Salah satu ciri dan makhluk hidup adalah bergerak secara umum gerak dapat diartikan berpindah. Tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup.makhluk hidup .Akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya.Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/Secara nyata.gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan,gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi Di dalam suatu organ atau sel tumbuhan.dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh Makhluk hidup.gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak,tetapi alat gerak yang digunakan tergantung Dari impuls atau rangsangan yang mengenal sel/jaringan/organ tumbuhan.
ALAT GERAK
Gerak Alat yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa.Tulang dan alat gerak aktif berupa otot,kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan Sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.tulang disebut alat gerak pasif karena tulang Tidak dapat melakukan pergerakkanya sendiri.tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang,maka Tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang Sesungguhnya.walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem Gerak manusia dan hewan.otot merupakan alat gerak aktif.
pada umumnya hewan mempunyai kemampuan Untuk bergerak.gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang.gerakan tersebut Disebabkan karena mempunyai kemampuan berkontraksi.kerangka manusia merupakan kerangka dalam,Yang tersusun dari tulang keras (OSTEON) dan tulang rawan (KARTILAGO)
FUNGSI KERANGKA
- untuk menggerakan tubuh serta menentukan bentuk tubuh
- melindungi alat-alat tubuh yang penting dan lemah misalnya otak,jantung
- tempat melekatnya otot-otot
- tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
ALAT GERAK PASIF
-
Tulang rawan
Tulang rawan hanya mengandung zat kapur sehingga lunak. Tulang rawan hanya terdapat pada bayi,Dan bagian-bagian pada kerangka dewasa. Tulang keras Merupakan bagian utama pada kerangka dewasa susunannya terdiri dari sedikit sel-sel,dan matriknya Diperkuat dengan zat kapur,sehingga kuat dank eras.
Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tulang pipih,tulang pendek,dan tulang panjang.
- Rongga di dalam tulang berisi sum-sum tulang-tulang ada 2 macam yaitu sumsum kering dan sumsum merah
- pertumbuhan tulang pada tulang rawan embrional dan kemudian pada cakra epifise
-
PERSENDIAN
Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih persendian dibedakan menjadi 2 yaitu
a. Hubungan sinartrosis
- Sinkrondrosis: antara tulang dihubungkan melalui tulang rawan sehingga memungkinkan sedikit Gerak akibat elastisitas tulang rawan
Contoh: hubungan tulang rusuk dengan tulang dada
Hubungan ruas-ruas tulang belakang - Sinfrosis: kedua ujung tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosis yang akhirnya mengalami
Penulangan dan tidak memungkinkan adanya gerak.
Contoh: hubungan antar tulang-tulang tengkorak.
b. Hubungan Diartrosis
Hubungan antar tulang memungkinkan terjadinya gerak karena pada ujung-ujung tulang terdapat lapisan Tulang rawan yang dilumasi dengan cairan synovial
- Sendi engsel, terdapat pada hubungan antara:
a. raas_ruas jari
b. siku
c. lutut - Sendi putar,terdapat pada hubunga antara:
• tulang hasta dengan pengumpil
• tulang kepala dengan tulang atlas - Kelainan pada tulang
a. kelainan tulang karena kebiasaan yang salah:
1). Lordosis,tulang punggung yang terlalu bengkok ke belakang
2). Kiposis,tulang punggung yang terlalu bengkok ke belakang
3). Skoliosis, tulang unggung yang bengkok ke kiri atau ke kanan
b.Kelainan tulang karena kekurangan gizi
kekurangan zat gizi seperti vitamin D,zat kapur,dan fostor,dapat menimbulkan gangguan proses pembentukan tulang,vitamin yang diperlukan untuk klasifikasikan (penulangan) pada tulang.pada mamalia, vitamin D dapat disintesis oleh tubuh dari pro vitamin D dengan bantuan ultraviolet. Kekurangan vitamin D dapat dapat terjadi jika tubuh tidak menerima sinar matahari yang cukup.
Macam kelainan pada sistem gerak
- fraktrum / patah tulang
Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan,baik kendaraan bermotor atau jatuh.dibedakan 2 yaitu
a.Fratural yang tertutup ( patah tulang) yang tidak sampai merobek kulit ( otot) dan fractural yang
b.Terbuka/ patah tulang yang merobek/menembus kulit/ otot. - osteoporosis
Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan karena adanya pengerososan tulang.hal ini karena Tubuh sudah tidak mamu lagi menyerap dan menggunakan calcium secara normal - fisura I retak tulang
Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang akibat kecelakaan. - lordosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung pada daerah lumbalis, Hal ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang - skolisosis
Yaitu kelainan tulang karena sika duduk sehingga tulang belakang melekung kea rah lateral hal ini Akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S - kifosis
Yaitu kelainan tulang karena setiap duduk sehingga tulang belakang yang terlalu membengkok ke Belakang - Hipertrofi
Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan/ aktifitas Yang terus menerus secara berlebihan - Atrofi
Yaitu kelainan otot yang mengecil ,lemah,fungsi otot yang menurun hal ini disebabkan adanya Penyakit polimielitis yang dapat merusakan sel saraf pada otot - Tetanus
Yaitu kelainan oto yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri. - Stiff / kaku leher
Yaitu kelainan otot karena adanya peradanga otot trapesius leher akibat gerakan yang menghentak secara Tiba-tiba/ salah gerak
Sistem Gerak pada Manusia
RANGKA MANUSIA
Tulang-tulang yang tersusun sedemikian rupa dengan sistem tertentu disebut rangka. Rangka (skelet) merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi organ tubuh yang lunak. Rangka terdapat di dalam tubuh manusia. Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Dengan adanya rangka, maka manusia termasuk ke dalam kelompok vertebrata.
Bentuk tubuh manusia tidak terlepas dari peran rangka. Tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh panjang dan ukuran tulang-tulang penyusun tubuhnya. Tulang dibantu dengan adanya otot dan persendian, maka tubuh manusia dapat bergerak. Sebagian besar pembentukan sel darah juga terjadi di dalam sumsum tulang. Tulang juga merupakan organ yang mengandung mineral kalsium paling banyak diantara organ tubuh lainnya.
- Fugsi Rangka
Rangka pada hewan Vertebrata berupa endoskeleton (rangka dalam). Tulang-tulang yang menyusun rangka mempunyai struktur yang bermacam-macam sesuai dengan fungsinya.
Rangka mempunyai fungsi sebagai berikut
- Penopang dan penunjang tegaknya tubuh
- Memberi bentuk dan ukuran tubuh
- Melindungi alat-alat atau bagian tubuh yang lunak dan vital
- Alat gerak pasif
- Tempat melekatnya otot-otot rangka
- Tempat pembentukan sumsum, sel darah dan penimbunan mineral terutama kalsium dan fosfor
- Membentuk persendian yang berfungsi untuk gerakanPembagian Rangka
Pada manusia, rangka dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu rangka aksial (membentuk sumbu tubuh, meliputi tengkorak, kolumna vertebra, dan toraks) dan rangka apendikular (meliputi ekstremitas superior dan inferior).
1. RANGKA AKSIAL
Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh. Rangka aksial berjumlah 80 tulang. Rangka ini terdiri atas:
- Tulang tengkorak (skull)
- Tulang belakang (vertebra)
- Tulang rusuk (ribs)
- Tulang dada (sternum)
a. Tulang tengkorak (skull)
Tulang tengkorak membentuk kepala seseorang. Tulang ini merupakan kepingan tulang pipih berongga yang saling berhubungan. Tulang tengkorak manusia terdiri atas 28 tulang. Tulang tersebut terbagai menjadi tulang bagian kepala (kranial) dan bagian wajah (fasial). Tulang kranial membentuk tempurung dan berfungsi melindungi organ di dalamnya, yaitu otak. Tulang fasial membentuk rongga mata, rongga hidung, wajah seseorang. Tulang ini berfungsi melindungi mata serta organ mulut dan bagian dalam hidung.
Tulang bagian kepala terdiri atas
Tulang bagian kepala tidak dapat digerakkan karena merupakan sendi mati (tidak dapat bergeser). Tulang bagian wajah yang dapat digerakkan hanya tulang rahang bawah terhadap tulang rahang atas. Beberapa tulang yang terdapat di tengkorak bagian dalam dan berhubungan dengan indera pendengaran yaitu:- Tulang martil (maleus)
- Tulang landasan (inkus)
- Tulang sanggurdi (stapes)
Ketiga tulang tersebut termasuk dalam bagian telinga tengah.
b. Tulang belakang (vertebra)
Sebagai anggota vertebrata, manusia memiliki tulang belakang (vertebra). Tulang belakang terletak di tengah tubuh manusia. Tulang ini berfungsi penting untuk menopang badan, sebagai tempat melekatnya tulang rusuk dan melindungi organ dalam tubuh. Peran tulang belakang sangat vital karena selain sebagai penopang tubuh, tulang ini juga merupakan tempat terdapatnya saraf utama tubuh
c. Tulang rusuk (ribs)
Tulang rusuk berbentuk pipih dan panjang melengkung. Bagian belakang tulang rusuk berhubungan langsung dengan ruas tulang punggung (vertebra torak). Tulang rusuk berjumlah 12 pasang tulang, terdiri atas 7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, dan 2 pasang rusuk melayang.
d. Tulang dada (sternum)
Tulang dada terletak di bagian depan tubuh dan berjumlah 1 ruas tulang. Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan dan taju pedang. Tulang ini merupakan perlekatan bagian depan dari 7 pasang tulang rusuk sejati.
Tulang dada, tulang punggung dan tulang rusuk membentuk rongga dada (ribs cage) dan berfungsi melindungi organ-organ didalamnya serta membantu dalam pernafasan.
2. RANGKA APENDIKULAR
a. Ekstremitas atas
b. Ekstremitas bawah
- 28 ruas tulang jari kaki (phalanges
Tungkai atas berhubungan dengan tulang aksial pada bahu. Bahu manusia tersusun atas tulang selangka dan tulang belikat sedangkan tungkai bawah berhubungan dengan tulang aksial pada gelang panggul. Gelang panggul terdiri atas tulang sakrum yang merupakan persatuan enam ruas tulang, yaitu sepasang tulang usus kiri kanan, sepasang tulang duduk, dan sepasang tulang kemaluan
c. Pembentukan tulang
Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mensenkima. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel tulang. Sel-sel tulang dibentuk dari arah dalam ke luar atau proses pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut Sistem Havers. Jenis osifikasi
- Osifikasi endokondral: pembentukan tulang dari tulang rawan
- Osifikasi intramembranosus: pembentukan tulang dari mesenkim, seperti tulang pipih pada tengkorak
- Osifikasi heterotopik: pembentukan tulang di luar jaringan lunak
d. Jenis Tulang
Menurut jenisnya tulang pada manusia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
- Tulang Rawan (kartilago)
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur. Pada anak-anak, jaringan tulang rawan banyak mengandung sel-sel. Pada saat orang dewasa, jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin. Tulang rawan ada tiga tipe yaitu hialin, elastik dan fibrosa - Tulang Keras / Sejati (osteon)
Tulang keras dibentuk oleh sel-sel tulang keras (osteosit) yang mengeluarkan matriks yang mengandung senyawa kapur dan fosfat. Penimbunan senyawa ini dalam matriks menyebabkan tulang menjadi keras. Osteosit yang meyusun tulang keras menempati suatu bagian yang disebut lakuna. Lakuna ini dihubungkan dengan lakuna-lakuna lain oleh suatu saluran kecil yang disebut kanalikuli. Lakuna yang berisi osteosit ini membentuk suatu struktur konsentris yang berpusat pada bagian tengan yang disebut saluran Havers. Pada saluran ini terdapat sistem saraf dan pembuluh darah yang bertugas mensuplai oksigen dan nutrisi bagi osteosit.
Tulang keras tersusun dari bagian-bagian sebagai berikut:
- Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)
- Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.
- Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.
- Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
e. Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya dan ukurannya, tulang dapat dibagi menjadi beberapa penggolongan:
- Tulang pipa (tulang panjang) Berbentuk tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain, contohnya adalah tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengupil. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian , yaitu bagian tengah (diafisis), kedua ujung (epifisis), dan antara epifisis dan diafisis (cakra epifisis).
- Tulang pipih Tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat , contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.
- Tulang pendek Bentuknya pendek dan bulat
Contohnya: ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan tangan, tulang pergelangan kaki
Berdasar matriksnya dikenal dua macam tulang, yaitu:
• Tulang keras atau tulang kompak, bila matriks tulang rapat dan padat, misalnya:tulang pipa
• Tulang spons, bila matriksnya berongga, misalnya: tulang pendek, tulang pipih
f. Hubungan Antar Tulang
Hubungan antartulang disebut artikulasi. Hubungan antar tulang yang memungkinkan pergerakan disebut persendian. Berdasarkan dapat dan tidaknya digerakkan, dibedakan atas diartrosis, amfiartrosis dan sinartrosis.
- Sinartrosis
Adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi, hubungan antar tulang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan dan hanya dipisahkan oleh serabut jaringan ikat. Ada dua tipe utama sinartrosis, yaitu suture dan sinkrondosis.
Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak. Sikondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa, hubungan antar tulang ini tidak dapat digerakkan. - Amfiartrosis
Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis.
Pada simfisis sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar tulang belakang , dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis , sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligament, contohnya sendi antar tulang betis dan tulang kering. - Diartosis
Adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan, disebut juga sendi. Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel.
Diatrosis dicirikan sebagai berikut:
• Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous,
• Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan,
• Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak,
• Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut.
Sendi gerak (Diarthrosis), sebagian besar sendi yang terdapat dalam tubuh manusia adalah sendi gerak. Terdapat enam jenis sendi yang termasuk sendi gerak
- a) Sendi Peluru
Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang panggul. - b) Sendi Engsel
Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu , misalnya pada siku, lutut, nata kaki, dan ruas antar jari. - c) Sendi Putar
Pada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan untuk gerakan rotasi untuk satu poros , misalnya antar tulang hasta dan pengumpil, dan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak. - d) Sendi Ovoid
Sendi ini memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan kekiri dan kekanan , maju mundur dan muka belakang. Misalnya antar tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan. - e) Sendi Pelana atau Sela
Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya sendi antar tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan dan ibu jari. - f) Sendi luncur
Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos, contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.
OTOT PADA MANUSIA
Otot merupakan alat gerak aktif karena mempunyai kemampuan berkontraksi. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi.
Berikut beberapa karakter otot :
- Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek
- Ekstensibilitasi, yaitu kemampuan otot untuk memanjang
- Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.
A. Jenis Otot
Menurut jenisnya, otot dibedakan menjadi
1) Otot Polos
Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam, yang tersusun dari sel-sel yang berbentuk kumparan halus. Kontraksinya tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh sraf autonom. Ciri-cirinya
- Bentuknya gelondong (kumparan), kedua ujungnya meruncing dan dibagian tengahnya menggelembung
- Mempunyai satu inti sel
- Geraknya lambat, teratur dan tak cepat lelah
- Tidak memiliki garis-garis melintang ( polos )
- Terletak pada organ-organ dalam seperti saluran cerna, nafas, perbuluh darah, serta kencing dan kelamin
2) Otot lurik
Otot lurik merupakan otot yang berfungsi dalam melakukan gerak. Otot ini bekerja dibawah kesadaran. Pada otot lurik dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkli-kali. Otot lurik mempunyai kumpulan serabut otot yang dibungkus oleh fasia propria dibungkus oleh selaput fasesu perfasialis. Ciri-cirinya
- Berbentuk silinder dengan bagian tengah menggembung dan kedua ujungnya keras mengecil
- Tampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap dan terang secara berselang-seling ( lurik )
- Mempunyai banyak inti sel terletak di tepi
- Terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada
3) Otot Jantung
Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik, hanya saja serabut-serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom. Ciri-cirinya
- Bercabang dengan satu inti yang terletak di tengah
- Termasuk otot tak sadar dan bekerja terus menerus
- Terletak pada jantung
B. Sifat Kerja Otot
Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendek maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.
Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi
1) Gerak Antagonis
Otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua berelaksasi, sehingga menyebabkan tulang tertarik / terangkat atau sebaliknya.
Contoh gerak antagonis yaitu
- Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep.
- Abduktor (menjauhakan badan) dan adduktor (mendekati badan)
- Depresor (ke bawah) dan elevator (keatas)
- Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup)
2) Gerak sinergis
Otot sinergis menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang searah. Jadi kedua otot berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang bergerak dengan arah yang sama.
Contoh gerak sinergis diantaranya
- Gerak ini terjadi karena kerja sama antara otot pronator teres dengan otot pro nator kuadratus.
- Contoh lain gerak sinergis adalah gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot antara tulang rusuk ketika kita bernapas.
KELAINAN PADA SISTEM GERAK
Sistem gerak dapat mengalami gangguan atau kelainan. Kelainan pada sistem gerak dapat terjadi karena beberapa hal, seperti kelainan sejak lahir, kekurangan vitamin, dan kecelakaan. Berikut contoh-contoh kelainan yang terjadi pada sistem gerak kita.
A. Kelainan pada Tulang
- Rickets
Rickets merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X. - Osteoporosis
Keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat daripada proses pembentukannya. Akibatnya tulang menjadi keropos. Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini mudah terjadi pada orang yang lanjut usia. - Patah Tulang (Fraktura)
Retak atau patah tulang dapat terjadi karena benturan atau tekanan yang terlalu keras. Selain penyebab tersebut, patah tulang dapat terjadi karena kecelakaan. Dapatkah orang yang patah tulang sembuh kembali? Sebagai organ yang hidup, tulang mempunyai kemampuan membentuk jaringan baru untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Oleh karena itu, penderita patah tulang, terutama jika usianya masih muda dapat sembuh kembali. Akan tetapi jika persambungan tulang yang patah tersebut tidak baik maka bentuknya menjadi tidak sempurna dan terlihat cacat. Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai ada tulang tubuhmu yang patah. - Arthritis
Arthritis merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena banyak mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme. - Lepas Sendi
Sendi lepas dapat dari tempatnya sehingga ligamen putus/ sobek. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat. - Kebiasaan Posisi Duduk
Posisi duduk yang salah dapat mengakibatkan pertumbuhan dan posisi tulang seseorang mengalami kelainan. Kelainan tulang ini dapat terjadi karena kebiasaan posisi duduk yang salah. Contoh kelainan akibat kebiasaan duduk yang salah adalah skoliosis, kifosis, dan lordosis. Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke samping sehingga tubuh ikut melengkung ke samping.
Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke belakang, sehingga tubuh bungkuk. Adapun lordosis merupakan kelainan pada tulang belakang bagian perut melengkung ke depan sehingga bagian perut maju.
Gangguan Persendian :
- a) Dislokasi
Dislokasi disebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan penggantungnya - b) Ankilosis
Ankilosis adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah-olah menyatu. - c) Terkilir
Terkilir adalah tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai, tetapi sendi tidak bergeser. Terkilir dapat terjadi karena tiba-tiba atau gerakan yang jarang dan sulit dilakukan.
B. Kelainan Pada Otot
- Atrofi
Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi. - Tetanus
Tetanus terjadi karena terus-menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat serangan bakteri. - Kelelahan Otot
Kelelahan Otot terjadi karena terus menerus melakukan aktifitas. jika ini berlanjut akan terjadi kram. - Kaku Leher (stiff)
Kaku leher adalah peradangan otot trapesium leher sehingga leher terasa kaku. stiff terjadi akibat keslahan gerak.