Manusia membutuhkan tuntunan dari Allah Swt. Oleh karena itu, Allah Swt. menurunkan beberapa kitab kepada rasul. Umat Islam memiliki kewajiban beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. Apa makna beriman kepada kitab-kitab Allah Swt.? Simaklah uraian berikut.
Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT
Iman secara bahasa berarti percaya. Iman menurut istilah berarti mempercayai dengan sepenuh hati diucapkan dengan lisan dan diwujudkan dalam kegiatan. Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. berarti mempercayai dengan sepenuh hati dan diucapkan dengan lisan bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab kepada Rasul-Nya untuk dijdikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Keyakinan tersebut hendaknya ditanamkan dalam hati serta diwujudkan dalam perbuatan dan tingkah laku sehari-hari.
Rukun iman meliputi iman kepada Allah Swt. iman kepada malaikat-malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya , iman kepada Rasul-Rasul-Nya, iamn kepada hari akhir, dan iman kepada qada qadar. Perintah beriman kepada kitab-kitabNya sebagai berikut:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orangitu telah tersesat sangatjauh. (Q.S. an-Nisa’ [4]: 136)
Kitab-Kitab Allah Swt.
Kitab merupakan kumpulan wahyu Allah Swt. yang diturunkan kepada nabi dan rasul untuk disampaikan kepada kaumnya sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalani kehidupan serta memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Selain istilah kitab, kita mengenal istilah suhuf.
Suhuf adalah wahyu Allah Swt. yang diturunkan kepada nabi dan rasul masih berupa lembaran-lembaran terpisah. Allah Swt. telah menurunkan empat kitab kepada nabi dan rasul-Nya.
Kitab Taurat
Taurat adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Musa a.s. agar menjadi petunjuk baginya dan kaum Bani Israel. Penjelasan tentang kitab Taurat dinyatakan pada ayat Al-Qur’an berikut
Artinya: Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israel (dengan firman), ’’Janganlah kamu mengambilpelindung selain Aku.” (Q.S. al-lsra’ [17]: 2)
Taurat dalam bahasa Ibrani disebut Thora yang berarti ajaran. Kata Thora diterjemahkan dalam bahasa Yunani Kuno dengan nomos (hukum). Kata Taurat muncul beberapa kali dalam ayat-ayat Al-Qur’an, misalnya pada Surah al-lsra’ [17] ayat 2 sebagaimana dijelaskan di atas.
Ajaran bagi kaum Nabi Musa a.s. dalam kitab Taurat terkandung Sepuluh Perintah (Ten Commandements).
Isi Sepuluh Perintah tersebut sebagai berikut.
- Hormati dan cintailah Allah Yang Maha Esa.
- Sebutlah nama Allah dengan hormat.
- Sucikanlah hari Sabtu.
- Hormatilah ibu-bapakmu.
- Jangan membunuh.
- Jangan berbuat zina.
- Jangan mendekati (ingin) berbuat zina.
- Jangan mencuri.
- Jangan berdusta.
- Jangan mengambil hak milik orang lain.
Kitab Zabur
Kitab Zabur adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s. untuk dijadikan pedoman bagi umatnya. Kata Zabur berasal dari kata zabara yang berarti ’’menulis”, ’’menulis dengan sempurna”, atau ’’mengukir tulisan pada batu”. Zabur menurut istilah merupakan kitab yang diturunkan Allah Swt. kepada nabi. Oleh karena itu, sebagian ulama berpendapat bahwa kitab Zabur tidak hanya diterima oleh Nabi Daud nama Nabi Daud a.s. sebagai penerima kitab Zabur.a.s., ada beberapa nabi yang juga menerimanya. Meskipun demikian, kitab Zabur yang terkenal adalah kitab yang diterima oleh Nabi Daud a.s. Selain itu, nabi penerima kitab Zabur yang disebut namanya dalam Al-Qur’an hanya Nabi Daud a.s. Berikut salah satu ayat Al-Qur’an yang di dalamnya disebutkan.
Artinya: Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (Q.S. al-lsra’ [17]: 55)
Zabur sebagai kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Daud a.s. dalam bahasa Arab disebut Mazmur. Dalam bahasa Ibrani dikenal dengan nama Mizmordan dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Psalm.
Mazmur berarti nyanyian. Kitab Zabur Nabi Daud a.s berisi 150 nyanyian yang beliau senandungkan sebagai ungkapan semua hal yang pernah beliau alami semasa hidupnya meliputi permintaan ampun atas dosanya, sukacita karena kemenangannya atas musuh, dan kemuliaan Allah Swt.
Kitab Injil
Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. merupakan wahyu Allah Swt. yang kemudian disampaikan kepada umatnya. Kitab Injil adalah petunjuk bagi Nabi Isa a.s. dan Bani Israel. Umat Nabi Isa a.s. pun membenarkan Injil sebagai kitab yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Isa a.s. sebagaimana Allah Swt. menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s. dan kitab Zabur kepada Nabi Daud a.s. Al-Qur’an pun membenarkan pernyataan tersebut. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini.
Artinya: Dan Kami teruskan jejak rpereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebeljumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat dan sebagai petunjuk serta pengajaran untuk orang-orangyang bertakwa. (Q.S. al-Ma’idah [5]: 46)
Kitab Injil yang ada saat ini berbeda dengan kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. Beberapa , pengikut Nabi Isa a.s., yaitu Lukas, Matius, Markus, dan Yahya memasukkan karangannya dalam kitab Injil, sedangkan kitab Injil yang asli dimusnahkan. Injil karangan mereka pun disebut dengan Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yahya. Menurut Abu A’la al-Maududi, seorang ulama dari India, pengubahan isi kitab Injil dilakukan dengan mengurangi dan menambahkan kalimat-kalimat secara besar-besaran. Kaum Nasrani sendiri mengakui bahwa mereka tidak lagi memiliki kitab yang asli dan hanya memiliki • terjemahannya. Naskah Injil karangan para pengikut Nabi Isa a.s. mengalami banyak perubahan yang signifikan selama berabad-abad. Secara umum isi pokok kitab Injil yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Isa a.s. sebagai berikut.
- Perintah kembali pada tauhid yang murni.
- Ajaran yang menyempurnakan kitab Taurat.
- Pembenaran terhadap kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.
- Ajaran agar hidup sederhana dan menjauhi sifattamak.
Kitab Al-Qur’an
Kitab Al-Qur’an diwahyukan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. Al-Qur’an berbeda dengan kitab-kitab lainnya. Kitab Taurat, Zabur, dan Injil diwahyukan untuk menjadi pedoman hidup bagi kaum tertentu. Akan tetapi, Al-Qur’an diturunkan untuk seluruh umat manusia, tidak hanya untuk bangsa Arab dan tidak terbatas pada waktu tertentu. Al-Qur’an diwahyukan untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Dengan demikian, kitab Al-Qur’an yang diterima Nabi Muhammad saw. merupakan petunjuk, pemberi peringatan, dan pedoman bagi seluruh umat manusia dalam menjalani kehidupan di dunia. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini
Artinya: Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya (Muhammad) agaddia menjadi pemberi peringatan bagi seluruh alam (jin dan manusia). (Q.S. al-Furqan [25]: 1)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Al-Qur’an merupakan pemberi peringatan dan pedoman bagi seluruh umat manusia. Pada ayat tersebut Allah Swt. menyebut Al-Qur’an dengan sebutan al-Furqan yang berarti pembeda, yaitu pembeda antara yang haq dan yang batil atau pembeda antara yang baik dan yang buruk. Al-Qur’an memiliki beberapa kedudukan sebagai berikut.
1. Sebagai Wahyu Allah Swt. yang Diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Al-Qur’an merupakan wahyu Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui perantaraan Malaikat Jibril. Beberapa ayat Al-Qur’an turun untuk menjawab doa atau ke- gelisahan Nabi Muhammad saw. Al-Qur’an me- nunjukkan kepada Nabi Muhammad saw. tentang suatu berita atau cara penyelesaian suatu perkara.
2. Sebagai Mukjizat Nabi Muhammad saw.
Allah Swt. mengaruniai beberapa mukjizat kepada Nabi Muhammad saw. Mukjizat beliau yang paling besar adalah Al-Qur’an. Isi kandungan Al-Qur’an mampu menjawab tantangan zaman. Al-Qur’an merupakan wahyu Allah Swt. yang paling sempurna dan menyempurnakan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Selain itu, Al-Qur’an digunakan hingga akhir zaman. Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar dan teragung yang pernah diterima utusan Allah Swt.
3. Sebagai Pedoman Hidup Umat Manusia
Al-Qur’an merupakan petunjuk Allah Swt. bagi manusia dalam menjalani kehidupan untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Orang yang hidupnya sejalan dengan Al-Qur’an termasuk golongan orang yang bertakwa. Orang yang bertakwa dijanjikan kebahagiaan lahir dan batin oleh Allah Swt. Isi kandungan Al-Qur’an tidak lekang oleh waktu. Al-Qur’an merupakan pedoman hidup yang dijamin keasliannya oleh Allah Swt. Allah Swt. berfirman dalam Surah al-Baqarah [2] ayat 1-3 sebagai berikut.
4. Sebagai Sumber dari Sumber Hukum Islam
Al-Qur’an merupakan sumber utama hukum Islam. Firman-firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an dapat menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi manusia. Al-Qur’an menempati posisi sebagai sumber utama dari seluruh ajaran Islam. Sebagai sumber hukum, Al-Qur’an berisi ajaran yang paling lengkap sekaligus membenarkan seluruh kitab yang diturunkan Allah Swt. sebelumnya. Al-Qur’an memuat tuntunan dalam persoalan-persoalan akidah, akhlak, syariah, dan budi pekerti. Al-Qur’an juga mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt., sesama manusia, dan lingkungan hidup.
Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt. Dan Mengenal Kitab-Nya. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.