Sistem Dispersi

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Sistem Dispersi? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini.

√ Sistem Dispersi : Pengertian, Jenis dan Perbedaan Terlengkap

Pengertian Sistem Dispersi

Sistem dispersi merupakan salah satu campuran antara zatterlarut dan pelarut. Dalam sistem dispersi, jumlah zat terlarut lebih sedikit dibandingkan dengan zat pelarut.

Zat terlarut dinamakan fase terdispersi, sementara itu, zat pelarut dinamakan medium pendispersi.


Pengertian Dispersi

Dispersi merupakan sebuah peristiwa penguraian cahaya putih (polikromatik) menjadi komponen-komponennya karena pembiasan. Komponen warna yang terbentuk yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.


Jenis-Jenis Sistem Dispersi

1. Dispersi Kasar

Dispersi kasar disebut juga sebagai suspensi. Suspensi merupakan campuran heterogen antara fase terdispersi dengan medium pendispersi.

Oleh karena itu, antara fase terdispersi dan medium pendispersi dapat dibedakan dengan jelas. Fase terdispersi biasanya berupa padatan, sedangkan medium pendispersi berupa zat cair.

Fase terdispersi mempunyai ukuran partikel lebih besar dari 10-5 cm sehingga akan terlihat adanya endapan.

Contoh campuran pasir dengan air. Dalam campuran pasir dengan air, antara fase terdispersi (pasir) dengan medium pendispersi (air) dapat dibedakan karena pasir mengendap di dasar wadah.


2. Dispersi Halus

Dispersi halus disebut juga dispersi molekuler atau larutan sejati. Dalam larutan sejati terbentuk campuran homogen karena fase terdispersi larutsempuma dalam medium pendispersi.

Campuran homogen ini disebut juga larutan. Dalam larutan fase terdispersi dapat berupa zat padat atau cair, sedangkan medium pendispersi berupa zat cair.

Contoh larutan teh dalam air. Diameter partikel fase terdispersi dalam larutan < 10-7 cm sehingga larutan tampak satu fase dan homogen.


3. Dispersi Koloid

Dispersi koloid merupakan sistem dispersi antara dispersi kasar dan dispersi halus. Campuran fase terdispersi dengan medium pendispersi dalam koloid tampak homogen.

Namun sesungguhnya, dispersi koloid merupakan campuran heterogen. Hal ini akan tampak dengan jelas saat dispersi koloid diamati menggunakan mikroskop ultra.

Contoh dispersi koloid yaitu agar-agar. Partikel fase terdispersi dalam koloid berukuran antara 10~7-10~5 cm sehingga fase terdispersi dapat larut dalam medium pendispersi dan tampak homogen.


Perbedaan Jenis Sistem Dispersi

√ Sistem Dispersi : Pengertian, Jenis dan Perbedaan Terlengkap


Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai Sistem Dispersi : Pengertian, Jenis dan Perbedaan Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.

Baca Juga :  Cara Pembuatan Koloid – Cara Kondensasi Dan Cara Dispersi Terlengkap!