Pengertian Lempar Lembing, Aturan, Teknik dan Cara Lempar Lembing Terlengkap

Pengertian Lempar Lembing, Aturan, Teknik dan Cara Lempar Lembing Terlengkap – Lempar lembing adalah salah satu cabang olahraga atletik nomor lempar. Olahraga lempar lembing ini dilakukan dengan cara melempar lembing dalam jarak tertentu. Lembing tersebut berupa tombak dengan sudut tajam pada salah satu ujungnya. Pada dasarnya, lempar lembing berarti melempar lembing dengan tangan sekuat tenaga untuk mendapatkan jarak lemparan sejauh mungkin

Untuk mencapai jarak maksimum, seorang atlet lempar lembing harus dapat menyeimbangkan 3 hal seperti kecepatan, teknik dan kekuatan.

Aturan Permainan Lempar Lembing

Ukuran, bentuk, berat minimum dan pusat gravitasi dari lembing ditentukan oleh aturan dari International Association of Athletics Federations (IAAF). Dalam sebuah kejuaraan internasional, laki-laki melempar lembing yang memiliki panjang sekitar 2,6-2,7 meter dan dengan berat minimum 800 gram. Sedangkan, perempuan melempar lembing yang memiliki panjang sekitar 2,2-2,3 meter dengan berat minimum 600 gram. Lembing tersebut dilengkapi dengan pegangan yang terbuat dari tali dan terletak pada bagian pusat gravitasi lembing. Untuk laki-laki letak pusat gravitasi berada diantara 0,9-1,06 meter sedangkan untuk perempuan berada diantara 0,8-0,92 meter.

Teknik Dasar Lempar Lembing

Sebelum melakukan lempar lembing da beberapa teknik yang perlu kalian ketahui, diantaranya cara memegang lembing, membawa lembing dan juga melempar lembing.

Teknik Memegang Lembing

Cara memegang lembing yang biasa dilakukan oleh pelempar yaitu cara Amerika dan cara Finlandia.

Cara Amerika
Cara amerika yaitu cara memegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar pada belakang lilitan dan ibu jari menekannya pada bagian permukaan yang lain. Sementara jari yang lain turut melingkar pada badan lembing dengan longgar.

Cara Finlandia
Cara finlandia yaitu cara memegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing dengan jari tengah dan ibu jari, jari telunjuk berada sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar. Sementara jari yang lainnya turut melingkar pada badan lembing dengan longgar.

Teknik Membawa Lembing

Terdapat 3 cara membawa lembing yang biasa lakukan pelempar pada saat melakukan awalan, di antaranya seperti:

1. Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke atas.
2. Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap ke arah depan serong ke atas.
3. Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke arah bawah.

Teknik Melempar Lembing

Berikut ini cara melempar lembing mulai daeu awalan, lemparan hingga akhiran.

Awalan
Awalan yaitu berlari membawa lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, sikut menghadap ke depan dan telapak tangan menghadap atas. Posisi lembing berada sejajar di atas garis paralel dengan tanah. Bagian terakhir dari awalan terdiri dari langkah silang (cross step). Pada bagian akhir dapat dilakukan langkah dengan beberapa cara, seperti:

  • Dengan jingkat atau hop step
  • Dengan langkah silang di depan atau cross step
  • Dengan langkah silang di belakang atau rear cross step

Proses peralihan (cross step) dilakukan saat kaki diturunkan. Kedua bahu diputar dengan perlahan ke arah kanan (bukan kidal), lengan kanan mulai bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan tubuh bagian atas condong ke belakang. Pandangan selalu melihat lurus ke depan.

Lemparan
Pada gerak melemparkan lembing, tarik bahu sebelah kanan dan lengan melakukan gerakan melempar melalui poros bahu dengan kuat ke depan atas. Badan bergerak melewati kaki depan, lalu melepaskan lembing.

Akhiran
Pada gerak akhir lemparan dilakukan dengan melangkahkan kaki ke depan untuk menyeimbangkan gerak agar tidak terjatuh dan tidak melebihi garis batas dari lemparan.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Lempar Lembing, Aturan, Teknik dan Cara Lempar Lembing Terlengkap . Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca.

Baca Juga :  Lari Jarak Jauh