Pengertian Daratan, Klasifikasi Macam-Macam Jenis Daratan dan Contohnya Lengkap

Pengertian Daratan, Klasifikasi Macam-Macam Jenis Daratan dan Contohnya Lengkap – Secara umum terdapat 2 macam relief, yaitu relief daratan dan relief lautan. Dalam geografi, daratan diartikan sebagai bagian permukaan bumi yang secara tetap (permanen) tidak tertutupi oleh air laut. Daratan merupakan tempat hidup (habitat) bagi sebagian besar makhluk hidup. Secara umum, istilah darat lebih sering digunakan, sedangkan istilah daratan biasanya digunakan dengan batasan geografis.

Bumi memiliki bentuk lingkaran dengan permukaan tidak rata. Perbedaan ketinggian dari permukaan bumi terjadi karena adanya pengaruh tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi dan tenaga eksogen, yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi.

Klasifikasi Macam-Macam Daratan

Berdasarkan reliefnya atau tinggi rendah permukaannya, daratan dibagi menjadi beberapa jenis dataran, diantaranya yaitu:

Dataran Tinggi (Plato)

Dataran tinggi merupakan jenis daratan pada permukaan bumi yang tingginya lebih dari 500 m di atas permukaan laut. Dataran tinggi terbentuk akibat adanya proses erosi dan sedimentasi. Erosi yaitu peristiwa pengikisan padatan akibat transportasi angin, air, es, hujan, pengaruh gravitasi atau akibat makhluk hidup. Sedangkan sedimentasi yaitu proses pengendapan material yang ditransportasikan oleh media angin, air, es, atau gletser di suatu cekungan. Dataran tinggi biasanya memiliki suhu yang sejuk dan tanah yang subur.

Daerah dataran tinggi dengan area yang cukup luas pada daerah puncak, maka dataran tinggi disebut dengan plato (plateau). Plato bisa terbentuk karena erosi, sedimentasi, naiknya gunung berapi, atau karena ekstrusi lava. Contoh dataran tinggi di Indonesia diantaranya Dataran Tinggi Dekkan, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang.

Dataran Rendah

Dataran Rendah merupakan jenis daratan pada permukaan bumi yang berupa hamparan luas tanah dengan tinggi kurang dari 200 m di atas permukaan laut. Istilah ini diterapkan pada kawasan manapun yang tidak termasuk ke dalam dataran tinggi. Suhu udara pada daerah dataran rendah tidak terlalu dingin seperti pada dataran tinggi, namun juga tidak terlalu panas biasanya berkisar antara 23-28°C. Kondisi ekonomi masyarakat yang tinggi di dataran rendah umumnya lebih makmur dibandingkan yang hidup di dataran tinggi. Dari segi cuaca, dataran rendah memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Contoh dataran rendah di Indonesia diantaranya dataran rendah Surakarta, dataran rendah Semarang, dataran rendah madiun dan dataran rendah Palembang.

Gunung dan Pegunungan

Gunung merupakan jenis daratan yang berupa bentuk tanah menojol diatas wilayah sekitarnya. Suatu daerah dapat dikatakan gunung jika ketinggiannya melebihi 610 meter. Ketika mencapai ketinggian tertentu, gunung bisa memiliki lebih dari satu jenis iklim. Menurut kurikulum lama sekolah dasar, istilah gunung sering merujuk pada gunung berapi, untuk itu secara umum hanya terdapat 2 jenis gunung, yaitu gunung aktif dan gunung pasif.

Pegunungan adalah barisan yang terbentuk dari gunung-gunung yang terkait secara geologis. Pegunungan biasanya terbentuk karena gerakan lempeng tektonik melalui proses yang kompleks. Selain di bumi, ternyata gunung juga telah ditemukan pada banyak planet lain dalam sistem tata surya.

Bukit dan Perbukitan

Bukit merupakan jenis daratan yang memiliki permukaan tanah lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya. Ketinggian bukit lebih rendah daripada gunung atau kurang dari 600 meter. Akan tetapi, karena tidak ada definisi umum untuk bukit dan gunung, beberapa bukit ada yang dianggap sebagai gunung dan sebaliknya. Sedangkan perbukitan adalah rangkaian bukit yang berjajar pada suatu daerah yang bukit-bukit tersebut terhubung secara geologis.

Lembah

Lembah merupakan jenis daratan yang lebih rendah daripada permukaan di sekitarnya. Biasanya lembah merupakan daerah di sekitar pegunungan dengan struktur memanjang dan dialiri oleh sungai. Lembah bisa memiliki luas hingga ribuan kilometer persegi. Dalam perkembanganya yang dipengaruhi oleh berbagai fenomena geografi, lembah bisa berkembang menjadi ngarai dengan tebing yang curam.

Jurang (Tebing)

Jurang merupakan formasi bebatuan yang menjulang secara vertikal. Tebing biasanya terbentuk akibat adanya erosi. Erosi yaitu peristiwa pengikisan padatan akibat transportasi angin, air, es, hujan, pengaruh gravitasi atau akibat makhluk hidup. Tebing bisa ditemukan pada daerah pantai, pegunungan, dan sepanjang sungai. Seringkali tebing terbentuk oleh bebatuan yang tahan terhadap perubahan cuaca.

Ngarai

Ngarai merupakan jenis daratan berupa bentang alam menyerupai lembah namun memiliki sisi yang hampir tegak lurus dengan permukaan tanah. Keadaan tebing ngarai sangat curam. Ngarai terbentuk dari lembah yang terus menerus terkikis akibat berbagai fenomena geografi.

Sungai, Rawa, Danau

Sungai, rawa dan danau merupakan bagian daratan yang bisa ditutupi oleh air.

Demikian artikel tentang “Pengertian Daratan, Klasifikasi Macam-Macam Jenis Daratan dan Contohnya Lengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa

Baca Juga :  Penjelasan Terlengkap Tentang Analisa Sebaran Hewan dan Tumbuhan di Indonesia