Past Future Perfect Tense: Rumus dan Contohnya

Past Future Perfect merupakan salah satu bagian tense yang harus dimengerti serta dipahami dalam belajar bahasa Inggris. Dalam kehidupan sehari-hari, pada umumnya kita pernah merencanakan sebuah aktivitas. Namun, terkadang karena ada beberapa hal yang pada akhirnya membuat tidak bisa terlaksana.

Dengan demikian, kita akan menjadi berandai-andai apabila  kejadian itu dapat terjadi. Kalimat berandai-andai inilah yang bisa menggunakan jenis tense ini. Ketika sedang belajar bahasa Inggris, tense ini sangat berpengaruh. Sebab, dapat juga digunakan pada saat Anda membuat conditional sentence type 3.

Artikel ini akan memberikan penjelasan semua yang perlu diketahui terkait dengan past future perfect tense. Dimana akan dijelaskan dari pengertian, rumus, contoh, fungsi hingga ciri-cirinya yang perlu kalian pahami. Selamat membaca!

Pengertian Past Future Perfect Tense

Past future perfect tense merupakan bentuk tense yang digunakan untuk menyatakan sebuah kejadian yang akan telah berlangsung atau terjadi pada satu titik yang terjadi di masa lampau. Jadi, apapun yang akan telah kita selesaikan pada saat itu bisa diungkapkan dengan menggunakan tense ini.

Selain itu, past future perfect tense ini memiliki pengertian lain yaitu sebagai bentuk kalimat yang terdapat fungsi untuk mengekspresikan suatu ide yang ada dari masa yang lampau. Dimana akan membuat sebuah tindakan atau peristiwa yang telah dijanjikan, diprediksi, diharapkan, direncanakan atau sudah dilakukan sebelum waktu tertentu di masa yang akan datang namun dari sudut pandang di masa yang lalu. Namun pada akhirnya kenyataan dari ide tersebut belum tentu benar, karena ide tersebut tidak bisa terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dalam bahasa Inggris, tense yang seperti ini biasa sering digunakan untuk menggambarkan serta menunjukkan sebuah kemungkinan. Kemungkinan suatu keadaan atau suatu kejadian yang berada di masa yang lampau. Misalnya pada kalimat: The boy looks sadHe may have waited for this girlfriend for hours.

Rumus Past Future Perfect Tense

Past future perfect tense terdiri dua rumus. Yang pertama biasa disebut dengan verbal yang dipakai pada saat terdapat verb (kata kerja), sementara yang kedua disebut dengan nominal yang digunakan pada saat tidak terdapat verb. Sebagai gantinya, pada rumus yang kedua ditambahkan dengan be (been).

A. Dengan verb (verbal)

  Pola Contoh
(+) You/we/they + would have V3
I/she/he/it + would have V3
You/we/they would have slept
I/she/he/it would have slept
(-) You/we/they + would not have V3
I/she/he/it + would not have V3
You/we/they would not have slept
I/she/he/it would not have slept
(?) Would + you/we/they + have V3?
Would + I/she/he/it + have V3?
– Yes, she/he/it + would
– No, she/he/it + would + not
Would you/we/they have slept?
Would I/she/he/it have slept?
– Yes, she/he/it would
– No, she/he/it wouldn’t

B. Tanpa verb (nominal)

  Pola Contoh
(+) You/we/they + would have been pelengkap
I/she/he/it + would have been pelengkap
You/we/they would have been done
I/she/he/it would have been done
(-) You/we/they + would not have been pelengkap
I/she/he/it + would not have been pelengkap
You/we/they would not have been done
I/she/he/it would not have been done
(?) Would + you/we/they + have been pelengkap?
Would + I/she/he/it + have been pelengkap?
– Yes, she/he/it + would
– No, she/he/it + would + not
Would you/we/they have been done?
Would I/she/he/it have been done?
– Yes, she/he/it would
– No, she/he/it wouldn’t

Penggunaan Verb 2 sangatlah dibutuhkan karena tense ini dipakai untuk menyatakan kejadian yang telah berlalu atau berada di masa lampau. Sementara penggunaan would/should have merupakan bentuk yang lampau dari kata shall/will have yang biasa dipakai dalam future perfect tense.

Artinya, apabila kalian ingin lebih mudah dalam memahami dan mengerti past future perfect kalia bisa mulai mempelajari terlebih dahulu dan menguasai future perfect tense.

Past Participle yang biasa dipakai dalam tense ini berupa regular verb atau kata kerja yang memperoleh akhiran untuk bisa mengubahnya jadi bentuk masa lalu, serta irregular verb yaitu kata kerja yang merubah kalimatnya.

Dalam past future perfect ini, terdapat beberapa auxiliary verb yang dapat digunakan yaitu would/ may/must/ might/ could/ should dan have beserta Verb 3 atau past participle. Auxiliary have dapat digunakan pada subjek plural dan singular, sedangkan untuk past participle atau Verb 3 dapat digunakan pada regular atau irregular verb.

Saat kalian menemukan bentuk kalimat yang menggunakan auxiliary verbs diatas dan dituliskan sebelum verb. Jadi, bisa dipastikan bahwa tense yang dipakai tersebut merupakan past future perfect.

Ciri dari rumus past future perfect tense:

  • Past future perfect tense dibentuk dengan menggunakan auxiliary verb “should” dan “would.”
  • Should/would merupakan bentuk lampau dari shall/will yang mana itu merupakan auxiliary yang biasa digunakan dalam simple future tense
  • Dalam tenses ini, should tidak seperti shall yang pada umumnya digunakan untuk subject I dan We,  namun berlaku untuk semua jenis subjek.
  • Kata kerja yang digunakan dalam tenses ini atau biasa disebut juga dengan past participle adalah verb 3
  • Past participle merupakan kata kerja yang secara umum dibentuk dengan menambahkan suffix (akhiran) -ed atau -d pada base form (bare infinitive) yang berupa regular verb. Pada  bentuk dasar kata kerja berupa  irregular verb, bentuk past participle yang  tidak konsisten.
  • Have bisa digunakan untuk semua subjek, baik itu singular maupun plural.
  • Complement dapat diisi dengan objek, keterangan waktu, dan keterangan tempat.

Contoh Kalimat Past Future Perfect Tense

Kalimat positif: 

Subject + Would/Should + Have + Verb 3 (Past Participle)

    • He would have been there if you had invited him.
    • We would have finished the game if you hadn’t been late.
    • I should have bought the cassette last night..
    • If they had given you a chance, you would have expressed my opinion.
    • The competition should have been held last month.
  • My family would have visited the zoo if it hadn’t rained.

Kalimat negatif: 

S + Would/Should + Not + Have + Verb 3 (Past Participle)

    • We would not have come if you had been sick.
    • She would not have picked you up if you had called her before.
    • My Father would not have bought me a new phone if I had found the old one.
    • They shouldn’t have brought many fruits yesterday because I prepared vegetables.
  • I wouldn’t have asked him out if he had had a lot of assignments.

Kalimat tanya: 

Would/Should + S + Have + Verb 3 (Past Participle)

  • Would you have cleaned your room if your father had told you to?
  • Would Tony have finished the report if the client had called him?
  • Would your brother have picked you up yesterday?
  • Would they have cooked steak if we had bought the beef?

Fungsi dan Penggunaan Past Future Perfect Tense

Perlu kita pahami juga kalau tense ini  memiliki fungsi lain, yaitu:

Baca Juga :  Penjelasan Jenis Adverb (Kata Keterangan) dan Contoh Kalimatnya

1. Untuk menunjukkan kejadian yang terjadi pada waktu tertentu di masa yang  lampau

Agar bisa menggunakan fungsi ini, biasanya kalimat yang akan dibentuk sesuai dengan rumus tidak ada tambahan kalimat lain. Contoh kalimat dari fungsi tersebut:

  • David should have submitted his homework at 11 a.m yesterday.
  • I should have watched Sherlock Holmes Game Of Shadows last night.

2. Untuk menyatakan suatu kejadian yang akan selesai sebelum kejadian lain yang terjadi di masa lalu

Fungsi ini dalam satu kalimat akan terdapat dua aktivitas yang disebutkan. Karena ada sebuah situasi yang akan selesai sebelum ada situasi lain. Oleh karena itu, fungsi ini memiliki kaitan yang erat dengan adverb of time seperti when (ketika) dan before (sebelum). Berikut adalah contohnya:

  • Candidates would have taken the Physical test before they completed the selection last month.
  • My youngest brother should have booked the villa in Bali before the price went up three days ago.
  1. Untuk menyatakan conditional sentence type 3

Dalam mempelajari  bahasa Inggris, ketika melakukan sesuatu hal yang masih dalam situasi berandai-andai itu biasa disebut dengan conditional sentence. Berikut adalah contohnya:

  • If she had invited you to his wedding in Doha last month, they would have prepared a five-star hotel.
  • If they still had stayed in our hotel last night, they would not have shown up to the party.