ebuah penelitian yang dipublikasikan melalui Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya memaparkan bahwa jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman berkhasiat. Pasalnya, jeruk nipis mengandung berbagai komponen kimia, seperti flavonoid, alkaloid, tanin, minyak atsiri, dan saponin yang mempunyai aktivitas antimikroba. Oleh karena itu, perasan jeruk nipis dapat digunakan sebagai alternatif untuk membersihkan tangan, baik dalam bentuk campuran sabun pencuci tangan atau hand sanitizer.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) merupakan tanaman yang berpeluang untuk dikembangkan menjadi tanaman berkhasiat di segi kesehatan. Keefektifan ini disebabkan komponen kimia yang terdapat dalam jeruk nipis seperti alkaloid, flavonoid, minyak atsiri, tanin, dan saponin yang punya aktivitas antimikroba.
Penelitian yang dilakukan tak lain bertujuan yakni untuk mengetahui perbandingan efektivitas mencuci tangan menggunakan air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle), air biasa, serta alkohol 70%. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan rancangan eksperimental sederhana (Pretest-Posttest Control Group Design).
Sejumlah lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dibagi menjadi lima kelompok. Ada tiga kelompok yang diberikan perasan jeruk nipis dengan konsentrasi bervariasi 50%, 75%, dan 100%. Sedangkan yang lainnya merupakan kontrol positif dengan alkohol 70% dan kontrol negatif yang ditambahkan aquades.
Pengambilan sampel koloni atau angka kuman di permukaan telapak tangan menjadi analisis penelitian ini dengan cara swab menggunakan kapas swab steril. Kemudian terjadilah penurunan jumlah koloni atau angka kuman saat cuci tangan menggunakan air perasan jeruk nipis.
Dalam statistiknya, tidak ada perbedaan yang signifikan kecuali pada kelompok jeruk nipis konsentrasi 75% post test menit pertama. Dengan konsentrasi 75%, jeruk nipis efektif digunakan sebagai antiseptik karena ada perbedaan jumlah koloni atau angka kuman pretest dengan post test menit pertama. Hal ini membuat antiseptik dari jeruk nipis bisa digunakan sebagai alternatif pengganti sanitizer yang dijual di pasaran.
Alat dan Bahan untuk Membuat Antiseptik dari Jeruk Nipis
Alat dan bahan untuk cara membuat antiseptik dari jeruk nipis secara alami ini tidak berbeda jauh dari pembuatan antiseptik dari daun sirih, di antaranya:
- 50 gram daun sirih
- 200 ml air bersih
- Jeruk nipis
- Gelas ukur
- Timbangan
Cara Membuat Antiseptik dari Jeruk Nipis Tanpa Alkohol
Langkah-langkah untuk membuat antiseptik dari jeruk nipis tanpa kandungan alkohol:
- Cuci 50 gram daun sirih hingga bersih dengan air mengalir
- Kemudian, keringkan daun sirih yang sudah dicuci
- Potong daun sirih hingga berukuran kecil
- Siapkan panci berisi 200 ml air bersih, lalu panaskan hingga mendidih
- Rendam 50 gram daun sirih yang sudah disiapkan sebelumnya
- Steam dengan api kecil selama 30 menit
- Saring hasil steam hingga tidak ada daun yang tersisa
- Siapkan botol semprotan (spray bottle) yang sudah dibersihkan terlebih dahulu sambil menunggu hasil saringan yang merupakan ekstrak daun sirih ini mencapai suhu ruangan
- Tambahkan perasan jeruk nipis ke dalam air hasil ekstrak daun sirih, aduk hingga tercampur rata
- Masukkan ekstrak daun sirih bercampur perasan jeruk nipis ke dalam botol
- Cairan antiseptik sudah siap digunakan sebagai pengganti hand sanitizer berbasis etanol
Kelebihan Antiseptik Alami
Keunggulan antiseptik dari jeruk nipis ini cukup mengejutkan. Penggunaan bahan alami ternyata pilihan terbaik untuk membuat antiseptik dari jeruk nipis. Berikut beberapa kelebihan antiseptik dari bahan-bahan alami.
- Antiseptik yang berasal dari jeruk nipis maupun daun sirih lebih aman di kulit dibandingkan yang ada campuran alkohol.
- Air atau sari jeruk nipis kaya akan vitamin C dan baik untuk kulit.
- Bahan alami sangat mudah didapatkan di lingkungan sekitar, sehingga kamu tak akan kesulitan jika ingin membuatnya berkali-kali atau ingin pembuatan diulangi di lain waktu.
- Bahan alami yang digunakan untuk membuat antiseptik dari jeruk nipis sangat terjangkau sehingga semua masyarakat bisa membuatnya.
- Keunggulan hand sanitizer ini tidak membuat iritasi tangan dan kulit kering dalam sekali pakai. Namun, karena dibuat dari bahan alami dan tidak ada bahan pengawet, hand sanitizer alami hanya bisa bertahan dua minggu hingga satu bulan.
Manfaat Kandungan Jeruk Nipis pada Antiseptik
Kandungan alami dalam jeruk nipis sangat bermanfaat, misalnya minyak atsiri yang berfungsi sebagai antibakteri serta flavonoid yang mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus (kuman pada kulit). Selain itu, jeruk nipis juga memiliki aroma yang khas dan segar, sehingga membuat antiseptik dari jeruk nipis menjadi pilihan tepat.
Pada penelitian (Lauma, 2015) juga menyebutkan bahwa dalam perasan air jeruk nipis memiliki efek antibakteri yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Hal ini dilihat dari terjadinya zona hambat perasan air jeruk nipis pada Staphylococcus aureus sebesar 14,22 mm .
Jeruk Nipis (Lat Citrus aurantifolia) dan daun sirih dikenal memiliki banyak khasiat seperti membuat kulit terutama bagian wajah menjadi lebih sehat, mencegah rambut rontok, membuat wajah semakin bersinar, serta memiliki berfungsi sebagai antijamur, antibakteri, dan antioksidan.
Dengan mengetahui cara membuat antiseptik dari jeruk nipis di rumah, secara tak langsung masyarakat sudah melakukan pencegahan virus untuk keluarga. Upaya ini sama saja dengan melakukan social distancing dan physical distancing (jaga jarak) untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Selain itu, memelihara kebersihan lingkungan dan rumah, menjaga tubuh tetap sehat, serta mencuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir tetap harus dilaksanakan.