Lempar Lembing

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Lempar Lembing? Mari kita simak penjelasan secara lengkap di bawah ini.

Pengertian Lempar Lembing

Lempar lembing merupakan salah satu jenis olahraga atletik yang permainannya menggunakan tongkat panjang serta pada bagian ujungnya lancip yang dilakukan dengan cara melakukan lemparan sejauh mungkin. Cabang olahraga lempar lembing sudah banyak diminati banyak orang, sehingga olahraga lempar lembing sudah sering diperlombakan dalam olimpiade Asia Games (Sea Games) secara lokal dan nasional.


Pengertian Lempar Lembing Menurut Para Ahli

1. Menurut Yudha M. Syahputra

Lempar lembing yakni sebuah keahlian manusia dalam melempar lembing dengan sejauh – jauhnya.


2. Menurut Jerver

Lempar lembing yakni suatu gaya sentuhan tangan dengan memakai benda yang berbentuk panjang berusaha untuk melempar sejauh – jauhnya.


3. Menurut Soenarjo

Lempar lembing yakni salah satu nomor dalam kelompok perlombaan lempar dalam cabang olahraga atletik.


4. Menurut Munasifah

Lempar lembing yakni suatu olahraga yang mempunyai 2 kata di dalamnya, yaitu lempar dan lembing. Lempar ialah suatu kegiatan dengan membuang jauh-jauh, sedangkan lembing ialah obyek berupa tombak yang mempunyai ujung tajam.


Sejarah Lempar Lembing

Manusia pada zaman dahulu mencari makan untuk bertahan hidup dengan cara berburu ke hutan. Apabila kamu pernah melihat olahraga lempar lembing, pasti kamu berpikir bahwa cara tersebut merupakan cara saat sedang berburu untuk mencoba menombak mangsanya. Oleh karena itu, olahraga lempar lembing sudah dipercaya sejak zaman dahulu.

Semakin bertambahnya umur, membuat manusia lebih berpikir cerdas. Tombak pada zaman dahulu digunakan untuk berburu saja, saat ini digunakan untuk ajang perlombaan, dimana siapa yang melakukan lemparan tombak yang paling tepat akan menjadi pemenangnya.

Olahraga lempar lembing mulai dipertandingkan pada abad ke 18 masehi di sekitar Eropa dengan melakukan cara melempar sejauh mungkin dari tempat yang sudah ditentukan dalam peraturan lempar lembing. Perlombaan demi perlombaan terus terjadi hingga olahraga ini terkenal di seluruh dunia. Pada tahun 1908, lempar lembing menjadi salah satu olahraga pada atletik di olimpiade yang banyak disukai masyarakat.

Pada awalnya lempar lembing hanya dapat diperuntukkan untuk kaum laki – laki. Namun, sering berjalannya waktu, pada tahun 1932, dibuat juga ajang perlombaan lempar lembing untuk kaum wanita karena sudah semakin banyak wanita yang berminat pada olahraga lempar lembing yang terbilang cukup mudah ini. Olahraga lempar lembing diatur oleh IAAF atau International Amateur Athletic Federation dengan beranggotakan 212 negara yang berpusat di negara Monako.


Teknik Lempar Lembing

1. Teknik Memegang Lembing

Teknik memegang lembing dapat terbagai menjadi 3 gaya, yaitu sebagai berikut:

  1. Gaya Amerika, genggaman ada di belakang lilitan lembing. Jari melingkar pada badan lembing secara longgar. Sementara ibu jari menekan di permukaan dan telunjuk melingkar pada belakang lilitan.
  2. Gaya Finlandia, pegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing dengan jari tengah. Ibu jari, posisi telunjuk sedikit serong di batang lembing. Jari-jari lainnya melingkar di badan lembing tetapi tidak menggenggamnya secara kuat.
  3. Gaya Tank, lembing dapat dipegang dengan posisi jari telunjuk dan jari tengah menjepit lembing. Tetapi, untuk gaya satu ini tidak begitu sering digunakan atlet. Karena mungkin gaya ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan gaya lainnya.

2. Teknik Membawa Lembing

Teknik membawa lembing dapat terbagai menjadi 3 tahapan, yaitu sebagai berikut:

  1. Lembing dapat dibawa diatas bahu dengan mata lembing menghadap ke arah serong atas.
  2. Lembing di belakang badan sepanjang alur lengan. Mata lembing menghadap arah depan namun serong keatas.
  3. Lembing dibawa dengan mata mengarah serong ke bawah. Sementara badan lembing berada diatas bahu.

3. Teknik Melempar Lembing

Teknik melempar lembing dapat terbagai menjadi 3 tahapan, yaitu sebagai berikut:

a. Awalan

  • Awalan dimulai dengan cara dilakukannya gerakan lari membawa lembing diatas kepala. Sikut ditekuk kemudian dapat diarahkan ke depan dengan telapak tangan menghadap atas. Posisi lembingnya berada sejajar dengan permukaan tanah secara mendatar.
  • Pada bagian akhir dapat dilakukan dengan langkah jingkat, langkah silang di depan, ataupun langkah silang di belakang.
  • Proses peralihan dilakukan ketika kaki diturunkan. Putar kedua bahu perlahan ke arah tangan utama. Selanjutnya lengan tangan utama mulai dapat bergerak dan lurus ke belakang. Posisi tubuh condong ke belakang dengan tetap fokus pandangan lurus ke depan.

b. Lemparan

Gerakan lemparan dapat dilakukan dengan cara menarik bahu kanan dengan lengan lengan. Pada saat melakukan lemparan melewati inti bahu dengan kuat ke depan atas. Selanjutnya, lakukan gerakkan badan melewati kaki depan kemudian lempar lembing.


c. Akhiran

Gerakan akhiran lempar lembing dapat dilakukan dengan cara langkahkan kaki ke depan untuk dapat menjaga kesimbangan gerak saat melempar. Selanjutnya, lakukan gerakan badan yang melewati kaki depan dan lempar lembing sejauh mungkin.


Peraturan Lempar Lembing

Adapun peraturan terkait lemparan lempar lembing yaitu, sebagai berikut:

  • Lembing harus dipegang pada tempat pegangan.
  • Lemparan dianggap sah bila mata lembing menancap atau menggores tanah di sektor lemparan.
  • Lemparan dapat dikatakan tidak sah apabila sewaktu melampar, atau garis 1,5 meter telah menyentuh tanah di depan lengkung lemparan.
  • Apabila sudah sekali melakukan lemparan, maka tidak diperbolehkan memutar badan sepenuhnya, sehingga punggung menghadap ke arah lengkung lemparan.
  • Lemparan harus dibuat lewat di atas bahu.
  • Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram.
  • Peserta lomba diperbolehkan melakukan lemparan 3 kali. Penilaian diambil yang terjauh.

Sarana dan Prasarana Lempar Lembing

1. Ukuran Lempar Lembing

Ketentuan ukuran terkait  lempar lembing antara atlet putra dan atlet putri, yaitu sebagai berikut:

  • Untuk  atlet putra lembing yang digunakan ialah memiliki ukuran dengan panjang 2,60 meter sampai 2,70 meter dengan berat 800 gram.
  • Untuk atlet putri lembing yang digunakan ialah memiliki ukuran dengan panjang 2,20 meter sampai 2,30 meter dan dengan berat 600 gram.

2. Alat Lempar Lembing

Ketentuan ukuran terkait alat lempar lembing, yaitu sebagai berikut:

  • Alat yang biasa digunakan saat melakukan perlombaan lempar lembing aialah lembing, serbuk untuk tangan agar tangan tetap kering dan tidak basah.
  • Lembing yang dapat digunakan dalam perlombaan mempunyai karakteristik khusus. Karena, terdapat 3 bagian khusus dalam lempar lembing, yakni sebuah tongkat yang terbuat dari metal ringan, mata lembing yang terbuat dari logam dan bagian ujung lembing yang bentuknya runcing. Kemudian, tali yang telah dililitkan di lembing sebagai pegangan pemain.
Baca Juga :  Materi Wushu

3. Lapangan Lempar Lembing

Ketentuan khusus terkait lapangan lempar lembing, yaitu sebagai berikut:

  • Jalur pertama atau track dengan ketentuan ukuran panjang lintasan minimal 30 meter ataupun maksimal 36,5 meter dan jalur ini memiliki lebar 4 meter.
  • Area buat melemparkan lembing setelah berlari dalam track awalan. Dari poros tengah ke pojok busur, sudut yang terbentuk yaitu 30 derajat. Sudut ini ialah petunjuk dari garis batas luar kanan dan kiri area sektor lemparan.
  • Jarak antara titik A/titik ancang – ancang untuk melempar cuma sepanjang 8 meter dari bibir busur yakni suatu garis akhir yang tidak boleh dilewati oleh atlet pada waktu akan melempar.
  • Sektor lemparan yang memiliki bentuk kerucut dengan sudut yang sudah ditetapkan di area sudut tersebut dan ukuran panjang lapangan pendaratan ini punya ukuran minimal 100 meter.

Demikianlah pembahasan artikel mengenai Lempar Lembing : Pengertian, Sejarah, Teknik, Peraturan, Sarana & prasarananya Lengkap. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih.