Pengertian Kohesi Adhesi dan Kapilaritas

Pernahkah Anda memikirkannya kenapa cat bisa menempel di tembok? Mungkin juga anda pernah melihat air di atas daun talas. Kenapa air yang ada di atas daun talas tidak mau nenempel di permukaan daun talas? Peristiwa yang tidak asing bagi anda adalah peristiwa naiknya minyak tanah pada sumbu kompor. Kenapa minyak tanah bisa naik pada sumbu kompor?  

Pertanyaan seputar kejadian sehari-hari tersebut akan dibahas pada postingan kali ini yang berjudul “kohesi, adhesi dan kapilaritas”. Apa pengertian kohesi, adhesi dan kapilaritas? 

Kohesi 

Setiap zat memiliki partikel-partikel yang senantiasa tarik-menarik. Akibat tarik-menarik itu terjadilah kohesi. Kohesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis. Contohnya pada sebuah gelas terjadi tarik menarik antara partikel-partikel gelas, pada air terjadi tarik menarik antara partikel-partikel air, dan pada raksa terjadi tarik-menarik antara partikel-partikel raksa.

Adeshi 

Ketika air dimasukkan ke dalam gelas, terjadilah tarik-menarik antara partikel-partikel air dengan partikel-partikel gelas, sehingga terjadi adhesi. Adhesi adalah gaya tarik-menarik di antara partikel-partikel yang tidak sejenis. Contohnya pada gelas yang diisi air, terjadi gaya tarik menarik antara partikel-partikel gelas dengan partikelpartikel raksa, pada gelas yang diisi raksa terjadi gaya tarik-menarik antara partikel-partikel gelas dengan partikel-partikel air, pada papan tulis dengan kapur terjadi gaya tarik-menarik antara partikel-partikel papan tulis dengan partikel kapur, dan pada kertas dengan pensil terjadi gaya tarik-menarik antara partikel-partikel kertas dengan partikel-partikel pensil. 

Terdapat dua gejala apabila zat cair di masukan ke dalam gelas atau tabung kaca. Yang pertama adalah maniskus cekung, yaitu permukaan zat cair yang mencekung akibat adhesi partikel gelas dengan partikel air lebih kuat daripada kohesi partikel air. Kedua adalah meniskus cembung, yaitu permukaan zat cair yang mencembung akibat kohesi partikel raksa lebih kuat daripada adhesi partikel raksa dengan partikel gelas.

Kapilaritas 
Pasti kamu pernah menyalakan kompor ketika akan memasak. Pernahkah kamu berpikir mengapa minyak tanah yang ada di bawah dapat bergerak naik sehingga api kompor menyala? Minyak tanah naik bergerak melalui sumbunya yang terbuat dari kain yang berpori-pori kecil.  

Ketika air berada pada pipa kapiler ternyata air naik pada bagian pipa yang terkecil. Peristiwa ini dinamakan kapilaritas. Yaitu peristiwa naiknya zat cair pada pembuluh atau celah kecil atau pori-pori kecil. Air pada pembuluh atau celah kecil akan lebih tinggi dari yang lainnya itu, akibat adhesi (partikel air dan partikel gelas) lebih besar dari kohesinya (partikel air). Lain lagi dengan raksa. Raksa pada pembuluh atau celah kecil akan lebih rendah dari yang lebih besar lainnya, akibat kohesi antar partikel raksa lebih besar daripada adhesi partikel raksa dan partikel gelas.

Contoh peristiwa kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari yakni 1) naiknya minyak tanah pada sumbu kompor sehingga kompor dapat menyala, 2) naiknya minyak tanah pada sumber lampu tempel sehingga lampu itu menyala, 3) naiknya air pada musim hujan sehingga dinding rumah basah, 4) naiknya air tanah melalui akar dengan pembuluh-pembuluh tumbuhan, 5) air menggenang dapat diserap dengan kain pel, spons, atau kertas isap, dan 6) cairan tinta yang tumpah dapat diserap oleh kapur tulis atau kertas isap. 

Baca Juga :  Hukum Newton tentang Gravitasi : Gaya Gravitasi, Medan Gravitasi, dan Energi Potensial Gravitasi