Ketahui Doa Sahur Dan Berbuka Puasa Ramadhan

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah khususnya bagi umat Islam. Dimana pada bulan ini banyak sekali orang yang berlomba-lomba untuk melaksanakan ibadah, karena pada bulan ini pahala akan dilipat-lipat gandakan.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang datangnya hanya satu tahun satu kali, maka tidak heran jika umat muslim di seluruh dunia berusaha untuk melakukan dan menjadi yang terbaik pada bulan ini.

Susana yang dirasakan pada bulan ini juga berbeda. Dimana kita akan selalu mendengar suara orang-orang mengaji serta banyak orang yang berbagi-bagi makanan, baik di jalan maupun di masjid-masjid.

Meskipun bulan puasa atau bulan Ramadhan 1444 H atau tahun 2023 sudah lewat, tapi tidak ada salahnya untuk mengetahui lagi pengertian puasa, doa sahur maupun doa berbuka puasa. Selain itu, bagi para orang tua juga bisa mengajarkan doa sahur dan doa berbuka puasa kepada si kecil. Jadi, tunggu apalagi, mari kita simak pembahasan puasa.

Pengertian Dan Sejarah Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan merupakan puasa yang hukumnya wajib dilaksanakan pada bulan Ramadhan dengan jumlah harinya antara 29 sampai 30 hari. Sedangkan pada waktu pelaksanaannya, puasa Ramadhan dimulai ketika terbitnya matahari pada waktu fajar sampai tenggelamnya matahari.

Pada proses puasa Ramadhan, yaitu dengan menahan diri dari kegiatan makan, minum dan juga kegiatan lainnya yang bisa membatalkan puasa. Bagi ajaran Islam dengan puasa di bulan Ramadhan bisa menghapus kesalahan maupun dosa yang telah diperbuat, tetapi dilakukan dengan iman yang kuat tanpa mengharapkan pahala dan ridha Allah SWT.

Dengan berpuasa di bulan Ramadhan merupakan suatu pelaksanaan dari rukun Islam yang nomor empat. Jadi, puasa merupakan menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu dan lainnya yang bisa menjadi penyebab batalnya puasa.

Sedangkan dalil untuk hukum menjalankan ibadah puasa tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 183 sebagai berikut:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba ‘alaikumuṣ-ṣiyāmu kamā kutiba ‘alallażīna ming qablikum la’allakum tattaqụn

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah: 183).

Puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Dalam sebuah ayat Al-Qur’an Allah berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Hal ini berarti bahwa semua agama samawi mengajarkan keesaan kepada Allah, salah satu ibadah yang wajib dilakukan adalah berpuasa. Melansir dari laman NU Online, sejarah puasa diawali ketika Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Yatsrib. Pada saat itu, puasa yang diwajibkan kepada umat Islam yaitu pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriah

Sebelumnya, Nabi sudah melakukan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, sebelum muncul perintah untuk melaksanakan puasa Ramadhan. Ketika ayat perintah puasa Ramadhan turun, maka Nabi menganjurkan kepada umatnya untuk melakukan puasa Ramadhan.

Puasa Ramadhan inilah yang kemudian menggantikan puasa Asyura. Meskipun demikian, Nabi tetap mengizinkan umatnya untuk melakukan puasa Asyura. Akan tetapi puasa itu kemudian tidak lagi diwajibkan bagi umat Islam. Puasa Asyura kemudian menjadi puasa sunnah yang boleh dilakukan untuk menambah pahala.

Pada masa itu, Nabi melarang umat Islam untuk mendekati istrinya selama bulan Ramadhan. Hal itu dilakukan untuk menghindari berhubungan intim yang dapat membatalkan puasa. Namun, para sahabat merasa keberatan dengan hal itu. Maka Nabi kemudian mengizinkan akan tetapi dilakukan pada malam hari setelah berbuka puasa.

Puasa Ramadhan menjadi puasa yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Puasa ini adalah sebagai bentuk atau sarana untuk meningkatkan takwa kepada Allah. Jika ada umat Islam yang tidak sanggup melaksanakan puasa Ramadhan, maka diwajibkan untuk membayar fidyah.

Puasa merupakan ibadah yang mempunyai pahala yang besar. Hal itu disampaikan dalam sebuah sabda dari Rasulullah. Hadits itu diriwayatkan oleh Imam Muslim. Berikut ini adalah artinya:

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya” (HR Muslim)

Syarat Sah Puasa Ramadhan

Dalam menjalankan puasa Ramadhan perlu memperhatikan beberapa syarat sah. Berikut ini syarat wajib bagi Anda yang akan menjalankan puasa Ramadhan yang baik dan benar adalah sebagai berikut:

  • Beragama Islam

Apabila hendak berpuasa, maka hal yang pertama diperhatikan adalah beragama Islam. Seseorang yang hendak berpuasa haruslah mempunyai keyakinan Islam atau beragama Islam. Bagi umat yang beragama diluar Islam, maka tidak memiliki kewajiban untuk berpuasa di bulan Ramadhan.

  • Baligh

Baligh atau bisa pula diartikan dewasa, atau telah melalui masa baligh atau telah mencapai umur dewasa. Bagi laki-laki ukuran baligh yaitu setelah mengeluarkan mani yang pertama kalinya, sedangkan untuk perempuan yaitu terhitung baligh apabila telah mengeluarkan darah haid pertama kalinya.

  • Mempunyai akal

Yang dimaksud memiliki akal sehat disini yaitu pemikirannya yang tidak gila atau memiliki gangguan jiwa. Bagi umat muslim yang sudah baligh maka ia wajib melakukan puasa Ramadhan. Sebaliknya, bagi umat muslim yang sedang dalam keadaan gangguan pada jiwanya, maka ia tidak diberikan hukum untuk wajib melaksanakan puasa Ramadhan.

  • Sehat jasmani dan rohani

Orang yang berpuasa haruslah mampu, maksudnya mampu adalah dilihat dari segi kemampuan fisik apabila ia berpuasa tidak akan terganggu seperti halnya orang yang sudah tua renta dan tidak mampu untuk melaksanakan puasa wajib. Akan tetapi, bagi umat muslim yang kuat fisiknya maka hukumnya wajib untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

  • Bukan Musafir

Selanjutnya, orang yang wajib berpuasa bukanlah orang musafir atau sedang melakukan perjalanan jauh. Akan tetapi, musafir disini tetap ada ketentuannya.

  • Suci dari haid dan nifas

Umat muslim khususnya wanita yang sedang berpuasa tidak sedang mengalami haid atau nifas. Orang yang berpuasa haruslah dalam keadaan yang suci.

Doa Sahur dan Berbuka Puasa

  • Doa sahur

Sahur merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum akan berpuasa di pagi harinya. Sahur biasanya dilakukan pada malam hari dan lebih afdol jika dilakukan menjelang waktu imsak atau subuh.

Berikut dibawah ini lafaz niat puasa Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”

Jika tidak hafal untuk membaca lafadz niat puasa dengan bahasa Arab, maka bisa diganti cukup dengan menggunakan bahasa sendiri tetapi memiliki makna dan tujuan yang sama.

  • Doa buka puasa

Setelah mengetahui doa sahur, maka Grameds juga perlu mengetahui doa berbuka puasa. Berikut ini doa buka puasa:

Doa Berbuka Puasa Menurut HR Bukhari dan Muslim

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa’ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: “Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.”

Doa Berbuka Puasa Menurut HR Abu Daud

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.”

Baca Juga :  Al Anfal Ayat 72 Beserta Artinya

Manfaat Menjalankan Puasa Ramadhan

Allah memberikan kewajiban atau semua hal yang telah diperintahkan serta yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW sudah pasti memiliki manfaat sendiri bagi umat Islam. Begitu halnya dengan puasa yang memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh.

Bahkan hal ini sudah banyak dibuktikan oleh hasil penelitian dan telah dipercaya sebagai metode diet yang sangat efektif dalam membantu menurunkan berat badan, dan masih banyak manfaat lainnya yang akan didapatkan.

Nah, berikut ini manfaat dari menjalankan puasa yaitu:

  1. Meningkatkan Kesehatan Jantung
  2. Meningkatkan Metabolisme
  3. Meningkatkan Fungsi Otak
  4. Membantu Detoksifikasi Tubuh
  5. Mengontrol Gula Darah
  6. Meredakan Peradangan
  7. Turunkan Berat Badan
  8. Meningkatkan Hormon Pertumbuhan
  9. Mencegah Kanker, dan masih banyak lagi.

Hikmah Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan bukan hanya memiliki manfaat yang sangat luar biasa bagi tubuh, tetapi juga banyak sekali hikmah yang bisa didapat bagi orang yang sedang menjalankannya.

Hal tersebut juga dapat menjadi waktu yang paling tepat bagi umat muslim untuk menjalankan Tazkiyatun Nafs yang memiliki arti membersihkan jiwa, memperbaikinya serta menumbuhkannya supaya bisa menjadi semakin baik dan dapat mengembangkan potensi baik yang terdapat di dalam jiwa manusia.

Berikut ini hikmah dari dilakukannya puasa, yaitu:

  1. Melatih Kesabaran
  2. Membentuk Akhlakul Karimah
  3. Mempengaruhi kondisi fisik menjadi sehat
  4. Menimbulkan rasa Syukur
  5. Meningkatkan Ketaqwaan dalam diri
  6. Membersihkan diri dari dosa
  7. Membiasakan diri hidup hemat
  8. Mendekatkan diri kepada Allah
  9. Waspada saat melakukan Maksiat, dan lain sebagainya.

Banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh, jadi sangat disayangkan apabila sampai terlewatkan begitu saja meskipun hanya satu hari saja. Jadi, jangan sampai Grameds menyia-nyiakan bulan Ramadhan dan tidak melakukan kebaikan di bulan ini karena bulan Kemenangan ini hanya akan datang satu kali saja dalam satu tahun.

Hukum Puasa

Hukum puasa terbagi menjadi tiga, yaitu:

  • Puasa wajib

  1. Puasa wajib, puasa yang disebabkan karena datangnya waktu tertentu, yaitu pada bulan Ramadhan.
  2. Puasa wajib, merupakan puasa yang disebabkan adanya suatu nazar, yaitu puasa nazar.
  3. Puasa wajib yang selanjutnya disebabkan diwajibkan dilakukan oleh seseorang terhadap seseorang yaitu puasa kifarat.
  • Puasa sunnah

Selain puasa wajib, terdapat pula puasa sunnah yang diluar bulan Ramadhan. Berikut ini puasa-puasa sunnah, yaitu:

  1. Puasa Senin – Kamis
  2. Puasa Arafah
  3. Puasa Asyura
  4. Puasa Syawal
  5. Puasa tiga hari setiap bulan
  6. Puasa Syaban
  • Puasa yang Diharamkan

  1. Puasa pada hari syak (ragu-ragu) yaitu pada tanggal 30 sya’ban ketika hari tersebut sudah masuk bulan Ramadhan atau belum.
  2. Puasa yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri.
  3. Puasa yang dilaksanakan pada hari raya Idul Adha.
  4. Puasa pada hari tasyrik