Kenali Penyebab Osteoporosis, Gejala, Hingga Pengobatannya

Istilah osteoporosis mungkin sudah tidak asing lagi. Akan tetapi, apa sebenarnya osteoporosi itu? Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang umumnya ditandai dengan menurunnya kepadatan tulang secara keseluruhan. Penyakit satu ini juga dikenal sebagai pengeroposan tulang. Meski sudah begitu familiar, tetapi tidak banyak orang yang tahu kalau penyakit satu ini memiliki jenis yang berbeda.

Ada banyak faktor penyebab terjadinya osteoporosis seperti kurangnya kalsium dan vitamin D, hormon yang tidak seimbang, tubuh kurang gerak, dan beberapa kebiasaan buruk seperti merokok. Penyakit tulang satu ini terjadi karena tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral terutama kalsium dalam tulang.

Kondisi tersebut juga terjadi karena arsitektur tulang yang rusak sehingga menyebabkan penurunan pada kekuatan tulang. Kemudian terjadi pengeroposan tulang yang berisiko terjadinya patah tulang. Karena tidak menunjukkan gejala-gejala fisik, osteoporosis dikenal sebagai silent disease.

Meski demikian, ada beberapa gejala yang mengindikasikan terjadinya osteoporosis pada tubuh seseorang. Salah satunya adalah nyeri yang sering terjadi pada tulang dan otot di bagian punggung. Penyusutan tinggi badan dan kondisi tubuh yang semakin membungkuk juga bisa dikenal sebagai gejala lain dari pengeroposan tulang.

Adapun titik rawan terjadinya osteoporosis atau yang sering dikenal dengan pengeroposan tulang adalah tulang belakang, pergelangan tangan, dan tulang panggul.

Klasifikasi Osteoporosis

Tahukah kamu jika pengeroposan tulang atau osteoporosis memiliki jenis yang berbeda?

Osteoporosis Primer

Salah satu jenis osteoporosis adalah osteoporosis primer yang bisa terjadi pada wanita setelah menopause dan pria berusia lanjut. Jenis pengeroposan tulang satu ini terdiri dari dua, yaitu:

1. Osteoporosis Pasca Menopause

Osteoporosis jenis ini terjadi karena kekurangan hormon estrogen yang penting dalam pengangkutan kalsium ke dalam tulang. Gejala pada kondisi ini umumnya timbul pada wanita berusia 51 tahun ke atas. Namun, bisa juga gejalanya muncul lebih awal atau sebaliknya.

Meski demikian, tidak semua wanita berisiko terkena osteoporosis jenis ini. Umumnya wanita asia dan berkulit putih lebih rentan terkena penyakit satu ini dibandingkan wanita berkulit hitam.

Salah satu penyebab paling umum dari osteoporosis pascamenopause adalah jumlah kalsium yang rendah. Susu merupakan sumber makanan berkalsium tinggi namun sayangnya sekitar 90 % wanita Asia intoleransi laktosa. Mereka juga menghindari produk makanan olahan susu.

2. Osteoporosis Senilis

Senilis bisa diartikan sebagai keadaan yang terjadi pada usia lanjut. Oleh karena itu, osteoporosis sering terjadi pada pria berusia 70 tahun ke atas. Penyebab osteoporosis jenis ini adalah kalsium dalam tubuh yang kurang seiring dengan bertambahnya usia seseorang.

Tidak hanya itu, terjadinya ketidakseimbangan kecepatan hancurnya matriks tulang dengan regenerasi sel tulang baru juga turut menyebabkan kondisi kesehatan tulang satu ini. Meski penyebab osteoporosis pada pria masih belum diketahui secara pasti, namun berkaitan dengan penurunan hormon testosteron. Hormon tersebut turut berperan dalam menjaga tulang tetap sehat dan kuat.

Penggunaan obat tertentu, konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan, dan kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan rendahnya kadar testosteron pada pria.

Osteoporosis Sekunder

Jenis osteoporosis yang kedua adalah osteoporosis sekunder yang dialami kurang dari lima persen penderita kondisi kesehatan tersebut. Keadaan medis atau obat-obatan turut menyebabkan terjadinya osteoporosis sekunder.

Gagal ginjal kronis, hiperparatiroidisme, kelainan hepar, dan hipogonadisme adalah beberapa penyebab dari osteoporosis jenis sekunder. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik serta kebiasaan buruk konsumsi minuman beralkohol juga turut berkontribusi dalam terjadinya pengeroposan tulang. Kafein yang berlebihan serta merokok juga tidak baik bagi kesehatan tulang sehingga turut meningkatkan risiko terjadinya pengeroposan tulang.

Penyebab Osteoporosis

Sudah tahu apa saja penyebab osteoporosis yang banyak terjadi? Sebenarnya, masalah kesehatan satu ini tidak hanya terjadi pada lansia saja. Faktanya, osteoporosis bisa terjadi pada semua orang di segala usia dan jenis kelamin. Namun masalah satu ini banyak dialami oleh wanita yang suda menopause.

Lantas, apa saja faktor penyebab osteoporosis? Berikut adalah uraian lengkapnya untuk kamu!

Ketidakseimbangan Hormon

Salah satu penyebab terjadinya osteoporosis adalah ketidakseimbangan hormon seseorang. Biasanya, masalah satu ini terjadi saat terjadi gangguan keseimbangan hormon terutama ketika tubuh kekurangan hormon tiroid, seks, hingga pertumbuhan. Oleh sebab itu osteoporosis pada wanita setelah menopause menjadi salah satu faktor risiko terjadinya osteoporosis.

Penurunan hormon testosteron yang terjadi seiring bertambahnya usia seorang pria juga bisa memicu osteoporosis terlebih jika ia baru saja menjalani perawatan kanker prostat. Terjadinya gangguan tiroid yang terlalu aktif juga bisa memicu penyakit satu ini. Bahkan saat tubuh kekurangan hormon pertumbuhan yang membuatnya kesulitan dalam meregenerasi tulang juga turut berkontribusi terjadinya osteoporosis.

Tubuh Kekurangan Kalsium

Seperti yang kita tahu kalau kalsium itu penting bagi tubuh. Tulang adalah tempat penyimpanan mineral penting yaitu fosfor dan kalsium. Dengan terpenuhinya kebutuhan kalsium tubuh, maka jantung, otot, dan saraf bisa bekerja dengan optimal dan begitu pula sebaliknya.

Nah, jika terjadi kekurangan kalsium, maka tubuh akan mengambil mineral tersebut dari tulang. Bisa dibayangkan jika hal tersebut terjadi berulang secara terus menerus. Bukan tidak mungkin jika kalsium yang tersimpan dalam tulang akan semakin menipis dan menyebabkan tulang menjadi rapuh. Dengan kata lain, osteoporosis disebabkan oleh kekurangan kalsium dalam tubuh.

Jadi, bukan tidak mungkin jika hal tersebut kemudian menjadi faktor lain yang menyebabkan terjadinya osteoporosis. Untuk menghindari masalah kesehatan ini, pastikan tubuh selalu mendapatkan asupan mineral berupa kalsium yang cukup sehingga tubuh akan tetap bisa menjalankan fungsinya tanpa mengambil kalsium pada tulang.

Kurangnya Vitamin D

Selain kalsium, vitamin D juga ternyata berhubungan dengan penyakit osteoporosis. Kekurangan vitamin penting tubuh satu ini dapat berdampak pada semakin tingginya risiko terkena osteoporosis. Mungkin masih banyak yang belum tahu kalau vitamin D berperan penting dalam membantu penyerapan dan penggunaan kalsium di dalam tubuh.

Kurang Gerak atau Aktivitas Fisik

Dengan semakin banyaknya kemudahan yang ditawarkan dewasa ini, semakin banyak orang yang justru malas untuk bergerak. Padahal, hal tersebut sangat baik dalam menjaga kesehatan tubuh. Kurang gerak dapat memicu rapuh pada tulang. Jadi, tidak heran jika orang-orang yang kurang gerak pada akhirnya terkena osteoporosis.

Keseringan duduk dan minim gerak merupakan kebiasaan yang tidak sehat. Oleh karena itu, kamu harus mulai aktif bergerak minimal setiap 30 menit. Jadi, meski harus bekerja duduk di depan laptop atau pekerjaan apapun yang mengharuskan kamu duduk dalam jangka waktu lama, coba sesekali berjalan-jalan ringan. Kamu juga bisa menyiasatinya dengan sekedar mengambil minum atau pergi ke kamar kecil.

Baca Juga :  21 Pengertian Arsitektur Menurut Para Ahli Terlengkap

Merokok

Sudah merupakan rahasia umum kalau merokok memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Tetapi, tahukah kamu kalau merokok menjadi faktor penyebab osteoporosis lainnya? Berdasarkan studi, para perokok cenderung lebih berisiko terkena osteoporosis. Mereka juga lebih mudah mengalami patah tulang dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.

Efek buruk tersebut berasal dari kandungan nikotin pada rokok yang dapat menghalangi kemampuan tubuh dalam menggunakan hormon estrogen, kalsium, serta vitamin D.

Efek Samping Penggunaan obat Tertentu

Kondisi kesehatan tertentu mengharuskan seseorang mengonsumsi obat dalam jangka waktu panjang. Sayangnya, hal tersebut dapat berdampak buruk bagi tubuh termasuk memicu keropos dan patah pada tulang. Hal tersebut sangat mungkin terjadi pada mereka yang mengonsumsi obat anti kejang serta obat lain seperti glukokortikoid, prednison, dan lainnya.

Agar terhindar dari risiko tersebut, selalu konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu soal dampak dan efek samping penggunaan obat yang harus kamu konsumsi.

Masalah atau Kondisi Kesehatan Tertentu

Apabila seseorang mengalami kondisi kesehatan tertentu seperti terserang penyakit pencernaan, fibrosis kistik, atau tumor multiple myeloma yang menyusup ke tulang, ia berisiko terkena osteoporosis. Untuk informasi lebih lengkap seputar masalah kesehatan yang bisa berdampak pada osteoporosis, kamu bisa berkonsultasi dengan tim medis atau dokter kepercayaan.