Mengapa Laut Berwarna Biru?

Saat main ke pantai, pernah gak sih kalian melihat laut yang terbentang luas dan berfikir, kenapa ya warnanya biru, kenapa gak warna lain? Padahal, laut kan terdiri dari air ya, air yang kita gunakan sehari-hari warnanya bening kok, bukan berwarna biru. Lalu, kenapa air laut bisa berwarna biru?

Nah, ternyata, ada dua alasan utama mengapa laut bisa berwarna biru nih temen-temen.

  1. Efek gelombang cahaya
  2. Pantulan dari langit

Wah, kira kira apa sih efek dari gelombang cahaya terhadap warna laut, terus, emangnya warna laut ngikutin warna langit ya? Yuk kita bahas satu-satu!

Efek Gelombang Cahaya

Ketika memasuki air, cahaya matahari mengalami scattering sehingga hanya cahaya biru yang tersisa
Ketika memasuki air, cahaya matahari mengalami scattering sehingga hanya cahaya biru yang tersisa (Antoni, Floor J, 2005)

Jawaban paling tepat dari pertanyaan “kenapa laut berwarna biru” adalah karena laut terdiri dari air dan ketika cahaya menembus air, terjadi efek absorpsi atau penyerapan yang menyebabkan laut berwarna biru.

Ketika gelombang cahaya mengenai permukaan air, akan terjadi filtrasi dan penyerapan gelombang cahaya tersebut oleh air. Seperti yang kita ketahui, spektrum cahaya terdiri dari beberapa warna, antara lain adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.

Ketika cahaya masuk kedalam air, spektrum warna merah, jingga, kuning, hijau dan ungu diserap oleh air, sehingga cahaya yang tersisa terdiri dari spektrum gelombang pendek yaitu biru. Hal inilah yang menyebabkan laut berwarna biru.

Oleh karena itu, semakin dalam suatu badan air maka semakin biru pula warnanya. Hal ini disebabkan karena warna lain semakin banyak yang diserap sehingga pada akhirnya hanya tersisa warna biru.

Pada laut dalam, warnanya biru tua atau bahkan hitam gelap karena lama kelamaan, gelombang biru pun akan diserap oleh air. Hanya saja, penyerapannya jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan gelombang lainnya.

Pada kedalaman 656 kaki dibawah permukaan laut, sangat sedikit cahaya yang dapat menembus sehingga dikenal sebagai zona remang-remang. Namun, pada kedalaman 3,280 kaki dibawah permukaan laut, sudah tidak ada gelombang cahaya lagi yang dapat menembus air. Oleh karena itu, zona ini senantiasa berada dalam kegelapan.

Kalau Begitu, Kenapa Air di Gelas Tidak Berwarna Biru?

Oke, kita sudah tahu nih sekarang kalau air laut berwarna biru karena efek penyerapan gelombang cahaya oleh air. Nah, kalau gitu, kenapa air di gelas tetap berwarna bening, bukan berwarna biru?

Ternyata, air di gelas jumlahnya terlalu sedikit sehingga efek penyerapannya juga tidak terlalu terlihat. Makanya, kalau kita lihat air di gelas, tetap bening dan gak akan berwarna biru (kalau air di gelas kalian berwarna biru, harap waspada ya..)

Nah, efek ini mungkin baru akan terlihat di kolam renang yang besar atau di danau. Air di kedua lokasi tersebut kalau warnanya gak biru hampir pasti biru muda atau turquoise.

Pantulan Dari Langit

Seringkali warna badan air mengikuti warna obyek yang ada disekitarnya. Hal ini terjadi karena badan air bersifat reflektif
Seringkali warna badan air mengikuti warna obyek yang ada disekitarnya. Hal ini terjadi karena badan air bersifat reflektif

Nah, selain efek dari penyerapan gelombang cahaya oleh air, ternyata laut juga berwarna biru disebabkan oleh efek pantulan dari langit nih temen-temen.

Jadi, molekul-molekul air yang ada di laut ternyata memiliki sifat reflektif terhadap obyek-obyek yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, warna laut akan dipengaruhi pula oleh warna obyek-obyek yang ada disekitar laut tersebut.

Nah, kira-kira obyek apa nih yang paling mempengaruhi laut? Jawabannya adalah langit. Yap, langit sangat luas dan pastinya jauh lebih besar dibandingkan obyek apapun yang ada di laut, sehingga warnanya akan mempengaruhi secara langsung warna laut.

Pernah liat matahari tenggelam di laut? Langitnya berubah kan ya jadi berwarna kemerahan. Nah, kalian pernah perhatiin warna lautnya juga gak? Ternyata, warna lautnya juga sedikit berubah menjadi biru tua kemerahan lho!

Laut Bisa Berwarna Lain Selain Biru Gak Sih?

Oke jadi kita baru saja membahas alasan ilmiah dibalik laut yang berwarna kebiru-biruan. Nah, kira-kira laut bisa gak sih punya warna lain selain biru?

Ternyata, laut bisa memiliki beberapa warna yang berbeda temen-temen. Sangat tergantung akan apa yang sedang terjadi di badan air tersebut. Langsung aja kita bahas satu-satu yuk!

Laut Berwarna Hijau

Green tide merupakan kondisi dimana warna perairan berubah menjadi hijau karena terdapat sangat banyak fitoplankton dan alga.
Green tide merupakan kondisi dimana warna perairan berubah menjadi hijau karena terdapat sangat banyak fitoplankton dan alga (Phys.org)

Okey, jadi ternyata, laut juga bisa berwarna hijau lho teman-teman. Warna laut bisa berubah menjadi kehijau-hijauan ketika terjadi algae bloom atau sering disebut pula sebagai sebagai green tide. Fenomena ini merupakan kondisi dimana alga dan fitoplankton berkembang secara pesat pada suatu perairan.

Karena, alga dan fitoplankton memiliki warna dasar hijau, maka perairan tersebut juga akan cenderung berwarna hijau.

Umumnya, fenomena algae bloom ini disebabkan oleh badan perairan yang tiba-tiba menjadi sangat subur dan memiliki banyak nutrisi. Fenomena ini dapat disebabkan oleh upwelling yang dipengaruhi oleh el-nino dan la-nina, ataupun karena pembuangan limbah dan pupuk dari daratan ke sungai dan danau.

Laut Berwarna Merah

Fenomena red tide terjadi ketika ada algae bloom pada suatu perairan, namun spesies alga yang tumbuh berwarna dominan merah. Oleh karena itu, laut akan berwarna merah
Fenomena red tide terjadi ketika ada algae bloom pada suatu perairan, namun spesies alga yang tumbuh berwarna dominan merah

Ternyata, laut juga bisa berwarna merah lho teman-teman. Eits, bukan karena banyak darah atau apapun, penyebabnya masih sama kok kayak alasan laut bisa menjadi hijau, yap, karena ada algae bloom.

Namun, kali ini alga yang mendominasi adalah alga berwarna merah, umumnya dari spesies Trichodesmium erythraeum. Spesies alga ini memiliki warna dasar merah sehingga badan perairan akan cenderung berwarna merah ketika terjadi lonjakan populasi alga jenis ini.

Fenomena warna laut berubah menjadi kemerah-merahan ini umumnya dikenal sebagai red tide.

Laut Berwarna Coklat/Keabuan

Laut berwarna coklat atau keabuan umumnya disebabkan oleh sedimentasi yang berlebih dari sungai atau turbulensi yang mengaduk kembali sedimen yang sudah mengendap
Laut berwarna coklat atau keabuan umumnya disebabkan oleh sedimentasi yang berlebih dari sungai atau turbulensi yang mengaduk kembali sedimen yang sudah mengendap (earthobservatory.nasa)

Nah, kalau warna coklat keabuan, umumnya disebabkan oleh turbulensi yang tinggi pada badan air tersebut. Turbulensi yang tinggi ini akan menyebabkan airnya teraduk, sehingga sedimen-sedimen yang harusnya mengendap di bagian bawah terangkat kembali dan tersuspensi.

Suspensi dari bahan-bahan sedimen inilah yang menyebabkan badan air memiliki warna coklat keabuan atau sering kita sebut butek. Umumnya, kondisi seperti ini terjadi setelah adanya badai di pesisir atau hujan lebat yang menyebabkan banyak sedimentasi yang terjadi di sungai-sungai dan deltanya.

Pada sungai-sungai yang panjang dan memiliki debit air besar seperti sungai Amazon di Brazil, sedimen yang dibawa oleh sungai tersebut sangat banyak sehingga menyebabkan muaranya berwarna coklat keabuan.

Baca Juga :  Siklus Biogeokimia: Penjaga Kestabilan Lingkungan

Karena disebabkan oleh turbulensi, umumnya kondisi air berwarna coklat keabuan tidak berlangsung dalam waktu yang lama. Air yang ada akan segera jernih kembali setelah airnya menjadi lebih tenang dan sedimen-sedimen tersebut mengendap kembali.

Laut Berwarna Hitam

Laut berwarna hitam umumnya disebabkan oleh tumpahan minyak, seperti tumpahan minyak Deepwater Horizon dari British Petroleum di teluk Meksiko (Girst.com)

Ternyata, laut juga bisa berwarna hitam lho teman-teman. Biasanya, laut akan berwarna hitam ketika terjadi fenomena tumpahan minyak di laut atau daerah pesisir lainnya. Minyak yang berwarna hitam pekat akan mengapung di atas air karena memiliki berat jenis yang lebih rendah dari air, oleh karena itu, laut akan terkesan berwarna hitam.

Fenomena ini sangat berbahaya karena selain dapat merusak ekosistem perairan yang ada, minyak juga dapat membunuh hewan-hewan laut serta mengganggu komposisi air laut.

Oleh karena itu, jika terjadi kebocoran minyak pada kapal pengangkut minyak ataupun pengeboran minyak lepas pantai, harus segera ditanggulangi. Sejauh ini, cara-cara untuk menghilangkan minyak dari laut antara lain adalah dengan menggunakan kapal scrubber untuk menyedot minyak, membakar minyak tersebut, dan memberikan bakteri pemakan minyak ke daerah yang terdampak.