Globalisasi adalah proses interaksi dan integrasi antara lapisan masyarakat, perusahaan, dan negara-negara di seluruh dunia. Sebagai sebuah fenomena yang kompleks dan multidimensional, globalisasi dianggap sebuah ekspansi kapitalis yang bertujuan untuk mengintegrasikan ekonomi local dan nasional kedalam ekonomi global yang minim regulasi.
Globalisasi berkembang dan menyebar dengan pesat karena inovasi-inovasi pada bidang transportasi dan komunikasi, seperti telefon, internet, dan pesawat. Dengan meningkatnya interaksi antar manusia, tentu saja terdapat peningkatan juga pada perdagangan internasional, pertukaran ide, serta budaya.
Globalisasi pada dasarnya merupakan proses ekonomi yang meliputi interaksi dan integrasi aspek kebudayaan dan social dari suatu masyarakat. Meskipun begitu, konflik dan diplomasi juga memegang peranan penting dalam sejarah globalisasi.
Pengertian Globalisasi
Dalam memahami makna dari kata globalisasi, terdapat beberapa pendekatan yang dapat kita lakukan, salah satunya adalah pendapat dari para ahli. Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai arti dari globalisasi.
Pengertian Globalisasi Secara Etimologis
Globalisasi berasal dari bahasa inggris, yaitu dari kata globalize yang artinya mendunia. Kata ini merujuk kepada fenomena munculnya sistem-sistem perekonomian yang saling terhubung sehingga menciptakan suatu sistem perekonomian dunia yang nyaris tanpa batas.
Namun, ada pula yang berpendapat bahwa globalisasi berasal dari dua kata, yaitu global yang artinya luas dan lization yang menunjukkan sebuah proses. Oleh karena itu, globalisasi merupakan proses perluasan batas-batas yang ada, baik itu ekonomi, sosial, maupun politik.
Pengertian Globalisasi Menurut L. Nyeman
Globalisasi adalah sebuah pertumbuhan yang berlangsung cepat. Proses ini disebabkan oleh ketergantungan berbagai negara pada perdagangan maupun keuangan.
Pengertian Globalisasi Menurut Anthony Giddens
Globalisasi adalah suatu intensifikasi hubungan sosial secara global yang menghubungkan satu lokasi dengan lokasi lainnya sehingga kejadian di satu tempat bisa berdampak juga bagi tempat yang lain.
Pengertian Globalisasi Menurut Scholte
Pengertian globalisasi adalah sebuah proses pertumbuhan yang cepat yang disebabkan ketergantungan berbagai negara, dan juga untuk mempertahankan identitas masing-masing.
Pengertian Globalisasi Menurut Selo Soemardjan
Globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sebuah sistem dan kaidah yang sama.
Pengertian Globalisasi Menurut Tom G Palmer
Globalisasi adalah sebagai penyusutan atau penghapusan batasan negara-negara, lalu diberlakukan pembatasan pertukaran lintas batas dan sistem global yang terintegrasi.
Pengertian Globalisasi Menurut The American Heritage Dictionary
Globalisasi adalah tindakan dari suatu proses atau pengambilan kebijakan yang menjadikan sesuatu mendunia, baik dalam lingkupnya ataupun aplikasinya
Pengertian Globalisasi Menurut Roland Robertson
Globalisasi adalah penyusutan ukuran dunia sehingga semuanya dapat diraih dengan cepat, serta intensifikasi kesadaran manusia sebagai warga dunia, bukan hanya warga negara maupun bangsa.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari pengertian-pengertian diatas bahwa globalisasi merupakan keterkaitan antar tempat yang tidak mempedulikan batas negara dan spasial. Keterkaitan ini umumnya terjadi pada aspek ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
Namun, globalisasi juga meliputi fenonema identitas bangsa yang terkadang luntur dan digantikan oleh identitas warga dunia, atau yang kerap disebut global citizen. Hal ini membuat interaksi antar bangsa dan budaya menjadi sangat bebas.
Oleh karena itu, sangat penting bagi bangsa Indonesia untuk senantiasa merujuk kepada Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung serta butir-butir pelaksanaannya dalam berkegiatan sehari-hari.
Sejarah Globalisasi
Pada dasarnya, globalisasi dalam arti paling dasarnya yaitu peningkatan interaksi antar masyarakat di berbagai wilayah sehingga menciptakan masyarakat dunia, telah ada semenjak ratusan tahun yang lalu.
Perdagangan antara bangsa eropa dengan bangsa-bangsa di timur tengah, afrika utara, dan asia semenjak awal abad ke 16 merupakan salah satu bentuk globalisasi yang paling nyata. Perdagangan antara kota-kota di laut Mediterranea pada zaman kekaisaran Romawi dan Kartago juga merupakan contoh dari globalisasi, dimana barang, budaya, dan uang bertukar secara bebas.
Munculnya jalur sutera yang menghubungkan China dan seluruh Asia dengan Eropa lewat Timur Tengah juga merupakan bukti dari adanya globalisasi sejak zaman dahulu. Perdagangan laut bangsa Eropa dengan negara-negara Asia dan Afrika lewat tanjung harapa juga merupakan salah satu bentuk globalisasi ekonomi yang nyata.
Oleh karena itu, kurang tepat jika kita mengatakan bahwa globalisasi baru muncul belakangan ini, sejak revolusi Industri.
Namun, globalisasi seperti yang kita ketahui sekarang memang benar baru muncul belakangan ini. Setelah ditemukannya teknologi-teknologi pendukung dan munculnya kondisi geopolitik dunia yang mendukung adanya globalisasi.
Teknologi informasi dan komunikasi dengan kecanggihan yang mumpuni untuk mendukung interaksi intens antar wilayah memang baru muncul belakangan ini. Selain itu, kondisi geopolitik dunia yang mendukung adanya kerjasama juga turut meningkatkan laju globalisasi.
Teori Globalisasi
Dalam menjelaskan fenomena globalisasi, terdapat beberapa teori yang dapat kita gunakan. Namun, jika kita lihat secara umum, terdapat 3 sudut pandang teoritis mengenai fenomena globalisasi, yaitu dari kaum tradisionalis, globalis, dan transformis.
Teori Globalis
Menurut para globalis, globalisasi akan menyebabkan penyebaran budaya secara masif ke seluruh dunia. Nantinya, seluruh negara dunia akan terpapar dengan budaya negara lain. Hal ini dapat menyebabkan hal positif maupun hal negative.
Para globalis positif berpendapat bahwa exposure terhadap budaya negara lain dapat menciptakan masyarakat dunia yang lebih toleran dan terbuka terhadap perbedaan. Pada dasarnya, globalis positif berpendapat bahwa globalisasi dapat menciptakan bhinneka tunggal ika bagi seluruh masyarakat dunia.
Para globalis negative berpendapat bahwa exposure budaya negara lain secara masif dapat menyebabkan kelunturan budaya tradisional dari suatu negara. Dikhawatirkan, sebuah negara akan kehilangan nilai dan tradisinya, digantikan dengan budaya global yang belum tentu sesuai dengan negara tersebut.
Mana yang benar? Tergantung negara apa atau lokasi apa yang menjadi contoh kasus. Banyak daerah dengan budaya tradisional yang sangat kuat menjadi luntur karena proses globalisasi, namun, banyak juga daerah yang terpapar globalisasi dan menjadi maju karena pertukaran ide dan meningkatnya akses terhadap komunitas global.
Teori Tradisionalis
Kaum tradisionalis adalah orang-orang yang menganggap bahwa tidak ada yang namanya globalisasi. Fenomena yang terjadi sekarang bukanlah sebuah hal baru, melainkan suatu fenomena yang sudah berjalan sejak dahulu. Oleh karena itu, kaum tradisionalis umumnya tidak terlalu responsive terhadap perubahan-perubahan yang disebabkan oleh globalisasi.
Teori Transformis
Para transformis menganggap bahwa globalisasi merupakan hal biasa dan orang-orang kerap melebih-lebihkan dampak yang disebabkan oleh globalisasi. Pada dasarnya, mereka mengakui bahwa memang globalisasi sedang terjadi, namun, dampaknya kerap dilebih-lebihkan.
Teori Lainnya
George ritzer menjelaskan bahwa globalisasi pada dasarnya diawali oleh peningkatan interaksi antara manusia di berbagai daerah yang berbeda. Salah satu penyebab meningkatnya interaksi ini adalah kemajuan di bidang telekomunikasi seperti telefon, internet, dan televisi. Era globalisasi diakhiri ketika orang-orang di dunia sudah menyadari bahwa mereka mengalami globalisasi dan sekarang sudah saling terhubung.
Ciri-Ciri Globalisasi
Fenomena globalisasi memiliki beberapa aspek yang menjadi ciri khususnya. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena globalisasi.
Perubahan pada konsep ruang dan waktu
Dengan munculnya teknologi yang meningkatkan keterhubungan seperti televisi, internet, dan telefon. Konsep jarak dan waktu yang sangat mempengaruhi aktivitas pada zaman dahulu sekarang mulai dapat diatasi.
Sekarang, seorang pebisnis yang berada di Amerika Serikat dapat dengan mudah menelfon rekannya yang ada di Jepang dan Inggris untuk mengetahui kondisi bisnisnya pada saat itu.
Dahulu, mereka harus menggunakan telegram yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk sampai, atau bahkan harus mengirimkan surat yang nantinya harus dikirim menggunakan kapal selama beberapa minggu.
Selain itu, berkembangnya teknologi transportasi dengan kereta cepat dan pesawat jet juga mempermudah hubungan antar wilayah. Sekarang, banyak pekerja di Jepang yang melewati jarak ratusan kilometer sebelum mencapai kantornya di pagi hari, semua berkat adanya kereta cepat shinkansen yang memiliki kecepatan hingga 400 km/jam.
Dahulu, pekerja-pekerja tersebut tidak mungkin mencari kantor yang terlalu jauh dari rumahnya. Selain karena ongkos transportasi yang mahal, waktu mereka juga akan banyak terbuang di jalan dibandingkan untuk berkerja.
Terjadinya ketergantungan dalam perdagangan dan perekonomian
Munculnya organisasi perdagangan internasional seperti WTO (World Trade Organization) dan kerjasama-kerjasama bilateral/multilateral seperti NAFTA, CAFTA, CARICOM, dan MERCOSUR membuat negara-negara di dunia sangat tergantung pada negara lainnya dalam memenuhi kebutuhannya.
Pemenuhan kebutuhan ini dilakukan dengan cara berdagang antar negara. Perdagangan antar negara ini umumnya menggunakan rute-rute dagang yang sudah ramai seperti terusan suez, terusan panama, selat malaka, atau tanjung harapan. Perdagangan ini juga mayoritasnya terjadi di pelabuhan-pelabuhan besar dunia seperti Rotterdam, Hamburg, Port of Singapore, dan Port of Shanghai.
Perdagangan internasional memiliki banyak dampak bagi negara-negara yang berpartisipasi. Mulai dari dampak positif seperti peningkatan devisa dan pertumbuhan ekonomi hingga dampak negative seperti rawannya politik dumping dan ketergantungan berlebihan akan produk impor.
Terdapatnya peningkatan interaksi antar wilayah
Perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi tentu saja mempermudah orang untuk menjalin hubungan dengan rekannya di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, tentu saja akan terjadi peningkatan interaksi antar wilayah.
Sekarang McD dan Nike dapat membuka kantor cabang di seluruh negara di dunia karena kantor pusatnya hanya perlu mengandalkan telefon dan video-conference untuk melakukan penyelarasan antar kantor cabang tiap negara.
Sekarang, pekerja-pekerja di jepang dapat berkerja di perusahaan yang berbeda perfektur karena adanya kereta cepat Shinkansen, begitu pula dengan pekerja di Prancis dengan TGV nya.
Peningkatan pertukaran budaya
Seiring dengan meningkatnya interaksi antar wilayah, budaya antar wilayah tersebut juga akan semakin tersebar ke wilayah lain. Hal ini menyebabkan terjadinya difusi budaya secara masif di seluruh dunia. Sekarang, hampir tidak ada budaya yang murni terisolasi dari budaya lainnya, semua sudah bercampur aduk dalam dunia yang serba terkoneksi.
Munculnya masalah bersama
Di era globalisasi, masalah suatu negara dapat dengan cepat menjadi masalah bagi negara lain pula. Hal ini terjadi karena eratnya hubungan antar negara, baik diplomatis, ekonomik, maupun hubungan kultural.
Contohnya yang paling dekat adalah perang dagang antara China dan Amerika Serikat. Secara logika, harusnya hanya kedua negara tersebut yang terkena dampaknya, karena mereka yang sedang berseteru. Namun, nyatanya sekarang hampir seluruh negara Asia dan Uni Eropa terkena dampaknya.
Hal ini terjadi karena hubungan dagang China dan Amerika yang sangat kuat dengan Asia dan Uni Eropa, sehingga jika salah satu negara tersebut bermasalah, maka seluruh rekan dangangnya juga akan terkena masalah.
Faktor Penyebab Globalisasi
Globalisasi tidak serta merta muncul begitu saja, ada faktor-faktor yang menimbulkan fenomena tersebut. Berikut ini adalah beberapa faktor yang diduga kuat merupakan dalang dari munculnya fenomena globalisasi seperti yang kita ketahui sekarang.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, tentu saja perkembangan teknologi informasi menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan keterhubungan antar wilayah.
Inovasi komunikasi seperti telefon, internet, dan televisi memungkinkan masyarakat dari berbagai belahan dunia untuk saling berkomunikasi, bertukar informasi, dan menikmati berita yang sama. Namun, inovasi-inovasi ini tidak mungkin terjadi tanpa adanya infrastruktur pendukung seperti jaringan kabel serat optik, satelit, dan menara telekomunikasi.
Munculnya kerjasama internasional
Seiring dengan berjalannya waktu, negara-negara di dunia mulai menyadari bahwa mereka tidak bisa melakukan semuanya sendiri. Ada kalanya dimana mereka harus berkerjasama agar dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik untuk kepentingan semua negara yang terlibat.
Contohnya adalah dengan munculnya sistem finansial global, perdagangan global, turisme internasional, penggunaan sumber daya alam di daerah-daerah netral, investasi internasional, dan riset multinasional. Hal hal diatas tentu saja tidak dapat dikelola oleh satu negara sendirian, sehingga dibutuhkan kerjasama antar-negara.
Munculnya kerjasama-kerjasama antar negara ini juga menandai meningkatnya interaksi antar wilayah. Negara yang tadinya tidak memiliki hubungan sekarang menjadi memiliki hubungan.
Pekerja yang tadinya bekerja hanya dengan teman-temannya sekarang harus mengenal orang-orang baru yang berasal dari negara lain. Semuanya merupakan katalis bagi fenomena globalisasi.
Peningkatan kemudahan transportasi
Inovasi transportasi juga tidak kalah penting dalam meningkatkan keterhubungan antar wilayah. Kereta cepat, pesawat jet, helikopter, serta kapal penumpang yang lebih besar dan cepat memungkinkan manusia untuk berpindah dengan cepat antar wilayah. Sekarang, semua daerah dapat diakses dengan mudah sehingga meningkatkan mobilitas manusia.
Keterbukaan ekonomi
Dahulu, ekonomi tiap negara tertutup terhadap pengaruh luar seperti investor maupun lembaga konsultasi asing. Selain untuk menjaga rahasia dagang, perusahaan asing juga dikhawatirkan dapat mengganggu keamanan negara.
Namun, sekarang, perekonomian dunia sudah sangat terbuka. Semua orang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi di seluruh belahan dunia. Asalkan dia memiliki pengetahuan yang cukup mengenai peraturan bisnis disana dan modal yang cukup untuk berbisnis.
Perdagangan antar negara juga semakin terbuka, sekarang, mayoritas negara di dunia menganut konsep perdagangan bebas atau free trade, yaitu perdagangan tanpa hambatan masuk produk luar seperti tarif atau kuota.
Hal ini sangat berbeda dibandingkan zaman dahulu dimana mayoritas negara dunia menganut system merkantilistik dan protectionism dimana perdagangan antar negara dibatasi dengan tarif dan kuota impor.
Dampak Globalisasi
Tentu saja fenomena globalisasi memiliki dampak yang sangat beragam bagi kehidupan kita. Dampak yang disebabkan dapat bersifat positif jika membantu kemaslahatan manusia, namun dapat berupa negative pula jika merugikan kita.
Berikut ini adalah beberapa dampak, baik positif maupun negative, yang disebabkan oleh fenomena globalisasi.
Dampak Positif Globalisasi
Berikut ini adalah beberapa dampak positif globalisasi, baik dari bidang ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
- Kemudahan memperoleh informasi
- Memanfaatkan asas spesialisasi dan juga asas agglomerasi
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat investasi dari luar negri
- Memperkenalkan budaya kita ke masyarakat luar
- Menjalin kerjasama antar negara yang saling menguntungkan
Dampak Negatif Globalisasi
Berikut ini adalah beberapa dampak negative globalisasi, baik dari bidang ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
- Maraknya penyelundupan barang secara illegal lewat daerah-daerah perbatasan
- Lunturnya nilai dan tradisi bangsa yang digantikan oleh budaya-budaya asing yang terbawa globalisasi. Oleh karena itu sangat penting untuk memaknai nilai Pancasila, serta menjalankan fungsinya dengan benar dalam kehidupan sehari-hari kita.
- Rusaknya lingkungan dan meningkatnya polusi dikarenakan eksploitasi sumber daya alam. Hal ini dapat menyebabkan eksternalitas negative bagi wilayah sekitar.
- Sulitnya pengusaha lokal untuk bersaing karena produk lokal kalah jika dibandingkan dengan produk luar
- Munculnya peperangan geopolitik antar negara, seperti yang terjadi di Laut China Selatan dan Crimea.