Persiapan dan Praktik Yang dilakukan Pada Khotbah Shalat Jumat

Pengertian dan ketentuan khotbah Jumat telah dijelaskan pada postingan sebelumnya : Pengertian Dan Ketentuan Khotbah Pada Shalat Jumat. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di luar ketentuan tersebut. Contohnya, persiapan sebelum melaksanakan khotbah Jumat. Berikut persiapan dan praktik khotbah Jumat.

psikologi-dakwah

Persiapan Khotbah

Khotbah Jumat dilakukan dalam ibadah salat Jumat yang bersifat khidmat. Khatib menyampaikan khotbah di depan para jamaah dengan jumlah yang cukup banyak. Oleh karena itu, khatib sebaiknya mempersiapkan diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama khotbah. Khatib dapat melakukan berbagai persiapan sebagai berikut.

Persiapan Jasmaniah

Kondisi khatib yang sedang tidak sehat dapat memengaruhi penampilan dan penyampaian khotbah. Khatib hendaknya mempersiapkan dengan baik kondisi jasmaninya. Khatib memastikan diri dalam keadaan sehat sebelum menyampaikan khotbah. Kondisi tubuh yang prima dapat mendukung penyampaian khotbah.

Persiapan Rohaniah

Kondisi rohaniah juga memengaruhi penyampaian khotbah. Seorang khatib harus mempersiapkan mental sebelum khotbah. Khatib harus dapat mengondisikan diri dalam keadaan tenang, tidak mudah marah, dan gelisah. Kondisi rohaniah khatib sangat memengaruhi kesempurnaan penyampaian khotbah.

Persiapan Materi Khotbah

Kondisi fisik dan rohaniah yang prima tidak berarti jika tidak didukung dengan materi yang menarik. Khatib hendaknya mempersiapkan materi sebelum khotbah. Khatib meneliti kelengkapan materi yang akan disampaikan sesuai dengan syarat dan rukun khotbah. Khatib dapat menyusun teks khotbah untuk mendukung penyampaian khotbah yang baik dan sistematis. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun teks khotbah.

  1. Menentukan atau membuat tema atau topik khotbah yang bersifat aktual dan disesuaikan dengan kondisi jamaah yang bersangkutan.Tema atau topik yang dipilih sebaiknya yang aktual dan kontekstual. Contohnya, pada saat memasuki bulan Ramadan, tema atau topik yang dipilih seputar pahala orang yang menyambut kedatangan bulan Ramadan. Selain itu, topik khotbah harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Topik khotbah tentu berbeda jika para jamaah adalah pelajar, mahasiswa, dan para kepala rumah tangga.
  2. Membuat sistematika materi khotbah dengan baik. Sistematika berguna untuk menjaga khotbah agar dapat didengar dengan baik dan tidak membosankan karena kalimat yang sama diucapkan berulang-ulang.
  3. Penguasaan materi yang cukup. Pembahasan topik dalam khotbah hendaknya tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek.
  4. Menghimpun dalil yang berkaitan dengan materi khotbah. Materi khotbah hendaknya didukung dengan dalil, baik ayat Al-Qur’an maupun hadis Rasulullah saw.
  5. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah dipahami oleh para jamaah. Jika sebagian besar jamaah lebih memahami bahasa Indonesia, khatib sebaiknya menyampaikan khotbah dengan bahasa Indonesia. Jika sebagian besar para jamaah lebih memahami bahasa daerah, khatib sebaiknya menyampaikan. khotbah dengan bahasa daerah.

Praktik Berkhotbah

Khotbah Jumat memiliki ketentuan yang memengaruhi tata cara pelaksanaannya. Bagaimana cara berkhotbah Jumat? Apakah semua sunah khotbah termasuk dalam tata cara khotbah Jumat? Berikut tata cara pelaksanaan khotbah Jumat.

  1. Khatib berdiri dan mengucapkan salam.
  2. Ketika azan berkumandang, khatib duduk sambil mendengarkan.
  3. Khotbah dimulai dengan mengucapkan hamdalah.
  4. Membaca dua kalimat syahadat.
  5. Membaca salawat Nabi.
  6. Menyampaikan wasiattakwa.
  7. Membaca beberapa ayat Al-Qur’an. Setelah mengajak bertakwa kepada Allah Swt., khatib membaca beberapa ayat Al-Qur’an yang berisi perintah untuk bertakwa kepada-Nya. Contoh ayat Al-Qur’an yang dapat dibaca khatib sebagai berikut.ali imron 102
    Artinya: Wahai orang-orangyang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benartakwa kepada- Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim. (Q.S. AM ‘Imran [3]: 102)
  8. Menguraikan materi khotbah dengan membaca ayat Al-Qur’an dan hadis sesuai dengan tema.
  9. Mengakhiri khotbah dengan kesimpulan dan mengajak para jamaah untuk meningkatkan ketakwaan.

Setelah khotbah pertama ditutup, khatib duduk sejenak. Pada saat duduk khatib disunahkan membaca Surah al-lkhlas [112], Selanjutnya, khatib berdiri kembali untuk menyampaikan khotbah kedua. Urutan khotbah kedua sebagai berikut.

  1. Jika dalam khotbah pertama khatib sudah membaca ayat Al-Qur’an, hukum membaca ayat Al-Qur’an dalam khotbah kedua adalah sunah.
  2. Mendoakan kaum muslimin.
  3. Menutup khotbah
  4. Khatib mengucap salam kemudian turun dari mimbar. Selanjutnya, muazin mengumandangkan iqamah.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Persiapan dan Praktik Yang dilakukan Pada Khotbah Shalat Jumat. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

Baca Juga :  Al Anfal Ayat 72 Beserta Artinya