Pengertian Piutang Dagang, Jenis dan Masalah Akuntansi Yang Berkaitan Dengan Piutang Dagang

Pengertian Piutang Dagang, Jenis dan Masalah Akuntansi Yang Berkaitan Dengan Piutang Dagang – Piutang Dagang (Account Receivable) adalah hak atau tagihan perusahaan kepada pihak lainnya yang nantinya akan dimintakan pembayarannya jika sudah waktunya. Piutang Dagang ini timbul karena perusahaan melakukan penjualan barang dagangan atau barang lain atau jasa secara kredit.

Menurut Van Horne dan Wachowicz, Piutang Dagang adalah sejumlah uang yang dialihkan kepemilikannya kepada suatu perusahaan oleh para pelanggan yang telah membeli barang atau jasa secara kredit.

Biasanya, piutang dagang ini tidak dinyatakan dalam suatu perjanjian khusus seperti tagihan lainnya. Dengan begitu, pelunasan piutang dagang kuranhg terjamin dan juga sukar untuk dipindahkan atau diperjualbelikan.

Piutang dagang yang diharapkan tertagih dalam jangka waktu satu tahun atau siklus usaha normal diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, namun terkadang seluruh piutang dagang sebagai aktiva lancar tanpa memandang jangka waktu tertagihnya. Dalam kasus seperti ini, jumlah piutang dagang yang jangka waktu penagihannya lebih dari satu tahun atau siklus usaha normal harus diungkap dalam catatan atas laporan keuangan.

Jika penjualan secara kredit terutang PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 % dari harga barang, maka piutang dagang dicatat termasuk PPN.

Dalam penagihan piutang dagang tidak dilengkapi dengan surat perjanjian formal melainkan hanya unsur kepercayaan dan kebijakan perusahaan dengan menentukan syarat penjualan seperti 3/10, n/30.

Angka tersebut berarti jika pelanggan melunasi dalam jangka waktu kurang/sama dengan 10 hari sejak tanggal transaksi maka akan diberikan diskon/potongan sebesar 3% dan piutang tersebut diharapkan bisa diterima dalam jangka waktu paling lama 30 hari setelah transaksi.

Jenis Piutang Dagang

Piutang dagang dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu:

Wesel tagih

Wesel tagih atau notes receivables ini didukung oleh janji formal tertulis untuk membayar.

Piutang usaha

Piutang usaha atau accounts receivables adalah piutang dagang yang tidak dijamin rekening terbuka. Piutang dagang adalah suatu perluasan kredit jangka pendek pada pelanggan. Pembayaran biasanya jatuh tempo dalam 30-90 hari.

Masalah Akuntansi Yang Berkaitan Dengan Piutang Dagang

Biasanya, masalah akuntansi yang berkaitan dengan piutang dagang meliputi

  • Pengakuan piutang dagang
  • Penilaian piutang dagang
  • Pengalihan piutang dagang

Pengakuan Piutang Dagang

Suatu piutang dagang bisa diakui atau dicatat pada saat perusahaan memperoleh piutang dagang tersebut melalui adanya transaksi penjualan kredit; terjadinya retur dan potongan penjualan; dan adanya pelunasan piutang dagang oleh pelanggan.

Penilaian Piutang Dagang

Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia, piutang dagang harus dicatat dan dilaporkan dalam neraca sebesar nilai kas bersih (neto) yang dapat diperoleh dengan jumlah piutang setelah dikurangi Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih.

Pengalihan Piutang Dagang

Maksud pengalihan piutang yaitu saat perusahaan mengalihkan piutang usaha yang dimiliki kepada pihak lain seperti bank, lembaga keuangan dan pegadaian piutang dengan tujuan mempercepat penerimaan kas dari piutangnya. Ada beberapa alasan perusahaan untuk menjual atau mengalihkan piutangnya yaitu:

  • Keadaan dan kondisi perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman dan tingginya tingkat bunga sehingga menyebabkan perusahaan harus mengubah piutang yang dimiliki menjadi kas.
  • Penagihan piutang pelanggan sering memakan waktu yang cukup lama dan terkadang juga membutuhkan biaya sehingga perusahaan lebih memilih menerima kas yang lebih kecil dibandingkan kas yang sebenarnya.

Demikian artikel pembahasan tentang”Pengertian Piutang Dagang, Jenis dan Masalah Akuntansi Yang Berkaitan Dengan Piutang Dagang“, semoga bermanfaat.

Baca Juga :  FDG : Pengertian, Karakteristik, Tujuan, Syarat, Manfaat dan Jenis – Jenis Terlengkap