Pekerjaan – Pengertian, Jenis, Tujuan, Kebutuhan, Kamampuan, Contoh, Kebebasan

Pekerjaan – Pengertian, Jenis, Tujuan, Kebutuhan, Kamampuan, Contoh, Kebebasan –  esuatu yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Manusia perlu bekerja untuk  mempertahankan hidupnya.

Profession

Pengertian Pekerjaan

Dalam arti luas Pekerjaan adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Manusia perlu bekerja untuk  mempertahankan hidupnya. Dengan bekerja seseorang akan mendapatkan uang. Uang yang diperoleh dari hasil bekerja tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh sebab itu, uang tersebut harus berasal dari hasil kerja yang halal. Bekerja yang halal adalah bekerja dengan cara-cara yang baik dan benar. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi.


Ada orang yang bekerja untuk menyambung nyawa dari hari ke sehari. Bagi mereka, tidak bekerja sehari berarti tidak bisa makan sehari. Bisa dibayangkan susahnya hidup mereka jika mereka sakit selama berhari-hari. Sementara bagi orang lainnya, bekerja berarti mengejar kekayaan. Mereka mungkin belum kaya atau sudah kaya, tetapi ingin mendapatkan lebih banyak uang. Ada yang bekerja untuk melayani orang lain. Ini terutama mereka yang berjiwa sosial. Ada yang bekerja sebagai perwujudan hobi. Asal batin puas, cukuplah sudah.


 Memang dengan bekerja kita akan mendapatkan uang. Dengan bekerja kita akan bisa mengembangkan diri dan menggunakan segenap kemampuan yang telah Allah berikan. Dengan bekerja kita bisa mendapatkan kepuasan batin. Maka jika dalam suatu wawancara kita ditanya berapa gaji yang ingin kita peroleh, kita bisa menjawab, “Saya tidak bekerja untuk gaji. Saya akan bekerja sebaik mungkin demi perusahaan ini supaya perusahaan ini menyejahterakan banyak orang.” Kita juga tidak gelisah jika gaji kita tidak naik-naik karena kita tidak bekerja karena gaji.


Tujuan Bekerja

Tujuan bekerja adalah demi kesejahteraan sesama manusia dan mengelola alam sebagai pengurus yang telah dipercaya Allah. Sejak mandat kerja diberikan kepada Adam, Allah menyuruh manusia untuk mengurus bumi ini dan memanfaatkannya sebaik-baiknya bagi kesejahteraan manusia dan seisi bumi. Manusia tidak boleh merusak alam. Manusia tidak boleh menggunakan segala cara untuk memenuhi ambisi dan menambah pundi-pundi emasnya. Dengan bekerja, manusia melayani Allah, sesama manusia, dan alam semesta.


Di dalam agama Islam tidak membiarkan seorang muslim kebingungan dalam berusaha mencari nafkah, bahkan telah memberikan solusi tuntas dan mengajarkan etika mulia agar mereka mencapai kesuksesan dalam mengais rizki dan membukakan pintu kemakmuran dan keberkahan. Kegiatan usaha dalam kaca mata Islam memiliki kode etik dan aturan, jauh dari sifat tamak dan serakah sehingga mampu membentuk sebuah usaha yang menjadi pondasi masyarakat madani dan beradab. Sebagai mana firman Allah SWT sebagai berikut:


Seluruh harta kekayaan milik Allah sementara manusia hanya sekedar sebagai pengelola, maka orang yang bertugas sebagai pengelola tidak berhak keluar dari aturan Pemilik harta (Allah), maka sungguh sangat menyedihkan bila terdapat sebagian orang yang berpacu untuk meraih kenikmatan dunia dengan menghabiskan seluruh waktunya, sementara mereka melupakan tujuan utama penciptaan, yaitu beribadah kepada-Nya sebagaimana firman Allah: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. (QS. 51:56-58).


Sehingga tujuan akhir dari bekerja adalah memuliakan nama Allah melalui pekerjaan itu. Memuliakan Allah melalui menyejahterakan sesama manusia. Memuliakan Allah melalui mengurus alam semesta. Orang yang bekerja dalam bidang seni, dalam segala bentuknya, berusaha membuat orang lain yang menikmati seni itu melihat kemuliaan Allah.


Orang yang bekerja dalam bidang bahasa, membuat karya-karya tulis yang membuat orang bisa memahami kemuliaan Allah. Orang yang bekerja di bidang ekonomi, memampukan pengelolaan sumber daya dan pemanfaatannya untuk memuliakan Allah. Ini semua terdengar idealis, tetapi orang Kristen memang dituntut untuk menjadi berbeda dengan dunia dan melakukan apa yang dianggap ideal oleh Allah.


Pekerjaan adalah segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia dengan berbagai tujuan. Ada yang melakukan pekerjaan dengan terpaksa ada juga yang ikhlas. Ada yang melakukan pekerjaan karena memang dia membutuhkan pekerjaan itu, ada juga yang melakukan pekerjaan itu karena untuk memenuhi kebutuhan hidup.


Ada yang melakukan pekerjaan itu dengan senang hati karena memang menyukai pekerjaan itu. Ada juga yang melakukan suatu pekerjaan dengan terpaksa karena dia tidak menyukai pekerjaan itu.

Pekerjaan adalah sebuah azas bagi setiap manusia. Setiap orang berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan berkewajiban menjalani pekerjaan dengan sepenuh hati.


Jenis-Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan ada bermacam-macam. Ada pekerjaan menghasilkan barang dan ada pula pekerjaan yang menyediakan jasa. Pekerjaan menghasilkan barang dapat dilihat hasilnya. Adapun pekerjaan memberikan jasa hanya dapat dirasakan manfaat dari layanannya. Berikut ini adalah beberapa jenis pekerjaan yang biasa kita temui dalam keseharian kita.


  1. Insinyur

Dari sejak jaman dulu, menjadi insinyur adalah cita-cita hampir semua anak Indonesia. Terlebih sekarang. Kebutuhan akan tenaga ahli di bidang teknik sangat dibutuhkan. Namun akibatnya juga banyak lulusan insinyur yang menganggur.


  1. Tenaga Pengajar

Dari jaman penjajah sampai kapan pun kebutuhan akan seorang pendidik masih sangat dibutuhkan. Namun tidak mudah untuk menjadi pengajar yang professional dan pengajar yang  baik adalah bagaimana membuat peserta didiknya menjadi manusia yang berguna bukan sekedar pandai, juga mempunyai sikap yang baik juga.


  1. Petani

Petani adalah orang yang bekerja di bidang pertanian. Selain di sawah, usaha pertanian juga dapat dilakukan di ladang atau di pegunungan. Hasil yang diperoleh dari lahan perladangan berupa tanaman palawija, seperti kacang-kacangan, jagung, dan ubi. Hasil yang diperoleh dari daerah pegunungan di antaranya adalah sayuran dan buah-buahan.


  1. Nelayan

Nelayan bekerja mencari ikan di laut. Ikan hasil tangkapan mereka kemudian dibawa ke tempat pelelangan ikan atau untuk dikonsumsi sendiri.


  1. Peternak

Orang yang pekerjaannya beternak disebut peternak. Kegiatan beternak merupakan kegiatan memelihara dan mengembangbiakkan hewan ternak, Dll.


Profession

Kebutuhan Yang Terpuaskan Melalui Pekerjaan

Secara garis besar, kebutuhan manusia dapat dibagi dalam empat kelompok, yaitu:

  1. Kebutuhan phisik
  2. Kebutuhan rasa aman
  3. Kebutuhan sosial
  4. Kebutuhan ego

Cara lain untuk mengelompokkan kebutuhan manusia adalah berdasarkan sarana, dengan hal apa kebutuhan-kebutuhan ini terpuaskan. Beberapa bentuk kepuasan dinikmati di luar kerja, misalnya, seseorang membelanjakan gajinya di luar tempat kerjanya. Kebutuhan lainnya terpuaskan melalui lingkuangn kerja yang menggembirakan dan memuaskan di sekitar pekerjaan. Bentuk kepuasan ketiga dapat diperoleh hanya melalui proses bekerja dan dengan demikian dapat disebut kepuasan intrinsik atau melalui pekerjaan. Pengelompokan menjadi tiga kategori ini sangat penting artinya bagi motivasi para pekerja.


Bila manajemen menekankan pemenuhan kepuasan di luar pekerjaan, maka pada hakekatnya manajemen menciptakan keadaan dimana karyawan akan menganggap bahwa pekerjaan adalah sebagai hukuman yang harus ditanggung para pekerja. Bila para manajer menekankan kepuasan di sekitar pekerjaan, berusaha membuat lingkungan kerja menjadi suatu yang menyenangkan, hal itu tidak memberikan motivasi positif yang langsung pada orang, agar terdorong untuk bekerja lebih giat. Bila pemenuhan kebutuhan (kepuasan) dilakukan melalui pekerjaan, maka para pekerja akan bekerja keras. Makin giat mereka bekerja, makin besar kepuasan mereka.


Sampai suatu batas tertentu, kebutuhan phisik terpuaskan di luar pekerjaan, kebutuhan sosial terpuaskan melalui hubungan pribadi di sekitar pekerjaan, sedangkan kebutuhan ego terutama terpuaskan melalui pekerjaan. Tetapi tentunya ada banyak pengecualian atas “kaidah” ini. Misalnya, status adalah kebutuhan sosial, tetapi diperoleh melalui pekerjaan bilamana mendapat jabatan penting.


Status tersebut dinikmati baik di luar pekerjaan maupun di dalam pekerjaan. Seorang wiraniaga dapat memenuhi kebutuhan sosialnya melalui pekerjaan, semakin sering dia menawarkan dagangannya makin besar pula peluangnya untuk bertemu dengan orang lain. Dengan mengingat hal-hal di atas, sekarang kita tinjau berbagai bentuk pemuasan kebutuhan yang diperoleh dari pekerjaan.


  1. Kebutuhan Phisik

Tanyalah seseorang, mengapa dia bekerja. Pada umumnya akan dijawab “untuk mencari uang”. Memang kebutuhan mencari nafkah adalah alasan satu-satunya yang paling kuat mendorong orang untuk bekerja, walaupun sebagaimana yang dapat kita lihat, rangsangan yang bukan uang juga adalah penting.


Uang dapat memuaskan hampir segala jenis kebutuhan. Manfaat yang paling utama adalah memenuhi kebutuhan phisik, tetapi status sosial dalam masyarakat juga tergantung pada besarnya penghasilan seseorang. Lalu, dengan memiliki penghasilan yang baik, banyak orang merasa kebutuhan ego, yaitu rasa berhasil, juga telah terpenuhi.  Namun, sebagian orang menolak promosi dengan gaji lebih besar, hanya karena promosi melibatkan “terlalu” banyak tanggung jawab.


Walaupun dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas, penghasilan mungkin hanya menjadi ukuran kasar untuk status, tetapi di dalam pabrik, uang menjadi alat ukur yang paling tepat akan pentingnya suatu pekerjaan. Bahkan, selisih sebesar satu sen pun dalam upah, dapat mempunyai arti penting. The National War Labor Board mengatakan, “tidak ada satu faktor pun dalam seluruh bidang hubungan kerja yang lebih merusak semangat kerja, menciptakan ketidak puasan individu, mendorong kemangkiran, mempertinggi tingkat keluarnya karyawan, dan menghambat produktivitas, selain dari perbedaan yang jelas-jelas tidak adil dalam tingkat upah.


  1. Kebutuhan Rasa Aman

Keamana kerja (job security) merupakan kebutuhan dasar manusia, dan bagi kebanyakan orang, bahkan lebih penting daripada besarnya gaji atau promosi. Dorongan keinginan untuk membentuk Serikat Buruh, masalah yang paling serius pada hubungan atasan dan bawahan, ketakutan akan perobahan teknologi, semua bersumber dari dari kebutuhan akan rasa aman.

Orang belum cukup puas dengan terpenuhinya kebutuhan phisik dari hari ke hari, setiap orang ingin kepastian bahwa kebutuhan tersebut akan tetap terpenuhi di masa mendatang.


  1. Kebutuhan Sosial

Manusia adalah mahluk sosial, menghasratkan persahabatan, tidak berbahagia bila ditinggal sendirian atau terasing dari lingkunaannya. Manusia selalu berusaha bergaul karena haus dan butuh komunitas. Terutama bagi pekerja yang tidak memperoleh kepuasan dalam rumah tangganya, pekerjaan memberikan sebagian besar kepuasan akan kebutuhan sosial mereka.


Karena senda gurau (canda) sosiallah maka banyak pekerjaan jadi dapat dipikul. Bila tidak ada lagi pembicaraan yang konstruktif (bermanfaat), masalah kecil dapat dibesar-besarkan dan kebosanan dan atau kejenuhan dapat disalurkan dengan saling menyebarkan desas desus.


Pekerjaan sering memuaskan kebutuhan sosial lain disamping kebutuhan akan persahabatan. Bergabung dalam suatu kelompok khusus, memberikan suatu rasa identifikasi dan keikut sertaan pada pekerja, dan mereka memaksakan terbentuknya “kelompok informasl” walaupun terkadang harus menghadapi tentangan manahemen. Bila mereka tidak dapat mencapai identifikasi tadi, pekerjaan menjadi kurang menggairahkan.


Memang ada bukti bahwa pekerja yang bergabung dalam kelompok kerja kecil dan terpadu, mempunyai semangat yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang bekerja sendiri atau mereka yang bekerja diantara kelompok yang besar, dengan siapa mereka mempunyai hubungan yang kurang akrab.

Baca Juga :  Pengetahuan Implisit Dan Eksplisit – Pengertian, Faktor, Tingkatan, Cara, Pengukuran, Dasar, Para Ahli

Hanya dengan bekerjasama saja, atau bergotong royong, sudah membantu membangkitkan semangat kerja. Kebanyak orang, senang membantu orang lain. Juga pada saat kita membutuhkan, kita merasa senang bila dibantu oleh prang lain.


Rangkaian kebutuhan sosial lainnya, berkembang dari hubungan antara bawahan dan atasannya. Biasanya bawahan ingin diperhatikan dan diperlakukan secara adil. Ia mengharapkan dengar pendapat yang adil, bila pada dasarnya atasan telah mengambil keputusan yang keliru, dan dia ingin memperoleh hak untuk mengajukan pendapat. Pada umumnya orang akan merasa senang mendapat pujian bila mereka mengerjakan sesuatu dengan baik. Pekerja juga mengharapkan pengakuan dari atasannya. Akhirnya, ia ingin mengetahui posisinya.


  1. Kebutuhan Ego

Merasa “berarti”

“Yang menjadi persoalan dalam pekerjaan ini adalah, bahwa saya tidak berarti, tidak mengerjakan sesuatu yang bernilai, tidak mempunyai arah. Peranan saya sangat kecil, sedemikian kecilnya sehingga orang tidak merasa kehilangan atau tidak memperhatikan bila saya tidak ada. Seseorang akan merasa tidak senang dengan pekerjaannya bila mengalami hal demikian.


Dua orang peneliti bangsa Inggeris, dalam penelitian di sebuah pabrik permen, pernah menemukan bahwa pusat ketidak-puasan terbesar adalah suatu kelompok kerja kecil, yang pekerjaannya terdiri dari membuka kembali bungkus coklat yang kurang baik, yang merupakan bagian dari operasi penyelamatan produk. Para pekerja merasa bahwa pekerjaan mereka jauh kurang bermanfaat dibandingkan dengan pekerja lainnya.


Operator tangga berjalan, penjaga pintu dan penjaga lantai dasar — semua ingin merasa bahwa pekerjaan mereka penting.

Merasa “berhasil”


Saya tidak tahu mengapa saya tidak pernah dianggap berprestasi dalam pekerjaan saya. Saya merasa tidak pernah berhasil mencapai sesuatu, padahal orang lain selalu mendapat penghargaan”. Salah satu kebutuhan manusia yang paling kuat adalah merasa berhasil. Seseorang yang merasa berhasil dalam pekerjaannya, akan merasa bangga pada pekerjaan tersebut.


Pekerjaan yang tampaknya tanpa tujuan, biasanya menimbulkan frustrasi. Salah satu hukuman yang paling tidak enak dalam kalangan militer adalah disuruh menggali lubang kemudian harus ditutup kembali. Bandingkan ini dengan penghargaan besar yang diterima oleh orang yang mengerjakan tugas kasar sekalipun dalam sebuah rumah sakit, karena merasa “menolong sesamanya”


Pekerja akan merasa bangga dan puas pada waktu melihat hasil kerjanya: “Saya merasa sangat puas tiap kali saya melihatnya dipajang di dalam toko” demikian dia akan berkata dengan bangga, atau: “Buatan kami adalah yang terbaik dari seluruh barang sejenis dengan produk kami”.


Otonomi (Kebebasan Atas Diri Sendiri).

Ada suatu hal yang aneh. Saya bekerja sepanjang hari di pabrik, kemudian saya pulang, dan apa yang saya lakukan?. Saya bekerja lagi di bengkel dalam gudang saya, saya senang mengerjakan sesuatu dengan tangan saya sendiri. Aneh, itu yang saya lakukan di pabrik, tetapi saya merasa berbeda. Di rumah saya menjadi majikan sendiri — dan itu betul-betul nikmat.


Kebanyakan orang suka menjadi majikan bagi dirinya sendiri. Tetapi dalam industri modern hanya sedikit pekerja yang benar-benar memiliki perasaan ini. Proses spesialisasi telah mengakibatkan individu pekerja kehilangan kebebasan untuk merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaan sendiri. Akibatnya, banyak pekerjaan kehilangan kesempatan akan spontanitas dan kreativitias pekerja.


Terkadang, ada obrolan iseng yang dituturkan oleh para pekerja, yang menunjukkan adanya keinginan mereka yang tersembunyi, untuk melakukan pekerjaan dengan cara mereka sendiri.


Ada cerita di pabrik gelas, seorang peniup gelas mulai merasa bosan membuat gelas berbentuk kelinci dengan telinga tegak. Suatu hari ia memutuskan untuk membiarkan telinga kelinci terkulai. “Saya pikir ini mungkin merupakan perubahan yang manis” demikian pernyataannya kepada manajemen yang tercengang melihat bentuk baru produk mereka.


Profession

Hal Yang Dibutuhkan ( Kamampuan ) Dalam Pekerjaan

Beberapa kemampuan yang di butuhkan untuk mendapatkan keberhasilan dalam bekerja, diantaranya seperti:


Skill

Skill ialah kemahiran yang di miliki setiap orang, skill umumnya bisa di peroleh melalui pelatihan dan pendidikan, Contoh keterampilan atau skill misalnya seseorang yang mampu menoprasikan komputer atau mesin produksi, seseorang yang mampu membuat program komputer dan memperbaiki komputer jika terjadi masalah atau bahkan memiliki kemampuan untuk memperbaiki mesin produksi jika terjadi masalah pada mesin tersebut.


Pengetahuan

Dapat dikatakan pengetahuan merupakan pondasi dasar yang harus di miliki dalam bekerja, karena pengetahuan dapat membangun skill seseorang dalam bekerja dan tentunya pengetahuan juga dapat membantu menyelesaikan masalah yang sedang di hadapi.


Dapat Bekerjasama

Bisa bekerjasama dengan orang lain merupakan kemampuan yang dibutuhkan dalam bekerja, karena ada beberapa pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan sendiri jadi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan bekerja sama.

Kemampuan bekerjasama juga harus di iringi dengan kemampuan berkomunikasi yang baik dan dapat menghargai pendapat orang lain dalam suatu tim. Karena dengan bekerjasama umumnya pekerjaan dapat di selesaikan dengan mudah dan lebih cepat.


Memiliki Sikap Jujur

Kejujuran sangat penting dalam bekerja kenapa? karena dengan kejujuran kita dapat dipercayai oleh banyak orang dan tentunya orang yang jujur sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan serta lebih di hormati dalam bekerja.


Sikap Sopan Santun

Sopan santun sangat perlu juga untuk mendapatkan keberhasilan kerja, karena dengan sikap ini seseorang akan selalu di hargai dalam bekerja.


Sikap Pantang Menyerah Dan Berdaya Juang

Sikap pantang menyerah atau sikap yang memiliki daya juang tinggi merupakan salah satu sikap yang perlu dimiliki dalam bekerja karena sikap ini sangat penting sekali untuk mencapai keberhasilan kerja. Selalu ada permasalahan tidak hanya dapat diselesaikan dengan skill dan pengetahuan saja, tapi dalam menyelesaikan masalah harus di dukung juga dengan sikap pantang menyerah dan berdaya juang tinggi.


Contoh Pekerjaan Yang Menghasilkan Jasa

Pekerjaan yang menghasilkan jasa merupakan pekerjaan yang hasilnya dapat di rasakan oleh orang lain beberapa contohnya seperti:

  • Guru
  • Dokter
  • Sopir
  • Tukang service
  • Dan lain-lain