Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di Turki

Islam abad modern menurut ahli sejarah terjadi mulai tahun 1800 Masehi hingga sekarang. Masa ini disebut juga masa pembaruan karena umat Islam menyadari dan tergerak untuk melepaskan diri dari keterpurukan setelah tenggelam cukup lama. Peristiwa apa saja yang terjadi pada masa pembaruan tersebut? Simaklah uraian berikut

islam di turki

Perkembangan Pembaruan Islam di Turki

Gerakan pembaruan Islam di Turki dimulai pada awal abad XIX. Pelopor gerakan pembaruan ini adalah Sultan Mahmud II. Sultan Mahmud II dikenal sebagai sultan yang tidak mau terikat oleh tradisi kerajaan yang dianut oleh para pendahulunya. Gerakan pembaruan Sultan Mahmud II dimulai dengan usaha menghilangkan sekat antara penguasa dan rakyat. la memberi contoh kepada penguasa di Turki dengan bergaul dan tampil dalam acara-acara tertentu yang dapat bertemu langsung dengan rakyat. Pakaian kebesaran yang dikenakannya diganti dengan pakaian yang lebih sederhana.

Pembaruan organisasi dilakukan Sultan Mahmud II untuk mendukung pembaruan di bidang politik. la mulai membatasi kekuasaan yang secara tradisi dimiliki oleh penguasa Turki. Sadrazam sebagai lembaga pelaksana tunggal kebijakan sultan mulai dihapus. Sebagai gantinya, Sultan Mahmud II mengangkat seorang perdana menteri untuk mengoordinasi sejumlah menteri pelaksana. Kekuasaan yudikatif yang pada awalnya berada di tangan Sadrazam dipindahkan ke tangan Syaikh al-lslam. Dalam organisasi kenegaraan yang baru ini, Sultan Mahmud II menjalankan hukum syariah dan hukum sekuler. Hukum sekuler diserahkan kepada Dewan Perancang hukum. Sultan Mahmud II memisahkan antara urusan agama dan dunia. Urusan agama diatur oleh hukum syariat. Urusan dunia diatur oleh hukum yang bukan syariat.

Setelah melaksanakan pembaruan dalam bidang politik kenegaraan, Sultan Mahmud II melanjutkan usahanya dengan mereformasi bidang pendidikan. Pada saat itu lembaga pendidikan yang ada hanya madrasah. Di madrasah hanya diajarkan pengetahuan tentang agama, sedangkan ilmu pengetahgan umum tidak diajarkan sedikit pun. Sultan Mahmud II menyadari bahwa kurikulum di madrasah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, Sultan Mahmud II mendirikan dua sekolah selain tetap menjalankan madrasah. Dua sekolah yang didirikan Sultan Mahmud II, yaitu MaktabiMa’arif(sekolah pengetahuan umum) dan Maktabi Ulumu Adabiy (sekolah sastra). Dua sekolah tersebut diharapkan mampu mendukung per¬kembangan ilmu pengetahuan di Turki.

Selain mendirikan sekolah, langkah yang dilakukan Sultan Mahmud II untuk mendukung ide-ide pembaruannya adalah mengirim siswa belajar ke luar negeri. Penerjemahan karya-karya ilmuwan Barat dalam bahasaTurki juga dilakukan untuk mengembangkan ide-ide di bidang ilmu pengetahuan (pendidikan). Melalui kedua jalur tersebut, ide-ide Barat masuk ke Turki.

Usaha mereformasi bidang pendidikan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud II bukan tanpa tantangan. Kalangan Islam tradisional menentang usaha Sultan Mahmud II yang dinilai pro-Barat. Para aparat pemerintah dan militer tidak menyetujui kebijakan baru ini karena menghilangkan banyak kekuasaan yang selama ini mereka pegang. Pembaruan yang dilaksanakan melalui gerakan Tanzimat yang terasa berbau Barat dan meng- hapus pelaksanaan syariat dengan mengganti hukum umum juga mengundang prates di kalangan ulama.

Prates dari kalangan ulama mendapat dukungan dari pasukan Janissary, yaitu pasukan yang mengawal Dinasti Usmani sejak awal berdiri. Hubungan dekat antara pasukan Janissary dan kalangan ulama, khususnya tarekat Bekhtasi membuat kekuatan mereka disegani oleh Sultan Mahmud II. Akan tetapi, kekuatan ini dapat dipatahkan oleh Sultan Mahmud II. Pembaruan yang dipelopori oleh Sultan Mahmud II menjadi dasar bagi pemikiran dan usaha pembaruan berikutnya di Turki. Selanjutnya, muncul gerakan pembaruan lanjutan, yaitu Gerakan Tanzimat, Usmani Muda, Turki Muda, dan usaha yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Pasha.

Tokoh lain dalam upaya pembaruan diTurki adalah Mustafa Kemal Pasha. Mustafa Kemal merupakan salah seorang tokoh pembaru dalam bidang politik. Mustafa Kemal mulai, mengenal dunia politik ketika masih belajar melalui seorang teman yang bernama Ali Fethi. Ali mendorong Mustafa untuk mendalami bahasa Prancis agar dapat membaca buku-buku karya orang- orang Prancis. Melalui buku-buku yang dibacanya itulah Mustafa Kemal berkenalan dengan ide-ide Barat.

Dalam kiprahnya pada bidang politik, Mustafa Kemal bersama teman- temannya membentuk Majelis Nasional Agung pada tahun 1920. Dalam sidang pertamanya, Mustafa Kemal terpilih menjadi ketua. Beberapa keputusan yang diambil dalam sidang tersebut sebagai berikut.

  1. Kekuasaan tertinggi di tangan rakyat.
  2. Majelis Nasional Agung merupakan perwakilan rakyat.
  3. Majelis Nasional Agung bertugas sebagai badan legislatif dan eksekutif.
  4. Majelis Negara yang anggotanya dipilih dari Majelis Nasional Agung akan menjalankan tugas pemerintahan.
  5. Ketua Majelis nasional Agung merangkap jabatan sebagai ketua Majelis Negara.

Pada tahun 1921 Mustafa Kemal melalui Majelis Nasional Agung melakukan amendemen terhadap konstitusi negara dan mengubah Turki dari kesultanan menjadi republik. Ide pambaruan yang diguiirkan oleh Mustafa Kemal tidak hanya dipengaruhi oleh ide golongan nasionalis Turki. Westernisasi, sekularisasi, dan nasionalisme menjadi dasar pemikiran pembaruan yang dikumandangkan Mustafa Kemal. Pembaruan yang pertama kali dilakukan oleh Mustafa Kemal adalah sistem kenegaraan. Menurut Mustafa Kemal, harus diadakan sekularisasi terhadap negara. Agama dan pemerintah harus dipisahkan. Mustafa Kemal bukan ingin menghilangkan Islam dari jiwa rakyat Turki. Baginya Islam adalah agama yang rasional dan diperlukan oleh manusia, termasuk rakyat Turki. Akan tetapi, menurutnya Islam telah dirusak oleh tangan manusia. Oleh karena itu, ia memandang perlunya pembaruan dalam bidang agama. Tradisi yang menyimpang dari ajaran Islam harus dihapus.

Mustafa Kemal telah dipengaruhi oleh ide-ide Barat, bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat. Negara Turki telah berdiri menjadi negara republik dengan presiden Mustafa Kemal. Akan tetapi, jabatan khalifah yang dipegang oleh Abdul Majid masih menimbulkan kekacauan. Akhirnya, Mustafa Kemal berpendapat bahwa kekhalifahan harus dihapus. Usaha sekularisasi yang dilakukan oleh Mustafa Kemal tidak berjalan mulus.Tantangan muncul dari kelompok Islam dan masyarakatyang menganggap usaha pembaruan Mustafa Kemal telah melampaui batas dan berlebihan. Rasa keagamaan rakyat Turki tidak terhapus oleh sekularisasi yang dipelopori oleh Mustafa Kemal.

Baca Juga :  Bacaan Surat Yasin Ayat 82 dan Artinya

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Perkembangan Pembaruan Islam Abad Modern di Turki. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.