Memahami Past Perfect Continuos Tense

“Sebisa mungkin, jangan pernah memulai hubungan dengan orang yang belum selesai dengan masa lalunya”. Kalau kamu sering main sosial media, pasti pernah menemukan kalimat seperti ini. Bisa jadi dari temanmu, influencers, atau bahkan artis.

Ya, kalimat itu memang bisa mewakili pengalaman banyak orang yang pernah merasakan “sensasi” berhubungan dengan orang yang belum move on. Lalu, apakah kalau hubungan dengan orang sudah move on, sudah pasti berhasil? Belum tentu, tapi paling nggak kamu bukan sekadar “rebounder” dia doang.

Anyway, basa basi di atas masih ada hubungannya kok dengan pembahasan kita kali ini mengenai past perfect continuos tense. Karena tense ini membahas sesuatu yang telah selesai di masa lalu–mirip seperti orang yang sudah move one.

Past perfect continuos alias past perfect progressive, bagi sebagian orang cukup membuat pusing kepala karena cukup jarang digunakan dan didengar dalam kehidupan sehari-hari. Meski begitu, kamu tetap harus memahaminya agar bisa–minimal–menyusun kalimatnya dengan baik dan benar.

Jadi siapkan dirimu, fokuskan pikiran, dan baca artikel ini sampai habis agar kamu bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat, ya. Without further ado, let’s start with getting to know this tense. 

Pengertian Past Perfect Continuous Tense

Kamu pasti tahu bahwa tenses dalam bahasa Inggris terdiri dari tiga jenis, yaitu past tense (masa lalu), present tense (masa kini/sekarang), dan future (masa depan). Nah, menurut Mark Lester, dalam buku The Book of English Verb yang dimaksud dengan tenses adalah:

“any of nine different verb constructions that result when the three logical time divisions (present, past, and future) are integrated with the three aspect categories of verbs (simple, perfect, and progressive).” 

Mudahnya, tenses merupakan sembilan konstruksi kata kerja yang dihasilkan penggabungan tiga pembagian waktu logis (present, past, future) dengan tiga kategori aspek kata kerja (simple, perfect, progressive/continuos).

Kali ini kita akan membahas past perfect continuos tense yang masuk ke dalam kategori past, perfect, dan progressive. Dengan kata lain, tense yang menyatakan sesuatu–bisa kejadian, kegiatan, aktivitas, atau yang lainnya–di masa lalu yang punya durasi tertentu dan sudah selesai alias tidak terjadi lagi saat dibicarakan.

Jadi berbeda dengan present continuos tense, ya. Karena present continuos menyatakan sesuatu yang berlangsung di masa lalu dan masih terjadi saat dibicarakan. Biar lebih gampang, coba perhatikan kalimat ini.

“Saya pernah tinggal di Bandung selama 3 tahun, lalu pindah ke Yogyakarta untuk kuliah selama 4 tahun, kerja di Jakarta selama 2 tahun, dan berakhir di Surabaya sekarang.”

Dari kalimat ini, saya sudah pernah tinggal di Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta sebelum akhirnya pindah ke Surabaya. Masing-masing punya rentang waktunya dan frasa “berakhir di Surabaya sekarang” menunjukkan bahwa kejadian tersebut sudah selesai.

Nah, dalam past perfect continuos tense, durasi atau rentang waktu ini punya peran yang signifikan. Soalnya, tense ini memang menekankan durasi sebelum sesuatu terjadi di masa lalu.

Kalau tidak ada durasi yang disebutkan dalam kalimatnya, kebanyakan native speaker menggunakan past continuos yang menekankan kejadian yang terputus. Coba perhatikan contoh kalimat di bawah ini:

“My brother was exhausted because he was studying so hard” (Kakak saya kelelahan karena dia belajar dengan keras).

Kalimat ini menjelaskan bahwa kakak saya kelelahan karena belajar terlalu keras saat saya mengucapkan kalimat tersebut.

“My brother was exhausted because he had been studying so hard) (Kakak saya kelelahan karena dia telah belajar dengan keras).

Sementara dalam kalimat ini, saya menekankan bahwa kakak saya kelelahan setelah belajar dengan sangat keras dalam rentang waktu tertentu. Bisa jadi saat saya berbicara, kakak saya masih belajar atau baru saja selesai.

Kalau masih kurang jelas coba perhatikan ilustrasi berikut ini:

Anggaplah sekarang adalah hari Rabu. Hari Senin kemarin, kamu belajar olahraga dari jam 07.30 sampai jam 09.00. Ini berarti pada jam 08.00kamu sudah belajar selama setengah jam dan kamu masih terus belajar sampai jam 9.

Ilustrasi ini bisa diungkapkan dengan kalimat “Pada hari Senin, saya sudah (dan) sedang belajar olahraga selama setengah jam.” Nah, karena hari Senin sudah lewat, maka kegiatan belajar olahraga ini diungkapkan menggunakan past tense, tepatnya past perfect continuos: “I had been studying sport for half an hour at 08.30 on Monday”. 

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan past perfect continuos tense, sekarang mari kita lanjutkan ke pembahasan selanjutnya tentang rumus atau struktur kalimatnya. Untuk menggunakan past perfect continuos kamu bisa menggunakan rumus:

(+) Subject + had + been + Verb-ing

(-) Subject + had + not + been + Verb-ing

(?) Had + subject + been + Verb-ing ?

Kalau kamu perhatikan, ciri utama dari rumus past perfect continuos adalah menggunakan “had been” dan juga “verb-ing”. Artinya, tense ini jelas mengacu pada sesuatu yang terjadi pada masa lalu, ya. Sementara perfect tense sendiri mengacu pada sesuatu yang sudah selesai ketika sedang dibicarakan. Dan continuos tense menunjukkan kejadiannya yang sedang berlangsung..

Kesimpulannya, past perfect continuos menyatakan kejadian yang sudah selesai ketika sedang dibicarakan dan punya rentang waktunya. Mari kita coba mengubah kalimat ini menjadi past perfect continuos tense:

“Saya pernah tinggal di Bandung selama 3 tahun, lalu pindah ke Yogyakarta untuk kuliah selama 4 tahun, kerja di Jakarta selama 2 tahun, dan berakhir di Surabaya sekarang.”

Biar lebih mudah, kita ambil yang bagian “saya pernah tinggal di bandung selama 3 tahun” saja.

(+) I had been living in Bandung for 3 years.

(-) I had not been living in Bandung for 3 years.

Baca Juga :  Past Perfect Continuous Tense: Pengertian, Rumus, dan Contoh Kalimat

(?) Had I been living in Bandung for 3 years?

Dalam contoh di atas, jelas ya kalau saya pernah (sudah) tinggal di bandung dalam rentang waktu 3 tahun. Nah, penggunaan “Had been” di kalimat ini sangat penting karena jika kamu menggantinya dengan “have been” akan mengubah maknanya.

Sebab kalimat “I have been living in Bandung for 3 years” menyatakan bahwa saya sudah tinggal di Bandung selama 3 tahun dan sampai saat saya mengatakan kalimat tersebut, saya masih tinggal di Bandung.