Conditional Sentence: Pengertian, Tipe, Contoh Soal dan Jawaban

Setiap orang pasti pernah berandai-andai. Jika pagi hari ini tidak turun hujan, aku akan pergi ke taman hari ini, jika aku punya uang aku akan membeli mobil baru. Berandai-andai seperti itu tentunya tidak lepas dari kehidupan sehari-hari bukan. Lalu bagaimana dengan pengandaian dalam bahasa Inggris?

Bagaimana cara mengungkapkan pengandaian?. Di dalam bahasa Inggris, pengandaian bisa diungkapkan dengan conditional sentence. Namun, conditional sentence tidak hanya dipakai untuk mengungkapkan pengandaian saja. Conditional sentence sendiri memiliki beberapa jenis dan dipakai dengan kondisi yang berbeda-beda juga. Untuk memahami lebih lanjut tentang conditional sentence, simak tulisan di bawah berikut ini.

Pengertian Conditional Sentence

Conditional sentence adalah kalimat majemuk yang memiliki sebuah kondisi tentang imajinasi, pengandaian, dan suatu hal yang belum pernah terjadi. Pengandaian yang diungkapkan ini bisa saja terwujud atau tidak terwujud.

Conditional sentence terdiri dari independent clause dan dependent clause yang biasanya dimulai dengan kata ‘if’ atau jika. Sebuah kalimat yang terdiri dari kedua klausa tersebut barulah bisa disebut conditional sentence. Namun, ada beberapa kalimat yang bisa saja diawali dengan ‘when’ atau kapan.

Bentuk dari conditional sentence adalah if-clause + main clause. if clause adalah klausa yang merupakan bagian dari pengandaian. main clause adalah kalimat yang berisi konsekuensi dari kondisi pengandaian di awal kalimat. Selain itu formula conditional sentence juga bisa dibalik menjadi main clause + if-clause.

Contoh kalimat conditional sentence:

a. If i save enough money, i can go to Bali this year = Jika aku menabung dengan cukup, aku bisa ke Bali tahun ini.

(awal kalimat ini merupakan if – clause yang diikuti dengan main clause)

b. My sister can have dessert if she finishes her homework. = Adikku bisa mendapatkan pencuci mulut jika ia menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

(awal kalimat merupakan main clause, dan diikuti dengan if – clause)

Tipe-tipe Conditional Sentence

Setelah memahami apa itu conditional sentence, kamu juga harus memahami tipe-tipe dari conditional sentence. Hal ini dikarenakan supaya kamu bisa menggunakannya dengan benar sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Karena banyaknya tipe dari conditional sentence, banyak juga pengguna bahasa Inggris yang kesulitan dan belum terbiasa menggunakannya. Maka dari itu, simak tipe-tipe conditional sentence di bawah ini.

Dengan banyaknya tipe dari conditional sentence, terdapat pula berbagai unsur kalimat, variasi ungkapan, dan banyak lagi yang harus kamu pelajari. Semua hal tersebut telah dirangkum menjadi satu pada buku Sentence Writing: Eksplorasi Model Dan Latihan.

1. Conditional Sentence Type 0

Untuk tipe yang pertama ini sebetulnya masih sederhana dan sangat mudah untuk dipahami. Conditional sentence zero ini digunakan untuk mengungkapkan suatu fakta dengan rumus “jika…maka..”. Dalam bahasa Indonesia, contohnya seperti ini, “jika hujan turun, maka jalanan akan basah”, ‘jika panas terik, maka jemuran cepat kering’ dan lain-lain.

Kedua kalimat tersebut disebut conditional sentence zero karena mengungkapkan sebuah fakta yang lumrah sudah diketahui banyak orang. Conditional sentence zero ini biasanya sering ditemukan dalam bentuk present tense.

Rumus: if + simple present, simple present

simple present + if + simple present

Contoh kalimat:

a. if you drink a glass of milk before sleep, you sleep well = Jika kamu minum segelas susu sebelum tidur, kamu akan tidur nyenyak.

(Kalimat di atas adalah sebuah fakta, banyak orang yang sudah mengetahui fakta bahwa minum susu sebelum tidur bisa membuat tidur jadi lebih nyenyak)

b. If it rains, the road gets wet. = jika hujan, jalanan menjadi basah.

(Hal ini tentu saja sudah lumrah terjadi dan orang-orang pasti mengetahui fakta ini)

c. If you stare at the sun too long, your eyes damage. = Jika kamu menatap matahari terlalu lama, maka matamu akan rusak.

d. When she goes on a trip, she always takes a lot of videos. = Ketika dia melakukan perjalanan, dia selalu mengambil banyak video.

e. If you heat the water to 110 degrees, it boils. = Jika kamu memanaskan air sampai 110 derajat, airnya akan mendidih.

2. Conditional Sentence Type 1

Conditional sentence tipe 1, atau first conditional sentence adalah bentuk kalimat pengandaian yang digunakan untuk mengungkapkan ketika konsekuensi atau hasilnya memungkinkan untuk terjadi di masa yang akan datang. Hal ini bisa terjadi karena masih realistis atau masuk akal untuk kemungkinan pengandaian itu terjadi. Maka dari itu, first conditional sentence menggunakan kalimat dengan simple future.

Rumus: if + simple present, simple future tense

simple future + if + simple present

Contoh kalimat:

a. If you tell your mom the truth, she will forgive you. = Jika kamu memberitahu ibumu yang sebenarnya, dia akan memaafkanmu.

(kalimat di atas menyatakan bahwa masih ada kemungkinan jika ia jujur kepada ibunya, masih ada kemungkinan ibunya akan memaafkan dia)

b. If I win the lottery, I will take you to Paris.  = Jika aku menang lotre, aku akan membawamu ke Paris.

(Kalimat di atas berarti menyatakan bahwa si penutur mengikuti undian lotre, dan jika dia menang, dia akan membawa temannya ke Paris. Namun berarti ada kemungkinan dia kalah lotre, sehingga dia dan temannya tidak jadi pergi ke Paris.)

c. If I come home late, I will get in trouble. = Jika aku pulang ke rumah terlambat, aku akan mendapat masalah.

(Kondisinya, si penutur akan mendapat masalah jika pulang ke rumah terlambat, namun jika tidak, maka dia tidak akan mendapat masalah.)

d. I will buy you a pizza if you wait for me a little longer.  = Aku akan membelikanmu pizza jika kamu menungguku sedikit lebih lama.

Selain itu, first conditional sentence juga bisa digunakan untuk memberikan instruksi atau nasihat. Namun, yang digunakan bukanlah ‘will’ lagi, tetapi imperative mood. Imperative adalah bentuk kata kerja, lebih tepatnya suasana hati. Bentuk ini mengungkapkan sebuah perintah, tuntutan, perintah, permintaan eksplisit dan sebagainya.

e. If you don’t like coffee, don’t drink it.  = Jika kamu tidak menyukai kopi, jangan diminum.

f. Listen to me carefully if you don’t want to miss a thing.  = Dengarkan aku baik-baik jika kamu tidak ingin melewatkan apa pun.

3. Conditional Sentence Type 2

Conditional sentence type 2, atau second conditional sentence adalah kalimat pengandaian yang digunakan untuk mengungkapkan ketika konsekuensi atau hasilnya bisa terwujud walaupun kemungkinannya sangat kecil untuk hal itu terwujud. Second conditional sentence sangat cocok digunakan untuk mengungkapkan mimpi dan angan-angan. Walaupun belum tentu bisa terjadi, tapi bisa juga menjadi kenyataan. Second conditional sentence menggunakan would, could dan might yang digunakan untuk menjelaskan seberapa besar kondisi tersebut akan terjadi.

Rumus: if + past tense, past future

past future + if + past tense

Contoh kalimat:

a. If I became the President of this country, I will pay more attention to the education sector. = Jika aku menjadi presiden di negara ini, aku akan lebih memperhatikan sektor pendidikan.

(Kalimat di atas tentunya mengungkapkan sebuah pengandaian tentang apa yang ingin dilakukan si penutur jika dia menjadi presiden. Dia menggunakan second conditional sentence, berarti dia berpikir bahwa mimpinya menjadi presiden hanya angan-angan belaka.)

b. If I owned an amusement park, I might open it up to 24 hours.  = Jika aku punya taman hiburan, aku mungkin akan membukanya sampai 24 jam.

Baca Juga :  Pengertian Descriptive Text & Contoh Descriptive Text

(Dari kalimat di atas, kita bisa mengetahui bahwa si penutur tidak mempunyai taman hiburan, dan mungkin saja hal itu bisa terjadi, namun kemungkinan untuk mimpi itu terjadi sangatlah kecil.)

c. If I won the lottery, I would go on a trip around the world with you. 

(Kalimat di atas berarti dia akan mengajak temannya keliling dunia jika menang lotre, namun kemungkinannya sangat kecil bahwa si penutur memenangkan lotre.)

Ketika menggunakan second conditional sentence untuk memberi nasihat, biasanya menggunakan frasa ‘if i were’,

d. I wouldn’t be thinking about it if I were you.  = Aku tidak akan memikirkan hal itu jika aku menjadi kau.

e. If I were you, I would continue my study to get a master’s degree.  = Jika aku jadi kamu, aku akan melanjutkan studiku untuk mendapatkan gelar master.

4. Conditional Sentence Type 3

Conditional sentence type 3 atau third conditional sentence adalah kalimat pengandaian yang digunakan ketika ingin mengungkapkan sebuah kondisi yang tidak mungkin bisa terwujud sama sekali. Hal ini karena kondisi yang diungkapkan sangat mustahil, atau hanya sebuah imajinasi.

Third conditional sentence ini juga mengungkapkan sesuatu yang berlawanan dengan apa yang sudah terjadi di masa lampau. Pada conditional sentence tipe tiga digunakan past perfect tense dan juga ditambahkan modal auxiliary (would, should, could).

Rumus: if + past perfect, future perfect

future perfect + if + past perfect

Contoh kalimat:

a. If my grades were good, I would have gotten a better job. = Jika nilai-nilaiku bagus, aku pasti sudah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

(Dari kalimat ini kita bisa mengetahui bahwa si penutur tidak memiliki nilai yang bagus semasa studinya, dan dia saat ini tidak mendapatkan pekerjaan yang menurutnya bagus.)

b. If i hadn’t broken my arm, I would have travelled to Bali with my boyfriend.  = Jika aku tidak mematahkan tanganku, aku pasti akan pergi ke Bali bersama pacarku.

(dari kalimat ini kita tahu bahwa dia tidak bisa pergi ke Bali bersama pacarnya, itu hanya angan-angan saja karena si penutur sudah mematahkan tangannya sehingga dia tidak bisa pergi ke mana-mana.)

c. If she had taken the bus, she wouldn’t have had a car accident. = Jika saja dia naik bus, dia tidak akan mengalami kecelakaan mobil.