Pusat pertumbuhan adalah salah satu jargon yang kerap digunakan dalam pengembangan wilayah dan perencanaan pembangunan. Istilah ini kerap digunakan untuk menunjukkan bahwa akan dibentuk program besar di suatu wilayah atau untuk menjadikan suatu wilayah sebagai pusat aktivitas.
Namun, tidak jarang juga istilah ini digunakan untuk hampir semua jenis pembangunan, padahal, belum tentu tepat.
Oleh karena itu, pada artikel ini kita akan membahas secara lebih dalam mengenai pengertian dari pusat pertumbuhan, faktor yang mempengaruhinya, ciri-cirinya, serta contoh-contohnya.
Pengertian Pusat Pertumbuhan
Pusat pertumbuhan, atau kerap disebut sebagai growth pole dan growth center adalah wilayah-wilayah yang memiliki pertumbuhan ekonomi sangat pesat. Umumnya, kawasan-kawasan ini memiliki pertumbuhan yang jauh lebh cepat dari wilayah sekitarnya.
Harapannya, pertumbuhan ekonomi yang pesat ini dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah sekitarnya. Hal ini dapat dicapai lewat metode trickle down ataupun swash-backwash dan multiplier effect yang kerap dibahas dalam teori pembangunan wilayah.
Umumnya, suatu growth center merupakan pusat aglomerasi aktivitas perekonomian seperti perdagangan ataupun industri manufaktur.
Oleh karena itu, jika kalian ingin mengidentifikasi daerah mana yang menjadi pusat pertumbuhan, kalian hanya perlu melihat aliran investasi. Daerah dengan nilai investasi terbesar dibandingkan dengan wilayah sekitarnya umumnya merupakan pusat pertumbuhan di daerah tersebut.
Ciri-Ciri Pusat Pertumbuhan
Setidaknya, terdapat beberapa ciri yang membedakan pusat pertumbuhan dengan wilayah-wilayah disekitarnya. Ciri yang harus dimiliki oleh pusat pertumbuhan antara lain adalah
- Adanya efek pengganda (multiplier effect)
- Memiliki eksternalitas ekonomi tinggi
- Terdapat beragam aktivitas
- Terdapat aglomerasi
- Membentuk hubungan (linkage) ke depan dan ke belakang
Intinya, suatu wilayah yang dianggap sebagai growth pole umumnya memiliki pertumbuhan ekonomi yang ditunjang oleh multiplier effect, eksternalitas, aglomerasi, serta linkage industri.
Sekarang, kita akan mencoba membahas secara lebih mendalam kelima ciri-ciri diatas.
Multiplier Effect
Seperti namanya, multiplier effect adalah efek pengganda dimana setiap uang yang diinvestasaikan kepada suatu wilayah, akan menghasilkan aktivitas ekonomi yang lebih tinggi.
Hal ini terjadi karena aktivitas ekonomi tersebut membutuhkan aktivitas-aktivitas penunjang lainnya, yang akan membuka lapangan pekerjaan. Selain membuka lapangan pekerjaan, aktivitas tersebut juga membutuhkan sumber daya untuk berjalan, sehingga membuka perdagangan dengan wilayah lain.
Efek multiplier ini sangat diandalkan dalam pembangunan kawasan pusat pertumbuhan. Secara umum, hampir semua growth pole memiliki multiplier effect yang tinggi.
Karena adanya efek pengganda yang tinggi di kawasan ini, uang yang diinvestasikan pun dapat menghasilkan lebih banyak uang lagi bagi masyarakat lokal dan sekitarnya. Dengan begitu, harapannya kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.
Eksternalitas Ekonomi
Eksternalitas adalah dampak-dampak yang dirasakan oleh pihak lain, baik positif atau negatif karena tindakan kita. Umumnya, kawasan growth center menghasilkan eksternalitas perekonomian yang bersifat sangat positif kepada daerah sekitarnya.
Hal ini disebabkan oleh multiplier effect serta trickle down economics yang sudah kita bahas pada poin diatas. Sehingga, daerah sekitarnya juga kecipratan dampak positif investasinya.
Namun, kawasan ini juga umumnya menghasilkan eksternalitas negatif kepada wilayah-wilayah sekitar. Eksternalitas negatif ini umumnya dalam bentuk polusi lingkungan dan pencemaran-pencemaran lainnya.
Bahkan, untuk growth pole yang berupa kawasan industri, kerap menghasilkan perubahan pada proses pembentukan hujan lokal. Sehingga, terbentuk hujan asam yang destruktif bagi lingkungan sekitar.
Aktivitas yang Beragam
Karena merupakan pusat aktivitas perekonomian di suatu wilayah, umumnya kawasan pusat pertumbuhan memiliki banyak sekali aktivitas yang beragam di dalam wilayahnya.
Aktivitas ini dapat berupa apapun, mulai dari aktivitas perdagangan, perumahan, perindustrian, pergudangan, distribusi, hingga hiburan. Umumnya, semua bercampur dan saling terintegrasi dalam suatu growth pole.
Namun, setiap pusat pertumbuhan pasti memiliki spesialisasi tertentu. Bahkan, ada yang sudah dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus untuk mendorong pertumbuhan perekonomian yang lebih pesat lagi. Kawasan-kawasan ini umumnya memiliki fokus tertentu yang membedakannya dengan wilayah lain.
Adanya Aglomerasi
Seperti yang sudah kita jelaskan diatas, kawasan pusat pertumbuhan umumnya memiliki konsentrasi atau aglomerasi aktivitas perekonomian yang ada didalam wilayahnya.
Disini, banyak aktivitas dan investasi yang digelontorkan untuk membangun infrastruktur dan menunjang kegiatan-kegiatan yang ada di daerah ini.
Aglomerasi yang tinggi ini pun turut menyebabkan terbentuknya multiplier effect yang tinggi pula. Dengan multiplier effect yang tinggi, maka harapannya dapat terbentuk keuntungan-keuntungan yang banyak bagi para pelaku usaha di wilayah tersebut.
Namun, harus diteliti pula, apakah ada angka dimana aglomerasi dan economy of scale ini dianggap tidak memberikan keuntungan lagi. Tingkatan ini disebut sebagai diseconomies of scale ketika aglomerasi yang terjadi terlalu besar, sehingga terjadi aspek-aspek negatif dalam perekonomian di lokasi tersebut.
Membentuk Linkage
Linkage sendiri artinya adalah hubungan ekonomi antar kegiatan-kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah. Dengan adanya linkage, suatu aktivitas ekonomi dapat menunjang dan ditunjang oleh aktivitas lainnya.
Hal ini berperan besar dalam meningkatkan produktivitas dan juga produk domestik bruto dari suatu daerah.
Secara umum, terdapat 2 jenis linkage, yaitu linkage kedepan dan ke belakang. Linkage ke belakang adalah pengaruh aktivitas tersebut kepada para suppliers atau pemasok bahan baku. Sedangkan, linkage kedepan adalah pengaruhnya kepada pengguna bahan yang diproduksi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pusat Pertumbuhan
Growth pole dan growth center memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari wilayah disekitarnya karena mereka memiliki keunggulan di beberapa faktor tertentu.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mendukung terbentuknya pusat pertumbuhan
- Ketersediaan sumber daya alam
- Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
- Ketersediaan infrastruktur dasar
- Kondisi topografi
- Kebijakan pemerintah