Tolak Peluru

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Tolak Peluru? Mari kita simak penjelasan secara lengkap di bawah ini.

Pengertian Tolak Peluru

Tolak peluru merupakan salah satu cabang olahraga yang dilakukan dengan cara melempar atau menolak peluru ke depan sejauh mungkin untuk mendapatkan kemenangan dalam perlombaan. Alat yang digunakan dalam olahraga tolak peluru ialah besi yang mempunyai ukuran cukup dan beragam.

Olahraga tolak peluru dapat dimainkan di dalam maupun luar lapangan, karena tidak terlalu memerlukan lapangan yang luas seperti lempar lembing dan cakram.


Sejarah Tolak Peluru

Olahraga tolak peluru merupakan olahraga yang populer semenjak 2000 tahun yang lalu. Olahraga tolak peluru sering dimainkan oleh para pria di Britania atau Inggris guna dapat menguji kekuatan. Tetapi, pada saat itu mereka belum dapat menggunakan logam seperti saat ini, melainkan batu sebagai pelurunya. Mereka menggunakan logam sejak pertengahan abad.

Peperangan banyak sekali terjadi di Eropa termasuk Inggris, pada masa era abad pertengahan. Pada masa itu, meriam besi dan canon balls dapat menjadi senjata yang paling mematikan saat itu.

Canon balls dapat digunakan sebagai peluru meriam yang mana akhirnya menjadi awal mula lahirnya olahraga ini. Pada tahun 1866, digelar pertama kali pertandingan tolak peluru di negara Skotlandia. Tetapi, pertandingan yang digelar pada saat itu masih bersifat kejuaraan amatir.

Pada tahun 1896, di ajang skala besar sekelas Olimpiade di Athena, Yunani tolak peluru mulai diperlombakan. Kemudian, cabang olahraga ini terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Pada tahun 1950, tolak peluru telah mencapai puncak kemajuannya. Dimana seorang pria bernama Parry O’Brien telah memperkenalkan teknik-teknik dasar melempar dalam olahraga tolak peluru. Akhirnya tolak peluru masuk sebagai salah satu cabang olahraga atletik. Sehingga tolak peluru masuk dalam organisasi  yaitu IAAF (International Amateur Athletic Federation).


Gaya Tolak Peluru

Gaya tolak peluru dapat terbagai menjadi 3 gaya. Adapaun 3 gaya dalam tolak peluru, yaitu sebagai berikut:

1. Gaya Spin atau berputar

Gaya spin atau berputar yakni suatu gaya yang dapat dilakukan dengan melakukan putaran sampai 360 derajat sebelum melakukan lemparan. Gaya ini memerlukan teknik beputar dan keseimbangan tubuh. Adapun cara yang dapat dilakukan dalam gaya spin, yaitu sebagai berikut:

  1. Pertama-tama posisi kedua kaki di tempatkan sejajar dengan membelakangi arah sasaran.
  2. Kaki kiri dapat dijadikan sebagai tumpuan agar kaki kanan dapat diayunkan menuju tengah lingkaran.
  3. Ayunkan kaki kanan dan bersiap menjadi tumpuan atau poros menyeimbang tubuh saat Anda melemparkan peluru.
  4. Sebelum kaki kanan menapak, kaki kiri yang semula menjadi sumbu diangkat dan diayunkan dengan gerakan melingkar sehingga nantinya kaki kananlah yang berperan menjadi poros akhir tapakkan kaki kiri di belakang kaki kanan sejajar dengan jarak sebahu lebih sedikit dan posisi tubuh berubah menjadi sedikit dengan posisi serong mengarah ke samping-belakang.
  5. Tolak peluru dengan kekuatan penuh ke arah depan serta dapat diikuti dengan melakukan putaran terhadap tumit, lutut, pinggul dan dada ke arah depan untuk dapat memberikan tambahan daya dorong.

2. Gaya Samping
Gaya samping yakni suatu gaya yang dilakukan dengan cara menggunakan awalan menyamping, atau menghadap kesamping dalam posisi siap sebelum mulai menolak peluru. Adapun cara yang digunakan dalam gaya samping, yaitu sebagai berikut:

  1. Pegang peluru atau bola besi dengan kedua tangan.
  2. Gunakan tangan kanan untuk dapat menyangga peluru di atas bahu, serta tangan kiri untuk dapat memegang atau menjaga peluru bagian atas.
  3. Lemparkan peluru menggunakan tangan kanan ke depan atau atas, setelah kamu menemukan waktu yang tepat untuk melempar.

3. Gaya Glide
Gaya slide yakni suatu gaya yang dilakukan dengan cara melakukan setengah putaran terlebih dahulu sebelum melontarkan peluru. Adapun beberapa langkah dalam gaya slide, yaitu sebagai berikut:

  1. Pada persiapan awal lakukan secara berdiri menghadap ke belakang arah sasaran peluru ditolak.
  2. Dorong tubuh sedikit ke belakang sambil menjadikan kaki kiri menjadi sumbu tumpuan.
  3. Angkat kaki kanan untuk memutar setengah putaran hingga dapat menghadap ke samping untuk dapat melontarkan peluru ke depan atau atas.

Teknik Tolak Peluru

1. Teknik Memegang Tolak Peluru

Adapun tahapan dalam teknik memegang tolak peluru yang benar, yaitu sebagai berikut:

  1. Letakkan peluru di atas telapak tangan bagian atas, yang saling berdekatan dengan jari-jari tangan.
  2. Renggangkan genggaman jari tangan pada bagian jari tengah, manis dan telunjuk agar bisa menahan dan memegang bagian belakang peluru.
  3. Untuk posisi ibu jari dan jari kelingking berperan sebagai penahan peluru. Posisi ini betujuan agar peluru tidak jatuh.

2. Teknik Meletakkan Tolak Peluru

Adapun tahapan dalam teknik meletakan tolak peluru yang benar, yaitu sebagai berikut:

  1. Berdiri dengan posisi kaki sebelah kanan berada di depan, batasanya yakni belakang lingkaran. Untuk kaki kiri harus tetap berada di posisi sebelah kiri dengan lebar sepanjang tubuh dan lurus dengan arah lemparan.
  2. Pegang peluru dengan menggunakan tangan kanan dengan benar.
  3. Peletakan pada peluru dapat ditata dengan baik oleh tangan yang memegang peluru.
  4. Letakkan peluru didekat dengan batas leher dan pundak.
  5. Tekuk sedikit bagian lengan kiri bagian muka dada.
  6. Posisikan dan rilekskan kaki kiri menapak di bagian ujung kaki.

3. Teknik Awalan Tolak Peluru

Adapun tahapan dalam teknik awalan tolak peluru yang benar, yaitu sebagai berikut:

  1. Posisikan kaki kanan di depan dan untuk kaki kiri di sebelah kiri dan jaraknya selebar bahu.
  2. Pegang peluru dengan menggunakan tangan kanan dan letakkan peluru di antara leher dan tepat di bawah telinga atau bahu. Untuk lengan kiri lakukan dengan caera menekuk sedikit tepat di depan dada.
  3. Tumpuan berat badan berada di depan sehingga kaki kanan dan badan dibungkukkan sedikit condong ke arah kanan.
  4. Selanjutnya, lakukan dengan cara ayunkan kaki ke kiri ke depan dan belakang.
  5. Setelah mengayunkan kaki kiri sebagai gerakan awalan. Dapat dilakukan dengan cara menekuk kaki kanan lebih rendah dari kaki kiri.
  6. Saat melakukan ayunan, kaki kiri dapat diarahkan atau diletakkan di bagian belakang, selanjutnya ayunkan ke arah kiri atau arah lemparan di iringi dengan gerakan tolakan kaki kanan ke arah tujuan lemparan.
  7. Saat melakukan pendaratan, dapat dilakukan dengan cara menggunakan kaki kanan untuk tubuh sebaiknya di condongkan ke arah kanan.

4. Teknik Menolak Tolak Peluru

Adapun tahapan dalam teknik menolak tolak peluru yang benar, yaitu sebagai berikut:

  1. Siku dapat ditarik serong ke belakang bersamaan dengan dilakukannya perputaran anggota badan.
  2. Lakukan dengan cara mendorong pinggul dan pinggang sedikit ke arah depan dengan keadaan dada terbuka mengarah ke tolakan atas.
  3. Pandangan fokus ke tolakan.
  4. Ketika dada mengarah ke tolakan, peluru dapat segera ditolakkan sekuat tenaga de arah atas depan sesuai dengan arah tolakan.
  5. Dengan diwaktu yang sama pula, dapat dilakukan tolakan kaki kanan dan seluruh tubuh dapat dilonjakkan ke atas menyerong ke depan.

Peraturan Tolak Peluru

Adapun peraturan-peraturan yang ada dalam olahraga tolak peluru, yaitu sebagai berikut:

  • Atlet hanya mempunyai 60 detik untuk dapat melepaskan sebuah tolakan.
  • Tembakan harus dapat ditempatkan dekat dengan leher dan diletakkan di atas pundak, sambil mempertahankannya sampai dimana waktu bola dapat dilepaskan. Tidak perlu bantalan atau peralatan tambahan.
  • Atlet harus melepaskan tolakan di atas ketinggian bahu dengan menggunakan satu tangan.
  • Atlet hanya dapat diizinkan menyentuh permukaan bagian dalam papan berhenti, dan tidak diperbolehkan menyentuh bagian atas maupun luar lingkaran atau papan berhenti.
  • Sasaran dapat diperlukan untuk mendarat di sektor hukum dengan memiliki ketentuan (34,92 °).
  • Pesaing harus dapat keluar dari lingkaran dari belakang.
Baca Juga :  Pengertian Kebugaran Jasmani, Unsur-Unsur, Macam Serta Manfaat dan Tujuan Kebugaran Jasmani Lengkap

Lapangan Tolak Peluru

Adapun ketentuan lapangan tolak peluru, yaitu sebagai berikut:

  • Lapangan tolak peluru dapat terbagai menjadi dua sektor  yakni sektor lingkar tolakan dan pendaratan.
  • Lingkaran tolak memiliki diameter 2,235 meter yang dikelilingi menggunakan ring besi dengan ketebalan 66 mm dan tinggi 2 cm yang memiliki fungsi sebagai batas lingkaran. Dibagian depan lingkaran tersebut dipasang balok tolakan dengan ketentuan ukuran tinggi 10 cm ukuran panjang 1,22 meter dengan ketebalan 11,4 cm.
  • Sektor pendaratan yakni suatu tanah yang telah ditandai dengan garis batas atau sector linedan juga garis ukur yang standar yang ada ditengah area sektor pendaratan. Panjang dari sektor tersebut adalah 40 derajat dengan minimal panjangnya 25 meter.

Peralatan Tolak Peluru

Adapun beberapa peralatann yang dibutuhkan dalam olahraga tolak peluru, yaitu sebagai berikut:

  1. Alat pengukur
  2. Bendera
  3. Peluit
  4. Bola besi/peluru

Peluru ini bisa dibuat dari bahan berupa pasir, besi, logam solid, stainless steel, material sintetis dan polyvinyl.

  • Bola besi/peluru senior putra dengan memiliki ketentuan berat 7.257 Kg.
  • Bola besi/peluru senior putri dengan dengan memiliki ketentuan berat 4 Kg.
  • Bola besi/peluru junior putra dengan dengan memiliki ketentuan berat 5 Kg.
  • Bola besi/peluru  junior putri dengan dengan memiliki ketentuan berat 3 Kg.

Manfaat Tolak Peluru

1. Membakar kalori

Tolak peluru yang dilakukan dalam waktu kurang lebih 60 menit dapat membakar 400 kalori. Tetapi, alangkah baiknya jangan hanya terlalu fokus pada gerakan ini harus dapat dikombinasikan dengan jenis olahraga lain sebagai variasi.


2. Memperkuat otot

Olahraga dalam tolak peluru akan dapat menyebabkan otot tubuh semakin kuat karena saat kedua kaki membantu tolakan pada tolakan peluru pun, otot yang ada di tungkai dan pinggang juga ikut bekerja.

Sering melatih otot tubuh bagian atas dan kaki akan membuat kegiatan sehari-hari menjadi lebih mudah. Selain itu, otot yang sering melakukan gerakan akan menghasilkan otot yang lentur akibat terbiasa.


3. Membangun massa otot

Gerakan tolak peluru dapat meningkatkan dan membangun massa otot tubuh, terutama tubuh bagian atas. Dimana ketika massa otot itu terbentuk, maka akan meningkatkan metabolisme dalam tubuh melalui proses pembakaran kalori. Memiliki berat badan yang ideal akan mengurangi resiko terkena penyakit.


Demikianlah pembahasan artikel mengenai Tolak Peluru : Pengertian, Sejarah, Teknik, Manfaat & Peraturannya Lengkap Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kita semua dalam menemukan solusi yang terbaik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih.