Tabel Periodik Unsur Kimia

adalah suatu susunan unsur-unsur berdasarkan urutan nomor atom dan kemiripan sifat unsur tersebut. Dinamakan periodik, sebagaimana terdapat pola kemiripan pada sifat unsur dalam susunan tersebut.

Sistem periodic unsure (tabel periodik) modern yang sekarang digunakan ini didasarkan pada tabel yang dipublikasikan oleh Dmitri Mendeleev pada tahun 1869.

Tabel Sistem Periodik Unsur Kimia


Keterangan

No atom Unsur Kimia Simbol
1 hidrogen H
2 helium He
3 lithium Li
4 beryllium Be
5 boron B
6 carbon C
7 nitrogen N
8 oxygen O
9 fluorine F
10 neon Ne
11 sodium Na
12 magnesium Mg
13 aluminum Al
14 silicon Si
15 phosphorus P
16 sulfur S
17 chlorine Cl
18 argon Ar
19 potassium K
20 calcium Ca
21 scandium Sc
22 titanium Ti
23 vanadium V
24 chromium Cr
25 manganese Mn
26 iron Fe
27 cobalt Co
28 nickel Ni
29 copper Cu
30 zinc Zn
31 gallium Ga
32 germanium Ge
33 arsenic As
34 selenium Se
35 bromine Br
36 krypton Kr
37 rubidium Rb
38 strontium Sr
39 yttrium Y
40 zirconium Zr
41 niobium Nb
42 molybdenum Mo
43 technetium Tc
44 ruthenium Ru
45 rhodium Rh
46 palladium Pd
47 silver Ag
48 cadmium Cd
49 indium In
50 tin Sn
51 antimony Sb
52 tellurium Te
53 iodine I
54 xenon Xe
55 cesium Cs
56 barium Ba
57 lanthanum La
58 cerium Ce
59 praseodymium Pr
60 neodymium Nd
61 promethium Pm
62 samarium Sm
63 europium Eu
64 gadolinium Gd
65 terbium Tb
66 dysprosium Dy
67 holmium Ho
68 erbium Er
69 thulium Tm
70 ytterbium Yb
71 lutetium Lu
72 hafnium Hf
73 tantalum Ta
74 tungsten W
75 rhenium Re
76 osmium Os
77 iridium Ir
78 platinum Pt
79 gold Au
80 mercury Hg
81 thallium Tl
82 lead Pb
83 bismuth Bi
84 polonium Po
85 astatine At
86 radon Rn
87 francium Fr
88 radium Ra
89 actinium Ac
90 thorium Th
91 protactinium Pa
92 uranium U
93 neptunium Np
94 plutonium Pu
95 americium Am
96 curium Cm
97 berkelium Bk
98 californium Cf
99 einsteinium Es
100 fermium Fm
101 mendelevium Md
102 nobelium No
103 lawrencium Lr
104 rutherfordium Rf
105 dubnium Db
106 seaborgium Sg
107 Bohrium Bh
108 Hassium Hs
109 meitnerium Mt
110 Darmstadtium Ds
111 Roentgenium Rg
112 Copernicium Cn
113 Ununtrium Uut
114 Ununquadium Uuq
115 Ununpentium Uup
116 Ununhexium Uuh
117 Ununseptium Uus
118 Ununoctium Uuo

Format Tabel Periodik

  • Masing-masing unsur ini terdapat pada satu kotak yang berisi nomor atom, nomor massa, dan lambang unsur.
  • Kotak-kotak tersebut berurutan dari kiri ke kanan berdasarkan pada kenaikan nomor atom.
  • Kotak tersebut tersusun yang membentuk barisan horizontal (periode) dan barisan vertikal (golongan). Setiap periode ini diberi nomor dari 1 – 7. Masing-masing golongan diberi nomor dari 1 hingga 8 dengan huruf A atau B saja.
  • Pada sistem IUPAC yang baru, masing-masing golongan akan diberi nomor dari 1 hingga 18 tanpa huruf A atau B. Unsur-unsur dalam satu golongan yang sama pada suatu tabel periodik akan mempunyai kemiripan sifat.
  • Unsur-unsur golongan 1A−8A (golongan 1−2, 13−18) merupakan suatu unsur golongan utama. Unsur-unsur golongan 1B−8B (golongan 3−12) merupakan suatu unsur logam transisi. 2 deret unsur di bagian bawah, yaitu lanthanida dan aktinida, yang dinamakan unsur logam transisi dalam.

Sifat – Sifat Pada Sistem Periodik Unsur

Dibawah ini merupakan sifat-sifat dari sistem periodik unsur antara lain :

1. Sifat Logam

Berdasarkan sifatnya, unsur-unsur ini bisa dikelompokkan menjadi : logam, non logam, dan metalloid. Unsur-unsur logam ini mempunyai sifat-sifat: konduktor panas dan listrik yang baik, bisat ditempa dan ductile, titik leleh relatif tinggi, cenderung untuk melepaskan elektron pada unsur non logam.

Unsur-unsur non logam mempunyai sifat-sifat yang nonkonduktor panas dan listrik, tidak bisa ditempa dan rapuh/getas, umumnya berwujud gas pada temperatur kamar, cenderung untuk menerima elektron dari unsur logam. Unsur-unsur metalloid juga mempunyai sifat-sifat seperti logam dan juga non logam.

Sifat logam ini semakin berkurang dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas sistem periodik unsur, kecuali hidrogen. Unsur-unsur metalloid berada pada [tangga] yang membatasi suatu unsur-unsur logam dan non logam.


2. Jari-Jari Atom

Jari-jari atom merupakan setengah dari jarak antara dua inti dari dua suatu atom logam yang sejajar atau dalam sebuah molekul diatomik. Pada satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom yang cenderung membesar, sebagaimana pertambahan kulit elektron. Dalam 1 periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom akan cenderung mengecil, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif.


3. Energi Ionisasi

Energi ionisasi ialah suatu energi yang dibutuhkan oleh sebuah atom atau ion dalam fase gas untuk melepaskan sebuah elektronnya. Pada satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi pertama yang cenderung mengecil, sebagaimana jarak dari inti ke elektron terluar akan bertambah sehingga tarikan elektron terluar oleh inti berkurang.

Pada satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi pertama yang cenderung membesar, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif sehingga tarikan oleh inti bertambah.


4. Jari-Jari Ion

Jari-jari ion yaitu suatu jari-jari dari kation atau anion yang dihitung berdasarkan jarak antara dua inti kation dan anion pada kristal ionik.

Kation (ion bermuatan positif) ini terbentuk dari pelepasan elektron dari kulit terluar atom netral maka tolakan antar elektron akan berkurang, tarikan elektron dari inti lebih kuat, dan jari-jari dari kation lebih kecil dari atom netralnya.

Anion (ion bermuatan negatif) ini terbentuk dari penangkapan elektron pada atom netral maka tolakan antar elektron akan bertambah dan jari-jari dari anion lebih besar dari atom netralnya. Pada satu golongan di sistem periodik unsur, dari atas ke bawah, jari-jari ion yang bermuatan sama cenderung memebesar, sebagaimana pertambahan kulit elektron.

Dalam periode, pada deretan ion iso elektronik (spesi-spesi dengan jumlah elektron sama dan konfigurasi elektronnya juga sama, seperti O2-, F–, Na+, Mg2+, dan Al3+ dg 10 elektron), semakin besar muatan kation jadi akan semakin kecil jari-jari ion, tetapi semakin besar muatan anion jadi semakin besar jari-jari ion.


5. Afinitas Elektron

Afinitas elektron ialah suatu kuantitas perubahan energi ketika sebuah atom atau ion dalam fase gas menerima sebuah elektron. Apabila kuantitas perubahan pada energi bertanda positif, makan terjadi penyerapan energi, namun, jika bertanda negatif, akan terjadi pelepasan energi.

Semakin negatif nilai afinitas elektron, akan semakin besar kecenderungan atom atau ion menerima elektronnya (afinitas terhadap elektron semakin besar). Pada satu golongan pada tabel periodik unsur, dari atas ke bawah, afinitas elektron akan cenderung mengecil, dengan banyak pengecualian. Pada satu periode, dari kiri ke kanan, sampai golongan 7A, afinitas elektron akan cenderung membesar, dengan banyak pengecualian.


6. Elektronegativitas

Elektronegativitas adalah suatu ukuran kemampuan suatu atom pada sebuah molekul (keadaan berikatan) untuk menarik elektron kepadanya. Semakin besar elektronegativitas, maka akan semakin mudah atom tersebut menarik elektron kepadanya sendiri.

Pada satu golongan, dari atas ke bawah, elektronegativitas akan cenderung mengecil. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, elektronegativitas akan cenderung memebesar.

Baca Juga :  Bahan Penyedap dan Pemberi Aroma pada Makanan

Unsur – Unsur Dalam Sistem Periodik

Golongan IA ( Logam Alkali )

Untuk golongan IA semua logam nya tergolong logam yang lunak kira – kira sekeras karet penghapus, dan bisa di iris dengan pisau serta ringan massa jenis nya yakni li, Na, dan K semua nya kurang dari 1 g/cm3.


Golongan IIA ( Logam Akali Tanah )

Logam alkali tanah atau di singkat IIA tergolong logam yang aktif, tapi kereaktifan nya kurang bila di bandingakan dengan logam alkali seperiode, dan hanya akan dapat terbakar di udara jika dipanaskan, tapi terkecuali dengan berelium karna logam alkali tanah hanya larut dalam air. Dan dapat digunakan sebagai obat mag dalam kesehatan.


Golongan VIIA ( Halogen )

Golongan dari VIIA adalah suatu kelompok unsur non logam yang sangat reaktif. Karna hal ini berkaitan dengan elektron valensi nya yang berjumlah 7, sehingga hanya memerlukan tambahan 1 elektron saja untuk mencapai sebuah konfigurasi stabil seperti contoh nya pada gas mulia.


Golongan VIIIA ( Gas Mulia )

Lalu unsur – unsur dari golongan VIIIA, yakni sebagai berikut helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, dan sangat susah bereaksi dengan unsur yang lainnya. Dan di dalam nya tidak bisa di temukan satu pun senyawa alami dari unsur – unsur nya.


Golongan B ( Unsur Transisi )

Lalu unsur – unsur pada transisi yaitu unsur – unsur yang terdapat di bagian tengah sistem periodik unsur yaitu unsur – unsur golongan tambahan ( golongan B ).

Lalu seluruh unsur dari nomor atom 1 ( hidrogen ) hingga 118 ( oganesson ) sudah ditemukan, dengan penambahan terbaru ( nihonium, moscovium, tennessine, dan oganesson ) yang sudah dikonfirmasi oleh International Union of Pure and Applied Chemistry ( IUPAC ) pada tanggal 30 Desember 2015 dan secara resmi sudah diberi nama pada tanggal 28 November 2016, mereka menyelesaikan 7 baris pertama Tabel periodik.

94 unsur pertama terdapat secara alami, walaupun beberapa nya ditemukan dalam jumlah renik dan disintesis dalam laboratorium sebelum ditemukan di alam. Unsur-unsur nya mulai dari nomor atom 95 hingga 118 yaitu unsur sintetis yang dibuat di laboratorium.

Bukti menunjukkan bahwa unsur-unsur dari nomor 95 – 100 ditemukan di alam, tetapi saat ini tidak dijumpai lagi. Sintesis unsur dengan nomor atom yang lebih besar masih terus dikembangkan. Sejumlah radionuklida sintetis atau unsur yang berada di alam telah diproduksi di laboratorium.


Demikian penjelasan mengenai Tabel Sistem Periodik Unsur Kimia : Sifat & Keterangannya Terlengkap Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan lebih luas lagi. Terima Kasih.