Cara Diet OCD yang Benar, Manfaat dan Efek Sampingnya

Memiliki berat badan ideal kerap kali menjadi keinginan banyak orang. Pasalnya, memiliki berat badan yang ideal tidak hanya berpengaruh pada bentuk tubuh, namun juga kesehatan secara keseluruhan. Tak jarang juga, banyak orang melakukan berbagai cara agar mendapatkan berat badan yang ideal, salah satunya dengan menjalankan program diet. Saat menjalankan program diet, artinya jadwal, porsi, dan semua jenis makanan yang dikonsumsi harus diperhatikan betul agar dapat mencapai berat badan yang ideal. Kini ada banyak jenis diet yang bisa dilakukan untuk mengurangi berat badan, salah satunya adalah diet OCD. Metode diet yang satu ini sudah cukup populer di Indonesia karena dinilai ampuh untuk mengurangi berat badan dengan cepat. Jika kamu ingin mencoba menjalankan program diet OCD ini sebaiknya jangan dilakukan dengan sembarangan. Kamu wajib tahu cara diet OCD yang benar agar bisa mendapatkan hasil yang optimal. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut mengenai cara diet OCD yang benar agar kamu bisa mendapatkan berat badan ideal yang menjadi impian. Yuk, simak!

Apa Itu Diet OCD

OCD adalah akronim dari Obsessive Corbuzier’s Diet. Diet OCD dipopulerkan di Indonesia oleh mentalist terkenal, Deddy Corbuzier pada 2013. Metode diet ini cukup unik dibandingkan jenis diet lainnya, karena saat menjalani diet OCD ini kamu tetap bisa makan dengan porsi biasanya. Hanya saja waktu makan yang diatur dengan cukup ketat.

Seperti yang dilansir oleh Livescience, diet OCD adalah program penurunan berat badan dengan cara berpuasa atau intermittent fasting. Berbeda dengan puasa di bulan Ramadan, puasa dalam diet OCD memiliki beberapa rentang waktu makan sesuai dengan tahapan diet yang sedang kamu jalani. Rentang waktu makan dalam diet OCD sering disebut dengan jendela makan.

Ini Cara Diet OCD yang Benar

Jendela Makan Cara Diet OCD

Untuk menjalani diet OCD sebaiknya tidak dilakukan dengan sembarangan, karena ada aturan atau jendela makan yang sebaiknya dipenuhi agar hasil diet lebih maksimal. Lalu pertanyaannya, bagaimana penerapan jendela makan pada diet OCD? Yuk, simak ini ulasan mengenai jendela makan dan cara diet OCD yang benar.

1. Jendela Makan 8 Jam (16:8)

Jendela makan 8 jam ini bisa dibilang adalah jendela makan pertama. Biasanya jendela makan 8 jam ini diterapkan oleh orang-orang yang baru saja menjalani program diet OCD. Pada tahap ini kamu memiliki waktu “bebas” makan selama 8 jam, lalu 16 jam sisanya kamu dianjurkan untuk berpuasa. Jadi, jika kamu sarapan pukul 8 pagi, maka kamu masih bisa menyantap makanan hingga pukul 16 sore. Lalu sisanya kamu harus berpuasa. Namun, berbeda dari puasa di bulan Ramadhan yang tidak boleh makan dan minum sama sekali, dalam diet OCD kamu hanya dilarang untuk makan, namun masih diperbolehkan untuk minum air putih.

2. Jendela Makan 6 Jam (18:6)

Selanjutnya adalah jendela makan ke dua atau jendela makan 6 jam. Jendela makan ini biasanya dilakukan jika kamu sudah mulai terbiasa untuk melakukan intermittent fasting. Pada tahap jendela makan 6 jam ini artinya kamu hanya diperkenankan untuk makan selama 6 jam. Misalnya saja kamu makan pukul 10 pagi, berarti kamu masih bisa menikmati makanan hingga pukul 16. Setelah itu kamu harus berpuasa selama 18 jam.

3. Jendela Makan 4 Jam (20:4)

Jendela makan 4 jam ini biasanya diterapkan jika tubuhmu sudah benar-benar beradaptasi dengan metode diet OCD ini. Pasalnya, pada jendela makan ketiga ini waktu makan dikerucutkan lagi. Jika tadinya kamu bisa makan selama 8 atau 6 jam, pada tahap ketiga ini kamu hanya diperbolehkan untuk makan selama 4 jam. Agar tidak terasa terlalu berat ketika menjalaninya, kamu bisa mengkombinasikan beberapa jendela makan dalam seminggu. Misalnya, hari Senin dan Rabu kamu menerapkan jendela makan 4 jam, lalu di hari-hari sisanya kamu menerapkan jendela makan 6 atau 8 jam.

4. Jendela Makan 24 Jam

Melihat nama jendela makan 24 jam mungkin terasa menakutkan, karena artinya kamu tidak boleh makan sama sekali selama 24 jam. Misalnya, jika kamu makan pukul 8 pagi maka selanjutnya kamu hanya boleh makan pada jam 8 pagi hari berikutnya. Namun, tidak perlu terlalu khawatir karena saat menerapkan jendela makan 24 jam ini kamu bisa mengkombinasikannya dengan jendela makan yang lain. Selain itu, jika menerapkan jendela makan keempat ini seharusnya tidak terasa sangat berat karena sebelumnya kamu sudah pernah menerapkan berbagai jendela makan.

Variasi Menu Diet OCD Seminggu

Selain jendela makan, jenis makanan diet yang dikonsumsi saat melakukan OCD sebaiknya juga diperhatikan dengan benar. Pilih makanan sehat yang rendah lemak agar hasil dari program diet OCD kamu semakin optimal. Berikut ini adalah 8 jenis menu diet OCD yang disarankan untuk dikonsumsi.

1. Wholegrain

Whole grain adalah produk yang mengandung keseluruhan bagian utuh dari grain atau biji-bijian, tanpa proses pengolahan atau penggilingan. Makan whole grain ini sangat baik untuk kesehatan maupun untuk diet menurunkan berat badan. Pasalnya, produk whole grain mengandung banyak serat dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu, saat mengonsumsi makanan whole grain kamu bisa merasa kenyang lebih lama.

2. Roti Gandum

Roti gandum terbuat dari tepung biji gandum utuh dengan tekstur yang agak kasar, berbeda dengan roti tawar putih biasanya yang cenderung lembut. Jenis roti ini mengandung serat lebih banyak dibandingkan roti tawar biasa. Selain itu, roti gandum juga banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, seperti protein, antioksidan, mineral termasuk zat besi, magnesium, kalsium, fosfor, kalium, sodium, dan zinc, serta vitamin B, folat, vitamin E, dan vitamin K.

3. Buah-buahan

Mengonsumsi buah-buahan sangat penting saat kamu sedang menjalani program diet OCD. Buah-buahan segar mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Mengkonsumsi buah saat diet OCD membuat kebutuhan vitamin tetap terjaga.

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan seperti, almond, kacang merah, lentil, chickpeas, dan soya adalah jenis kacang yang baik untuk tubuh. Jenis kacang-kacangan ini juga merupakan lemak baik yang dibutuhkan tubuh. Mengonsumsi kacang-kacangan juga dapat bermanfaat untuk membantu diet OCD kamu lebih optimal.

5. Daging Merah

Saat menjalani program diet OCD, protein juga tidak boleh dilupakan. Kamu bisa mengkonsumsi daging merah untuk memenuhi kebutuhan protein yang berguna bagi pembentukan otot. Namun, sebaiknya pilih daging merah yang tidak mengandung lemak agar lebih sehat.

6. Ikan

Ikan juga merupakan makanan yang baik dikonsumsi saat sedang menjalani program diet OCD. Pasalnya, ikan juga merupakan sumber protein yang baik untuk kesehatan. Beberapa jenis ikan yang baik dikonsumsi saat diet adalah salmon, kod, ikan kembung, dan tuna. Lima jenis ikan tersebut tidak hanya mengandung protein namun juga asam lemak omega-3 yang baik untuk mencegah peradangan dan melindungi organ tubuh.

7. Telur dan Susu

Telur dan susu juga dapat menjadi variasi makanan yang baik untuk dikonsumsi saat menjalani diet OCD. Telur mengandung protein yang baik untuk kesehatan dan pembentukan otot. Sedangkan susu mengandung kalsium yang bermanfaat untuk kesehatan tulang.

8. Ayam

Menu diet OCD dengan olahan ayam sangat disarankan untuk dikonsumsi. Terutama bagian dada ayam. Pasalnya, dada ayam mengandung protein tinggi, vitamin, dan asam amino. Manfaat dada ayam untuk kesehatan antara lain membantu membangun otot agar lebih kuat dan membantu memperbaiki jaringan tubuh dari gangguan kesehatan.

Tips Diet OCD

Untuk mendapatkan hasil yang optimal sebaiknya lakukan cara diet OCD dengan benar. Lalu pertanyaannya, bagaimana tips untuk menjalankan diet OCD dengan benar agar mendapatkan hasil yang optimal? Yuk, simak berikut ini adalah tips diet OCD agar hasilnya maksimal.

1. Cara Diet OCD Dimulai Secara Perlahan

Saat baru mulai melakukan diet OCD sebaiknya jangan terlalu memaksakan diri karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Mulai lakukan diet OCD secara perlahan. Kamu bisa mulai dari jendela makan tahap 1 atau 8 jam makan. Dengan begitu tubuhmu bisa mulai untuk beradaptasi dengan program diet yang sedang kamu jalani. Jika tubuh sudah mulai terbiasa, kamu bisa mulai meningkatkan jendela makan menjadi tahap dua atau 6 jam, dan seterusnya.

2. Jangan Makan Berlebihan

Ketika sedang berpuasa saat menjalani program diet OCD, rasa lapar tentu tidak tertahankan. Namun, saat kamu sudah masuk ke jam jendela makan sebaiknya coba kendalikan diri agar tidak makan berlebihan. Cukup makan sesuai dengan porsimu biasanya, lalu pilih menu makanan yang sehat dan kaya nutrisi agar kamu bisa kenyang lebih lama setelah makan.

3. Hindari Sarapan

Saat menjalani diet OCD kamu disarankan untuk menghindari makan saat waktu sarapan pagi. Pasalnya, menurut Deddy Corbuzier sarapan hanya menambah insulin yang akan menyebabkan kamu mengantuk di siang hari. Sebaiknya kamu mulai makan setelah 3-4 jam sesudah kamu bangun tidur.

4. Seimbangkan Cara Diet OCD yang Benar dengan Olahraga

Meski telah mengatur pola makan, jam makan, serta porsi makan, bukan berarti kamu bisa bermalas-malasan saat melakukan diet OCD. Agar hasil program dietmu optimal sebaiknya imbangi dengan olahraga secara teratur. Tidak perlu olahraga yang berat, coba lakukan olahraga ringan seperti jogging, sit-up, dan push-up juga sudah cukup asalkan dilakukan secara rutin.

5. Jangan Terlalu Ekstrem Saat Memulai Diet OCD

Tips diet OCD lainnya adalah jangan terlalu ekstrim dan dipaksakan. Hindari langsung melakukan jendela makan 24 jam saat kamu baru memulai program diet OCD. Pasalnya, tubuhmu butuh waktu beradaptasi, jika terlalu ekstrim tubuh bisa menjadi shock dan akhirnya berdampak pada kesehatan tubuh untuk jangka panjang.

Baca Juga :  Ruangan Icu Adalah: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Peralatan yang Ada di Dalamnya

Manfaat Diet OCD

Selain mampu mengurangi berat badan, ada beberapa manfaat yang bisa kamu rasakan saat menjalankan cara diet OCD dengan benar. Berikut ini adalah manfaat diet OCD yang bisa kamu dapatkan.

1. Mengurangi Berat Badan

Melakukan metode diet OCD secara rutin dan konsisten dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Agar lebih optimal, sebaiknya atur juga jenis makan yang kamu konsumsi. Pastikan makanan yang kamu konsumsi tetap dapat memenuhi kebutuhan harian. Selain itu, imbangi juga program diet OCD-mu dengan olahraga secara teratur.

2. Mencegah Diabetes Tipe 2

Metode diet OCD hampir sama dengan intermittent fasting, oleh karena itu dapat membantu mengurangi jumlah insulin dan meningkatkan jumlah hormon. Saat diet OCD tubuh membuang banyak lemak dan menghasilkan energi. Hal tersebut yang menjadi manfaat diet OCD untuk membantu meminimalkan resistensi insulin yang disertai gula darah tinggi ini, sehingga dapat melindungi tubuh dari penyakit diabetes tipe 2.

3.Membantu Menurunkan Kolesterol

Dalam sebuah studi yang dilakukan selama 8 minggu menunjukkan bahwa diet OCD bermanfaat untuk membantu menurunkan kolesterol hingga 32 persen. Oleh karena itu, diet OCD ini baik dilakukan oleh orang yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi.

4. Baik untuk Sistem Pencernaan

Melakukan diet OCD secara konsisten dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh, terutama sistem pencernaan. Pasalnya, saat melakukan puasa pada jendela makan maka sistem pencernaan dapat beristirahat untuk sementara waktu. Hal ini juga berguna untuk mengurangi stres oksidatif dan peradangan di dalam tubuh.

Pantangan Diet OCD

Berbeda dari jenis diet lainnya yang memiliki pantangan terhadap makanan tertentu, pada diet OCD cenderung tidak ada pantangan makan apa pun. Namun, saat melakukan diet OCD kamu disarankan untuk konsisten mengatur jadwal makan serta jenis asupan makanan yang dikonsumsi. Sebaiknya hindari makanan yang berlemak dan yang terlalu berminyak. Supaya hasil diet OCD kamu maksimal, pilih asupan makanan sehat dan mengandung lemak baik, seperti kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, dan daging tanpa lemak.

Efek Samping Diet OCD

Meski memiliki beberapa keuntungan, ada pula efek samping dari diet OCD yang harus diperhatikan bila dilakukan dalam jangka panjang. Berikut ini adalah efek samping diet OCD yang perlu kamu perhatikan sebelum memutuskan untuk menerapkan metode diet ini untuk mengurangi berat badan.

1. Berpotensi Mempengaruhi Keseimbangan Hormon

Metode diet OCD dapat berpotensi mengurangi leptin dan meningkatkan kortisol, sehingga mempengaruhi perubahan hormon. Pada perempuan, melakukan diet OCD yang tidak tepat efeknya bahkan dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi.

2. Menghambat Proses Pertumbuhan

Selain berpotensi mempengaruhi keseimbangan hormon, diet OCD yang dilakukan sembarangan juga berpotensi menghambat proses pertumbuhan. Oleh karena itu, metode diet OCD tidak disarankan untuk dilakukan pada anak-anak atau remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.

3. Profil Lemak Terganggu

Metode diet OCD cenderung tidak memberikan pantangan makan, termasuk makanan cepat saji. Oleh karena itu, orang-orang yang menerapkan diet OCD sering mengkonsumsi jenis makanan siap saji seperti junk food. Sedangkan, jenis makanan tersebut cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi, sehingga berpotensi mengganggu profil lemak. Untuk menghindari efek samping diet OCD ini sebaiknya hindari makanan siap saji saat dalam jendela makan diet OCD.

4. Gangguan Pencernaan dan Tidur

Pada tahap awal, diet OCD dapat berpotensi menimbulkan gangguan pencernaan seperti asam lambung, sembelit, dan perut kembung. Hal ini terjadi karena saat kuantitas makanan berkurang secara drastis maka beberapa penyakit pencernaan tersebut akan muncul. Akibatnya, kamu juga menjadi sulit tidur karena pencernaan tidak nyaman.

4. Menimbulkan Gangguan Konsentrasi

Efek samping diet OCD lainnya adalah dapat menimbulkan gangguan konsentrasi. Pasalnya, saat menjalani puasa saat diet OCD biasanya badan cenderung menjadi lesu, apa lagi kamu melewatkan waktu sarapan pagi. Akibatnya, tubuh menjadi terasa lemas dan mempengaruhi tingkat konsentrasi saat beraktivitas. Produktivitas pun dapat terganggu karena tubuh menjadi lemas. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan diet OCD secara bertahap agar tubuh dapat beradaptasi dan tidak terlalu lemas.