Pengertian Halusinasi, Penyebab, Jenis dan Tahapan Halusinasi serta Cara Mengatasi Halusinasi Lengkap

Pengertian Halusinasi, Penyebab, Jenis dan Tahapan Halusinasi serta Cara Mengatasi Halusinasi Lengkap – Halusinasi adalah terjadinya gangguan persepsi (proses penyerapan) dalam kondisi sadar tanpa adanya rangsang nyata terhadap indera. ada beberapa pengertian halusinasi menurut para ahli diantaranya

Stuart & Sundenn (1998)
Halusinasi adalah gangguan penyerapan (persepsi) panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada saat individu sadar dengan baik.

Townsend (2002)
Halusinasi, atau salah persepsi indrawi yang tidak berhubungan dengan stimulus eksternal yang nyata, mungkin melibatkan salah satu dari lima indra.

Penyebab Terjadinya Halusinasi

Ada beberapa hal yang dapat menyebabakan halusinasi diantaranya:

  • Sakit dengan panas tinggi sehingga mengganggu keseimbangan tubuh.
  • Gangguan jiwa Skizofrenia ( gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah)
  • Mengkonsumsi narkoba atau narkotika tertentu, seperti : ganja, morphin, kokain, dan ltd
  • Mengkonsumsi alkohol berkadar di atas 35%, seperti : vodka, gin di atas batas kewajaran
  • Trauma yang berlebihan.

Jenis-jenis Halusinasi

Berdasarkan indera yang bereaksi saat terjadi persepsi, halusinasi dibagi menjadi:

  • Halusinasi visual (Penglihatan)
  • Halusinasi auditori (Pendengaran)
  • Halusinasi olfaktori (Penciuman)
  • Halusinasi gustatori (Pengecapan)
  • Halusinasi taktil (Peraba)

Menurut Maramis (2004), Halusinasi dibagi menjadi 6 yaitu

Halusinasi Penglihatan

Halusinasi penglihatan (visual,optik) adalah perasaan melihat suatu objek namun pada kenyataannya tidak ada.

Halusinasi Pendengaran

Halusinasi pendengaran (auditif, akustik) adalah perasaan mendengar suara-suara berupa suara manusia, hewan atau mesin, barang, kejadian alamiah dan musik.

Halusinasi Penciuman

Halusinasi penciuman (olfaktorik) adalah perasaan mencium sesuatu bau atau aroma tapi tidak ada.

Halusinasi Pengecapan

Halusinasi pengecapan (gustatorik) adalah kondisi merasakan sesuatu rasa tetapi tidak ada dalam mulutnya, seperti rasa logam.

Halusinasi Peraba

Halusinasi peraba (taktil) adalah kondisi merasa diraba, disentuh, ditiup, disinari atau seperti ada ulat bergerak di bawah kulitnya.

Halusinasi Kinestetik

Halusinasi kinestetik adalah kondisi merasa badan bergerak dalam sebuah ruang atau anggota badannya bergerak.

Tahapan Halusinasi

Ada beberapa tahapan halusinasi (Dalami, et all (2009)), yakni: Sleep Disorder > Comforthing > Condemning > Controling > Conquering

Sleep Disorder

Sleep Disorder adalah tahap awal halusinasi seseorang sebelum muncul halusinasi.

Karakteristik:
Klien merasa banyak masalah, berusaha menghindar dari lingkungan, takut diketahui orang lain jika dirinya memiliki banyak masalah. Masalah semakin terasa sulit karena berbagai stressor terakumulasi dan support system kurang dan persepsi terhadap masalah sangat buruk.
Perilaku:
Klien mengalami susah tidur dan berlangsung terus menerus sehingga terbiasa menghayal dan menganggap menghayal awal sebagai pemecah masalah.

Comforthing

Comforthing adalah tahap halusinasi menyenangkan (Cemas Sedang)

Karakteristik:
Klien mengalami perasaan mendalam seperti cemas, kesepian, rasa bersalah, takut, dan mencoba untuk berfokus pada pikiran yang menyenangkan untuk meredakan kecemasan. Klien cenderung mengenali bahwa pikiran-pikiran dan pengalaman sensori berada dalam kendali kesadaran jika cemas dapat ditangani.
Perilaku :
Klien terkadang tersenyum, tertawa sendiri, menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakkan mata cepat, respon verbal lambat, diam dan berkonsentrasi.

Condemning

Condemning adalah tahap halusinasi menjadi menjijikan (Cemas Berat)

Karakteristik:
Klien mulai lepas kendali dan mungkin mencoba untuk mengambil jarak diri dengan sumber yang dipersepsikan. Klien mungkin merasa dipermalukan oleh pengalaman sensori dan menarik diri dari orang lain.
Perilaku:
Tahap ini ditandai dengan meningkatnya tanda-tanda sistem syaraf otonom akibat ansietas otonom seperti peningkatan denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Rentang perhatian dengan lingkungan berkurang dan terkadang asyik dengan pengalaman sensori serta kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dan realita.

Controling

Controling adalah tahap pengalaman halusinasi yang berkuasa (Cemas Berat).

Karakteristik:
Klien menghentikan perlawanan dan menyerah pada halusinasi. Isi halusinasi menjadi menarik. Klien mungkin mengalami pengalaman kesepian jika sensori halusinasi berhenti.
Perilaku:
Klien  menjadi taat pada perintah halusinasi, sulit berhubungan dengan orang lain, respon perhatian pada lingkungan berkurang (biasanya hanya beberapa detik saja), serta tidak mampu mengikuti perintah dari perawat, tremor dan berkeringat.

Conquering

Conquering adalah tahap halusinasi panik dan umumnya melebur dalam halusinasi.

Karakteristik:
Pengalaman sensori menjadi mengancam bila klien mengikuti perintah halusinasi. Halusinasi berakhir dari beberapa jam atau hari bila tidak ada intervensi terapeutik.
Perilaku:
Klien panik, berisiko tinggi mencederai, bunuh diri atau membunuh. Tindak kekerasan agitasi, menarik atau katatonik, serta ketidakmampuan memberi respon pada lingkungan.

Cara Mencegah dan Mengatasi Halusinasi

Berikut ini hal-hal untuk mencegah dan mengatasi halusinasi terjasdi pada diri kita, diantaranya:

  • Hindari melakukan aktivitas yang melampaui ambang ketahanan diri
  • Jangan menyimpan dendam atau sakit hati karena akan menyebabkan kerusakan pada jiwa.
  • Hindari ketergantungan pada alkohol
  • Carilah kesibukan atau kegiatan yang bersifat positif
  • Jangan biarkan diri kita terbawa oleh lamunan yang tidak menentu
  • Bergaul atau berkomunikasi dengan lingkungan sekitar
  • Mendengarkan musik yang lembut
  • Membaca atau menulis

Demikian artikel tentang”Pengertian Halusinasi, Penyebab, Jenis dan Tahapan Halusinasi serta Cara Mengatasi Halusinasi Lengkap“, semoga bermanfaat