiap perusahaan akan berbeda cara perhitungan, terutama perusahaan manufaktur yang memproduksi dari barang mentah sehingga menjadi barang jadi, Dengan adanya makalah tentang perusahaan manufaktur ini diharapkan akan memberikan suatu pengetahuan yang terpadu dalam pengenalan kegiatan perusahaan manufaktur dengan lancar.


Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan perusahaan manufaktur adalah kesesuaian dan kecocokan antara sistem itu sendiri dengan aktivitas perusahaan. Salah satu aktivitas yang sering dilakukan adalah aktivitas yang berhubungan dengan Laporan keuangan perusahaan manufaktur.


Laporan keuangan perusahaan manufaktur adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian dan pelaporan atas kejadian ekonomi dan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Kegiatan dalam suatu perusahaan manufaktur yaitu untuk mencapai produksi dan produktifitas yang optimal agar dapat digunakan untuk pengambilan-pengambilan keputusan atau kebijakan dalam memilih alternative sehingga operasional produksinya dapat lebih efektif dan efesien.


Konsep dasar dalam penyusunan laporan keuangan adalah penyediaan data yang akurat dan dapat dipercaya, serta dapat teruji kebenarannya sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.


Manufacturing company

Pengertian Perusahaan Manufaktur

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual.


Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar. Manufaktur ada dalam segala bidang sistim ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas, manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara masal untuk dijual ke pelanggan untuk mendapatkan keuntungan.


Sejarah Dan Perkembangan

Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul tahun 1683. Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk.


Proses ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3) tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan.


Mengikuti definisi ini, manufaktur pada umumnya adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas sebagaiberikut:

  • Perancangan Produk – Pembelian – Pemasaran
  • Mesin dan perkakas – Manufacturing – Penjualan
  • Perancangan proses – Production control – Pengiriman
  • Material – Support services – Customer service

Hal-hal di atas telah melahirkan disiplin ilmu tentang teknik manufaktur. Sesuai dengan definisi manufaktur, keilmuan teknik manufaktur mempelajari perancangan produk manufaktur dan perancangan proses pembuatannya serta pengelolaan sistem produksinya (sistem manufaktur).


Meskipun teknik manufaktur pada berbagai perguruan tinggi memiliki ke-khas-an sendiri-sendiri namun selalu ada bagian yang sama pada jurusan-jurusan tersebut. Keilmuan teknik manufaktur selalu berbasis kepada aktifitas pembuatan produk manufaktur yang melibatkan berbagai aktifitas dan sumberdaya seperti yang telah diuraikan di atas.


Jika dicermati, bidang ilmu teknik manufaktur sesungguhnya merupakan sinergi (gabungan yang saling menguatkan) dari jurusan teknik mesin dan teknik industri. Dari teknik mesin diadopsi ilmu-ilmu yang terkait dengan perancangan produk dan perancangan proses pembuatan, sedangkan dari teknik industri diadopsi ilmu-ilmu yang terkait dengan pengelolaan sistem di industri manufaktur (industri yang menghasilkan produk manufaktur). Dengan demikian akan ada beberapa matakuliah yang bisa dijumpai terdapat pada ketiga jurusan tersebut (overlapping).


Karena sinergi tersebut, di beberapa perguruan tinggi yang belum memiliki teknik manufaktur sebagai jurusan tersendiri, keilmuan teknik manufaktur biasanya menjadi bagian dari jurusan teknik mesin atau teknik industri. Dengan demikian banyak bidang ilmu di kedua jurusan tersebut yang juga dipelajari di jurusan teknik manufaktur.


Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, teknik manufaktur berhubungan dengan produk-produk manufaktur. Yang dimaksud produk manufaktur di sini adalah produk-produk yang pembuatannya melalui berbagai proses manufaktur. Sebagai ilustrasi, mari kita perhatikan dan kita periksa beberapa obyek di sekitar kita: arloji, kursi, stapler, pensil, kalkulator, telpon, panci dan pemegang lampu.


Kita segera akan menyadari bahwa semua obyek tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Benda-benda tersebut tidak akan bisa kita jumpai ada di alam ini sebagaimana seolah-olah tersedia begitu saja di ruangan kita. Benda-benda tersebut telah ditransformasikan (diciptakan/dibuat) dari berbagai material dan dirakit hingga menjadi benda-benda yang kita pergunakan sehari-hari.


Beberapa obyek terdiri dari satu komponen, seperti paku, baut, kawat, gantungan baju. Namun demikian, kebanyakan obyek – mesin pesawat terbang (ditemukan tahun 1939), ballpoint (1938), panggangan roti (1926), mesin cuci (1910), AC (1928), lemari es (1931), mesin fotocopy (1949), dan semua jenis mesin, serta ribuan produk lainnya – dibangun dari perakitan sejumlah komponen yang terbuat dari berbagai jenis material.


Semua komponen tersebut dibuat melalui berbagai proses yang disebut manufaktur (manufacturing). Di samping produk-produk akhir tersebut, manufaktur juga melibatkan aktifitas dimana produk yang dibuat dipergunakan untuk membuat produk. Produk tersebut adalah mesin-mesin yang dipakai untuk membuat berbagai macam produk.


Misalnya mesin press untuk membuat plat lembaran menjadi bodi mobil, mesin-mesin untuk membuat komponen, atau mesin jahit untuk memproduksi pakaian. Aspek yang sama pentingnya adalah perbaikan dan perawatan (service and maintenance) mesin-mesin tersebut selama umur hidupnya.


Manufacturing company

Contoh Permasalahan Dalam Pengembangan Produk Manufaktur

Sebagai contoh permasalahan di dalam perancangan dan pembuatan produk manufaktur, berikut ini diilustrasikan bagaimana permasalahan di dalam perancangan dan pembuatan paper clip. Paper clip, benda yang sangat sederhana yang kita jumpai sehari-hari, dikembangkan pertamakali oleh Johan Vaaler, seorang warganegara Norwegia dan menerima hak paten pada tahun 1901.


Anggaplah bahwa kita akan memproduksi paper clip. Sebelum proses produksi berlangsung, langkah pertama adalah merancang paper clips tersebut. Pada proses merancang produk tersebut, berbagai pertanyaan akan muncul, material jenis apa yang akan dipilih untuk membuat produk tersebut? Apakah material logam atau non logam seperti plastik?


Jika dipilih logam, logam jenis apa? Jika dipilih material kawat, berapakah diameternya? Apakah penampangnya harus berbentuk bundar atau ada yang berbentuk lain? Jika kehalusan permukaan kawatnya penting, seberapa kasar seharusnya? Bagaimana caranya membentuk paper clip dari kawat tersebut? Apakah ditekuk dengan tangan atau dengan menggunakan alat bantu? Jika diperlukan, mesin apa yang harus dirancang atau dibeli untuk membuat memproduksinya? Jika sebagai perusahaan mendapatkan order 100 buah clip atau 1 juta clip, apakah pendekatan manufakturnya akan berbeda?


Kekakuan dan kekuatan juga tergantung kepada diameter kawat dan desain klip. Termasuk di dalam proses perancangan adalah pertimbangan-pertimbangan seperti jenis (style), penampilan fisik (appearance) dan kehalusan permukaan dari clip tersebut. Perhatikan, misalnya, bahwa beberapa jenis klip memiliki goresan di permukaannya, untuk memberikan gaya tekan yang lebih baik.


Setelah menyelesaikan perancangan, material yang cocok harus dipilih. Pemilihan material memerlukan pengetahuan tentang kebutuhan akan fungsi dan pemakaian produk tersebut, dan ini mengarahkan kepada pemilihan material yang tersedia secara ekonomis untuk memenuhi tuntutan tersebut pada harga yang sedapat mungkin paling murah.


Pemilihan material juga melibatkan pertimbangan akan ketahanannya terhadap korosi, karena clip seringkali dipegang dan kontak dengan kotoran serta gangguan lingkungan lainnya. Perhatikan, kadang-kadang ada bekas karat akibat yang ditinggalkan oleh clip pada kertas yang disimpan pada waktu yang lama.


Banyak hal tentang clip ini yang harus ditanyakan. Apakah material yang dipilih bisa menahan lekukan (bending) pada saat proses pembuatan, tanpa retak atau patah? Bisakah kawat dipotong tanpa mengakibatkan keausan pada pisaunya? Akankah bekas potongannya halus atau meninggalkan permukaan yang tajam?


Akhirnya, metode pembuatan apakah yang paling ekonomis pada laju produksi yang diperlukan, sehingga kompetitif di pasar dan menghasilkan keuntungan. Selanjutnya, metode pembuatan yang tepat dengan perkakas yang tepat, mesin dan peralatan harus dipilih untuk membentuk kawat menjadi paper clip.


Contoh di atas adalah contoh berbagai masalah di dalam produksi suatu produk yang relatif sederhana, pada produk-produk lain mungkin akan dijumpai masalah-masalah yang jauh lebih rumit. Terutama bila produk tersebut melibatkan teknologi tinggi dan diproduksi dalam jumlah banyak sehingga melibatkan banyak mesin, fasilitas maupun tenaga kerja.


Sebuah mobil, misalnya, terdiri dari sekitar 15.000 komponen, pesawat terbang transport C-5A terbuat dari lebih dari empat juta komponen dan pesawat Boeing 747-700 terbuat dari enam juta komponen. Semuanya dibuat dengan bermacam-macam proses yang disebut manufaktur (manufacturing). Dengan demikian bisa dibayangkan luasnya area industri manufaktur, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih.


Bagi kebanyakan negara industri, manufaktur merupakan tulang punggung perekonomian. Sebagai aktifitas ekonomi manufaktur menyumbang 20 hingga 30% nilai dari produk dan jasa yang dihasilkan di suatu negara. Kenyataan itu telah membuktikan bahwa peluang sarjana teknik manufaktur masih terbentang luas.


Jenis- Jenis Perusahaan Manufaktur

Manufaktur adalah komponen besar dari ekonomi modern. Semuanya dari merajut untuk ekstraksi minyak untuk produksi baja berada di bawah deskripsi manufaktur. Konsep manufaktur terletak pada gagasan mengubah bahan baku, baik organik atau anorganik, menjadi produk yang digunakan oleh masyarakat. Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika mengklasifikasikan manufaktur menjadi ratusan subfield dan sub-subbidang. Daftar ini akan menyederhanakan ke dalam enam sektor umum.


  1. Pakaian dan Tekstil

Pakaian dan tekstil yang berbasis di sekitar pengolahan wol mentah untuk membuat kain, serta merajut dan menjahit untuk membuat pakaian. Industri ini mencakup penjahit dan semua yang terlibat dengan kain dan menjahit. Ini juga mencakup semua penggunaan produk wol dan baku lainnya untuk membuat handuk dan seprai. Sintetis seperti polyester dimasukkan dalam manufaktur kimia. Materi, bukan produk, adalah di pusat mendefinisikan sektor ini.


  1. Minyak, Kimia dan Plastik

Sektor ini terlibat dalam mengganti oli bahan kimia, batubara dan minyak mentah menjadi produk yang dapat digunakan. Bagian dari sektor ini meliputi pembuatan sabun, resin, cat dan pestisida. Hal ini juga mencakup pembuatan obat-obatan. Karet manufaktur dianggap sebagai bagian dari pekerjaan plastik. Tentu saja, itu juga mencakup penggunaan minyak mentah untuk membuat plastik tertentu, serta bensin dan bahan kimia lainnya.


  1. Elektronika, Komputer dan Transportasi

Bidang ini erat terkait, meskipun biasanya mereka diperlakukan sebagai bidang yang berbeda. Banyak produk di bidang ini menggunakan daya listrik, dan semua menggunakan sumber daya. Bidang ini mencakup semua peralatan dan mikro-prosesor, semi-konduktor dan chip. Ini juga mencakup semua peralatan audio-visual. Sektor transportasi mendefinisikan diri, termasuk semua, kereta api mobil dan pesawat yang tidak jatuh di bawah sektor lain, seperti pekerjaan logam atau manufaktur kimia.


  1. Makanan

Pangan, pertanian dan peternakan penggalangan adalah yang paling sederhana dari semua industri manufaktur. Dimasukkannya pertanian hari ke manufaktur menunjukkan bagaimana pertanian telah berubah selama bertahun-tahun, lebih meniru sebuah pabrik untuk produksi pangan dari pertanian organik-gaya abad yang lalu. Sektor ini mencakup semua bentuk produksi pangan, dari peternakan ke meja makan, termasuk hal-hal seperti pengalengan dan memurnikan.


  1. Logam

Seiring dengan minyak dan manufaktur kimia, logam juga merupakan bagian dari apa yang sering disebut “industri berat,” sementara sisanya dari sektor kadang-kadang disebut “industri ringan,” atau “berorientasi konsumen industri.” Logam mencakup semua besi, manufaktur aluminium dan baja, serta keterampilan penempaan, pelapisan ukiran, dan stamping.


  1. Kayu, Kulit dan Kertas

Produk-produk ini semua agak sederhana untuk mendefinisikan dan memahami. Kayu mencakup semua bentuk lantai manufaktur atau perumahan, serta menggergaji dan laminating. Kulit mencakup semua penyamakan dan menyembuhkan (sementara penciptaan pakaian kulit berada di bawah tekstil). Proses kertas dilambangkan oleh pembersihan dari pulp kayu mentah menjadi produk kertas dari berbagai jenis.


Manufacturing company

Karakteristik Perusahaan Manufaktur

Karakteristik perusahaan manufaktur memiliki sifat yang berbeda dengan jenis perusahaan jasa. Konsep perbedaan karakter ini menjadi salah satu hal yang menyebabkan perbedaan strategi kedua jenis perusahaan ini memiliki perbedaan.


Salah satu strategi yang mempertimbangkan masalah karakteristik perusahaan manufaktur ini terkait dengan penetapan konsep 4P dalam pemasaran mereka. Yaitu meliputi Product, Price, Place dan Promotion. Sebuah perusahaan manufaktur harus mempertimbangkan produk apa yang akan mereka ciptakan serta menentukan harga jual pada produk tersebut.

Baca Juga :  Pengertian Pembangunan Ekonomi

Jika antara produk dan harga sudah terselesaikan, hal selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah tentang Place, yaitu dimana produk tersebut hendak dipasarkan. Agar bisa meraih konsumen dalam proses pemasaran produk tersebut, perusahaan harus bisa menciptakan komunikasi pemasaran dalam rangka pelaksanaan proses promosi.


Hal ini demi memperkenalkan masyarakat tentang sebuah produk dan juga nilai penting produk tersebut bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat juga akan diedukasi dimana bisa mendapatkan produk yang dipasarkan tersebut.


Sebagai perusahaan yang memproduksi barang, maka karakteristik perusahaan manufaktur lebih bersifat komplek. Sebab, hal ini terkait dengan sistem yang dijalankan perusahaan tersebut. Untuk jenis perusahaan jasa, tidak melewati masa produksi barang. Mereka hanya bersifat sebagai perantara antara penyedia kebutuhan dan pengguna saja.


Beberapa karakteristik perusahaan manufaktur menurut teori adalah sebagai berikut :

  1. Produk yang dihasilkan bisa dilihat secara kasat mata atau memiliki wujud. Sementara pada perusahaan jasa, produk yang mereka hasilkan yakni jasa, tidak bisa dilihat namun hanya bisa dirasakan.
  2. Konsumen tidak memiliki peran dalam proses produksi sebuah perusahaan manufaktur. Dalam karakteristik perusahaan manufaktur ini, konsumen hanya akan menikmati hasil produksi saja.

  3. Konsumen bisa menilai suatu produk saat belum menggunakan produk tersebut atau juga setelah menggunakan produk tersebut. Sedangkan pada perusahaan jasa, seorang konsumen harus mengkonsumsi layanan jasa untuk bisa memberikan penilaian atas produk yang dihasilkan perusahaan jasa.
  4. Untuk proses penyampaian pada konsumen, bisa dilakukan tanpa memerlukan kontak fisik. Salah satunya melalui jasa distributor atau memanfaatkan sistem pemasaran modern menggunakan internet.

  5. Adanya ketergantungan konsumen untuk mencari produk yang ada. Sehingga, produsen memiliki kewenangan mutlak untuk menyediakan jumlah barang di pasaran. Hal ini berdampak pada harga jual sebuah produk. Karena makin sedikit barang yang tersedia, makin tinggi harga produk tersebut jika permintaan tidak berkurang.

Beberapa karakteristik perusahaan manufaktur menurut teori adalah sebagai berikut :


Persediaan (Inventory)

Berdasarkan perusahaan dagang, dalam perusahaan manufaktur biasanya terdiri dari tiga macam, yakni:

  1. Persediaan bahan baku (raw materials inventory)
  2. Persediaan barang dalam proses (work in process inventory)
  3. Persediaan barang jadi (finished goods inventory)

Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost)

Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan manufaktur selama suatu periode disebut biaya manufaktur (manufacturing cost), atau lebih dikenal dengan biaya pabrik. Biaya ini digunakan untuk menyelesaikan barang yang masih sebagian selesai di awal periode, barang-barang yang dimasukkan dalam proses produksi periode itu dan barang-barang yang baru dapat diselesaikan sebagian di akhir periode. Pada dasarnya biaya pabrik dapat dikelompokkan menjadi:


  1. Biaya bahan baku (raw materials cost) yaitu biaya untuk bahan-bahan yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan barang jadi. Contoh bahan baku adalah kayu bagi perusahaan mebel atau tembakau bagi perusahaan rokok.

  2. Biaya tenaga kerja lansung (direct labor cost) adalah biaya untuk tenga kerja yang menangani secara langsung proses produksi atau yang dapat diidentifikasikan langsung dengan barang jadi. Contoh buruh langsung adalah tukang kayu dalam perusahaan mebel atau pelinting rokok dalam perusahaan rokok (Sigaret Kretek Tangan = SKT).

  3. Biaya overhead pabrik (overhead cost) adalah biaya-biaya pabrik selain bahan baku dan tenga kerja langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan barang yang dihasilkan.

Manufacturing company

Rumus-Rumus Perusahaan Manufaktur

Berikut ini merupakan rumus rumus perusahaan manufaktur.


  1. Pengertian Harga Pokok Penjualan.

Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.


Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan.

  • Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
  • Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.

  1. Rumus Menghitung Penjualan Bersih.

Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:

  1. penjualan kotor;
  2. retur penjualan;
  3. potongan penjualan;
  4. penjualan bersih.

Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:

Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.


Contoh:

  • Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-

Retur penjualan Rp. 125.000,-

Potongan penjualan Rp. 150.000,-

  • Hitunglah penjualan bersih!
  • Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,-

 = Rp. 24.725.000,-


  1. Rumus Menghitung Pembelian Bersih

Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.

Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:


  1. pembelian kotor;
  2. biaya angkut pembelian;
  3. retur pembelian dan pengurangan harga;
  4. retur pembelian;
  5. potongan pembelian.

Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.


  1. Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan.

Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang berhubungan dengan harga pokok penjualan.

Unsur-unsur itu antara lain:


  1. persediaan awal barang dagangan;
  2. pembelian;
  3. biaya angkut pembelian;
  4. retur pembelian dan pengurangan harga;
  5.  potongan pembelian

  • Rumus harga pokok penjualan:

HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir

HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir


Keterangan :

Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.

Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.

Atau

Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut

Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian


  1. Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.

Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:

Laba bersih = laba kotor – beban usaha.

Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.


  • Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
  • Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.

Untuk menghitung laba kotor adalah:

Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.

Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :

Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.


Fungsi Bisnis Industri Manufaktur

Adapun fungsi bisnis dari industri atau perusahaan manufaktur diantaranya sebagai berikut ini:


Fungsi Produksi

Yaitu fungsi proses pembuatan bahan baku sehingga menjadi barang jadi dan bisa dijual kepada konsumen. Biaya yang dikeluarkan misalnya seperti biaya gaji karyawan, biaya bahan baku, biaya perawatan mesin dan lain-lain yang berhubungan dengan proses produksi.


Menurut objek pengeluarannya biaya produksi dibagi menjadi tiga macam diantaranya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya overhead merupakan biaya yang digunakan untuk mengubah bahan baku hingga menjadi produk yang siap di jual. Sedangkan biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung dapat dikatakan sebagai biaya utama, biaya yang di olah menjadi suatu produk.


Fungsi Pemasaran

Yaitu fungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari proses produksi dan menjual hasilnya, tujuannya untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya biaya untuk melakukan pemasaran seperti biaya promosi, biaya angkutan, biaya sewa gudang, biaya gaji karyawan saat karyawan melakukan promosi produk.


Fungsi Administrasi Dan Umum

Yaitu fungsi dari kegiatan manufaktur yang ada hubungannya dengan penentuan kebijakan, pengarahan dan juga pengawasan supaya kegiatan yang sedang berjalan lebih efektif dan efesien. Misalnya dalam kegiatan ini terdapat biaya seperti biaya akutansi, biaya personalia, biaya gaji karyawan dan lain-lain.


Fungsi Keuangan

Yaitu fungsi dari penyediaan berbagai macam dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk melakukan proses produksi maupun untuk melakukan suatu pengembangan.