Sahabat pembaca yang budiaman, ingatlah bahwa sema orang harus beljar dari sejarah. Seseorang yang memahami sejarah pasti mampu bersikap dewasa dalam pemikiran dan penuh dengan inisiatif. Kali ini, kita akan membahas perkembangan islam dimasa bani umayyah. Banyak kejadian dan peninggalan yang memiliki nilai bagi dakwah islam. Pasti kamu ingin segera memahami dan mengetahuinya. Baik kita jelaskan dibawh ini.
Muawiyah bin Abi Sufyan berhasil mendirikan dinasti bani Umayyah setelah mengalahkan pengikut Ali bin Ab Thalib lewat perundingan di Daumatul Jandal. Pada perundingan di Daumatul Jandal, Ali bin Abi Thalib diwakili Abu Musa A1 Asy’ari dan pihak Muawiyah diwakili oleh Amru bin Ash yang penuh dengan kecurangan. Muawiyah berusaha dengan cepat dan sekuat-kuatnya menundukkan wali-wali yang diangkat oleh Ai: bin Abi Thalib. Muawiyah mengirim Amru bir Ash ke Mesir untuk memerangi Muhammad bin Bakar, kemudian mengangkat Amru bin As: menjadi wali di Mesir.
Pengangkatan Yazid bin Muawiyah menjadi khalifah (60 H – 63 H = 680 M – 683 Mi ditentang oleh sahabat-sahabat besar antara lair. Husein bin Ali dan Abdullah bin Zubair. Penentangan ini berujung dengan kematiar Husein bin Ali di Padang Karbala (60 H = 680 M).
Beberapa khalifah yang memiliki peran cukup penting dalam pemerintahan daulat bani Umayyah di antaranya adalah sebagai berikut.
Abdul Malik bin Marwan (65 H – 86 H = 685 M – 705 M)
Abdul Malik bin Marwan (65 H – 86 H = 685 M – 705 M) adalah seorang khalifah yang besar
peranannya dalam pengembangan wilayah Islam. Setelah ia sukses dalam menumpas pemberontakan dalam negeri sehingga seluruh wilayah kerajaan menjadi aman, maka ia segera meluaskan wilayah daulat bani Umayyah menjadi wilayah yang terbesar dan terluas di seluruh dunia pada waktu itu. Di sebelah barat, wilayah daulat bani Umayyah sampai Aljazair dan Maroko yang berbatasan langsung dengan Samudra Atlantik. Di sebelah timur, berbatasan langsung dengan Kerajaan Tiongkok. Di sebelah utara, berbatasan dengan kerajaan Perancis, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Sudan.
Abdulah Malik bin Marwan
Abdulah Malik bin Marwan yang digelari Abdul Muluk artinya bapak para raja karena keempat puteranya menjadi khalifah yaitu: walid bin Abdul Malik,Sulaeman bin Abdul Malik, Yazid bin Abdul Malik, dan Hisyam bin Abdul Malik.
Walid bin Abdul Malik (86 H – 96 H- 705 M)
Di masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik (86 H – 96 H- 705 M) Islam berhasil memasuki Spanyol. Musa bin Nusair Gubernur Afrika memerintahkan Tariq bin Ziad beserta 7.000 pasukan muslim untuk menyeberangi Selat Gibraltar (Jabal Tariq). Tahun 711 M, Tariq bin Ziad berhasil menguasai Spanyol setelah mengalahkan Raja Roderick. Tahun 712 M, pasukan muslim berhasil menguasai kota Seville, Toledo, Saragosa, Teragona, dan Barcelona.
Perkembangan llmu Pengetahuan dan Kebudayaan di Masa Bani Umayyah
- Di zaman Nabi Muhammad saw. dan Khulafaurrasyidin, segenap pengetahuan agama seperti ilmu tafsir, ilmu hadis, dan ilmu fikih hanya tersimpan di dalam hafalan/ingatan ahli-ahlinya saja. Akan tetapi, di zaman daulat bani Umayyah, ilmu pengetahuan ini telah mulai dibukukan seperti kitab Al Muwata oleh Imam Malik.
- Mulai dari kepemimpinan Nabi Muhammad sampai Khulafaurrasyidin, bahkan sampai pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan (65 H – 86 H = 685 M – 705 M), bahasa yang dipakai masih berbahasa daerah, seperti untuk administrasi di Mesir digunakan bahasa Qibti, di Syam berbahasa Romawi, dan di Irak berbahasa Persia. Akan tetapi, pada tahun 86 H = 105 M di masa Khalifah Walid bin Abdul Malik, bahasa Arab dipakai sebagai bahasa resmi negara. Sebagai akibat dari hal tersebut, bahasa Arab memperkaya dirinya dengan istilah-istilah baru di segenap lingkungan ilmu pengetahuan, tata negara, kemiliteran, kesenian, dan lain-lain.
- Daulat bani Umayyah telah mempunyai angkatan laut dan menundukkan Konstantinopel berkal kali. Ketika Tariq bin Ziad menyeberangi selat Gibraltar, ia dan istrinya berangkat dari Tunis ke Lozarik (pantai selatan Spanyol) dengan kapal-kapal perang kepunyaan angkatan laut Islam yang hebat pada waktu itu.
- Di masa daulat bani Umayyah, juga mulai diadakan perhubungan pos. Tujuannya adalah untin memudahkan hubungan antara satuMaerah dengan daerah lain karena daerah kekuasaan Islam pada waktu itu sangat luas.
- Sebelum pemerintahan abdul malik, mata uang yang beredar adalah mata uang milik persian dan Bynzatium. Namun dimasa Abdul malik, ia mendirikan pabrik mata uang yang diberi nama dinar.
- Khalifah Abdul Malik juga memperindah kota-kota
- Pengadaan Mahkamah Tinggi juga dilakukan Khalifah Abdul Malik
Khalifah-Khalifah Bani Umayyah
Muawiyah bin Abi Sofyan 41 H – 60 H = 661 M – 680
M Yazid bin Mu awiyah 61 H – 63 H = 680 M – 683 M
Muawiyah bin Yazid 63 H = 683 M
Marwan bin Hakam 63 H – 65 H = 683 M – 685 M
Abdul Malik bin Marwan 65 H – 86 H = 685 M – 705 M
Walid bin Abdul Malik 86 H – 96 H = 705 M – 715 M
Sulaeman bin Abdul Malik 96 H – 99 H = 715 M – 717 M
Umar bin Abdul Aziz 99 H -101 H = 717 M – 720 M
Yazid bin Abdul Malik 101 H -105 H = 720 M – 714 M
Hisyam bin Abdul Malik 105 H -125 H = 724 M – 743 M
Walid bin Yazid bin Abdul Malik 125 H -126 H = 743 M – 744 M
Yazid bin Walid bin Abdul Malik 126 H = 744 M
Ibrahim 127 H = 744 M
Marwan bin Muhammad bin Marwan 127 H -132 H = 744 M – 750 M
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Kebudayaan di Masa Bani Umayyah. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.