Reaksi Redoks

Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai Reaksi Redoks? Oke, mari simak penjelasan secara lengkapnya dibawah ini ya.

√ Reaksi Redoks : Pengertian, Ciri - Ciri dan Fungsi Terlengkap

Pengertian Reaksi Redoks

Redoks merupakan sebuah istilah yang dapat menjelaskan adanya suatu perubahan bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) dari berbagai atom-atom didalam sebuah reaksi kimia.

Redoks ini juga merupakan singkatan dari reduksi serta oksidasi.

  • Oksidasi yaitu suatu pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom dan ion, reaksi pada kenaikan bilangan oksidasi (biloks) dan reaksi pengikatan oksigen. Oksidasi ini juga dapat menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
  • Reduksi yakni sebuah reaksi penangkapan elektron, reaksi pada penurunan bilangan oksidasi (biloks) serta juga reaksi pelepasan oksigen. Reduksi ini juga dapat menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.

Contoh Reaksi Reduksi

Cu2+(aq) + 2e  -> Cu (s) Ag+(aq) + e  -> Ag(s)

Contoh Reaksi Oksidasi

Zn(s) ->  Zn2+(aq)+ 2e Al(s) ->  Al3+(aq) + 3e


Pengertian Oksidasi dan Reduksi Menurut Beberapa Konsep

1. Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Penerimaan dan Pelepasan Oksigen

  • Oksidasi yaitu suatu reaksi pada pengikatan oksigen.
  • Reduksi yakni sebuah reaksi pada pelepasan oksigen.

2. Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Serah Terima Elektron

  • Reduksi merupakan sebuah reaksi penangkapan elektron (menerima elektron).
  • Oksidasi ialah sebuah pelepasan elektron (menyerahkan elektron).

3. Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi (Biloks)

  • Reduksi merupakan sebuah reaksi pada penurunan biloks.
  • Oksidasi yakni suatu reaksi pada penaikan biloks.

4. Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Pelepasan dan Pengikatan Hidrogen

  • Oksidasi ialah suatu reaksi suatu zat dengan pelepasan Hidrogen.
  • Reduksi yaitu sebuah reaksi suatu zat dengan pengikatan hidrogen.

5. Pengertian Oksidasi Biologis

  • Oksidasi biologis merupakan suatu pembakaran makanan dalam tubuh oleh oksigen.

Ciri-Ciri Reaksi Redoks

  • Ada beberapa unsur bebas misalnya yakni CI2 (klorin), Cu (Cuprum), O2 (oksigen).
  • Terjadi sebuah perubahan biloks (bilangan oksidasi).
  • Ada reduktor (pereduksi) yakni suatu zat yang dapat mengalami oksidasi.
  • Ada oksidator (pengoksidasi) yaitu suatu zat yang akan mengalami reduksi.

Fungsi Reaksi Redoks

  • Penggunaan lumpur aktif untuk dapat mengolah limbah.
  • Reaksi pada fotosintetis.
  • Oksidasi pada makanan dalam sel.
  • Mur dan baut akan diberi lapisan zinc yang mana di dalam suatu lapisan itu terdapat proses oksidasi logam zinc dan reduksi pada bagian kation.
  • Alat-alat dapur ini yang terbuat dari stainless steel tidak berkarat karena pada permukaannya selalu dilapisi oksida akibat sebuah proses oksidasi yang continue.
  • Memahami suatu fenomena korosi logam dan cara pencegahannya.
  • Pembuatan asam sulfat untuk suatu keperluan industri.
  • Pengolahan bijih-bijih logam pada industri pertambangan.
  • Metabolisme semua organ-organ tubuh yang menggunakan reaksi redoks.

Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi

  • Atom-atom dalam berbagai unsur mempunyai suatu bilangan oksidasi nol.
  • Atom H dalam senyawa juga mempunyai bilangan oksidasi +1.
  • Hidrida logam (misal NaH, BaH2, AlH3) bilangan oksidasi H ini sama dengan -1.
  • Senyawa F2O, mempunyai bilangan oksidasi O = +2.
  • Dalam peroksida (H2O2, Na2O2, BaO2) bilangan oksidasinya yaitu O sama dengan -1.
  • Atom logam dalam senyawa akan mempunyai bilangan oksidasi positif.
  • Jumlah pada bilangan oksidasi atom dalam senyawa sama dengan Nol.
  • Jumlah bilangan oksidasi pada atom-atom dalam ion sama denga muatan ion.
  • Jika dua atom yang berikatan, bilangan oksidasi negatif akan selalu dimiliki atom yang keelektronegatifannya cenderung lebih besar.

Penyetaraan Reaksi Redoks

1. Metode Bilangan Oksidasi

  • Menentukan suatu unsur yang akan mengalami oksidasi dan reduksi berdasarkan pada perubahan bilangan oksidasi setiap unsur.
  • Menyetarakan jumlah unsur yang akan mengalami redoks dengan menambahkan koefisien yang sesuai.
  • Menentukan besarnya pada kenaikan ataupun penurunan bilangan oksidasi dari berbagai unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
  • Meneyetarakan suatu perubahan bilangan oksidasi dengan dapat memberikan koefisien yang sesuai.
  • Menyetarakan jumlah atom H dan O serta berbagai unsur yang lain.

Contoh :

Bilangan oksidasi yang unsur golongan IA ialah +1 dan unsur golongan IIA yaitu +2. Yakni pada bilangan oksidasi unsur Na pada senyawa NaCl, Na2SO4, dan Na2O ialah +1. Bilangan oksidasi pada unsur Ca pada senyawa CaCl2, CaSO4, dan CaO yaitu +2.


2. Metode Setengah Reaksi

  • Pecahan pada suatu reaksi menjadi setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi. Kumpulkan spesi yang akan mempunyai kesamaan atom (selain atom H dan O).
  • Setarakan jumlah atom selain H dan O dengan dapat menambahkan koefisien tertentu.
  • Setarakan jumlah atom O dengan dapat menambahkan molekul H2O pada ruas yang kekurangan O.
  • Setarakan jumlah atom H dengan bisa menambahkan ion H+ apapun suasana reaksinya.
  • Setarakan jumlah suatu muatan dengan menambahkan elektron.
  • Samakan jumlah elektron yang akan dilepas dan yang diikat kemudian jumlahkan. Spesi yang sama juga pada ruas yang berbeda dikurangkan, selisihnya dapat ditulis pada ruas dengan koefisien spesi yang lebih besar.
  • Jika reaksi ini berlangsung dalam suasana asam, maka suatu reaksi sudah setara.
  • Jika reaksi ini akan berlangsung dalam suasana basa, tambahkan ion OH– pada kedua ruas sesuai dengan jumlah ion H+ yang ada.
  • Ion H+ dan OH– yang berada pada sebuah ruas yang sama dikonversi menjadi molekul H2O.

Contoh :

Reduksi : MnO4¯(aq) + 2 H2O(l) + 3 e¯→ MnO2(s) + 4 OH¯(aq) (x2)
Oksidasi : C2O42¯(aq) → 2 CO2(g) + 2 e¯ (x3)
Redoks : 2 MnO4¯(aq) + 4 H2O(l) + 3 C2O4 2¯(aq) → 2 MnO2(s) + 8 OH¯(aq) + 6 CO2(g) (reaksi telah setara)


Contoh Reaksi Redoks

1. Sebagai Pengikatan dan Pelepasan Oksigen

  • Oksidasi : Sebagai Pengikatan Oksigen
  • Reduksi : Sebagai Pelepasan Oksigen

Contoh Oksidasi :

Perkaratan logam (besi)

4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)

Pembakaran gas alam

CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)

Oksidasi belerang oleh KCIO3

3S(s) + 2KCIO(s) → 2KCI(s) + 3SO2(g)

Contoh Reduksi :

Reduksi bijih besi (Fe2O3) oleh CO

Fe2O3(s) + 3CO(g) → 2Fe(s) + CO2(g)

Reduksi tembaga(II) oksida oleh gas hidrogen

CuO(s) + H2(g) → Cu(s) + H2O(g)

Pada contoh di atas, yang berperan sebagai oksidator ialah O2 dan KCIO3 dan sebagai reduktor yaitu CO dan H2.

  • Oksidator : Sumber oksigen pada suatu reaksi.
  • Reduktor : Zat yang menarik oksigen pada sebuah reaksi.
Baca Juga :  Pengertian dan Cara Menghitung Kemolaran, Kemolalan dan Kenormalan Larutan Lengkap

2. Sebagai Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi

  • Oksidasi : Sebagai Pertambahan Bilangan Oksidasi.
  • Reduksi : Sebagai Penurunan Bilangan Oksidasi.

Contoh :

Ca + S → Ca2+ + S2-
Reduktor Oksidator Hasil Oksidasi Hasil Reduksi

Setelah melepas 2 elektron, bilangan oksidasi Ca akan naik dari 0 menjadi +2 maka akan juga mengalami oksidasi. Dan setelah menyerap 2 elektron, bilangan oksidasi S akan turun dari 0 menjadi -2 maka akan mengalami reduksi.

  • Oksidator : Mengalami sebuah penurunan bilagan oksidasi.
  • Reduktor : Mengalami suatu pertambahan bilangan oksidasi.

3. Sebagai Pelepasan dan Penerimaan Elektron

  • Oksidasi : Pelepasan suatu elektron.
  • Reduksi : Penerimaan sebuah elektron.

Contoh :

Oksidasi : Na → Na+ + e-

Reduksi : Cl + e- → Cl-

Na + Cl → Na+ + Cl-

Reduktor Oksidator Hasil Oksidasi Hasil Reduksi

  • Oksidator : Menangkap elektron dan mengalami reduksi.
  • Reduktor : Melepas elektron dan juga mengalami oksidasi.

Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai Reaksi Redoks : Pengertian, Ciri, Fungsi, Penyetaraan & Contohnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.