4 Prinsip Geografi Beserta Penjelasan dan Contohnya

Prinsip geografi adalah 4 prinsip yang mendasari analisis geografi pada fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar kita. Sama seperti konsep geografi, prinsip geografi bertujuan untuk membantu kita dalam menganalisa dan memahami apa yang sebenarnya terjadi di sekitar kita.

Pada dasarnya, geografi adalah ilmu yang mempelajari persebaran aktivitas di muka bumi secara spasial dan hubungan antara aktivitas-aktivitas yang ada, baik yang alami maupun yang disebabkan manusia. Untuk menjawab pertanyaan diatas, geografi memiliki 2 aspek Utama dan 10 konsep analisis.

Aspek geografi secara umum adalah aspek fisik dan aspek sosial. Kedua hal tersebut merupakan sisi yang berbeda dari koin yang sama, sehingga harusnya tidak dapat dipisahkan.

Berbeda dengan aspek geografi yang merupakan lingkup keilmuan, konsep geografi merupakan seperangkat tools-tools dan pertanyaan dasar. Konsep geografi bertujuan untuk mempermudah kita dalam memahami dan menjelaskan fenomena yang terjadi.

Nah, prinsip geografi sendiri cukup mirip dengan konsep geografi, bedanya adalah prinsip geografi lebih basic dan luas cakupannya. Berikut ini adalah penjabaran dan contoh kasus dari 4 prinsip geografi yang harus diketahui oleh semua geografer, baik yang ahli maupun yang masih menjadi pembelajar.

Prinsip Distribusi

Contoh penggunaan prinsip distribusi adalah ketika kita menjelaskan persebaran budaya di Indonesia
Contoh penggunaan prinsip distribusi adalah ketika kita menjelaskan persebaran budaya di Indonesia

Prinsip distribusi, seperti namanya merupakan prinsip yang menjelaskan persebaran fenomena di permukaan bumi yang tidak terjadi secara merata. Pertanyaan utama dari prinsip distribusi adalah mengapa fenomena itu ada di lokasi a namun tidak ada di lokasi b? atau mengapa fenomena tersebut memiliki persebaran seperti itu.

Prinsip ini dapat digunakan untuk menjelaskan hampir semua fenomena geografi yang ada di permukaan bumi. Mulai dari pemusatan aktivitas ekonomi, persebaran penduduk yang tidak merata, keberadaan sumber daya alam, hingga pola pemukiman yang muncul di suatu wilayah.

Berikut ini adalah beberapa contoh pengaplikasian prinsip distribusi

  • Persebaran flora dan fauna dunia menggunakan wilayah biogeografi
  • Persebaran penduduk di Indonesia yang tidak merata
  • Persebaran Sumber daya alam di Indonesia
  • Persebaran curah hujan yang berbeda-beda
  • Persebaran iklim antar wilayah yang berbeda-beda

Intinya, jika kita ingin membahas suatu fenomena dari sudut pandang spasial lokasinya, lebih spesifiknya lagi persebarannya, maka kita akan menggunakan prinsip distribusi.

Berikut ini adalah beberapa kata kunci yang dapat kita gunakan untuk menjelaskan suatu fenomena menggunakan prinsip distribusi

  • Obyek tersebut hanya dapat ditemukan
  • Persebarannya hanya ada pada
  • Obyek tersebut terlihat di beberapa wilayah

Jika kita melihat atau menggunakan kata kata tersebut, sudah dapat dipastikan prinsip yang digunakan adalah prinsip distribusi.

Prinsip Interelasi

Banjir bandang yang disebabkan hujan dan longsor merupakan contoh penggunaan prinsip interelasi dalam menjelaskan sebuah fenomena alam
Banjir bandang yang disebabkan hujan dan longsor merupakan contoh penggunaan prinsip interelasi dalam menjelaskan sebuah fenomena alam

Prinsip interelasi membahas mengenai keterkaitan antara satu fenomena dengan fenomena lainnya dalam suatu ruang. Seperti bunyi hukum Tobler, semua obyek saling mempengaruhi, semakin dekat jaraknya, semakin kuat pengaruhnya. Oleh karena itu, prinsip interelasi jika ingin digunakan secara penuh, harus memperhatikan aspek spasial juga.

Tujuan dari prinsip interelasi adalah untuk mengetahui hubungan sebab-akibat yang terbentuk antar satu fenomena dengan fenomena lainnya dalam suatu ruang. Prinsip ini sangat berguna ketika kita ingin melakukan analisa dampak dari suatu fenomena atau analisa dampak dari suatu proyek pengembangan wilayah.

Berikut ini adalah beberapa contoh dari penerapan prinsip interelasi pada fenomena geografi

  • Musim hujan disebabkan oleh fenomena angin muson
  • Penduduk pesisir banyak yang menjadi nelayan karena dekat dengan laut
  • Suhu panas di belakang gunung karena adanya angin fohn
  • Kondisi iklim suatu wilayah yang dipengaruhi oleh letak astronomisnya
  • Suhu yang sangat panas menyebabkan penguapan, sehingga terjadi hujan
  • Terjadinya tsunami di suatu wilayah karena sebelumnya terjadi gempa di tengah laut.

Intinya, jika kita ingin membahas dampak suatu fenomena kepada fenomena lainnya, gunakanlah prinsip interelasi dalam melakukan analisis geografi.

Berikut ini adalah beberapa kata kunci yang dapat kita gunakan untuk menjelaskan suatu fenomena menggunakan prinsip interelasi

  • Pembalakan liar menyebabkan erosi tanah berlebihan
  • Terjadi banjir di Jakarta karena di Bogor Hujan
  • Hujan asam ini disebabkan oleh penggunaan kendaraan yang berlebihan

Dengan menggunakan kata-kata kunci diatas, kita dapat mengerti bahwa analisis geografi yang ada dilakukan berdasarkan prinsip interelasi.

Prinsip Deskripsi

Seperti namanya, prinsip deskripsi merupakan prinsip geografi yang bertujuan untuk menjelaskan secara lengkap mengenai suatu fenomena geografi. Umumnya, prinsip geografi yang lain menjelaskan suatu fenomena secara spasial, namun, prinsip deskripsi mencoba menjelaskan fenomena tersebut dari sudut pandang aspasial.

Tujuan prinsip deskripsi adalah untuk memberikan gambaran lengkap mengenai suatu fenomena geografis. Gambaran lengkap ini hanya mungkin didapatkan jika terdapat aspek spasial dan aspek aspasial, seperti data, angka, dan kronologis.

Oleh karena itu, analisis geografi yang menggunakan prinsip deskripsi umumnya banyak membahas mengenai proses, statistik, kronologi, dan juga gambaran mengenai fenomena tersebut. Prinsip ini sangat baik digunakan sebagai pelengkap dan penjelas dalam analisis geografi.

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan prinsip deskripsi pada fenomena geografi.

  • Banjir mempengaruhi lebih dari 500 KK
  • Mayoritas migran terdiri dari kaum buruh dan pekerja kelas bawah
  • Mayoritas buruh mendapatkan gaji dibawah 3,4 juta, atau UMR daerah tersebut
  • Letusan gunung api menelan 10 korban jiwa dan sekitar 200 orang luka luka
  • Pengangguran di Indonesia mencapai angka 5 juta penduduk
  • Perairan kita memiliki kedalaman hingga 2000 meter dibawah permukaan laut
  • Siklus air terdiri dari beberapa proses, seperti penguapan, pengembunan, dan presipitasi
  • Siklus batuan secara umum memiliki 3 jenis batu yaitu batu beku, batu metamorf, dan batu sedimen
  • Indonesia memiliki produk domestik bruto diatas 1 Trilyun US dollar pada tahun 2018

Intinya, jika kita membahas aspek-aspek bukan spasial (lokasi/persebaran) ataupun interelasi (hubungan antar fenomena) berarti kita membahas fenomena geografi tersebut dengan menggunakan prinsip deskripsi.

Berikut ini adalah beberapa kata kunci yang kerap digunakan ketika kita memakai prinsip deskripsi dalam menganalisa suatu fenomena

  • Korban jiwa dari gempa tersebut berjumlah 100 orang (kuantitatif)
  • Siklus air terdiri dari beberapa proses, seperti penguapan, pengembunan, dan presipitasi (proses)
  • Mayoritas migran terdiri dari kaum buruh dan kelas bawah (penjelasan lebih lanjut)

Dengan menggunakan kata-kata kunci diatas, kita bisa yakin bahwa analisis geografi tersebut dilakukan berdasarkan prinsip deskripsi.

Prinsip Korologi

Penggunaan peta disertai dengan data pendukung merupakan contoh penerapan prinsip korologi. Peta diatas menjelaskan mengenai pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia
Penggunaan peta disertai dengan data pendukung merupakan contoh penerapan prinsip korologi. Peta diatas menjelaskan mengenai pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia

Jika ketiga prinsip diatas membahas mengenai pendekatan spesifik untuk melihat suatu fenomena, maka prinsip korologi melihat suatu fenomena dengan semua sudut pandang. Prinsip korologi pada dasarnya merupakan gabungan dari ketiga prinsip diatas, sehingga penelitian geografisnya akan menghasilkan hasil yang lebih komprehensif.

Prinsip korologi muncul ketika para ahli geografi merasa bahwa prinsip-prinsip yang sudah ada diatas tidak cukup untuk menggambarkan suatu fenomena. Ketika kita menggunakan salah satunya, pasti ada yang kurang, entah itu dari segi spasialnya maupun aspasialnya.

Oleh karena itu, dibuatlah kompilasi dari ketiga aspek tersebut, distribusi, interelasi, dan deskripsi, prinsip ini pun dinamakan prinsip korologi. Hampir semua penelitian geografi modern sekarang menggunakan prinsip korologi, tentu saja dengan penekanan pada prinsip tertentu yang ingin diteliti lebih dalam.

Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan prinsip korologi dalam fenomena geografis sehari-hari

  • Hujan di Bogor menyebabkan banjir di Jakarta. Banjir ini menyebabkan kerugian Rp100 milyar dan 10 orang luka-luka. Hal ini lumrah terjadi karena saat ini memang musim hujan, tercatat bahwa awan hujan berada di atas kota Bogor, Malang, Palembang, dan Surabaya. (Pada cuplikan ini, kita dapat melihat prinsip interelasi di awal, disusul oleh deskripsi, dan pada akhirnya dijelaskan distribusi hujannya)
  • Indonesia akan mengembangkan 12 situs Kawasan Ekonomi Khusus, 5 di Sumatra, 2 di Jawa-Bali, 1 di Kalimantan, 2 di Sulawesi, dan 2 di Maluku-Papua. KEK ini terdiri dari KEK industri maupun KEK pariwisata. Diharapkan, dengan adanya kawasan ekonomi khusus ini, akan terbentuk dampak positif seperti pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan kemampuan eksport.
Baca Juga :  Pengertian Samudra, Proses Pembentukan, Nama dan Karakteristik Samudra di Dunia

Intinya, prinsip korologi menggabungkan seluruh prinsip-prinsip yang ada untuk menciptakan suatu kajian geografis yang komprehensif dan akurat mengenai suatu fenomena.

Apakah ada kata kunci khusus untuk penggunaan prinsip korologi? Tentu saja ada! Kata kuncinya adalah menggunakan semua kata kunci yang ada pada ketiga prinsip yang sudah kita bahas diatas, kan mereka juga bagian dari prinsip korologi.

Terdapat 4 prinsip dalam melakukan penelitian geografi yaitu, prinsip distribusi, interelasi, deskripsi, dan gabungan ketiganya yaitu prinsip korologi. Keempat prinsip ini bertujuan untuk membantu kita menstrukturkan penelitian dan pembahasan kita, agar kita dan pembaca kita mudah mengerti fenomena yang diteliti.

Jika kita perhatikan baik-baik, sebenarnya semua fenomena geografi dapat kita jawab dengan 6 pertanyaan yang sering muncul pada kelas bahasa, terutama pada materi berita. Apakah kalian tahu apa pertanyaannya?

Ya! 6 pertanyaan tersebut adalah 5W+1H atau Why, What, Who, When, Where dan How yang dikemukakan oleh Rudyard Kipling. Keenam pertanyaan ini memiliki korelasi yang sangat kuat kepada 4 prinsip geografi yang sudah kita bahas diatas. Keduanya sama sama berusaha untuk memecahkan masalah dengan membaginya kedalam bagian-bagian yang mudah dipahami.