Resensi: Pengertian, Tujuan, Unsur, Struktur, serta Manfaatnya

Satu lagi jenis teks atau naskah yang harus Kita ketahui. Jenis teks tersebut adalah teks resensi. Ini adalah teks yang membuat sebuah ulasan atau penilaian tentang sebuah karya dan ditulis dengan cara yang singkat. Dalam hal ini karyanya bisa berupa naskah drama, karya tulis, seni film, dan lain sebagainya.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang teks yang disebut juga dengan ulasan ini, maka simak artikel ini hingga habis. Artikel ini akan membahas tentang pengertian, tujuan, jenis, unsur, dan lain sebagainya. Dengan mengetahui berbagai hal tentang teks ulasan ini, nantinya jika harus membuat atau harus memahami isinya maka tidak akan ada masalah lagi.

Pengertian Resensi

Resensi atau sering disebut sebagai ulasan, adalah sebuah teks yang mengulas suatu karya dan keberadaannya dijadikan pertimbangan atas berbagai pihak.

Beberapa ahli juga mencoba mengungkapkan pengertiannya. Beberapa pengertian para ahli antara lain adalah sebagai berikut:

Menurut WJS. Poerwadarminta, sebuah teks resensi adalah

Pertimbangan atau suatu perbincangan yang mana menilai kelebihan dan kekurangan yang dalam hal ini merujuk pada suatu buku. Bukan hanya itu, lebih jauh lagi adalah membicarakan tentang menarik tidaknya tema, kritikan, serta memberikan suatu persuasi kepada masyarakat untuk membaca buku itu ataukah tidak.

Sedangkan, menurut Panuti Sudjiman sebuah resensi ialah suatu

hasil pembahasan dan juga penilaian yang singkat tentang suatu karya tulis. Dalam hal ini juga merujuk pada penilaian dan pengungkapan dalam buku.

Hal yang senada pun disampaikan oleh Euis Sulastri dkk, menurut mereka, istilah resensi atau ulasan ini

Asalnya adalah dari negara Belanda yang memiliki arti pembahasan. Maka dari itu, jenis teks yang satu ini adalah suatu pembahasan atau kupasan baik tentang film, buku, dan lain sebagainya.

Saryono, seorang ahli bahasa mengungkapkan bahwa ulasan adalah

Suatu tulisan yang bentuknya essai yang mana bukan bagian lebih besar tentang suatu buku. Isi dari teks ulasan ini adalah berbagai pertimbangan seperti kebermanfaatannya, benar atau salahnya, baik buruknya, dan berbagai aspek penting lainnya dalam buku.

Sedangkan, menurut Gorys Keraf, pengertian dari teks ulasan atau sebuah resensi pada dasarnya adalah

Teks yang berisi tentang nilai suatu buku atau karya.

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa resensi adalah sebuah teks yang menjelaskan mengenai intisari dan kualitas dari suatu karya sastra tertulis.

Tujuan Resensi

Tujuan resensi

Setiap jenis teks tentu memiliki tujuan penulisannya tersendiri. Misalnya, teks editorial yang ada untuk mengangkat suatu isu yang sedang panas atau teks diskusi yang berperan untuk membuka diskusi mengenai suatu topik tertentu.

Teks resensi juga memiliki tujuan penulisannya tersendiri. Tujuan-tujuan tersebut antara lain adalah

  1. Memberikan suatu gambaran atau penilaian umum tentang karya sehingga dapat dimengerti oleh banyak orang
  2. Memberikan informasi tentang karya yang diulas tersebut
  3. Mengetahui dan mengungkapkan tentang kelebihan serta kekurangan yang ada pada suatu karya
  4. Melakukan pengujian atas kualitas karya lalu membandingkannya dengan karya-karya yang lain yang setara
  5. Memberikan suatu kritik dan saran kepada pembuat karya agar semakin baik ke depannya, sesuai dengan hasil resensi yang dilakukan oleh pengulas

Sebuah teks resensi tidak harus memenuhi semua tujuan diatas. Terkadang, ada teks-teks tertentu yang hanya ditulis untuk memenuhi satu atau beberapa tujuan saja.

Jenis Teks Resensi

Jenis teks resensi

Terdapat beberapa jenis teks resensi yang mungkin akan kalian temukan atau bahkan gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jenis-jenis teks tersebut antara lain adalah

  • Teks informatif
  • Teks deskriptif
  • Teks kritis
  • Teks informatif-kritis

Agar kalian lebih paham, akan dijelaskan secara lebih rinci dibawah ini setiap jenis teks resensi tersebut.

Teks Resensi Informatif

Jenis teks resensi ini berupaya untuk menyajikan informasi yang ada pada suatu karya secara lebih singkat agar mudah dipahami dan dinilai secara mandiri oleh para pembacanya.

Namun, karena hanya menyingkat dan mensimplifikasi, teks resensi ini tidak berupaya untuk memberikan kritik maupun saran terhadap karya yang telah diulas tersebut.

Penilaian akan diserahkan kepada para pembaca yang akan membaca resensi informatif dari karya sastra tersebut.

Teks Resensi Deskriptif

Sesuai dengan namanya, jenis teks resensi yang satu ini mencoba untuk menggambarkan suatu karya dengan sangat lengkap dari awal hingga akhir.

Namun, karena memang bersifat deskriptif, maka teks ulasan ini hanya mengulang ataupun menyingkat apa yang ada dalam karya tersebut.

Teks ulasan berjenis ini tidak berupaya untuk mengkritik ataupun memberi saran kepada penulis dan pembaca terkait kualitas dari karya sastra yang telah diulas.

Teks Resensi Kritis

Jenis yang mungkin kalian sering temukan di dalam kehidupan sehari-hari adalah teks resensi kritis.

Jika menggunakan jenis resensi yang satu ini, maka ulasannya sangat mendetail. Bahkan, terkadang pengulas menggunakan metode-metode tertentu untuk menilai dan mengkritik karya yang sedang diulasnya.

Sesuai dengan namanya, metode ini mencoba untuk menilai, mengkritisi, serta memberikan saran dan rekomendasi kepada penulis karya tersebut serta orang-orang yang nantinya akan membaca karya tersebut.

Teks Resensi Kritis-Informatif

Resensi jenis ini merupakan gabungan dari resensi informatif yang mencoba untuk merangkum karya tersebut dan resensi kritis yang berupaya untuk mengkritisi kualitas dan isi dari karya tersebut.

Umumnya, teks ulasan berjenis ini akan diawali dengan ringkasan singkat mengenai konten buku atau karya sastra yang sedang diulas.

Ringkasan singkat ini dilanjutkan dengan penilaian dari pengulas mengenai isi yang ada pada buku tersebut. Nantinya, pengulas dapat menghubung-hubungkan bagian kritik ini dengan bagian ringkasan agar dapat menyajikan teks kritik yang mudah dipahami oleh para pembaca.

Selain itu, hal ini juga akan mempermudah para penulis jika mereka ingin memperbaiki poin-poin yang dianggap kurang tepat oleh pengulas.

Unsur Teks Resensi

Unsur teks resensi

Agar sebuah teks dapat dianggap sebagai teks resensi yang baik dan benar, maka ada unsur-unsur yang harus dipenuhi.

Unsur-unsur ini bertujuan untuk mempermudah pengulas dalam menafsirkan hasil evaluasi serta penilaiannya terhadap suatu karya sastra dalam bentuk tulisan.

Pemanfaatan unsur ini juga penting agar nantinya, pembaca dapat memahami poin-poin kritik apa saja yang dilayangkan oleh pengulas terhadap karya sastra tersebut.

Secara umum, 4 unsur utama yang harus dimiliki oleh sebuah teks resensi yaitu

  • Judul
  • Identitas karya yang akan diulas
  • Isi resensi
  • Penutupan

Agar kalian lebih paham, dibawah ini akan kami coba bahas satu per satu unsur teks resensi tersebut

Judul

Yang pertama harus muncul dalam sebuah teks resensi adalah judul. Judul yang dibuat harus sesuai dengan karya sastra yang sedang diulas dan bersifa deskriptif sehingga tidak mengelabui.

Tentunya pembuatan judul harus menarik agar para pembaca tertarik untuk menyimak hasil ulasannya.

Identitas Karya yang Diulas

Jika ingin membuat teks ulasan yang baik, maka data yang lengkap mengenai karya sastra yang sedang diulas sangat dibutuhkan.

Identitas karya yang lengkap dapat membantu kita sebagai penulis resensi dan pembaca untuk lebih memahami karakteristik buku atau karya sastra yang sedang diulas.

Secara umum, jika kita sedang melakukan resensi terhadap buku, maka data-data yang dibutuhkan antara lain adalah

  • Judul
  • Nama pengarang
  • Penerbit
  • Tahun terbit
  • Dimensi (ukuran)
  • Jumlah halaman
  • Sampul
  • Harga

Pada dasarnya, bagian ini berupaya untuk memberikan gambaran singkat mengenai apa yang sedang diulas berdasarkan ciri-ciri yang tampaknya saja.

Bagian ini sama sekali tidak membahas isi ataupun konten dari karya sastra tersebut.

Isi

Pada bagian ini, kita dapat mulai mengulas isi dari karya sastra tersebut, mulai dari kelebihannya dan kekurangannya, hingga saran-saran bagi penulisnya.

Namun, bagian ini umumnya diawali dengan penjabaran rangkuman singkat serta poin-poin penting yang ada pada karya sastra tersebut.

Selain itu, penting pula untuk membahas mengenai kerangka teks yang ada pada karya sastra yang diulas. Hal ini akan membantu pengulas serta pembaca untuk memahami teks jenis apa yang sedang diulas dan bagaimana seharusnya teks tersebut ditulis.

Setelah pembaca terorientasi mengenai gambaran umum isi dari karya tersebut, barulah pengulas mulai meluncurkan kritik dan sarannya terhadap karya sastra yang sedang diulas.

Penutup

Sesuai dengan namanya, bagian penutup berfungsi untuk menutup pembahasan mengenai karya sastra tersebut. Bagian ini biasanya berisi tentang evaluasi serta poin-poin kritik dan saran yang telah dipaparkan oleh penulis pada bagian-bagian sebelumnya.

Pengulas juga kerap memberikan penilaian tersendiri, bisa dalam bentuk tulisan ataupun nilai angka terhadap kualitas dari karya yang sudah di ulas.

Selain itu, pengulas juga sering memberikan rekomendasi pada bagian ini terhadap kita, apakah karya ini layak untuk dinikmati atau tidak.

Jika kalian tidak memiliki banyak waktu dan hanya ingin mengetahui apakah suatu karya layak atau tidak untuk dibaca/ditonton/dinikmati, maka kalian dapat langsung saja membaca bagian kesimpulan dan penutupnya.

Struktur Teks Resensi

Struktur teks resensi

Dalam membuat suatu teks ulasan, dibutuhkan suatu struktur yang jelas agar pembaca dapat dengan mudah menangkap apa yang sedang coba diungkapkan oleh pengulas.

Secara umum, suatu teks resensi ditulis menggunakan struktur sebagai berikut

  • Identitas
  • Orientasi
  • Sinopsis
  • Analisis
  • Evaluasi

Struktur ini sebenarnya merupakan penjabaran yang lebih dalam dari bagian identitas karya, isi, serta penutup yang sudah dijelaskan pada unsur-unsur resensi diatas.

Teks ulasan tidak harus senantiasa mengikuti struktur ini, sebenarnya, penulisan dibebaskan kepada gaya mengulas dari setiap penulis.

Namun, teknik penulisan yang menggunakan struktur ini paling banyak digunakan serta paling mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga, jika kalian baru mulai belajar mengenai dunia review dan ulasan, ada baiknya kalian memahami struktur tersebut.

Agar kalian lebih paham, akan dibahas secara lebih rinci terkait struktur-struktur tersebut dibawah ini

Identitas

Sesuai dengan namanya, bagian identitas berfungsi untuk memperkenalkan karya yang sedang diulas kepada pembaca teks resensi.

Bagian ini umumnya berisi judul, nama penulis, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan informasi lainnya yang berguna untuk menjelaskan karya yang sedang diulas.

Orientasi

Pada bagian ini, pengulas akan mencoba untuk memberikan konteks secara singkat mengenai keunggulan atau kelemahan karya yang sedang diulas dari sudut pandang eksternal.

Misalnya, karya tersebut memperoleh penghargaan novel terbaik tahun itu, mendapatkan penghargaan Pulitzer, mendapatkan piala Oscar, atau bahkan telah dicap buruk oleh para kritikus lainnya.

Dengan orientasi yang baik, pembaca akan mampu menerka-nerka, apa yang harus mereka harapkan dari karya tersebut sebelum mereka membaca teks ulasannya.

Sinopsis

Pada bagian struktur yang satu ini, penulis teks ulasan akan menceritakan secara singkat isi dari buku atau karya sastra yang sedang diulas. Hal ini tentu sifatnya subjektif karena berdasarkan pemahaman penulis secara pribadi.

Umumnya, penulis akan meringkas alur cerita dari karya tersebut, serta poin-poin penting yang harus dipahami oleh pembaca.

Tujuan utama dari bagian sinopsis ini adalah untuk memberikan konteks ketika penulis mulai melakukan analisis mendalam dan mengkritik serta memberikan saran kepada karya tersebut.

Jika tidak ada sinopsis atau rangkuman terlebih dahulu, maka akan sulit bagi pembaca teks resensi untuk memahami kritik dan saran yang diberikan.

Analisis

Pada bagian ini, penulis akan mulai mengkritik dan memberikan pendapat-pendapatnya terhadap karya yang sedang diulas.

Umumnya, analisis yang dilakukan oleh penulis resensi ini akan sangat mendalam dan berfokus pada kualitas penulisan dan kualitas isi dari karya tersebut.

Tidak jarang, penulis juga akan menggunakan teori-teori serta alat analisis tertentu untuk mempertajam analisisnya.

Umumnya, bagian-bagian yang dikritisi adalah unsur cerita, tema, penokohan, alur cerita, serta kualitas penulisan/penggambaran secara umum dari karya tersebut.

Untuk resensi film, sering kali kritikus juga mengomentari kualitas gambar dan kualitas suara yang ada pada film tersebut.

Dengan analisis yang tajam, menyeluruh, dan akurat, pembaca akan mampu untuk menerka dan menilai sendiri, apakah karya tersebut layak untuk dinikmati atau tidak.

Evaluasi

Pada bagian ini, penulis akan merangkum hasi analisis yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya dan akan menyimpulkan kekurangan serta kelebihan dari karya tersebut.

Pada bagian ini, penulis pun sering memberikan penilaian dan juga rekomendasi terhadap karya tersebut, apakah layak untuk dinikmati atau tidak.

Selain itu, penulis pun memberikan saran baik kepada pembuat karya ataupun kepada pembaca teks resensi bagaimana cara terbaik untuk menikmati karya tersebut dan bagaimana agar karya tersebut bisa lebih baik lagi.

Untuk pembaca yang tidak memiliki banyak waktu, banyak yang hanya membaca bagian kesimpulan dan evaluasi ini.

Sebenarnya tidak ada salahnya, namun pembaca-pembaca seperti ini mungkin tidak akan tahu mengapa pendapat pengulas bisa seperti itu terhadap karya yang sedang diulas.

Bisa jadi, selera dari penulis teks ulasan tersebut berbeda dengan selera seni dari pembaca.

Penulis teks resensi menggunakan unsur-unsur resensi dan menyusunnya sesuai dengan struktur teks resensi diatas agar dapat menciptakan sebuah teks resensi yang komprehensif dan mudah dipahami oleh pembaca.

Manfaat Teks Resensi

Manfaat teks resensi

Tentunya, semua hal di dunia ini memiliki kebermanfaatannya masing-masing. Tidak terkecuali jenis-jenis teks dalam ilmu kesastraan bahasa Indonesia.

Misalnya, teks editorial ada untuk mewadahi opini masyarakat dan memulai kesadaran mengenai suatu topik. Atau teks diskusi yang berupaya untuk membuka diskusi mengenai suatu topik yang menarik.

Teks resensi juga memiliki banyak manfaat, baik kepada penulis teks ulasan, para pembuat karya, maupun penikmat karya. Manfaat-manfaat tersebut antara lain adalah

  • Sebagai bahan pertimbangan bagi pembaca dan penikmat karya
  • Mempengaruhi pilihan pembaca untuk membeli atau tidak karya sastra tersebut
  • Sebagai media untuk mempromosikan suatu karya yang sangat efektif karena berpengaruh terhadap penilaian masyarakat
  • Menjadi salah satu media untuk mengembangkan kreatifitas yang Kita miliki
  • Sebagai nilai ekonomis karena ketika teks ulasan diterbitkan pada majalah atau koran, maka Kita akan mendapatkan imbalan.

Agar kalian lebih paham, dibawah ini akan dijelaskan secara lebih rinci setiap manfaat tersebut

Baca Juga :  Resensi Adalah

Bahan Pertimbangan

Tentu saja ulasan terhadap suatu karya sastra akan mempengaruhi apakah orang-orang mau untuk membeli dan menikmati karya tersebut atau tidak.

Jika resensi yang diberikan buruk, maka orang-orang cenderung akan menjauhi karya tersebut. Sedangkan, jika ulasannya positif, maka orang-orang akan cenderung menikmati dan membeli karya sastra tersebut.

Sarana Promosi

Ulasan yang baik dari seorang kritikus terkenal tentu saja akan membuat suatu karya menjadi sangat populer. Akhirnya, banyak orang akan membeli dan menikmati karya tersebut.

Sebaliknya, jika ada kritikus terkenal yang mengecap sebuah karya buruk, maka orang-orang akan cenderung takut untuk membeli karya tersebut karena ulasan jelek tersebut.

Oleh karena itu, penulisan teks resensi dapat menjadi media promosi yang sangat baik bagi sebuah karya sastra.

Sarana Pengembangan Kreativitas

Tentu saja menulis sebuah teks resensi dapat menjadi wadah pengembangan kreativitas baik bagi penulis teks tersebut maupun bagi penulis karya yang sedang diulas.

Penulis teks resensi memiliki wadah untuk mencurahkan kreativitas dan kemampuan analisisnya ketika menulis teks resensi.

Sedangkan, penulis karya yang sedang diulas akan mampu memperbaiki karya-karyanya setelah mendapatkan kritik dan saran dari kritikus tersebut.

Nilai Ekonomis

Seperti yang kita ketahui, media massa baik itu televisi maupun koran dan majalah membayar mahal untuk kritikus-kritikus terkenal ketika mereka menuliskan ulasan yang berkualitas terhadap suatu karya sastra.

Bahkan, kritikus ini dapat diundang dalam acara televisi untuk langsung berbincang dengan penulis atau sutradara dari karya tersebut.

Selain itu, seperti yang sudah kita jelaskan diatas, ulasan yang bersifat positif ataupun negatif dapat mempengaruhi penjualan dan popularitas dari karya seni tersebut.

Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa teks resensi memiliki manfaat ekonomi yang nyata, baik kepada penulis ulasan, maupun pembuat karya seni yang diulas.

Teknik Pembuatan Resensi

Teknik pembuatan resensi

Terdapat 3 teknik yang umumnya digunakan oleh kritikus ketika sedang mengulas suatu karya seni. Teknik-teknik tersebut antara lain adalah

  • Cutting and Glueing
  • Focusing
  • Comparing

Agar kalian lebih paham, dibawah ini akan dibahas secara lebih detail teknik-teknik tersebut

Teknik Cutting and Glueing

Membuat teks resensi dengan teknik ini artinya kalian akan memilih bagian-bagian tulisan lalu merekatkannya menjadi sebuah analisis yang koheren dan logis.

Umumnya, potongan tersebut akan berisi materi-materi yang menarik dan kalian rasa penting untuk dibahas sehingga pembaca pun mengetahui hal-hal tersebut.

Namun, kita juga harus mencoba untuk memahami apa yang sebenarnya sedang disampaikan oleh penulis. Jangan sampai potongan-potongan yang digunakan tidak mencerminkan gagasan utama yang mau disampaikan oleh pembuat karya.

Setelah kalian menemukan potongan-potongan yang menarik, kalian akan melakukan glueing atau menempel tulisan tersebut menjadi satu.

Peran kalian disini adalah merangkum dan membahasakan poin-poin penting yang diceritakan oleh penulis dalam karya tersebut agar lebih gamblang dan singkat bagi pembaca.

Pada teknik ini, umumnya kritikus akan memasukkan opini mereka di bagian akhir dari teks resensi sebagai kesimpulan hasil resensinya.

Teknik Focusing

Kritikus yang menggunakan teknik ini dalam menulis sebuah teks ulasan biasanya sudah punya area yang ingin difokuskan dan dikritisi dalam karya seni tersebut.

Umumnya, topik yang jadi pusat perhatian ini akan dipilih sesuai dengan keterampilan dari kritikus serta topik yang diminta untuk diangkat, seperti inklusivitas, atau isu tertentu seperti rasisme dan nasionalisme.

Nantinya, penulis teks ulasan akan mengulas secara mendalam dan menyeluruh teks tersebut dengan konteks topik yang difokuskan tersebut.

Namun, penulisan resensi seperti ini sangat rawan terjadi bias dan subjektivitas. Oleh karena itu, penulis harus sangat berhati-hati agar tetap objektif dalam mengkritik suatu karya.

Tetapi, terkadang justru kritikus ingin menjadi subjektif terhadap suatu topik karena memiliki agenda/topik tertentu yang ingin diangkat.

Teknik Comparing

Comparing merupakan salah satu teknik pembuatan teks resensi yang cukup unik dan menarik karena teknik ini membandingkan karya tersebut dengan karya-karya lainnya.

Teknik ini merupakan salah satu teknik penulisan resensi yang cukup sulit untuk dilakukan. Karena, pengguna teknik ini harus sering membaca dan mampu membandingkan karya-karya sejenis.

Semakin kaya bahan bacaan dari kritikus, maka akan semakin baik teks ulasan berbentuk komparasinya.

Oleh karena itu, umumnya teknik pembuatan teks resensi seperti ini hanya digunakan oleh kritikus senior yang memiliki banyak pengalaman dalam mengulas berbagai macam karya.

Langkah-Langkah Pembuatan Resensi

Langkah-langkah pembuatan resensi

Terdapat langkah-langkah yang harus diikuti untuk mempermudah kritikus junior dan orang-orang yang ingin menulis sebuah teks resensi memahami karya dan membuat teks ulasannya.

Langkah-langkah tersebut antara lain adalah

  1. Kenali semua aspek karya seni yang ingin diulas, mulai dari tema, isi, hingga jenis karya yang ingin diulas; apakah merupakan buku, film, drama, atau komedi serta genrenya seperti fiksi, sejarah, motivasi, atau petualangan
  2. Membaca/menonton karya seni yang akan diulas secara menyeluruh. Hal ini wajib dilakukan untuk mendapatkan pemahaman komprehensif mengenai buku tersebut
  3. Menandai bagian-bagian karya seni yang dirasa menarik dan penting untuk dibahas. Ini akan membantu kalian untuk menuliskan bagian mana saja yang perlu dimasukkan ke dalam teks resensi
  4. Membuat sinopsis mengenai isi karya seni tersebut yang nantinya akan dimasukkan ke bagian isi
  5. Menilai kualitas karya seni yang diresensi, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya
  6. Menyimpulkan apakah karya seni tersebut baik atau buruk dan apakah layak untuk dinikmati

Langkah-langkah diatas memberikan sebuah rangka atau framework yang memudahkan penulisan resensi, sehingga semua orang bisa menulis sebuah teks ulasan.

Contoh Teks Resensi

Contoh teks resensi

Agar kalian lebih paham mengenai teks resensi, berikut ini akan dibahas mengenai contoh-contoh teks resensi yang harus kalian ketahui

Contoh Teks Resensi Novel Non Fiksi

Berikut adalah contoh dari teks resensi sebuah novel non-fiksi berjudul God Explained in a Taxi Ride.

Identitas Buku

  • Judul buku: God Explained in a Taxi Ride
  • Pengarang: Paul Arden
  • Penerbit: Perigee
  • Tahun Terbit: 2009
  • Tebal halaman: 123 halaman

Sinopsis Buku

Sejak awal peradaban, lebih banyak pikiran dicurahkan untuk memahami Tuhan dibanding topik lainnya. Namun tak seorang pun dapat memahaminya. Buku kecil ini berupaya untuk menjelaskan tuhan dalam sekali perjalanan naik taksi.

Isi Resensi

Buku God Explained in a Taxi Ride ini menceritakan tentang pengalaman penulis mengenai cara pandangnya tentang topik ketuhanan.

Paul Arden adalah penulis beberapa buku tentang periklanan dan motivasi. Beberapa karya buku lainnya yang terkenal adalah Whatever You Think, Think The Opposite dan It’s Not How Good You Are, It’s How Good You Want To Be.

Dalam bukunya yang berisi filosofi ketuhanan menurutnya ini, Paul Arden tidak berusaha memberitahu mana agama yang benar dan salah.

Ia lebih menekankan pada kepercayaan akan masing-masing orang di muka bumi, tentang bagaimana kepercayaan itu memengaruhi kepribadian dan tingkah laku.

Kelebihan Buku

Paul Arden bisa membawakan karya ini dengan bahasa yang mudah dimengerti beserta ilustrasi-ilustrasinya.

Meskipun ia memberikan pandangan pribadinya, tapi tidak ada kesan memojokkan kepercayaan tertentu, melainkan seolah Arden mengajak kita semua untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan.

Kekurangan Buku

Meskipun judulnya seolah memberi kesan bahwa buku ini bisa dimengerti dalam sekali perjalanan taksi, tapi sebenarnya tidak semudah itu. Buku ini merupakan buku filosofi yang perlu dibaca oleh orang berpikiran terbuka dan perlu analisa lebih lanjut tentang apa yang dibaca.

Contoh Teks Resensi Buku Edukasi

Sekarang, kita akan melihat contoh teks resensi buku pendidikan yang mengajarkan pemrograman web menggunakan kode HTML

Identitas Buku

  • Judul buku : Pemrograman WEB dengan HTML
  • Pengarang : Betha Sidik, Ir. Dan Husni I. Pohan, Ir., M. Eng.
  • Penerbit : Informatika
  • Tahun terbit : 2005
  • Jumlah halaman : 417 halaman

Sinopsi Buku

Dalam pembuatan website tentu saja kita harus mengetahui apa saja yang bahasa pemrograman gunakan untuk membangun website.

Terlepas dari teknologi yang maju saat ini, buku juga menjadi satu pilihan para pembuat website untuk membantu mereka dalam membangun website mereka.

Dalam buku ini berisi bahasa-bahasa pemrograman yang sering di gunakan dalam pembangunan website seperti HTML, Javascript, dll. Oleh maka itu, buku ini juga merupakan sesuatu pedoman dasar dalam pembuatan website.

Kelebihan Buku

  • Mampu memberikan secara rinci dari source code yang telah di berikan
  • Buku berisi banyak contoh source code bukan hanya dari satu bahasa pemrograman tetapi banyak bahasa pemrograman
  • Sangat cocok untuk pemula yang ingin berlajar membuat website

Kekurangan Buku

Buku ini termasuk keluaran lama, sehingga sudah tertinggal dengan kemajuan website sekarang

Bagaimana, sudah jelas bukan penjelasan mengenai teks resensi beserta contoh-contohnya diatas? Sekarang, kalian sudah paham mengenai teks resensi serta unsur-unsur yang ada didalamnya.

Jika Kamu mau, Kamu juga bisa membuat teks resensi sendiri dan membahas sebuah buku ataupun karya lainnya.

Mencoba membuat teks ini akan melatih kreatifitas yang dimiliki sehingga otak semakin tajam dan juga kreatif. Semoga dengan adanya artikel ini, Kamu mendapatkan informasi yang Kamu cari dan Kamu butuhkan.