Abrasi Adalah

Negara Indonesia selain terkenal dengan negara agraris, juga terkenal sebagai negara maritim. Wilayah Indonesia yang sebagian besar merupakan perairan menyimpan potensi alam yang mempesona, terutama pantainya yang indah dan landai. Namun semakin hari keindahan pantai semakin memudar seiring dengan terkikisnya garis pantai. Akibat tidak adanya benteng penahan terpaan gelombang laut, sedikit demi sedikit kawasan bibir pantai mulai tergerus gelombang laut. Walhasil, luas daratan pun mulai menyempit dan justru luas lautan yang semakin melebar. Semakin lama hal ini semakin meluas tanpa disadari dan mengancam pemukiman penduduk.

Pengertian-Abrasi


Dalam beberapa tahun terakhir, garis pantai di beberapa daerah di Indonesia mengalami penyempitan yang cukup memprihatinkan. Abrasi yang terjadi mampu menenggelamkan daratan antara 2 hingga 10 meter pertahunApabila hal ini tidak ditindaklanjuti secara serius, maka dikhawatirkan dalam waktu yang tidak lama beberapa pulau yang permukaannya rendah akan tenggelam. Bagaimana cara mengantisipasi persoalan yang satu ini? Inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menyusun makalah ini.


Pengertian Abrasi Menurut Para Ahli

Definisi Abrasi atau Pengertian Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh kekuatan gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Ada yang mengatakan Abrasi sebagai erosi pantai.

  • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Abrasi adalah pengikisan batuan oleh air, es, atau angin.

  • Menurut Sunarto, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Pontianak :

Abrasi adalah peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Pengikisan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami peningkatan. Naiknya permukaan air laut bisa disebabkan mencairnya es di daerah censor akibat pemanasan global.

  • Undang Undang No. 24 Tahun 2007

Abrasi merupakan suatu proses pengikisan pesisir pantai dengan di akibatkan oleh adanya gelombang dan juga arus laut merusak yang mana pemicunya berupa keseimbangan alam yang mulai terganggu.


Penyebab Abrasi

Penyebab-Abrasi

Secara umum abrasi disebabkan oleh oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Faktor-faktor alam yang dapat menyebabkan abrasi adalah:

  • Adanya arus gelombang yang terjadi akibat pasang surut air laut, sehingga lama-kelamaan mengikis tepian pantai.
  • Pemanasan global yang mengakibatkan suhu di permukaan bumi meningkat, sehingga membuat permukaan air di seluruh dunia meningkat dan kemudian merendam daerah yang permukaannya rendah.

Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan abrasi oleh manusia adalah:

  • pengambilan batu karang dan pasir di pesisir pantai sebagai bahan bangunan,
  • penebangan pohon-pohon pada hutan mangrove atau hutan pantai.

Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipengaruhi oleh factor-faktor di atas. Dari dua faktor penyebab abrasi itu, pembabatan hutan mangrove disekitar pantai merupakan penyebab yang paling utama. Sedangkan pemanasan global itu sendiri juga tidak terlepas dari ulah manusia. Seperti yang kita ketahui, pemanasan globalterjadi karena gas-gas CO2 yang berasal dari asap pabrik maupun gas buangan kendaraan bermotor menghalangi keluarnya gelombang panas dari matahari yang dipantulkan ke bumi, sehingga panas tersebut akan terperangkap di dalam atmosfer bumi


dan mengakibatkan suhu di permukaan bumi meningkat. Suhu kutub juga akan meningkat dan membuat es di kutub mencair, air lelehan es itu mengakibatkan permukaan air di seluruh dunia akan mengalami peningkatan dan akan menggerus daerah yang permukaannya rendah. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya abrasi sangat erat kaitannya dengan pancemaran lingkungan yang dilakukan oleh manusia.


Dampak Abrasi terhadap Lingkungan dan Kehidupan

Dampak-Abrasi-terhadap-Lingkungan-dan-Kehidupan

Abrasi yangterjadi tentunya berakibat negatif baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan manusia. Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi terhadap lingkungan dan kehidupan antara lain:

  • Penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di pinggir pantai
  • Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong angin kencang begitu besar.
  • Kehilangan tempat berkumpulnya ikan ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau.
  • Kerugian bagi para nelayan dan petani tambak yang menggantungkan kehidupan mereka dari pantai.
  • Berkurangnya daya tarik wisata di daerah pantai karena pesona pantai terkikis seiring dengan terkikisnya daerah pantai akibat abrasi.

Cara Penanggulangan/Pencegahan Abrasi

Cara-Penanggulangan-Pencegahan-Abrasi

Sedia payung sebelum hujan. Setidaknya pepatah ini dapat kita gunakan utuk meminimalisir terjadinya abrasi. Sebelum abrasi terjadi lebih parah, terdapat tindakan pencegahan yang mungkin dapat kita lakukan baik secara perseorangan atau berkelompok. Untuk menanggulangi atau mencegah terjadinya abrasi pantai yaitu (Ramadhan, 2013):

  1. Pelestarian terumbu karang

Terumbu karang juga dapat berfungsi mengurangi kekuatan gelombang yang sampai ke pantai. oleh karena itu perlu pelestarian terumbu karang dengan membuat peraturan untuk melindungi habitatnya. ekosistem terumbu karang, padang lamun, mangrove dan vegetasi pantai lainnya merupakan pertahanan alami yang efektif mereduksi kecepatan dan energi gelombang laut sehingga dapat mencegah terjadinya abrasi pantai. jika abrasi pantai terjadi pada pulau-pulau kecil yang berada di laut terbuka, maka proses penenggelaman pulau akan berlangsung lebih cepat.

  1. Melestarikan tanaman bakau/mangrove

Fungsi dari tanaman bakau yaitu untuk memecah gelombang yang menerjang pantai dan memperkokoh daratan pantai, selain untuk mempertahnakan pantai, mangrove juga berfungsi sebagai tempat berkembangbiakan ikan dan kepiting.

  1. Melarang penggalian pasir pantai Pasir pantai yang terus menerus diambil akan mengurangi kekuatan pantai.
  2. Sedangkan pada pantai yang telah atau akan mengalami abrasi, akan dibuatkan pemecah ombak atau talud untuk mengurangi dampak dari terjangan ombak, tindakan ini sering juga disebut tindakan pencegahan secara teknis.

Mitigasi Bencana Abrasi

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No. 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).

Membuat rencana detail tata ruang daerah pesisir adalah salah satu langkah dalam meminimalisir dampak abrasi, di daerah pesisisr pantai yang rawan abrasi sangat penting untuk mengatur penggunaan lahan. Rencana detail tata ruang ini digunakan untuk membuat zoning kawasan lindung dan budidaya. Setiap persil seharusnya ditentukan guna lahan, KDB, KLB, jumlah lantai agar pembangunan daerah pesisir dapat terarah. (Rahtama, 2014)


Dalam rencana detail ini juga berisi di mana akan dibangun pemecah gelombang dan tanggul karena pemecah gelombang ini dapat menghambat perjalanan ombak ke pantai. Ombak akan terpecah saat melewati pemecah gelombang sehingga ombak yang mencapai bibir pantai memiliki kekuatan yang lebih kecil. Selain pemecah gelombang pembangunan tanggul dari pasir di sepanjang pantai juga akan mengurangi resiko abrasi. Pembuatan tanggul ini dapat dilakukan secara swadaya oleh masyarakat sekita pantai.

Baca Juga :  Pengertian Sitoplasma, Fungsi, Struktur dan Bagian-Bagian Sitoplasma Lengkap

Tanggul dapat menahan air laut sehingga air laut tidak dapat masuk ke pemukiman penduduk dan memperkuat daya tahan pinggir pantai. Selain itu dalam rencana detail tata ruang hutan bakau seharusnya menjadi kewajiban untuk semua daerah pesisir di Indonesia. Tanaman bakau dapat mengurangi resiko abrasi dan dapat mengurangi resiko intrusi air laut. Dalam rencana detail dirumuskan pembangunan fisik dan pembangunan sosial ekonominya.


Bagaimana pembangunan sosial ekonomi penduduk pesisir akan menetukan keberhasilan pembangunan fisik daerah pesisir tersebut. Pembangunan sosial selain bertujuan membuat keadaan sosial yang lebih manusiawi juga dibutuhkan agar penduduk pesisir dapat mengelola upaya mitigasi terhadap abrasi.