Shalat istikharah dapat dilakukan pada saat Anda mengalami kegelisahan atau kegundahan akan sebuah permasalahan. Seperti halnya tentang pekerjaan, jodoh, permasalahan, dan lain sebagainya. Jadi, jika Anda dihadapkan sebuah pilihan, tentunya Anda dapat melakukan shalat istikharah ini. Shalat istikharah merupakan shalat sunnah yang juga sangat bermanfaat apabila kita melaksanakannya.
Doa setelah melaksanakan shalat istikharah menjadi rangkaian yang dapat menyempurnakan shalat sunnah istikharah. Shalat istikharah merupakan shalat sunnah yang dapat ditunaikan pada saat tengah merasa ragu dalam menentukan sebuah pilihan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Jabir RA, beliau mengatakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ
Artinya: “Rasulullah SAW mengajari para sahabatnya untuk sholat istikharah dalam setiap urusan sebagaimana beliau mengajari surat dari Al-Qur’an. Beliau berkata: “Jika salah seorang di antara kalian berniat dalam suatu urusan, maka lakukanlah shalat dua rakaat yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah,” (HR Bukhari).
Misalnya, apabila dilanda rasa keraguan dan kebimbangan pada sebuah perkara yang belum jelas apakah baik atau justru buruk. Contohnya jika akan menentukan sebuah pekerjaan, maka dapat melaksanakan shalat istikharah dengan memohon petunjuk dalam dari beragam pilihan yang sedang dihadapi.
Anjuran untuk menunaikan shalat istikharah dalam hadits berikut:
“Rasulullah SAW terbiasa mengajarkan sahabatnya untuk melakukan shalat istikharah dalam segala hal, sama seperti yang digunakan untuk mengajarkan mereka surah dari Al Qur’an”.
Dia berkata: “Jika salah satu dari kalian bimbang akan suatu keputusan yang akan diambil, (atau dalam versi yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud sebagai: ‘Jika di antara kalian ingin melakukan sesuatu…’) maka salat sunnahlah dua rakaat dan berdoa setelah selesai salat,” (Hadis dari Jabir bin Abdullah, Sahih Bukhari, Buku 19, Bab 25, Hadits nomor 1162)
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat istikharah? Apabila mengikuti waktu dari sholat sunnah yang sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Artinya, shalat istikharah tidak memiliki batasan tertentu.
Selama hendak shalat istikharah tersebut yang tidak dikerjakan pada waktu yang dilarang untuk mengerjakan shalat, seperti halnya sore hari di antara shalat ashar dengan maghrib, dan setelah tepat sholat subuh sebelum matahari terbit. Bahkan, dianjurkan pula untuk menunaikan shalat istikharah pada waktu sepertiga malam, berbarengan dengan waktu shalat tahajud.
Malam hari yang sepi akan memberikan ketenangan yang dapat membuat kita menjadi lebih khusyu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pada waktu tersebut dapat digunakan untuk curhat dan mencurahkan segala keluh kesah.
Waktu terbaik mengamalkan sholat istikharah biasanya dilakukan pada sepertiga malam, sama seperti sholat tahajud. Sebagaimana disebut dalam hadits Rasulullah SAW, pada waktu tersebut termasuk dalam waktu-waktu mustajab terkabulnya doa.
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: “Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepadaKu akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepadaKu akan kuberikan, orang yang meminta ampunan dariKu akan Kuampuni,” (HR Bukhari dan Muslim).
Doa Istikharah
Dalam redaksi hadis, menggunakan kata ‘al-amr’ yang berarti perkara atau urusannya bersifat umum. Sehingga tak ada perkara wajib. Setiap umat muslim disunnahkan menunaikan sholat istikharah, kala merasa kalut akan berbagai pilihan.
Rasulullah dalam sebuah hadits riwayat Jabir Ibn Abdillah ra bersabda:
“Jika di antara kalian hendak melakukan perkara/urusan, maka rukuklah (shalatlah) dua rakaat dari selain fardhu. Kemudian berdoa: ‘Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepadaMu dengan ilmu pengetahuanMu dan aku mohon kekuasaanMu (untuk mengatasi persoalan) dengan kekuasaanMu. Aku mohon kepadamu sesuatu dari anugerahMu yang maha agung.” (HR. Bukhari)
Maka doa setelah sholat istikharah yang dianjurkan dan dapat dipanjatkan sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ
Allahumma inni astakhiruka bi ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa talamu wa laa alamu, wa anta allaamul ghuyub
Allahumma fa-in kunta talamu hadzal amro (menyebutkan persoalannya) khoiron lii fii aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa maaasyi wa aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi
“Allahumma in kunta talamu annahu syarrun lii fii diini wa maaasyi wa aqibati amrii (fii aajili amri wa aajilih) fash-rifnii anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih. Dari Jabir radhiyallahu anhu.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib.
Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini …(bisa menyebut persoalannya).. lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah.
Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku.”
Tata Cara Sholat Istikharah
Selanjutnya tata cara melaksanakan shalat istikharah. Shalat istikharah pada umumnya tidak beda jauh dengan shalat wajib.
Pada shalat sunnah ini membaca niat dengan tenang dan memasrahkan diri pada Allah. Berikut niat yang diucapkan:
أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى
Ussholli sunnatan istikhoroti rakataini lillahi taala
Artinya: “Aku berniat shalat istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Sholat istikharah bisa berupa sholat sunnah apa saja. Baik itu sholat sunnah rawatib, sholat sunnah tahiyatul masjid, maupun sholat sunnah lainnya.
Dibedakan dengan adanya doa setelah sholat istikharah tersebut. Dianjurkan membaca doa yang telah diajarkan Rasulullah SAW di atas, dilanjutkan menyebutkan keinginan menentukan pilihan apa.
Kemudian, menurut Syaikh Wahbah, setelah membaca surat Al-Fatihah maka disunnahkan untuk membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertama. Kemudian pada rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlas.
Setelah menunaikan sholat istikharah, tetaplah beraktivitas seperti biasa. Petunjuk Allah SWT dapat hadir tak terduga, bisa dimana saja dan kapan saja.
Baik melalui perasaan tenang dan mantap terhadap salah satu alternatif. Atau diketahui dari mimpi, isyarat bahkan simbol-simbol tertentu (wallahu alam bishawab). Jika dirasa masih ragu, tunaikan sholat istikharah dua atau tiga kali lagi. Setelah selesai melaksanakan shalat istikharah, maka dianjurkan untuk membaca wirid seperti istighfar 100×, shalawat 100×, dan kalimat thayyibah 100×.
Manfaat Shalat Istikharah
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa shalat istikharah merupakan shalat sunnah untuk menemukan jawaban atau keresahan hati yang terbaik. Anda dapat melakukan shalat istikharah apabila dibingungkan tentang pekerjaan, jodoh, permasalahan dan lain sebagainya. Tentunya dengan melaksanakan shalat istikharah memiliki manfaat, apa saja? Berikut penjelasannya.
-
Menyerahkan Hasilnya Kepada Allah SWT
Seperti dikatakan pada firman Allah Swt dalam surat At-Taubah ayat 51 yang berbunyi:
قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَنَآ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَنَاۚ هُوَ مَوْلٰىنَا وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
Artinya: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”
Maka dari itu, shalat istikharah pada dasarnya untuk memohon petunjuk kepada Allah agar mendapat petunjuk menuju jalan atas ikhtiar atau usahanya selama ini.
Tetapi, sebagai manusia kita harus menyerahkan segala hasil hanya kepada Allah Swt dan pada iringan keridhoan-Nya
-
Menjauhkan dari Bisikan Setan
Manfaat sholat istikharah berikutnya dapat menjauhkan diri dari bisikan setan yang sesat. Momen ini akan terasa pada saat hati sedang gundah. Setan akan menggoda manusia menuju jalan buruk.
Dengan melakukan shalat istikharah, maka Anda akan senantiasa mengingat kepada Allah SWT dan tetap berada di jalur-Nya.
-
Terhindar dari Keburukan
Dengan melakukan shalat istikharah insya Allah akan terhindar dari keburukan sebagaimana tercantum dalam hadis riwayat Bukhari berikut:
“Ya Allah, dan sekiranya engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat dari urusan ini, maka hindarkanlah aku darinya, kemudian takdirkanlah untukku kebaikan bagaimanapun adanya, lalu berilah aku keridhaan dengannya.” (HR. Bukhari).
Sebagai catatan, keutamaan satu ini sebenarnya juga bisa kamu dapatkan hanya dengan rutin mengerjakan shalat lima waktu.
-
Dapat Memberikan Kemantapan Hati
Melaksanakan shalat istikharah juga bisa memberikan kemantapan hati perihal pekerjaan maupun jodoh. Tentunya sangat tidak masalah apabila Anda melaksanakan shalat istikharah untuk meminta petunjuk jodoh.
Akan tetapi, dalam perihal jodoh tetap ada yang perlu diperhatikan. Seperti dalam agama Islam dianjurkan untuk mencari yang sekufu. Arti dari sekufu sendiri dalam perkawinan yaitu sepadan atau sama rata antara suami dan istri. Baik perihal agamanya, kedudukannya, pendidikan, kekayaan, status sosial, dan lain sebagainya.
Dalam agama Islam tentu sangat memperhatikan detail mengenai pernikahan yang mulia ini dalam syari’at Islam tentang hubungan cinta antara dua orang insan dalam pernikahan.
Terdapat pula kriteria dalam memilih pasangan dalam agama Islam. Berikut ini kriteria memilih pasangan dalam Islam.
-
Wajah
Wajah tentu menjadi kriteria yang penting. Apabila melihat wajah yang cantik atau tampan akan membuat kita lebih senang melihatnya. Jadi, pada poin ini tentunya tidak dapat dipungkiri. Tetapi, cantik atau tampan itu sifatnya sangat subjektif.
-
Harta
Selanjutnya adalah harta. Memang, harta bukan segalanya, tetapi dalam mencari jodoh juga diperlukan untuk melihat hartanya.
Hal ini menjadi salah satu acuannya dalam mencari jodoh. Kita dapat melihat mapan tidaknya orang tersebut. Perlu diingat kembali bahwa hal ini bukanlah prioritas karena harta dan kekayaan mempunyai batas, tidak abadi dan kekal.
-
Keturunan
Dalam memilih jodoh terdapat pula kriteria untuk memilih keturunannya. Jadi, calon istri atau suami bisa melihat pasangannya dari keturunan siapa. Akan tetapi tetap saja hal ini bukanlah acuan.
-
Agama
Kriteria dalam mencari jodoh yang terakhir adalah tentang agamanya. Mengutamakan agamanya dalam memilih jodoh karena dengan memilih agama kita akan mendapat semuanya.
Maka ilmu agama adalah poin penting yang menjadi perhatian dalam memilih pasangan idaman, bagaimana mungkin seseorang dapat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Padahal dia tidak tahu apa saja yang diperintahkan oleh Allah dan apa saja yang dilarang oleh-Nya? Dan disinilah diperlukan ilmu agama untuk mengetahuinya.
Salah satu tanda orang yang diberi kebaikan oleh Allah adalah memiliki pemahaman agama yang baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yaitu :
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
Artinya: “Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapat kebaikan akan dipahamkan terhadap ilmu agama.” (HR. Bukhari-Muslim)
Justru dengan menunjukkan keteguhanmu berdoa, niscaya Allah akan menunjukkan jawaban lebih cepat.
Alasannya, jawaban dari shalat istikharah memang tidak selalu datang saat itu juga. Serahkan semua persoalanmu kepada Allah SWT.