Persebaran flora di dunia ini banyak dipengaruhi oleh bioma yang ada pada wilayah tersebut. Bioma sendiri adalah sebuah habitat besar yang memiliki karakteristik mirip dan mencakup wilayah yang luas.
Dalam suatu bioma, umumnya karakteristik hewan dan tumbuhan yang tinggal didalamnya relatif sama. Sehingga, kita dapat mengelompokkan persebarannya berdasarkan biomanya.
Terdapat beberapa jenis bioma yang tersebar di seluruh dunia. Antara lain adalah savanna, tundra, taiga, stepa, hutan hujan, gurun, hingga hutan gugur. Masing-masing bioma tersebut memiliki karakteristik tertentu yang
Berdasarkan ilustrasi diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat pengelompokan bioma-bioma tertentu di lokasi tertentu. Oleh karena itu, pasti ada faktor yang mempengaruhi persebarannya.
Daftar Isi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora di Dunia
Sebelum kita beranjak lebih lanjut ke jenis-jenis bioma dan zona persebaran flora di dunia, kita harus memahami terlebih dahulu apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Ternyata, faktor utama yang mempengaruhi persebaran bioma adalah iklim yang ada pada lokasi tersebut. Oleh karena itu, kita akan coba membahas lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi iklim.
Secara umum, terdapat 10 faktor yang mempengaruhi kondisi iklim dan cuaca di suatu lokasi.
- Suhu
- Kelembaban udara
- Tekanan udara
- Angin
- Presipitasi
- Perawanan
- Kedekatan dengan badan air
- Sifat arus laut
- Topografi
- Aktivitas Manusia
Berdasarakan ilustrasi diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa suhu, kelembaban udara, tekanan udara, angin, presipitasi, per-awan-an, kedekatan dengan badan air, sifat-sifat arus laut, topografi, serta aktivitas manusia.
Kombinasi kesepuluh faktor tersebut nantinya akan menghasilkan suatu iklim tertentu di suatu wilayah. Bioma yang terbentuk di wilayah tersebut sangat tergantung dengan iklim yang terbentuk.
Stepa (Padang Rumput)
Bioma stepa atau kerap dikenal sebagai padang rumput merupakan bioma yang didominasi oleh rumput-rumput dan semak belukar. Daerah ini hampir tidak memiliki pohon-pohon besar.
Daerah stepa memiliki curah hujan yang cukup tinggi sehingga tidak dianggap sebagai gurun, namun terlalu sedikit untuk membentuk hutan. Oleh karena itu, stepa didominasi oleh flora rumput-rumputan, baik yang pendek ataupun yang tinggi.
Secara spasial, bioma stepa umumnya ditemukan di lintang tropis hingga sub-tropis. Daerah ini meliputi Eropa bagian Timur, beberapa bagian Amerika Utara, Asia Barat serta beberapa bagian Afrika.
Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh zona persebaran flora stepa.
- Berbentuk hamparan padang rumput yang diselingi oleh semak belukar
- Umumnya dapat dilihat di Eropa Timur, Amerika Utara, Asia Barat, dan sebagian benua Afrika
- Suhu yang berkisar di antara 19 – 30 celsius saat musim panas dan 12 – 20 derajat celcius saat musim dingin
- Sering terjadi suhu ekstrim, hingga 45 celsius saat musim panas dan -55 celsius saat musim dingin
- Perbedaan suhu di siang dan malam hari yang sangat tinggi
- Curah hujan yang tidak teratur, antara 250-500 mm/tahun
- Dapat ditemukan rumput-rumput tinggi (Tallgrass) yang tingginya mencapai 3-4 meter
- Umumnya memiliki tanah berjenis Chernozem yang sangat subur
Sebenarnya, jika kita perhatikan, stepa memiliki karakteristik yang cukup mirip dengan sabana. Namun, yang membedakan adalah keberadaan pohon di kedua jenis bioma ini. Pada bioma stepa, hampir tidak ada pohon, sedangkan pada sabana, ada pohon, tetapi dalam jumlah sedikit.
Flora yang Dapat Ditemukan di Daerah Stepa
Seperti yang sudah disebutkan diatas, daerah stepa didominasi oleh flora berjenis rerumputan dan semak belukar. Disini, rumput yang ada bisa jadi berupa rumput pendek (shortgrass) maupun rumput panjang (tallgrass). Rumput-rumput ini mampu bertahan hidup di daerah stepa yang memiliki curah hujan relatif rendah.
Selain itu, terdapat pula sagebrush dan flora-flora berjenis semak belukar lainnya di dalam bioma stepa. Meskipun begitu, semak belukar tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan rerumputan.
Gurun (Padang Pasir/Es)
Gurun pada dasarnya adalah sebuah wilayah yang memiliki curah hujan sangat rendah, sehingga sangat sulit bagi flora dan fauna untuk berkembang serta bertahan hidup.
Disini, hanya flora dan fauna yang memiliki ketahanan terhadap kekeringan yang bisa hidup. Oleh karena itu, tidak banyak flora ataupun fauna yang bisa hidup disini.
Minimnya flora penutup ini kerap menyebabkan permukaan di gurun mengalami pelapukan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, batuan yang tadinya memenuhi gurun kerap berubah menjadi pasir.
Berikut ini adalah ciri-ciri oleh zona persebaran flora gurun, baik yang gurun pasir maupun gurun dingin.
- Terletak di daerah tropis, subtropis, dan daerah lintang tinggi
- Memiliki curah hujan yang sangat rendah
- Tingkat evaporasi yang sangat tinggi
- Perbedaan suhu antara siang dan malam yang sangat tinggi
- Siang hari bisa mencapai 45 celsius, sedangkan malam hari bisa lebih dingin dari 0 derajat
- Umumnya, tanah yang terbentuk tandus dan tidak subur
- Ketersediaan air yang sangat rendah
Melihat kondisi alam yang ekstrim ini, maka tidak banyak vegetasi yang dapat bertahan hidup di gurun. Oleh karena itu, kalian hanya akan menemukan sedikit hewan dan tumbuhan di zona gurun.
Contoh-contoh bioma gurun yang ada antara lain adalah Prairie di Amerika, Veld di Afrika Selatan, gurun-gurun es di kutub utara/selatan, serta gurun pasir Sahara, Rub al Khali, dan Great Victoria. Ternyata, gurun terbesar di dunia adalah gurun Antarktika lho teman-teman!
Flora yang Dapat Ditemukan di Daerah Gurun
Umumnya, tumbuhan-tumbuhan yang mampu tumbuh dan berkembang di daerah gurun adalah tumbuhan tahan kering, atau xerofit. Oleh karena itu, tidak banyak flora kompleks, kebanyakan berupa rerumputan, semak, ataupun kaktus-kaktus.
Flora yang dapat kita temui disini antara lain adalah jenis-jenis kaktus seperti saguora dan cholla, lumut-lumut, serta semak belukar seperti di daerah stepa.
Selain itu, terdapat pula tumbuhan-tumbuhan yang dorman selama hampir setahun, dan hanya bertumbuh saat musim hujan. Ketika musim hujan sudah selesai, mereka akan mati lagi, tetapi mereka sudah menyebar bibit-bibit tumbuhannya lagi untuk musim hujan tahun depan.
Sabana
Sabana atau lebih sering disebut sebagai Savannah adalah sejenis padang rumput, sama seperti stepa, namun diselingi oleh pohon-pohon yang tersebar. Umumnya, pohon-pohon tersebut adalah pohon yang cukup tahan hidup di zona dengan curah hujan relatif rendah seperti palem atau akasia.
Berbeda dengan stepa yang tidak ada pohon sama sekali, di sabana terdapat beberapa pohon besar. Hal ini terjadi karena curah hujan di sabana lebih tinggi dibandingkan dengan curah hujan stepa.
Savana umumnya ditemukan di daerah tropis dan sub tropis. Contoh savanna yang cukup terkenal antara lain adalah Serengeti di Afrika, Cerrado di Brazil, Nusa Tenggara Barat di Indonesia, ataupun Great Plains di Amerika Serikat.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh zona persebaran flora Sabana
- Umumnya terdapat di daerah tropis dan sub-tropis
- Umumnya, diisi oleh tumbuhan dan hewan yang tahan kering
- Terdapat curah hujan yang relatif rendah
- Terdapat pohon-pohon, namun jarang dan saling berjarak
- Tidak terdapat banyak bulan basah
Berdasarkan ciri-ciri diatas, kita mengetahui bahwa daerah savana umumnya ditumbuhi oleh tumbuhan-tumbuhan yang tahan kering dan mampu bertahan hidup.
Flora yang Dapat Ditemukan di Daerah Sabana
Umumnya, flora yang dapat ditemukan di daerah Savana adalah tumbuhan-tumbuhan Xerofit ataupun tidak xerofit tetapi tahan terhadap kondisi kering. Oleh karena itu, disini kita kerap menemukan rerumputan dan semak-semak, persis seperti daerah stepa.
Selain itu, ada pula pohon-pohon yang tumbuh secara jarang-jarang di daerah savana. Umumnya, pohon yang tumbuh juga pohon yang relatif tahan terhadap kekeringan. Pohon-pohon tersebut antara lain adalah pohon palem, akasia, Rubbervine, dan pohon Mesquite.
Taiga
Taiga atau kerap disebut sebagai hutan boreal adalah hutan dengan suhu dingin yang terletak di daerah lintang tinggi. Hutan boreal umumnya dipenuhi oleh pohon-pohon berdaun jarum seperti pinus, spruce, ataupun larch.
Ternyata, taiga merupakan bioma darat terbesar di dunia. Bioma ini dapat kita temukan di wilayah Rusia, Kanada, Finlandia, dan sebagian wilayah Swedia serta Norwegia.
Karena terletak di lintang tinggi, bioma ini terletak pada daerah beriklim dingin atau sub-arktik. Wilayah-wilayah ini memiliki musim panas yang sangat pendek dan temperatur yang rendah.
Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh zona persebaran flora taiga atau hutan boreal.
- Didominasi oleh iklim dingin dan suhu harian yang sangat dingin
- Seringkali terdapat salju
- Suhu harian mencapai -12 celsius
- Curah hujan variatif, antara 400-750 mm/tahun
- Didominasi oleh tumbuhan berdaun jarum atau coniferous
Berdasarkan ciri-ciri diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa flora yang ada pada wilayah taiga adalah tumbuhan-tumbuhan yang tahan terhadap suhu dingin.
Selain itu, mereka juga harus mampu hidup di daerah yang tidak terlalu kaya akan air. Hal ini terjadi karena air yang turun bukan berbentuk hujan, tetapi berbentuk salju.
Flora yang Dapat Ditemukan di Daerah Taiga
Seperti yang sudah disebutkan diatas, daerah taiga memiliki banyak sekali flora. Namun, hampir semuanya merupakan flora yang sudah beradaptasi untuk hidup di daerah dingin.
Pohon yang umumnya dapat ditemukan di daerah taiga adalah pohon-pohon berdaun jarum berjenis pinus. Namun, kita juga dapat menemukan beberapa pohon lain seperti pohon maple, elm, dan pohon ek (oak).
Selain itu, ditemukan pula pohon-pohon berdaun lebar (broadleaf) seperti birch, aspen dan willow di daerah Taiga. Namun, jumlah pohon-pohon ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pohon pinus.
Selain pepohonan, kita juga dapat menemukan banyak lumut-lumut serta semak-semak dari berbagai jenis. Terdapat pula flora buah-buahan berry seperti strawberry, cranberry, dan lingonberry.
Tundra
Tundra adalah sebuah bioma yang memiliki karakteristik iklim yang sangat dingin, bersalju, serta memiliki musim panas yang sangat pendek. Pertumbuhan flora di daerah tundra terhambat oleh suhunya yang sangat dingin dan air yang berubah menjadi es.
Bioma ini terletak di lintang yang sangat tinggi, atau bahkan lintang sub-arktik dimana suhu sangat rendah dan terdapat sangat sedikit sinar matahari. Oleh karena itu, suhu di daerah ini sangat dingin dan kurang bersahabat untuk pertumbuhan tumbuhan-tumbuhan kompleks. Hal ini pula yang menyebabkan kita tidak bisa melihat adanya pohon di daerah tu
Kita dapat menemukan tundra di bagian utara benua Eropa, Greenland, Iceland, serta bagian utara benua Amerika. Uniknya, kita tidak dapat menemukan zona tundra di belahan bumi bagian selatan.
Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh zona persebaran flora tundra.
- Iklim yang sangat dingin dan bersalju
- Suhu mencapai -57 celsius saat musim dingin hingga 15 celsius saat musim panas
- Curah hujan kurang dari 250mm/tahun
- Musim panas dan siang hari yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan zona bioma lainnya
- Berada pada daerah lintang sangat tinggi (sub-arktik)
- Didominasi oleh flora berjenis lumut-lumutan serta semak belukar
Berdasarkan penjelasan diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa iklim tundra kurang bersahabat untuk flora kompleks seperti pepohonan. Jenis vegetasi yang tumbuh adalah lumut-lumut yang membentuk suatu hamparan yang luas. Hamparan ini sering disebut sebagai ”hamparan bantalan”.
Flora yang Dapat Ditemukan di Daerah Tundra
Pada daerah tundra, kita dapat menemukan banyak sekali jenis rumput dan lumut. Contohnya adalah dark red, rumput kipas, dan lain-lain. Umumnya, rerumputan ini memiliki warna-warna yang mencolok.
Pada daerah berawa, jenis vegetasi yang dapat ditemukan antara lain adalah rumput teki, rumput kapas, serta gundukan-gundukan gambut.
Pada cekungan-cekungan basah, kita dapat menemukan semak salik dan bentula. Sedangkan, pada tempat yang kering, kita dapat menemukan lumut-lumut lichens, rumput teki, ericeceae, dan beberapa tumbuhan/semak yang berdaun agak lebar.
Pada lereng-lereng tundra, kita juga dapat menemukan berbagai kerak lichens, lumut bryophyta, serta alga hydroclathrus clatratus. Secara umum, tidak ada pohon yang dapat ditemukan disini.
Hutan Gugur
Deciduous Forest atau kerap disebut sebagai hutan gugur adalah pohon-pohonnya yang menguning dan menggugurkan daunnya saat musim gugur. Hal ini berguna untuk mengurangi aktivitas fotosintesis dan evapotranspirasi di musim dingin.
Saat musim dingin, cuaca yang buruk membuat pohon sangat rentan ketika memiliki banyak daun. Keterbatasan air, keterbatasan sinar matahari, serta bobot salju yang bisa mematahkan ranting tumbuhan turut menyebabkan kesulitan bagi pertumbuhan pohon-pohon.
Umumnya, hutan gugur dapat kita temui di daerah lintang sub-tropis, dan daerah lintang tinggi. Lintang yang cukup tinggi ini membuat suhu di daerah hutan gugur cukup dingin dibandingkan dengan daerah hutan hujan.
Selain itu, karena mereka terletak di daerah lintang tinggi, bioma hutan gugur memiliki 4 musim. Pada musim gugur dan dingin, mereka kehilangan daunnya, sedangkan pada musim panas dan musim semi, mereka sama seperti hutan pada umumnya, penuh dengan daun.
Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh zona persebaran flora hutan gugur.
- Dapat ditemukan di lintang sub tropis yang memiliki 4 musim dan suhu relatif dingin. Utamanya ada di Eropa Barat, Eropa Tengah, Asia Timur, dan Amerika Utara.
- Temperatur berkisar antara 17 hingga 22 celsius.
- Curah hujan yang relatif tinggi, tetapi tidak merata dan variatif, antara 750 hingga 1000 mm/tahun
- Terbentuk di daerah yang memiliki 4 musim
- Biodiversitas tidak setinggi hutan hujan. Disini hanya terdapat sekitar 10-20 jenis tumbuhan
- Daun yang tumbuh dan berwarna hijau di musim semi dan panas, namun gugur di musim gugur dan dingin
- Didominasi oleh flora daun lebar (broadleaf)
- Tumbuhan yang tahan terhadap suhu relatif dingin
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa flora di bioma tundra beradaptasi dengan suhu yang dingin dan ketersediaan air yang tidak terlalu tinggu dengan menggugurkan daunnya.
Flora yang Dapat Ditemukan di Daerah Tundra
Pada bioma tundra, kita dapat menemukan flora pohon-pohon besar yang berdaun lebar. Pohon tersebut juga kerap menggugurkan daunnya ketika musim dingin untuk mengurangi penguapan air.
Beberapa flora yang cukup terkenal antara lain adalah pohon ek (Quercus), maple, castanea, dan basswood. Namun, masih banyak pohon-pohon lain yang ada di daerah ini yang tidak se-terkenal pohon-pohon tersebut.
Selain itu, banyak pula semak belukar dan rumput rumput berbagai jenis yang ada di daerah hutan gugur. Mereka tumbuh dibawah naungan pohon-pohon besar sebagai undercanopy.
Hutan Hujan
Hutan hujan sesuai dengan namanya, identik dengan curah hujan yang tinggi dan kelembaban udara yang sangat tinggi. Curah hujan di daerah hutan hujan mampu mencapai 4000 mm per tahun!
Curah hujan yang tinggi ini disebabkan oleh evapotranspirasi yang tinggi pula dari tumbuhan-tumbuhan di hutan hujan. Selain itu, banyak hutan hujan yang juga dipengaruhi oleh angin muson, sehingga meningkatkan curah hujan di lokasi tersebut.
Bioma ini dapat ditemukan di zona-zona lintang tropis, serta beberapa di daerah sub-tropis. Contoh yang paling terkenal adalah hutan hujan Amazon, hutan hujan di Kalimantan dan Papua, serta hutan hujan di Afrika Sub-Sahara.
Hutan hujan merupakan salah satu bioma paling kompleks di dunia. Biodiversitas dari bioma ini sangatlah tinggi, artinya, banyak sekali flora dan fauna yang tinggal disini.
Sejalan dengan biodiversitasnya yang sangat tinggi, bioma hutan hujan atau kerap dikenal sebagai rainforest juga memiliki berbagai lapisan. Ada laposan kanopi atas, understory, serta lapisan permukaan tanah. Pada tiap lapisan tersebut, terdapat berbagai macam flora dan fauna yang hidup berdampingan.
Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh zona persebaran flora hutan hujan.
- Lapisan vegetasi yang sangat tebal dan tinggi, di beberapa tempat, tingginya dapat mencapai 45 meter diatas permukaan tanah
- Terdiri dari 3 lapis vegetasi yaitu kanopi atas, lapisan bawah, serta permukaan tanah
- Memiliki curah hujan yang sangat tinggi, berkisar antara 2000 hingga 4000 mm per tahun
- Memiliki kelembaban udara yang tinggi dan evapotranspirasi yang tinggi pula
- Memiliki biodiversitas yang sangat tinggi dibandingkan dengan bioma lainnya
- Terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka serta endemik
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, kita dapat mengetahui bahwa kondisi lingkungan di hutan hujan sangatlah basah dan berair. Selain itu, hutan hujan juga memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.
Flora yang Dapat Ditemukan di Daerah Hutan Hujan
Seperti yang sudah kita bahas diatas, hutan hujan memiliki biodiversitas yang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena terdapat banyak air, sinar matahari, serta suhu yang relatif hangat. Oleh karena itu, hampir semua hewan dan tumbuhan dapat bertahan hidup.
Hutan hujan juga identik dengan pohon-pohon besar yang berkayu keras. Contohnya adalah pohon meranti, keruing, kapur, kayu besi, kayu hitam, dan kayu jati.
Selain pohon-pohon besar diatas, masih terdapat banyak sekali pohon-pohon lain, semak belukar, lumut, hingga tumbuhan berbuah lainnya. Banyak juga ditemukan tumbuhan herbal yang memiliki khasiat medis di daerah hutan hujan ini.