Secara umum bercerita mengenai salah satu nabi yang dicintai oleh Allah SWT. Surat Yusuf ayat 31 ini juga mengandung makna serta tafsir tersendiri mengenai sosok nabi Allah SWT. Surat Yusuf merupakan salah satu surat yang ada dalam Al-Quran dengan jumlah 111 ayat yang terdapat dalam urutan ke 12 di dalam Al-Quran setelah surat Hud.
Surat Yusuf termasuk dalam golongan surat makkiyah atau surat yang turun pada kota Makkah. Surat ini juga masuk ke dalam Juz 12. Pada surat Yusuf ayat 31 ini merujuk pada kesempatan Nabi Yusuf yang mampu membuat pesona kepada perempuan-perempuan yang melihat Nabi Yusuf.
Maka dari itu, surat Yusuf ayat 31 ini akan diamalkan kepada mereka yang masih sendiri dan sedang mencari jodoh. Namun, bagi sebagian orang mungkin belum mengetahui surat Yusuf ayat 31. Lalu, bagaimana dengan kamu, apakah sudah mengetahui surat Yusuf ayat 31?
Jika belum, maka tak perlu khawatir karena di artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut seputar surat Yusuf ayat 31. Jadi, tetap simak ulasan ini sampai selesai, ya.
Surat Yusuf Ayat 31
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـًٔا وَءَاتَتْ كُلَّ وَٰحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ ٱخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُۥٓ أَكْبَرْنَهُۥ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَٰشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
Fa lammā sami’at bimakrihinna arsalat ilaihinna wa a’tadat lahunna muttaka`aw wa ātat kulla wāḥidatim min-hunna sikkīnaw wa qālatikhruj ‘alaihinn, fa lammā ra`ainahū akbarnahụ wa qaṭṭa’na aidiyahunna wa qulna ḥāsya lillāhi mā hāżā basyarā, in hāżā illā malakung karīm
Artinya: “Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundang nyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): “Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka”. Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: “Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.”
Tafsir Surat Yusuf Ayat 31
Jadi, ketika perempuan itu, yaitu istri al-Aziz mendengar cercaan mereka sehingga menjadi bahan pembicaraan umum, maka ia pun ingin membuat siasat terhadap perempuan-perempuan yang mencercanya, lalu diundang nyalah perempuan-perempuan itu dalam sebuah jamuan dan disediakannya tempat duduk dan sandaran yang nyaman bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau untuk memotong hidangan yang disediakan berupa buah-buahan dan lainnya, kemudian dia berkata kepada Nabi Yusuf, “Keluarlah dan tampakkanlah dirimu kepada mereka.”
Ketika perempuan-perempuan itu melihatnya, mereka terpesona kepada ketampanan rupanya, dan mereka yang hadir itu pun tanpa sadar telah melukai tangannya sendiri dengan pisau yang dipegangnya seraya berkata, “Mahasempurna Allah yang menciptakan makhluk dengan wajah yang sempurna dan rupawan, pemuda ini bukanlah manusia biasa pada umumnya. Tetapi ini benar-benar malaikat yang mulia dan suci, karena baru kali ini kita melihat manusia yang sangat sempurna.”
Pergunjingan perempuan-perempuan itu sampai juga ke telinga istri menteri yang menyebabkan ia merasa marah bercampur malu. Dia tidak mengira bahwa berita mengenai dirinya akan tersebar luas seperti itu, sebab sudah cukup usahanya untuk menutupi rahasia itu. Dia mencari akal, bagaimana caranya menutup malu yang sudah tersebar luas itu.
Maka diundang nyalah perempuan-perempuan terkemuka itu datang ke rumahnya menghadiri suatu jamuan. Untuk pesta itu, sudah diatur tempat sebaik-baiknya, makanan yang enak-enak, dan minuman dari berbagai macam sudah disiapkan. Tidak ketinggalan buah-buahan yang segar dan manis yang bermacam jenis dan ragamnya sudah disediakan di meja makan. Kursi-kursi yang bagus sudah disusun untuk dapat duduk bersantai, menikmati makanan dan buah-buahan yang lezat cita rasanya.
Undangan ini mendapat sambutan yang hangat, lebih-lebih dari perempuan-perempuan yang ingin mengetahui kejadian yang sudah menjadi buah bibir selama ini, terutama ingin melihat anak muda yang bernama Yusuf itu. Meriah sekali pesta itu. Gelak tawa bersahut-sahutan, omong dan kelakar menjadi-jadi. Bermacam makanan dihidangkan tidak putus-putusnya. Begitu juga minuman.
Terakhir sekali dihidangkan buah-buahan. Kepada masing-masing yang hadir diberikan sebuah pisau untuk mengupas buah-buahan. Di saat itu, istri menteri yang menjadi nyonya rumah, memerintahkan kepada Yusuf untuk ke luar ke tengah-tengah para tamu yang sedang duduk bersantai memotong buah-buahan untuk memperkenalkan dirinya. Maka keluarlah Yusuf dan berdiri di hadapan tamu-tamu itu.
Baru saja perempuan-perempuan itu melihat wajah Yusuf yang sangat elok seperti bulan purnama, kagumlah mereka melihatnya, bahkan lupa akan diri mereka masing-masing karena terpesona oleh kegagahan dan ketampanan Yusuf. Dengan tidak sadar, pisau yang ada di tangan mereka, mereka potongkan ke tangan dan jari mereka sendiri, bukan untuk memotong buah-buahan dan mereka tidak merasakan sakit perihnya.
Dari mulut mereka keluar kata-kata, “Mahasempurna Allah, dia bukanlah manusia, tetapi adalah malaikat yang mulia.” Begitu kagum dan tercengang mereka melihat Yusuf yang sangat menawan dan menggetarkan jantung mereka, inilah sosok orang yang mereka bicarakan sehari-hari dengan mempersalahkan dan mengejek istri menteri.
Terkait makna dan kandungan surat Yusuf ayat 31 secara umum terkait dengan paras rupawan yang dimiliki oleh Nabi Yusuf.
Dalam sebuah hadis sahih, Nabi Muhammad SAW menceritakan perjalanannya saat menjalankan Isra Miraj. Saat sampai di langit ketiga beliau berkata:
فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِيُوسُفَ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا هُوَ قَدْ أُعْطِىَ شَطْرَ الْحُسْنِ
Artinya: “Langit ketiga terbuka untuk kami. Saat itu aku bertemu Nabi Yusuf. Dan ia telah diberi separuh sifat rupawan.” (HR Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
فَإِذَا أَنَا بِرَجُلٍ أَحْسَن مَا خَلَقَ اللَّه ، قَدْ فَضَلَ النَّاس بِالْحُسْنِ كَالْقَمَرِ لَيْلَة الْبَدْر عَلَى سَائِر الْكَوَاكِب
Artinya: “Saat itu aku bertemu lelaki yang merupakan ciptaan Allah yang paling rupawan. Ketampanannya melebihi manusia seluruhnya. Ia bak rembulan di malam bulan purnama, melebihi bintang gemintang.”
Riwayat-riwayat ini cukup memberi tahu bagaimana ketampanan Nabi Yusuf. Maka tidak mengherankan banyak perempuan yang terpikat dengan rupa beliau.
Dijelaskan bahwa hal tersebut merupakan kehendak dari Allah SWT adalah yang paling tepat. Apa yang manusia inginkan belum tentu akan terjadi tanpa adanya kehendak dari Allah SWT. Terkait dalam kisah tersebut, keinginan Nabi Yusuf untuk tidak menggoda malah membuat para perempuan tergoda hingga akhirnya beliau harus masuk penjara.
Namun Nabi Yusuf tidak berputus asa, dirinya yakin bahwa hal tersebut datang dari Allah SWT dan ikhlas menerimanya. Hingga akhirnya beliau keluar dari penjara dan menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana.
Manfaat Membaca Surat Yusuf Ayat 31 Sebagai Pemikat Jodoh
Apabila seorang muslim kelamaan jomblo dan ingin segera memiliki calon, maka terdapat manfaat atau keutamaan dari membaca surat Yusuf ayat 31. Hal ini dikarenakan, Surat Yusuf ayat 31 dipercaya dapat mendekatkan jodoh serta dapat membuat orang yang telah dicintai dapat meluluhkan hatinya. Berikut doanya:
Surat Yusuf Ayat 31 untuk memikat wanita yang bisa diamalkan bagi pria jomblo:
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ
Falamma sami’at bimakrihinna arsalat ilaihinna wa’tadat lahunna mutakka aw wa atat kulla wahidatin min hunna sikkinaw wa qalatikhruj alaihim fa lamma Ra ainahu akbarnah wa quliya lillahi ma haza basyara in hadza Illa malakung karim.
Artinya: “Maka ketika perempuan itu mendengar cercaan mereka, diundang nyalah perempuan-perempuan itu dan disediakannya tempat duduk bagi mereka, dan kepada masing-masing mereka diberikan sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.”
Cara Mengamalkan Doa Nabi Yusuf
- Dengan Syahadat 3 kali
- Membaca kalimat Astaghfirullaahal ‘azhiim min kulli dzanbin wa atubu ilaih 3x
- Melakukan Sholawat 3 kali
- Terakhir membaca Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallah wallaahu akbar laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adziim 3 kali
- Membaca Al-Fatiha untuk Nabi Muhammad, Malaikat Jibril Mikail Israfil Izrail, Sahabat Nabi meliputi Abu Bakar, Usman, Umar, Ali, dan juga untuk Syekh Abdul Qadir Jaelani, serta untuk wanita idaman binti ayahnya.
Cara Mengamalkan Surat Yusuf ayat 31
Berikut tata cara mengamalkan amalan surat Yusuf ayat 31 adalah dengan membaca beberapa rangkaian zikir berikut ini:
- Membaca bacaan syahadat tiga kali.
- Membaca bacaan astaghfirullah al adzim min kulli dzanbin wa atu ilaih 3 kali.
- Membaca shalawat nabi 3 kali.
- Membaca bacaan Subhanallah Walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar laa haula walaa quwwata illa billaahil aliyyil adzim tiga kali.
- Setelah itu mengirimkan surat Al Fatihah
- Dengan niat yang baik jika ingin mengamalkan.
- Potongan ayat di atas sebelum sholat hajat 313x, serta sebelum sholat subuh 100x selama 7 hari.
- Setelah mengamalkan selama 7 hari, barulah mengamalkan sebelum shalat wajib dibaca 7 kali, setelah membaca 7 kali dihembuskan pada kedua telapak tangan lalu usap pada wajah/muka. Niscaya wanita tersebut akan memuja-muja Anda
Beberapa hal yang dianjurkan saat mengamalkan amalan di atas adalah membaca dengan lembut, pelan, dan dengan hati yang lapang. Yakinlah dengan keimanan kita, agar amalan tersebut diterima oleh Allah SWT.
Amalan tersebut tidak akan berhasil jika tidak dibarengi dengan ikhtiar dan sabar. Sebab, keduanya merupakan hal yang mutlak ketika meminta sesuatu kepada-Nya. Selain digunakan dalam mencari jodoh, memiliki yang sangat baik untuk menimbulkan rasa kasih sayang serta hormat terhadap sesama. Bagi siapa yang rutin membacanya, wajah akan nampak terlihat berseri seri serta bercahaya bagi yang memandang.
Melalui amalan ini, seorang hamba akan terhubung dengan Allah SWT. Terlebih lagi, doa merupakan suatu tindakan nyata seorang hamba untuk menjalin hubungan dengan Sang Pencipta. Di samping itu, seorang Muslim yang tetap sabar dan tak berpaling dari imannya akan dilimpahkan banyak pahala.