Ruang Lingkup Geografi: Fisik, Sosial, Regional, dan Teknik

Geografi merupakan cabang ilmu yang sangat luas. Sering kali, geografi disebut sebagai sumber ilmu pengetahuan lain karena bahasannya yang umum mengenai fenomena-fenomena alam disekitar kita.

Secara umum, geografi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari mengenai fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar kita, baik yang disebabkan oleh faktor alami maupun faktor manusia. Untuk mempelajari hal ini, geografi terbagi menjadi dua aspek yaitu aspek fisik dan aspek sosial.

Untuk mempelajari kedua aspek tersebut, geografi juga memiliki 4 prinsip analisis, yaitu prinsip distribusi, prinsip interelasi, prinsip korologi, dan prinsip deskripsi. Keempat prinsip ini membantu seorang geografer untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar kita.

Selain 4 prinsip tadi, ada juga 10 konsep dasar geografi yang harus dikuasai dan diperhatikan oleh geografer dalam melakukan penelitiannya. Konsep-konsep ini berguna sebagai pisau analitis untuk menguraikan fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar kita.

Nah, untuk ruang lingkup dari keilmuan geografi itu sendiri, sebenarnya terbagi menjadi 3 ruang yaitu geografi fisik, geografi sosial, dan geografi teknik. Namun, ada ruang geografi tambahan yang merupakan gabungan dari geografi fisik dan sosial, ruang lingkup ini dikenal sebagai geografi regional.

Geografi Fisik

Geografi fisik membahas mengenai aspek alam dan lingkungan dari suatu fenomena

Geografi fisik pada dasarnya adalah lingkup keilmuan geografi yang membahas dan mempelajari mengenai hal-hal fisik dari fenomena-fenomena alam yang terjadi di sekitar kita. Pembahasan geografi fisik menekankan pada fenomena-fenomena yang terkait aspek fisik suatu lokasi. Tidak peduli apakah hal tersebut dipengaruhi oleh alam sekitar atau manusia.

Sejalan dengan definisi diatas, geografi fisik umumnya membahas tentang hal-hal yang tangible atau dapat terlihat dengan jelas di lingkungan kita. Hal-hal yang tampak di lingkungan sekitar kita, baik itu yang disebabkan oleh alam ataupun manusia.

Lingkup studi yang secara umum termasuk kedalam geografi fisik adalah studi mengenai atmosfer bumi, tata surya dan benda langit, lapisan hidrosfer (perairan), lapisan pedosfer (tanah), lithosfer (batuan), dan biosfer (makhluk hidup).

Untuk menunjang hal ini, terdapat beberapa lingkup keilmuan yang menjadi supporting system bagi geografi fisik. Keilmuan-keilmuan tersebut antara lain adalah

  • Meteorologi: Pembahasan mengenai dinamika di atmosfer, meliputi cuaca dan iklim
  • Pedologi: Pembahasan mengenai dinamika tanah, termasuk jenis, kesuburan, dan kecocokannya
  • Geologi: Pembahasan mengenai batuan, meliputi pembentukan, jenis, dan manfaatnya
  • Astronomi: Pembahasan mengenai benda langit, bintang, dan tata surya kita
  • Biologi: Pembahasan mengenai persebaran hewan, ekoregion, dan ekosistem
  • Sejarah: Pembahasan mengenai konteks historis dari fenomena-fenomena yang ada disekitar kita
  • Geofisika: Pembahasan mengenai fenomena-fenomena alam yang ada di bumi

Selain rumpun-rumpun ilmu diatas, masih banyak lagi rumpun keilmuan yang termasuk kedalam ranah geografi fisik dan menjadi supporting system bagi kajian-kajian geografi fisik.

Contoh Lingkup Geografi Fisik

Udah kebayang belum teman-teman geografi fisik itu bahas apa aja? Sekarang kita akan coba bahas beberapa contoh lingkup studi geogafi fisik yaa. Coba lihat contoh-contoh berikut ini

Proses Terjadinya Hujan

Hujan merupakan salah satu fenomena geografi fisik

Terjadinya hujan merupakan salah satu fenomena fisik yang ada disekitar kita. Namun, terjadinya hujan ini bukan hanya disebabkan oleh faktor fisik, namun dipengaruhi faktor-faktor antropogenik atau faktor manusia.

Kita sudah tahu bahwa proses terbentuknya hujan dipengaruhi oleh siklus air yang terjadi di permukaan bumi. Banyak fenomena natural yang dapat mempengaruhi siklus air ini, seperti aktivitas tektonik, vulkanisme, ataupun bentang lahan yang ada di wilayah tersebut.

Faktor antropogenik yang mempengaruhi hujan antara lain adalah polusi yang dikeluarkan oleh aktivitas manusia, laju urbanisasi dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah, hingga aktivitas ekonomi yang ada pada wilayah tersebut.

Polusi yang tinggi akan cenderung menyebabkan terjadinya hujan asam karena kadar oksida di atmosfer yang cukup tinggi. Urbanisasi yang tinggi akan mempengaruhi daur air karena meningkatkan laju runoff atau air limpasan yang nantinya dapat menguap lagi ke atmosfer.

Proses Pembentukan Batuan

Proses pembentukan batuan juga merupakan fenomena alami yang terjadi di atas maupun bawah permukaan bumi. Proses ini umumnya dipengaruhi oleh tektonik lempeng yang ada dan arus konveksi yang terbentuk di mantel bumi.

Selain pergerakan lempeng tektonik, pembentukan batuan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi mineral yang ada pada wilayah tersebut, struktur bumi, serta bagaimana laju erosi dan sedimentasi yang terjadi di wilayah tersebut.

Gimana temen-temen, sudah cukup jelas ya kira-kira sebenarnya lingkup dari geografi fisik itu apa. Intinya, dia adalah lingkup geografi yang membahas seluruh fenomena-fenomena fisik di sekitar kita.

Geografi Sosial

Geografi sosial lebih banyak membahas aspek manusia dari suatu fenomena

Geografi sosial pada dasarnya adalah ruang lingkup keilmuan geografi yang mempelajari fenomena-fenomena di permukaan bumi yang terkait dengan aspek sosialnya. Aspek sosial ini memiliki titik berat pada antroposfer atau lingkup kehidupan sehari-harinya manusia.

Geografi sosial ini tidak terbatas pada aspek sosial dari geografi, melainkan membahas juga aspek fisik geografi. Hanya saja, fenomena utama yang diteliti adalah fenomena-fenomena sosial yang terjadi di masyarakat.

Karena, pada dasarnya, fenomena-fenomena sosial yang muncul juga merupakan akibat dari interaksinya dengan fenomena alam. Seperti yang sudah dipaparkan oleh Paul Vidal de la Blache dan Friedrich Ratzel dalam debat possibilisme vs determinisme, kondisi alam mempengaruhi kondisi kehidupan manusianya.

Untuk menunjang penelitian, terdapat beberapa lingkup keilmuan yang menjadi supporting system bagi geografi sosial. Keilmuan-keilmuan tersebut antara lain adalah

  • Antropologi: Pembahasan mengenai budaya, sejarah, dan perilaku manusia
  • Sejarah: Pembahasan mengenai fenomena-fenomena yang sudah lampau
  • Kependudukan: Pembahasan mengenai persebaran, kepadatan, dan pertumbuhan penduduk.
  • Ekonomi: Pembahasan mengenai kondisi perekonomian, kesejahteraan, dan pertumbuhan ekonomi
  • Perencanaan wilayah & kota: Pembahasan mengenai perkotaan, pengembangan wilayah, dan pengembangan pusat aktivitas

Selain rumpun-rumpun keilmuan diatas, masih banyak ilmu yang mendukung keberjalanan analisis geografi sosial. Namun ilmu-ilmu yang sudah disebutkan diatas cenderung merupakan yang paling sering digunakan dan paling berdampak.

Contoh Lingkup Geografi Sosial

Nah, tadi kita udah bahas sebenernya apa itu lingkup keilmuan geografi sosial, udah cukup jelas belum kira-kira? Sekarang, kita bakal coba ngangkat contoh lingkup studi geografi sosial nih.

Aktivitas Perekonomian Masyarakat

Nah, kajian mengenai aktivitas perekonomian masyarakat merupakan salah satu lingkup geografi sosial yang sangat luas temen-temen. Kajian ini mencoba menjelaskan mengenai dinamika kehidupan ekonomi masyarakat di suatu lokasi. Mulai dari penghidupannya bagaimana, sektor ekonomi unggulannya, hingga kesejahteraannya.

Nah, tentu saja hal ini melibatkan banyak sekali aspek sosial dari geografi, seperti kajian ekonomi, tradisi dan budaya lokal, serta kajian mengenai kualitas masyarakat. Nah, hal-hal ini merupakan

Namun, selain aspek sosial, terdapat pula aspek fisik yang menjadi bagian dari kajian ini. Contohnya adalah kajian mengenai kualitas tanah, kesesuaian lahan, dan ketersediaan mineral di suatu lokasi.

Pola Permukiman Masyarakat

Pola permukiman merupakan salah satu kajian geografi sosial

Kajian mengenai pola permukiman masyarakat juga merupakan salah satu kajian geografi sosial yang sangat luas. Selain membahas mengenai dimana masyarakat tinggal, pola permukiman juga membahas mengenai bentuk kota, konsentrasi aktivitas, serta aspek transportasi yang ada di suatu wilayah.

Tentu saja kajian mengenai pola permukiman masyarakat ini memerlukan peninjauan aspek-aspek sosial geografi seperti bagaimana bentuk kota yang ada, bagaimana struktur kota tersebut, serta pusat-pusat aktivitas yang ada di suatu wilayah. Selain itu, diperlukan juga tinjauan mengenai kondisi perekonomian lokal, insentif dan disinsentif pembangunan, serta aspek-aspek lain yang mempengaruhi pertumbuhan permukiman.

Namun, semua aspek-aspek diatas tidak berdiri sendiri, mereka sangat dipengaruhi oleh aspek fisik dari wilayah tersebut. Bagaimana relief topografinya, bagaimana bentang alamnya terbentuk, iklim apa yang ada di wilayah tersebut, apakah rentan terhadap bencana, dan bagaimana potensi sumber daya mineralnya.

Hal-hal diatas merupakan kajian aspek fisik geografi yang mempengaruhi aspek-aspek sosial geografi yang sudah disebutkan sebelumnya. Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa kajian lingkup sosial geografi juga memerlukan tinjauan aspek fisik, tidak hanya aspek sosialnya.

Geografi Regional

Geografi regional membahas secara komprehensif mengenai fenomena-fenomena geografis yang terjadi pada suatu wilayah

Jika kedua lingkup diatas membahas mengenai sudut pandang terhadap suatu fenomena, maka geografi regional membahas mengenai suatu wilayah secara mendalam dan komprehensif. Yang membedakan kajian regional dari yang lainnya adalah geografi regional membahas suatu fenomena pada wilayah yang sudah ditentukan.

Oleh karena topik utamanya adalah sebuah wilayah, maka geografi regional tidak dibatasi oleh prioritas pada aspek fisik atau aspek sosial. Kajian geografi regional mengkaji keduanya secara komprehensif untuk menjawab suatu fenomena yang terjadi di suatu wilayah.

Pada dasarnya, geografi regional adalah penggabungan dari kedua lingkup geografi diatas dalam sebuah lingkup studi yang berupa wilayah. Mayoritas analisis yang kita lihat sekarang merupakan analisis geografi regional.

Karena bahasannya yang komprehensif, geografi regional disebut sebagai bentuk tertinggi dari rumpun geografi dengan analisis yang paling mendalam.

Baca Juga :  Jenis-Jenis Erosi: Korasi, Ablasi, Deflasi, Abrasi dan Eksarasi

Contoh Lingkup Geografi Regional

Oke sudah cukup terbayang kan ya apa sebenarnya geografi regional itu. Pada dasarnya, semua contoh-contoh yang sudah kita gunakan di geografi fisik dan geografi sosial, ketika menggabungkan dengan setara kedua aspek geografi (fisik & sosial) serta memberikan konteks wilayah studi, maka dapat dianggap sebagai analisis geografi regional.

Untuk mempermudah, coba kita lihat satu contoh dibawah ini.

Perikanan di Laut Natuna

Peninjauan perikanan di suatu wilayah merupakan salah satu kajian geografi regional

Pembahasan mengenai perikanan di laut natuna tergolong sebagai bahasan geografi regional yang menyeluruh. Coba kita urai satu-satu apa saja yang menjadi bahasan dari fenomena ini ya

Dalam meninjau aktivitas perikanan di laut natuna, kita dapat melihat dari segi geografi fisik dan geografi sosial. Geografi fisik yang dapat kita tinjau antara lain adalah bagaimana kondisi perairan disitu, apakah terdapat upwelling atau downwelling, bagaimana suhu laut, serta bagaimana kondisi terumbu karang disekitar wilayah tersebut.

Kita juga dapat meninjau aspek ikannya secara langsung, seperti apakah itu masuk kedalam rute migrasi ikan, apakah terdapat perubahan-perubahan pola migrasi sehingga mengurangi jumlah tangkapan, serta apakah ikan-ikannya mengalami overfishing sehingga berkurang jumlahnya.

Selain aspek fisik yang sudah dibahas diatas, kita juga dapat meninjau secara sosial mengenai aktivitas perikanan. Pertama, mungkin kita harus meninjau apakah terdapat budaya perikanan yang kuat di masyarakat sekitar, lalu, kita juga dapat meninjau tingkat pendidikan dari para nelayan.

Selain itu, kita juga dapat meninjau aspek investasi swasta dan intervensi pemerintah terhadap aktivitas perikanan tersebut. Kita juga dapat meninjau mengenai kebijakan-kebijakan kementrian perikanan terhadap aktivitas perikanan pada lokasi tersebut.

Aspek sosial berupa ekonomi juga harus ditinjau, mulai dari rantai pasok perikanan di wilayah tersebut, siapa pengepul dan siapa distributornya, apakah tersedia teknologi penyimpanan dingin, hingga kekuatan modal para nelayan.

Namun, tidak lupa kita harus mengkontekskan semua bahasan tersebut kedalam wilayah studi yaitu di sekitar laut natuna. Oleh karena itu, semua tinjauan tersebut hanya berlaku di laut natuna dan komunitas-komunitas masyarakat didalam serta disekitarnya.

Berdasarkan contoh tinjauan diatas, kita dapat melihat bahwa tinjauan geografi regional sangatlah komprehensif. Hal ini dilakukan agar geografer dapat menemukan solusi untuk permasalahan-permasalahan yang ada pada wilayah tersebut.

Geografi Teknik

Kartografi merupakan salah satu contoh dari ilmu yang termasuk dalam geografi teknik

Geografi teknik pada dasarnya adalah metode-metode yang digunakan untuk memvisualisasikan data spasial dan aspasial untuk mendukung analisis geografi. Mayoritas analisis geografi melibatkan analisis keruangan, oleh karena itu, muncul lah peta sebagai salah satu terobosan analisis spasial dan visualisasi data non spasial pada suatu wilayah.

Seiring dengan perkembangan zaman, peta fisik lama kelamaan digantikan dengan peta digital dan sistem informasi geografis. Selain memiliki proses yang lebih fleksibel, SIG juga memiliki keunggulan dalam segi biaya dan kualitas output.

Meskipun begitu, peta masih menjadi media visualisasi data spasial dan aspasial dalam metode dua dimensi yang paling baik. Sejauh ini, belum ada yang dapat menggantikan peta dalam perannya.

Karena bersifat teknis dalam pembuatan peta dan akuisisi data, cabang geografi ini disebut sebagai geografi teknik. Rumpun keilmuan yang menunjang geografi teknik antara lain adalah

  • Kartografi: Pembahasan mengenai pembuatan peta dan visualisasi spasial suatu fenomena
  • SIG: Pembahasan mengenai integrasi informasi geografis dalam sebuah sistem digital
  • Pengindraan Jauh: Pembahasan mengenai akuisisi data dan suvey jarak jauh
  • Data Science: Pembahasan mengenai pengolahan data, baik spasial maupun aspasial

Rumpun-rumpun keilmuan diatas merupakan beberapa contoh keilmuan yang berperan besar dalam menunjang geografi teknik.