Islam mengajarkan kepada umatnya agar melakukan pengurusan terhadap jenazah. Pengurusan jenazah meliputi memandikan, mengafani, menyalati, dan mengubur. Keempat hal tersebut hukumnya fardu kifayah (kewajiban kolektif). Perhatikan uraian berikut agar Anda dapat memahami dan mempraktikkan dengan benar fata cara pengurusan jenazah.
Tata Cara Memandikan Jenazah
Mungkin Anda pernah menemui tetangga atau keluarga yang meninggal dunia. Jika seorang muslim telah meninggal dunia, di antara perbuatan atau hal yang diperintahkan bagi muslim yang masih hidup adalah memejamkan kedua mata si jenazah, ditutupkan mulutnya dengan diikat dagu dan kepalanya, dibukakan pakaiannya, diselimuti dengan kain ringan yang dapat menutup seluruh tubuh jenazah, diselesaikan utang si jenazah, dan dipercepat pemakaman atau penguburannya. Sebelum jenazah dimakamkan, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh muslim yang masih hidup.Tindakan pertamayang dilakukan oleh muslim yang masih hidup adalah memandikan jenazah. Memandikan jenazah harus dilakukan dengan benar. Islam mengajarkan tentang cara memandikan jenazah. Ada beberapa syarat sehingga jenazah wajib dimandikan sebagai berikut.
- Seorang muslim.
- Didapati badan atau anggota badannya meskipun hanya sebagian.
- Jenazah tersebut meninggal dunia bukan karena mati syahid dalam peperangan.
Ketiga syarat tersebut harus terpenuhi sehingga jenazah wajib dimandikan. Kaum muslimin yang masih hidup m’emiliki kewajiban untuk memandikan jenazah. Siapa yang boleh memandikan jenazah? Orang yang boleh memandikan jenazah adalah suami, istri, atau muhrim atau mahram jenazah. Jika orang-orang yang boleh memandikan jenazah tidak ada atau tidak mampu memandikan, pelaksanaan memandikan jenazah dapat diserahkan kepada orang lain. Orang yang memandikan jenazah hendaknya orang yang dapat dipercaya serta memahami tata cara memandikan jenazah. Orang yang memandikan jenazah harus orang yang dapat dipercaya untuk menjaga aib yang mungkin ada pada tubuh si jenazah. Jika yang memandikan jenazah bukan orang yang dapat dipercaya, orang tersebut dapat bercerita kepada banyak orang tentang aib si jenazah.
Syarat lain orang yang memandikan jenazah adalah orang tersebut hendaknya berjenis kelamin sama dengan jenazah. Jika jenazah laki-laki, orang yang memandikan hendaknya berjenis kelamin laki-laki, kecuali muhrim atau mahram. Sebaliknya, jika si jenazah berjenis kelamin perempuan, sebaiknya orang yang memandikan berjenis kelamin perempuan, kecuali muhrim atau mahram. Para fukaha sepakat membolehkan istri memandikan jenazah suami, tetapi julama berbeda pendapat tentang kebolehan suami memandikan jenazah istri. Jika jenazah anak-anak, siapa pun boleh memandikannya. Syaratnya, orang yang memandikan jenazah memahami tata cara memandikan jenazah.
Tata cara memandikan jenazah sebagai berikut.
- Persiapkan tempat yang terlindung dari pandangan banyak orang. Letakkan jenazah di atas balai-balai atau tempat yang tinggi atau tempat khusus untuk memandikan jenazah. Meskipun berada di tempat tertutup, aurat jenazah hendaknya tetap dalam keadaan tertutup dari pandangan orang yang memandikan¬nya. Misalnya, tubuh jenazah diberi kain basahan atau sarung agar mudah memandikannya.
- Mulailah memandikan jenazah dengan membaca basmalah.
- Urut bagian perut dan tekan pelan-pelan agar kotoran yang mungkin ada keluar kemudian dibersihkan.
- Kotoran yang ada pada kuku jari tangan dan kaki jenazah dibersihkan. Selanjutnya, bersihkan mulut, gigi, lubang di telinga, hidung, dubur, dan qubul jenazah.
- Ratakan air di seluruh tubuh jenazah. Pergunakan air yang suci dan menyucikan. Setelah air merata di seluruh tubuh kemudian sabuni dan siram kembali hingga bersih. Lakukan minimal satu kali setelah najis-najis yang ada dapat dihilangkan. Disunahkan melakukannya tiga kali, lima kali, atau dengan bilangan ganjil.
- Sisir rambut dan janggut agar air dapat merata di seluruh kulit.
- Wudukan sebab akan disalati.
- Siram tubuh jenazah dengan air yang dicampur kapur barns, daun bidara, atau bahan lain yang berbau harum.
- Keringkan dengan handuk atau alat pengering lain.
Saat memandikan jenazah, Anda harus berhati-hati. Meskipun yang Anda mandikan jenazah, Anda harus tetap menghormati sebagaimana Anda menghormati ketika si jenazah masih hidup. Membersihkan kotoran pada tubuh jenazah hendaknya dilakukan dengan hati-hati dan perlahan-lahan. Air yang digunakan untuk memandikan jenazah adalah air dingin yang biasa dipergunakan untuk mandi, kecuali jika berhajat pada air panas sebab udara sangat dingin atau untuk menghilangkan najis yang sulit dihilangkan dengan air dingin biasa. Selesai dimandikan, jenazah dipindah ke tempat yang kering untuk dikafani. Jenazah juga boleh ditayamumkan sebagai ganti memandikannya jika dalam keadaan tidak ada air. Selain itu, jenazah boleh ditayamumkan jika dikhawatirkan badan jenazah rusak jika terkena air dan atau sebab lain.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Tata Cara Memandikan Jenazah Menurut Ajaran Syariat Islam. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.
Artikel Paling Populer :
- Al Quran Dan Hadis Sebagai Sumber Hukum Islam… Sumber hukum Islam yang pertama dan utama adalah Al Quran dan Sunah. Jika berpedoman pada keduanya sebagai sumber hukum dalam kehidupan, maka kita tidak akan sesat selamanya. Al Quran Beberapa…
- 3 Sumber Ajaran Islam Al-Quran, Hadist, dan Ijtihad… Mengetahui Penjelasan tentang Sumber Ajaran Islam Yaitu Al-Quran, Hadist dan Ijtihad Terlengkap Sebagai umat beragama Islam, kita wajibb menegtahui mengenai sumber ajaran islam. Ajaran Islam bersumber dari 3 sumber, yaitu…
- Memahami Doa Sujud Sahwi Pernahkah kamu shalat, tetapi ada yang lupa atau kelewatan gerakan shalatnya? Nah, sujud sahwi merupakan amalan yang dapat dilakukan karena seseorang yang melupakan gerakan dalam shalatnya. Misalnya, lupa duduk tahiyat…
- At-Taubah Ayat 122 Beserta Artinya Surat At-Taubah yang menjadi salah satu surat ke-9 yang berada di dalam kitab suci Al-Qur’an. Di dalam surat At-Taubah Ayat 122 yang menjelaskan mengenai betapa pentingnya dalam menuntut ilmu. Surat…
- Proses Awal Penyebaran Islam di Indonesia Terlengkap Kapan Islam mulai masuk di Indonesia masih menjadi perdebatan sampai sekarang ini. Para ahli belum ada kata sepakat mengenai hal tersebut. Satu-satunya hal yang mereka sepakati hanyalah melalui perdagangan awal…
- 17 Pengertian Guru Menurut Para Ahli Pendidikan Dan… Mengetahui Pengertian Guru dan Peran Seorang Guru Menurut Pendapat Para Ahli Pendidikan Peran seorang guru sangatlah penting dalam proses kemajuan pendidikan. Guru meruapakn salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi…
- Mehamai Arti Barakallah Fiikum Dengan mudahnya teknologi dan juga komunikasi membuat kita semakin dapat mengakses serta menyerap banyak sekali kosakata serta bahasa asing. Dari kosakata tersebut yang pada awalnya dapat dipakai dalam sebuah acara…
- Pengertian Serta Pentingnya Tablig Dan Dakwah Dalam… Sudahkah Anda mengajak teman berbuat kebaikan? Setiap umat Islam memiliki kewajiban mengajak orang- orang di sekitarnya untuk berbuat kebaikan. Ajakan tersebut disebut tablig dan dakwah. Perhatikan uraian tentang pengertian serta…
- Hari-Hari Besar Islam Lengkap Dengan Makna dan Penjelasannya Mengetahui Hari-Hari Besar Umat Islam lengkap Dengan Makna Dan Penjelasannya Sebagai umat beragama Islam, sudah patutnya kita mengetahui nama-nama hari besar dalam Islam dan menjalankannya. Berikut ini merupakan nama-nama hari…
- Tata Cara Sholat Tasbih, Bacaan, dan Waktu Pelaksanaannya Sudah menjadi kewajiban sebagai seorang muslim untuk selalu melaksanakan perintah rukun islam yang kedua yaitu, Sholat. Karena, dengan sholat seorang muslim akan dijaga dari perbuatan maksiat yang mengakibatkan diri seorang…
- Cara Mudah Dan Sederhana Melangsingkan Badan Anda ingin tubuh anda tetap langsing dan sehat? Pastinya semua wanita menginginkan hal terebut, namun untuk mendapatkan tubh yang indah dan langsing itu tidak mudah. Maka dari itu jika anda…
- 5 Hukum Islam – Wajib, Sunah, Haram, Makruh, Mubah… Pembagian hukum fikih dikategorikan ke dalam lima macam yaitu wajib, sunah, haram, makruh, dan mubah, berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian dan macam-macamnya. Wajib Wajib (fardu) adalah suatu keharusan. Maksudnya…
- Pengertian Zina, Macam-Macam Zina, Hukum Zina Serta… Pengertian Zina, Macam-Macam Zina dan Contohnya, Hukum Zina, Hukuman Bagi Pelaku Zina Serta Dampak Akibat Perbuatan Zina Terlengkap – Zina adalah melakukan hubungan badan antara laki-laki dan perempuan tanpa adanya suatu ikatan…
- Dolmen: Pengertian, Sejarah, Ciri-Ciri, dan Fungsinya Dolmen pada dasarnya adalah sebuah artefak sejarah zaman batu yang berbentuk meja batu besar. Artefak ini digadang-gadang berasal dari zaman megalitikum awal, yaitu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Bagi Anda yang sering…
- Ceramah Singkat Tentang Jujur Sikap jujur merupakan hal yang sangat penting. Keselarasan antara sikap dan perbuatan merupakan makna dari jujur. Kita harus membiasakan diri dengan bersikap jujur. Apa yang telah diucapkan dari bibir harus…
- Zaman Neolitikum: Pengertian, Ciri, dan Peninggalannya Zaman neolitikum atau zaman batu muda adalah salah satu periode yang ada pada zaman batu. Pada periode ini, teknologi manusia sudah cukup berkembang dan manusia sudah mulai hidup menetap. Secara…
- Pengertian Ilmu Kalam Menurut Para Ahli, Macam Macam… Mengetahui Pengertian Ilmu Kalam Menurut Para Ahli, Macam Macam dan Fungsi Ilmu Kalam Secara etimologis ilmu kalam terdiri dari dua perkataan, yaitu pertama ilmu kalam berarti pengetahuan dan arti yang…
- 20 Sifat dan Ciri-Ciri Laki-Laki Sholeh Menurut… Setiap muslimah pastilah memiliki keinginan untuk mendapatkan pasangan yang memiliki ahlak yang baik dan sholeh. Karena pasangan inilah yang akan membimbing istrinya kejaslan yang di Ridhoi oleh Allah. Seorang muslimah…
- Pengertian Delegasi Delegasi adalah perwakilan atau utusan untuk proses perdamaian dan penunjukan langsung mengirimnya ke salah satu wakil dari kelompok atau lembaga. Delegasi menurut Hukum Perdata adalah penyerahan oleh yang berutang kepada…
- Perilaku Dan Hikmah Beriman Kepada Kitab Kitab Allah Swt. Keimanan terdapat dalam hati dan diamalkan dengan perbuatan. Keimanan akan mendorong seseorang melakukan sesuatu yang sesuai dengan ajaran dan tuntutan agama. Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. juga tercermin dalam perilakunya.…