Imunisasi IPD: Pengertian, Jenis, Manfaat, Efek Samping, dan Waktu Pelaksanaannya

Imunisasi adalah salah satu cara untuk melindungi tubuh anak dari berbagai jenis infeksi dan penyakit yang mengancam. Adapun, salah satu penyakit yang rawan menyerang kesehatan tubuh anak adalah invasive pneumococcal disease (IPD). Jadi, untuk melindungi anak dari penyakit ini, maka anak harus diberikan imunisasi IPD khusus.

IPD sendiri adalah kelompok penyakit yang diakibatkan oleh adanya bakteri Streptococcus Pneumoniae serta dapat menyebar melalui udara atau melalui batuk. Oleh karena itu, imunisasi IPD penting diberikan kepada anak-anak sedari dini, mulai dari anak berusia dua bulan.

Pemberian imunisasi IPD pada anak sebelum berusia 6 bulan telah terbukti secara efektif mampu mencegah 90 persen terjadinya penyakit radang selaput otak atau meningitis dan radang paru-paru akibat pneumococcus.

Pneumococcus ini adalah penyakit yang diakibatkan oleh bakteri jenis tertentu yang dikenal dengan nama Streptococcus Pneumoniae. Karena banyaknya rantai dalam penyakit ini, tidak heran jika pemberian imunisasi IPD menjadi penting untuk melindungi diri dari serangan infeksi dan penyakit, terutama pada anak-anak.

Dalam beberapa kasus, penyakit pneumococcus memang sering terjadi pada anak. Namun, penyakit yang satu ini juga dapat terjadi pada orang dewasa yang lebih tua atau orang yang memiliki kondisi kornis. Bahkan, pneumococcus yang menyerang orang dewasa dapat menyebabkan komplikasi yang signifikan.

Imunisasi IPD dapat mencegah berkembangnya bakteri Streptococcus Pneumoniae yang menjadi salah satu penyebab paling umum infeksi paru-paru. Selain itu, imunisasi ini juga dapat mencegah infeksi pada bagian tubuh lain, seperti aliran darah (bakteremia), serta tulang belakang dan otak (meningitis).

Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai imunisasi IPD, pengertian, jenis, manfaat, efek samping, dan waktu pelaksanaannya. Yuk, simak!

Apa Itu Imunisasi IPD?

Imunisasi IPD (Invasive Pneumococcal Disease) adalah pemberian vaksin pada tubuh untuk mencegah berbagai penyakit dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus Pneumoniae. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit pneumokokus invasif (IPD) atau pneumonia yang menyerang sistem pernapasan, khususnya paru-paru.

Pneumonia akan terjadi ketika sistem pernapasan dalam tubuh seseorang terinfeksi bakteri, khususnya pada organ paru-paru. Penyakit pneumokokus invasif (IPD) merupakan suatu infeksi penyakit yang serius dan dapat menyebar ke berbagai organ tubuh lain di luar paru-paru, seperti otak dan tulang belakang. Bakteri ini dapat masuk melalui mulut, mata, tenggorokan, atau bagian tubuh lain.

Meskipun kasus penyakit ini masih tergolong jarang terjadi, tetapi IPD termasuk pada penyakit yang lebih serius dibanding dengan kelompok penyakit pneumokokus lain yang ringan. Pneumokokus ringan ini, seperti flu, sinus, infeksi telinga tengah atau otitis, dan radang paru-paru (pneumonia).

Oleh karena itu, imunisasi IPD perlu untuk diberikan untuk mencegah dua jenis penyakit IPD. Dua jenis penyakit tersebut adalah meningitis pneumokokus dan bakteremia pneumokokus.

Meningitis pneumokokus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang jaringan dan cairan pada sekitar daerah otak hingga bagian sumsum tulang belakang. Sedangkan bakteremia pneumokokus adalah penyakit yang timbul karena bakteri yang menyerang aliran darah dan mengakibatkan infeksi serius yang akan berbahaya bagi tubuh.

Dengan pemberian imunisasi IPD kepada anak, diklaim efektif dalam mencegah timbulnya penyakit IPD yang parah dan kemungkinan rawat inap. Bahkan imunisasi IPD juga dapat mencegah kematian akibat penyakit yang ditimbulkan.

Jenis Vaksin untuk Mencegah IPD

Setelah kita mengetahui apa itu imunisasi IPD, maka kita perlu juga untuk tahu jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah IPD. Pasalnya, ada sekitar 90 jenis bakteri Streptococcus Pneumoniae yang dapat menyebabkan penyakit.

Memang tidak semua jenis vaksin dapat melindungi tubuh dari banyaknya jenis bakteri tersebut, tetapi vaksin ini bisa membantu mencegah infeksi dari jenis bakteri yang paling umum. Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terdapat dua jenis vaksin yang dilisensikan di Amerika Serikat, yakni Vaksin Konjugasi Pneumokokus dan Vaksin Polisakarida Pneumokokus.

Adapun penjelasan dua jenis vaksin untuk mencegah penyakit tersebut adalah sebagai berikut.

  • Vaksin konjugasi pneumokokus, yakni PCV13, PCV15, serta PCV20

Vaksin konjugasi pneumokokus akan memberikan perlindungan kepada 13 jenis bakteri pneumokokus yang dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. Vaksin ini terdiri dari tiga jenis, yaitu PCV13 atau Prevnar13, PCV15, dan PCV20.

Pada umumnya, vaksin ini akan diberikan beberapa dosis pada bayi dan anak-anak mulai dari usia dua bulan. Sedangkan untuk orang dewasa, vaksin ini akan diberikan satu dosis saja.

Adapun jenis vaksin yang direkomendasikan untuk diberikan kepada bayi adalah vaksin jenis PCV13. Namun, vaksin jenis ini juga dapat diberikan kepada orang dewasa di atas 65 tahun, dan anak yang berusia 2 tahun hingga 64 tahun dalam kondisi kesehatan tertentu, seperti pengidap HIV, diabetes mellitus, kondisi jantung kronis, hati, paru-paru, dan ginjal.

  • Vaksin polisakarida pneumokokus, yakni PPSV23

Jenis vaksin yang satu ini dapat melawan 23 jenis bakteri pneumokokus dalam tubuh. Biasanya, vaksin jenis ini hanya akan diberikan sebanyak satu dosis saja. Untuk penggunaannya, vaksin PPSV23 atau Pneumovax 23 disarankan untuk diberikan kepada orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun dan anak yang berusia 2 tahun hingga 64 tahun dalam kondisi kesehatan tertentu.

Contohnya seperti pengidap HIV, diabetes mellitus, kondisi jantung kronis, hati, paru-paru, dan ginjal. Selain itu, jenis vaksin ini juga dapat diberikan kepada seseorang yang berusia antara 19 hingga 64 tahun yang merokok atau mengkonsumsi produk tembakau lain.

Baca Juga :  Pengertian Stunting: Penyebab, Gejala, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Imunisasi anak adalah pemberian vaksin kepada anak untuk mencegah penularan penyakit tertentu. Vaksin adalah zat yang berfungsi membantu membentuk kekebalan tubuh atau imunitas terhadap infeksi sejumlah penyakit menular.