Bacaan Sujud Tilawah dan Artinya

Jika berbicara tentang Islam, mungkin tidak akan ada habisnya untuk dibahas. Begitupun jika membahas mengenai shalat. Shalat merupakan salah satu ibadah yang terdapat wajib dilakukan dan sangat berdosa apabila ditinggalkan.

Kita harus selalu berusaha untuk memperbaiki ibadah shalat kita. Pada saat melaksanakan shalat, umat muslim diwajibkan untuk melakukan gerakan sujud yang tidak lain adalah sebagai pertanda bahwa telah berserah diri kepada Allah SWT.

Pada saat kita melaksanakan shalat, maka diwajibkan untuk melakukan gerakan sujud sebagai tanda jika telah berserah diri hanya kepada Allah SWT. Sujud sendiri yang dibagi menjadi empat macam, yang dapat dilakukan pada saat keadaan tertentu, yaitu seperti sujud dalam sholat, sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah.

Sujud tilawah merupakan jenis sujud yang dapat dilakukan saat membaca atau mendengar ayat tertentu yang ada di dalam Al-Qur’an. Ayat-ayat tersebut dikenal sebagai ayat sajadah, yang ditandai dengan adanya kata “as-sajdah” di dalam mushaf.

Ketika kita mendengar ayat-ayat tersebut dibaca atau didengar, maka hendaknya untuk umat muslim melakukan sujud tilawah sebanyak satu kali. Sujud tilawah ini dapat dilakukan sebagai satu bentuk penghormatan bahwa segala sesuatu yang terkandung dalam Al-Qur’an adalah benar dan patut untuk disembah.

Ketika melakukan sujud ini, ada bacaan yang perlu umat muslim ketahui. Namun sebelum mengetahuinya, terdapat beberapa hal tentang sujud tilawah yang perlu diketahui.

Diantara jumhur ulama tersebut yaitu Malik, Asy Syafi’i, Al Auza’i, Al Laitsi, Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, Daud dan Ibnu Hazm, juga pendapat sahabat Umar bin Al Khattab, Salman, Ibnu ‘Abbas, dan ‘Imron bin Hushain.

Salah satu dalil yang digunakan adalah hadits Ibnu ‘Umar, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membaca Al Qur’an yang di dalamnya terdapat ayat sajadah. Kemudian ketika itu beliau bersujud, kami pun ikut bersujud bersamanya sampai-sampai di antara kami tidak mendapati tempat karena posisi dahinya,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain itu, hadits lain Dari Zaid bin Tsabit, beliau berkata, “Aku pernah membacakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam surat An Najm, (tatkala bertemu pada ayat sajadah dalam surat tersebut) beliau tidak bersujud,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hukum dan Dalil Melakukan Sujud Tilawah

Sebagai umat muslim, Anda hendaknya bersujud ketika membaca atau mendengar ayat sajadah baik saat shalat maupun diluar sholat. Hukum melakukannya adalah sunnah.

Hal ini berdasarkan dari beberapa riwayat hadits berikut:

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata Rasulullah Saw bersabda: “Apabila seseorang membaca ayat sajdah lalu ia sujud, maka menyingkirlah syaitan dengan menangis berkata: Sungguh celaka, manusia diperintah sujud lalu ia sujud, maka baginya surga. Sedangkan aku diperintah sujud tetapi aku membangkang, maka bagiku neraka.” (HR. Ahmad, Muslim, dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu, ia berkata: “Pernah Nabi Saw membaca al-Qur’an lalu bertemu dengan ayat sajdah, kami bersama-sama beliau sujud, sehingga kami berdesak-desakan di sekitarnya, sehingga di antara kami ada yang tidak mendapatkan tempat sujud. Hal ini bukan di dalam shalat.” (HR. Muslim).

Hal ini juga telah ditegaskan dalam beberapa hadits riwayat berikut ini:

“Wahai sekalian manusia. Kita telah melewati ayat sajadah. Barangsiapa bersujud, maka dia mendapatkan pahala. Barangsiapa yang tidak bersujud, dia tidak berdosa.” [HR. Bukhari no.1077]

“Aku pernah membacakan pada Nabi SAW surat An-Najm, (tatkala bertemu pada ayat sajadah dalam surat tersebut) beliau tidak bersujud.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Ayat sajadah dalam Al-Quran harus Anda ketahui. Ayat Sajadah juga ditandai dengan simbol, seperti kubah atau tugu di bagian samping kanan atau kirinya. Ada juga yang menyertakan tulisan bahasa Arab, seperti  سجدہ  atau  السجدہ   di bagian pinggir halaman yang sebaris dengan ayatnya.

Sebagai umat muslim, Anda perlu mengetahui jika terdapat lima belas ayat-ayat sajadah dalam Al-Qur’an, seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadits di bawah ini:

Diriwayatkan dari ‘Amr bin ‘Ash ra., ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Saw mengajarkan lima belas ayat sajdah dalam Al Quran, tiga di antaranya terdapat dalam surat mufashshal (pendek-pendek) dan dua dalam surat al-Hajj.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

15 Ayat Sajdah dalam Al-Quran adalah sebagai berikut:

  • QS. al-A‘raf (7) ayat 206

وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ

“Wal-ladhina yu’tuna ma ataw wa qulubuhum wa jilatun annahum ila rabbihim raji’un” (Al-A’raf 7:206)

  • QS. ar-Ra‘d (13) ayat 15

وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِن دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ

“Walillahi yasjudu ma fis-samawati wa ma fil-ardi min dabbatin wal-malaikatu wa hum la yastakbirun” (Ar-Ra’d 13:15)

  • QS. an-Nahl (16) ayat 49

وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مِن دَابَّةٍ وَالْمَلَائِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ

“Walillahi yasjudu ma fis-samawati wa ma fil-ardi min dabbatin wal-malaikatu wa hum la yastakbirun” (An-Nahl 16:49)

  • QS. al-Isra’ (17) ayat 107

قُلْ آمِنُوا بِهِ أَوْ لَا تُؤْمِنُوا ۚ إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِن قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا

“Qul aminu bihi aw la tuminu, inna alladhina ootul ‘ilma min qablihi itha yutla ‘alaihim yakhirruna lil’azqani sujjadan” (Al-Isra’ 17:107)

  • QS. Maryam (19) ayat 58

وَاتْتَخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنصَرُونَ

“Wat takhadhu min doonillahi aalihatan la’allahum yunsharun”

  • QS. al-Hajj (22) ayat 18 

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ

“Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.”

  • QS. al-Hajj (22) ayat 77

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ

“Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung.”

  • QS. al-Furqan (25) ayat 60

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اسْجُدُوا لِلرَّحْمَٰنِ قَالُوا وَمَا الرَّحْمَٰنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا

“Wa idha qiela lahumusjudu lir-Rahmani qaluu wa mar-Rahmanu ana sjudu lima ta’muruna wazadahum nufura” (Al-Furqan 25:60)

  • QS. an-Naml (27) ayat 25

اَلَّا يَسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ يُخْرِجُ الْخَبْءَ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُخْفُوْنَ وَمَا تُعْلِنُوْنَ

“mereka (juga) tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan yang kamu nyatakan.”

  • QS. as-Sajdah (32) ayat 15

اِنَّمَا يُؤْمِنُ بِاٰيٰتِنَا الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِهَا خَرُّوْا سُجَّدًا وَّسَبَّحُوْا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ 

“Orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri.”

  • QS. Shaad (38) ayat 24

إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

“Inna hadha al-Qur’ana yahdi lillati hiya aqwaamu wa yubashshiru al-mu’minina alladheena ya’maluna al-salihati anna lahum ajran kabira” (Sad 38:24)

  • QS. Fushshilat (41) ayat 37

وَمِنْ اٰيٰتِهِ الَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُۗ لَا تَسْجُدُوْا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَهُنَّ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

“Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, mata-hari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.”

  • QS. an-Najm (53) ayat 62

فَاسْجُدُوا لِلَّذِي يُخْرِجُكُم مِّن بُطُونِ الْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

“Fasjudu lilladhi yukhrijukum min butuni al-ardi wa ilayhi turja’un” (An-Najm 53:62)

  • QS. al-Insyiqaq (84) ayat 21

وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمْ قُرْآنًا لَّا يَسْجُدُونَ 

“Wa idha quri’a ‘alayhim Qur’anun la yasjudun” (Al-Inshiqaq 84:21)

  • QS. al-‘Alaq (96) ayat 19
Baca Juga :  Pengertian dan Contoh Sunnah Muakkad

كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ

“Kallaa la tutei’hu wasjud waqtrub” (Al-‘Alaq 96:19)

Bacaan Sujud Tilawah

Terdapat dua bacaan dari sujud tilawah yang perlu dilafalkan pada saat Anda menemukannya, seperti:

Niat Sujud Tilawah

Nawaitu sujuuda taalaawati sunnattan lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku melakukan sujud tilawah sunnah karena Allah Ta’ala.”

Doa Sujud Tilawah

Ada bacaan sunah yang dibaca saat sujud tilawah, sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Raudlatut Thalibin:

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Sajada wajhiya lil ladzi khalaqahu wa shawwarahu wa syaqqa sam’ahu wa basharahu bi haulihi wa quwwatihi.

Artinya: “Bersujud wajahku kepada dzat yang telah menciptakannya, telah membentuknya, telah membukakan pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya.”

Juga disunnahkan membaca do’a: ا

للَّهُمَّ اكْتُبْ لِي بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا، وَاجْعَلْهَا لِي عِنْدَكَ ذُخْرًا، وَضَعْ عَنِّي بِهَا وِزْرًا، وَاقْبَلْهَا مِنِّي، كَمَا قَبِلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ

Allahummaktub li biha ‘indaka ajraa, waj’alha li ‘indaka dzukhran, wa dla’ ‘anni biha wizran, waqbalha minni kama qabiltaha min ‘abdika dawuda ‘alaihissalam

Artinya: “Ya Allah, tetapkanlah pahala untukku di sisi-Mu dengan sujud ini, jadikanlah sujud ini sebagai tabunganku di sisi-Mu, lepaskanlah dosa-dosaku melalui sujud ini, terimalah sujud ini dariku sebagaimana Engkau menerimanya dari hamba-Mu Nabi Daud.”

Tata Cara Sujud Tilawah 

Seperti penjelasan sebelumnya, Anda hanya perlu melakukan sujud tilawah pada saat membaca atau mendengar ayat-ayat Sajdah, baik saat menunaikan shalat maupun diluar sholat.

Adapun cara melakukan sujud sunnah ini adalah sebagai berikut:

  • Pada Saat Sholat

Pada saat sholat berjamaah, Anda mendengar imam membaca ayat sajdah dan imam tersebut melakukan sujud, maka Anda sebagai makmum harus mengikuti gerakan imam.

Para ulama sepakat bahwasanya Sujud Tilawah hanya dilakukan sekali saja. Dan pelaksanaannya sama seperti sujud pada umumnya sholat lain baik fardhu maupun sunnah.

Berikut tata cara melakukan Sujud Tilawah pada saat sholat:

  1. Ketika membaca atau mendengar Imam membaca ayat Sajdah, maka disunahkan melakukan sujud.
  1. Mengawali sujud dengan Takbir (Allahu Akbar), dan dari posisi berdiri langsung sujud tanpa melakukan ruku’.
  1. Ketika Takbir tidak disyariatkan Takbiratul Ihram (mengangkat kedua tangan). Sebagaimana Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sujud tilawah ketika membaca ayat sajadah tidaklah disyariatkan untuk takbiratul ihram, juga tidak disyariatkan untuk salam. Inilah ajaran yang sudah ma’ruf dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga dianut oleh para ulama salaf, dan inilah pendapat para imam yang telah masyhur.” (Majmu’ Al Fatawa, 23/165).
  1. Ketika dalam posisi sujud, membaca doa sujud tilawah, “Allahumma laka sajadtu, wa bika aamantu wa laka aslamtu, sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin.”
  1. Sujud Tilawah hanya dilakukan sekali, kemudian bangkit dari sujud langsung berdiri dan melanjutkan sholat. Disyariatkan untuk membaca Takbir (Allahu Akbar).

Dalam melakukan shalat, terdapat beberapa bacaan yang perlu dibaca ketika melakukan gerakan shalat.