Pernahkah Grameds mendengar bulan dzulhijjah? Bagi umat Islam, bulan dzulhijjah merupakan bulan ke 12 di dalam kalender Hijriah dan termasuk salah satu bulan suci dan dimuliakan.
Selain halnya bulan Ramadhan, dalam Islam terdapat pula satu bulan lagi yang memiliki keistimewaan, yaitu bulan dzulhijjah ini. Di antara keistimewaan yang terdapat pada bulan dzulhijjah ini terletak di 10 hari pertama.
Bulan Dzulhijjah merupakan bulan kedua belas dalam penanggalan Hijriah. Berasal dari kata dzul (pemilik) dan hijjah (yang menunaikan haji). Penamaan Dzulhijjah ini karena pada bulan tersebut umat Islam menunaikan ibadah haji.
Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang mempunyai keistimewaan, terutama di sepuluh hari pertama. Oleh sebab itu, sehingga sangat sayang bagi kita sebagai umat Islam untuk melewatkan kesempatan ini. Pernyataan ini didukung oleh salah satu hadits dari Ibnu Abbas yang mana Rasulullah bersabda:
“Tak ada hari di mana suatu amal soleh lebih dicintai Allah melebihi amal soleh yang dilakukan di sepuluh hari ini (10 hari pertama Dzulhijjah).”
Sebagaimana yang telah diriwayatkan dalam hadits Imam at Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».
Artinya: “Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai Allah SWT melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah SWT?” Rasulullah SAW menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah SWT, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.”
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Fajr ayat 2:
وَلَيَالٍ عَشْرٍ
Artinya: “Dan demi malam-malam yang sepuluh.”
Dikutip dari buku “Fiqih Qurban Perspektif Madzhab Syafi’i” oleh Muhammad Ajib, Lc., MA, Imam Ibnu Katsir menyebutkan, “Dan malam-malam yang sepuluh maksudnya adalah sepuluh (pertama) dari bulan Dzulhijjah, sebagaimana telah dikatakan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid dan selain mereka baik dari kalangan salaf maupun khalaf”.
Pada bulan ini umat muslim bahkan tidak dianjurkan perang kecuali hanya ingin membela diri. Bulan Dzulhijjah sama istimewanya seperti bulan Ramadhan, karena Allah SWT memberikan banyak peluang kepada umat Islam untuk memperbanyak amalan-amalan shalih dengan tujuan dan niat hanya mengharapkan keberkahan dari-Nya.
Sebagaimana hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan informasi tentang hal ini. Dari Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak akan berkurang. Keduanya dua bulan hari raya: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah,” (HR. Bukhari 1912 dan Muslim 1089)
Ada sebuah hadits yang menjelaskan tentang amalan kecintaan Allah SWT. Hadits tersebut adalah riwayat Imam Bukhari dari Sayyidina Abdullah ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah ada hari-hari yang amal shalih di dalamnya lebih Allah cintai dari hari-hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah).”
Bulan Dzulhijjah merupakan bulan ke 12 dalam kalender Hijriah dan termasuk salah satu bulan suci dan dimuliakan. Salah satu keutamaan Bulan Dzulhijjah yaitu banyaknya peristiwa besar dalam Islam yang terjadi di bulan ini.
Umat Muslim bahkan tak dianjurkan berperang saat Dzulhijjah, kecuali sekadar membela diri. Bulan Dzulhijjah sama istimewanya seperti bulan Ramadhan, karena Allah SWT memberikan banyak peluang kepada umat Islam untuk memperbanyak amalan-amalan shalih dengan tujuan dan niat hanya mengharapkan keberkahan dari-Nya.
Peristiwa di Bulan Dzulhijjah dalam Sejarah Islam
Apa saja peristiwa yang terjadi pada bulan Dzulhijjah? Berikut ini beberapa peristiwa di bulan Dzulhijjah dalam sejarah Islam
1. Diampuninya Dosa Buah Khuldi Nabi Adam
Hal luar biasa selanjutnya di bulan Dzulhijjah, yakni diampuninya Nabi Adam dan Siti Hawa yang dikeluarkan dari surga akibat buah khuldi.
Setelah terpisah satu sama lain, Nabi Adam dan Siti Hawa dipertemukan kembali oleh Allah setelah meminta ampun tiap hari tanpa henti, di padang Arafah. Pertemuan ini terjadi pada tanggal 1 Dzulhijjah.
2. Nabi Yunus Diselamatkan dari Terkaman Paus
Peristiwa luar biasa di bulan Dzulhijjah yang ketiga adalah Allah menyelamatkan Nabi Yunus yang saat itu berada di laut dan diterkam oleh paus. Saat itu, Nabi Yunus sedang ada dalam perjalanan dengan kapal laut karena meninggalkan umatnya yang tidak kunjung beriman pada Allah.
Karena suatu kondisi, satu penumpang kapal mau tak mau harus dikeluarkan dari kapal, dan orang tersebut adalah Nabi Yunus. Meski terjatuh ke laut dan dimakan ikan paus, Nabi Yunus masih dapat bertahan dan diselamatkan oleh Allah dan kembali ke daratan. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 2 Dzulhijjah.
3. Lahirnya Anak Pertama Nabi Zakaria di usianya yang ke-120
Peristiwa luar biasa lainnya yang terjadi di bulan Dzulhijjah ialah dikabulkannya doa Nabi Zakaria oleh Allah. Nabi Zakaria, yang pada tahun itu sudah tua berusia lebih dari 100 tahun akhirnya menyambut kelahiran anak pertamanya. Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria yang terus menerus Nabi Zakaria panjatkan pada tanggal 3 Dzulhijjah.
4. Pembangunan Kabah
Peristiwa luar biasa selanjutnya adalah dibangunnya Ka’bah, oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Hal ini ada dalam riwayat Al Quran sebagai berikut:
“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS. Al Imran: 97)
5. Penyembelihan Nabi Ismail
Peristiwa luar biasa di bulan Dzulhijjah yang pertama adalah penyembelihan Nabi Ismail oleh ayahnya, yaitu Nabi Ibrahim alaihis salam. Tepatnya, pada tanggal 9 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim merasa yakin bahwa perintah menyembelih anaknya yang datang melalui mimpi benar-benar berasal dari Allah.
Nabi Ibrahim akhirnya melaksanakan wahyu tersebut setelah memimpikannya sebanyak 3x. Setelah membicarakan wahyu tersebut dengan Nabi Ismail, satu-satunya putra Nabi Ibrahim saat itu, mereka berdua pergi ke daerah Mina. Namun, karena keikhlasan keduanya, Allah mengganti Nabi Ismail dengan domba. Peristiwa ini terjadi di padang Arafah.
Keutamaan Bulan Dzulhijjah
Sudah bukan hal yang rahasia lagi jika bulan Dzulhijjah memiliki banyak sekali keutamaan yang harus diketahui oleh umat Islam. Bulan dzulhijjah yang identik dengan perayaan Idul Adha ini semestinya dirayakan dengan ibadah-ibadah sunnah untuk kejar keutamaannya.
Berikut ini keutamaan pada bulan dzulhijjah:
1. Allah mencintai sepuluh hari pertama diBulan Dzulhijjah
10 hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan momen yang Allah cintai. Keutamaannya tertera dalam Surat Al-Fajr ayat 1 hingga 2.
وَالۡفَجۡرِۙ وَلَيَالٍ عَشۡرٍۙ
Artinya:
“Demi Fajar dan malam yang sepuluh.” (Al-Fajr : 1-2).
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, malam ke sepuluh artinya 10 hari pertama diBulan Dzulhijjah. Pada 10 hari pertama yang dicintai Allah ini, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa, membaca Al-Quran, shalat sunnah, hingga bersedekah. Yuk, kumpulkan pahala sebanyak-banyaknya dengan ibadah istimewa tersebut!
2. Bulan Haji
Bulan Dzulhijjah dan Haji bagaikan saudara kembar yang tidak dapat dipisah. Pada bulan Dzulhijjah Allah mengundang umat Islam untuk datang ke baitullah dalam rangka melaksanakan haji.
Namun, haji tahun 2021 kembali dibatalkan karena pandemi Covid-19 yang belum selesai. Meskipun begitu, tetaplah berprasangka baik kepada Allah dan jaga semangat ibadah di bulan Dzulhijjah, salah satunya dengan kurban.
3. Bulan haram untuk berperang
Kemuliaan yang lain yaitu Allah memuliakan bulan ini dengan haram berperang. Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang diharamkan dari empat bulan lainnya, yaitu Muharram, Rajab, Dzulqa’dah.
Hal tersebut tertera dalam surat At-Taubah ayat 36:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (At-Taubah:36)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa umat Islam dilarang menganiaya dirinya sendiri, salah satunya dengan berperang. Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang dimuliakan, maka dari itu umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ketaqwaan dengan ibadah.
4. Hari yang afdhal
Tidak sempurna jika tidak menyambut bulan Dzulhijjah dengan semangat karena bulan ini merupakan hari yang afdhal. 10 hari pertama dibulan Dzulhijjah merupakan hari yang mulia tertera dalam hadits Abdullah bin Qurath Radhiyallahu ‘anhuma.
Rasulullah SAW bersabda:
“Hari yang paling afdhal atau utama (dalam setahun) adalah hari raya qurban (10 Dzulhijjah).” (HR. Ibnu Hibban)
5. Memiliki waktu siang yang utama
Bulan Ramadhan dan Dzulhijjah memiliki kesamaan dalam waktu yang utama. Bedanya, Ramadhan memiliki keutamaan pada malam hari, sedangkan keutamaan Dzulhijjah terletak pada siang hari.
Hal ini berdasarkan hadits berikut:
“Seseorang bertanya:”Yang manakah yang lebih afdhal sepuluh terakhir di bulan Ramadhan ataukah sepuluh awal bulan Dzulhijjah ?” Imam Ibnul Qayyim –rahimahullah- berkata “Jika dilihat pada waktu malamnya, maka sepuluh terakhir bulan Ramadhan lebih utama dan jika dilihat waktu siangnya, maka sepuluh awal bulan Dzulhijjah lebih utama.”
Amalan-Amalan Pada Bulan Dzulhijjah
Bulan dzulhijjah termasuk bulan yang suci yang dimana di dalamnya terdapat sejumlah amalan sunnah yang bernilai pahala. Amalan dzulhijjah telah disebutkan di dalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang pernah diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.”
Nah, berikut ini sejumlah amalan sunnah yang telah dianjurkan pada 10 hari pertama pada bulan Dzulhijjah, yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan Ibadah Haji dan Umrah
Amalan yang paling utama untuk dilakukan pada bulan Dzulhijjah yaitu melakukan ibadah haji dan umrah. Bahkan di dalam salah satu hadits Nabi Muhammad telah menyatakan, apabila dikerjakan, maka amalan ini akan diganjar dengan surga.
Sabda Rasulullah: “Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga.”