Sejak Youtube dan media sosial lain menjadi bagian dari hidup manusia, banyak selebriti dan public figure yang rutin mengunggah vlog kegiatan sehari-harinya. Mulai dari artis, seleb media sosial, influencers, bahkan hingga pejabat publik.
Anyways, kalau kamu perhatikan dalam setiap vlog, si pembuatnya pasti menceritakan apa hal yang sedang dia kerjakan saat merekam video tersebut. Misalnya sedang mengunjungi teman, rumah saudara, membuat lagu, bermain musik, atau yang lainnya.
Nah, pembahasan materi Bahasa Inggris kali ini akan berhubungan dengan aktivitas yang sedang berlangsung. Yup, kita akan mengulas tentang present continuous tense yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Meski sering digunakan, namun masih banyak orang yang merasa kebingungan dengan tense ini. Nah biar kamu tak ikut merasa kebingungan, dalam artikel ini akan ada penjelasan lengkap mengenai present continuous tense, simak baik-baik, ya!
Pengertian Present Continuous Tense
Biar lebih mudah dipahami, kita akan mulai dari pengertian present continuous tense terlebih dulu. Singkatnya, present continuous tense adalah kalimat yang digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan atau aktivitas yang sedang berlangsung dan belum selesai ketika dibicarakan.
Kalau dalam bahasa Indonesia, tense ini sama dengan kalimat yang “sedang” atau “dalam proses”. Misalnya nih, sekarang kamu sedang membaca artikel ini atau dalam bahasa Inggrisnya “you are reading this article now”.
Rumus present continuous tense
Tidak bisa dimungkiri, belajar tense bahasa Inggris akan lebih mudah dengan bantuan rumus kalimatnya. Meskipun tidak menjamin kamu akan langsung bisa, ya setidaknya kamu punya sesuatu yang bisa dijadikan patokan. Sama seperti rumus tense yang lainnya, dalam present continuous tense rumusnya terdiri dari tiga jenis, yaitu kalimat positif, kalimat negatif, dan kalimat tanya.
-
Kalimat positif
Dalam kalimat positif, subjek yang digunakan biasanya merupakan kata ganti orang (pronoun) atau kata benda (noun). Pronoun, menurut sudut pandangnya dibedakan lagi menjadi tiga macam, yaitu first person (I dan we), second person (you), dan third person (he/she/it/they).
Sementara berdasarkan jumlahnya dibagi jadi dua, yakni tunggal (singular) dan jamak (plural). Subjek I dan we dalam first person adalah bentuk plural, kemudian he/she/it adalah singular.
Dalam second person, you merupakan bentuk singular dan plural atau dalam bahasa Indonesia diartikan dengan “kami” dan “kalian”.Lalu untuk to be-nya disesuaikan dengan konteks. Supaya lebih mudah dipahami, berikut ringkasannya:
Subject | to be | Pronouns |
I | am | first person (singular) |
We | are | first person (plural) |
You | Second person (singular) | |
You | Second person (plural) | |
They | Third person (plural) | |
Plural object | Plural object | |
She | is | Third person (singular) |
He | ||
It | ||
Singular object | Singular object |
Setelah memahami setiap subject yang digunakan dalam kalimat positif, kamu bisa langsung menambahkan kata kerja dan objeknya untuk membuat sebuah kalimat. Misalnya seperti ini:
Andi is reading a mystery novel (Andi sedang membaca novel misteri)
Ijat is singing with his father (Ijat sedang bernyanyi bersama ayahnya)
Dari kalimat di atas bisa dilihat bahwa rumus kalimat positif present continuous tense adalah subject + to be + Verb-ing + object.
-
Kalimat negatif
Seperti namanya, kalimat negatif mempunyai ciri khusus yaitu terdapat kata “not” di dalamnya. Letaknya antara to be dan verb-ing. Jadi rumus kalimat negatif present continuous tense adalah Subject + to be + not + Verb-ing + object.
Subject dalam kalimat negatif sama seperti subject dalam kalimat positif, jadi mudahnya kamu hanya perlu menambahkan “not” setelah to be-nya. Supaya lebih jelas, perhatikan contoh kalimat berikut ini:
Andi is not reading a mystery novel (Andi tidak sedang membaca novel misteri)
Ijat is not singing with his father (Ijat tidak sedang bernyanyi bersama ayahnya)
-
Kalimat tanya
Kalimat tanya atau kalimat interogatif dalam bahasa Inggris terbagi menjadi dua macam, pertama yes/no question dan satu lagi WH question. Masing-masing punya rumusnya tersendiri.
-
Yes/no question
Jenis pertanyaan yes/no question memiliki jawaban yang cenderung singkat, untuk membuat kalimatnya kamu bisa langsung memulai dengan menuliskan to be (am/are/is). Setelah itu lanjutkan dengan subject, kemudian Verb-ing. Jadi rumusnya adalah: am/are/is + subject + verb-Ing + object.
Is Andi reading a mystery novel? (apakah Andi sedang membaca novel misteri?)
Is Ijat singing with his father (Apakah Ijat sedang bernyanyi bersama ayahnya?)
-
WH Question
Mungkin kamu sudah familiar dengan jenis kalimat tanya yang satu ini, sebab sering digunakan juga dalam bahasa Indonesia. Yup, jenis kalimat tanya ini menggunakan kata “what, who, where, why, when, dan how” di awal.
Setelah itu tambahkan subject, lalu Verb-ing dan object. Dengan catatan object atau pelengkap dalam kalimat tanya sifatnya opsional, jadi bisa ada atau tidak. Artinya rumus kalimat tanya adalah WH question + to be + Subject + Verb-ing + Object + ?
Jika dimasukkan ke dalam contoh kalimat yang tadi, maka akan menjadi seperti ini:
What is Andi reading now? (Apa yang sedang Andi baca sekarang?)
Why is Ijat singing with his father? (Mengapa Ijat sedang bernyanyi bersama ayahnya?)
Kata keterangan waktu (Adverb of time) yang digunakan dalam present continuous tense
Dalam setiap tenses ada kata keterangan waktu yang digunakan untuk menunjukkan kapan kejadian atau peristiwa yang dibicarakan terjadi. Nah, kata keterangan waktu pada present continuous adalah:
- Now (sekarang)
- Today (hari ini)
- At the moment (saat ini)
- At present (sekarang)
Kata kerja (Verb) yang digunakan dalam present continuous tense
Saat mempelajari present continuous tense, ada beberapa aturan yang berkaitan dengan penggunaan kata kerja (Verb)-nya. Aturan utamanya adalah kamu harus menggunakan dynamic verb. Dynamic verb sendiri merupakan kata kerja yang menunjukkan sebuah proses maupun aksi.
Artinya, kamu tidak boleh menggunakan kata kerja yang menunjukkan pendapat, perasaan, pemikiran. emosi, ukuran, persepsi indera, dan juga kepemilikan. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama stative verb.
Stative verb | Contoh |
Perasaan | Like, dislike, refuse, want, dan sebagainya. |
Persepsi indera | Hear, notice, dan sebagainya |
Pemikiran | Forget, expect, believe, know, dan yang lainnya |
Kepemilikan | Owe, belong to, own |
Beberapa contoh stative verb yang lain diantaranya adalah:
- Exist
- Love
- Sound
- See
- Have
- Posses
- Think
- Belong
- Need
- Prefer
- Understand
- Remember
Untuk kata kerja seperti listen, look (at), gaze, stare, observe, dan watch yang menggambarkan persepsi indera tidak termasuk ke dalam stative verb. Ini berarti kamu bisa menggunakan kata kerja ini dalam present continuous. Misalnya: “Ari is listening to a podcast with earphones so nobody else hears it.” (Ari sedang mendengarkan sebuah podcast menggunakan penyuara telinga sehingga orang lain tidak bisa ikut mendengarkan).
Pengecualian lainnya juga berlaku untuk beberapa kata kerja yang menunjukkan emosi, seperti admire, appreciate, care for, long for, mind, value, enjoy, dan hate. Misalnya “Isa is enjoying his holiday with his family”. Aturan yang lainnya berkaitan dengan penambahan akhiran -ing pada kata kerja dasar. Sebab pada umumnya, present continuous dibentuk dengan bentuk verb ini, misalnya seperti “bring” diubah menjadi “bringing”.
Nah, meskipun Verb-ing cukup sering ditemukan pada kehidupan sehari-hari, namun kamu mungkin keliru saat menggunakannya dalam tense yang satu ini. Maka dari itu, kamu harus memahami beberapa aturan yang berkaitan dengan hal ini.
- Kata kerja yang berakhiran huruf mati dan memiliki satu suku kata yang diawali oleh sebuah huruf hidup, maka huruf terakhirnya harus digandakan lalu tambahkan akhiran -ing. Misalnya kata “beg” ditulis menjadi “begging”.
- Kata kerja yang berakhiran huruf mati serta memiliki dua suku kata dengan penekanan pada suku kata yang terakhir dan didahului oleh huruf hidup, maka akhirannya digandakan lalu ditambahkan -ing.
- Kata kerja dengan huruf terakhir “i” serta diawali oleh huruf hidup maka “i” nya digandakan, kemudian tambahkan -ing di akhirnya. Contoh kata “kidnap” ditulis menjadi “kidnapping”.
- Kata kerja yang berakhiran huruf “l” bisa langsung ditambahkan -ing di akhirnya. Seperti kata “bewail” ditulis menjadi “bewailing”
- Kata kerja yang berakhiran huruf “e” dan didahului oleh huruf mati, huruf “e”-nya harus dihilangkan kemudian ditambah akhiran -ing. Seperti kata “advance” yang menjadi “advancing”
- Namun jika kata kerja yang berakhiran “e” didahului oleh huruf “e” juga, maka bisa langsung ditambahkan -ing. Contoh kata “free” menjadi “freeing”.
- Lalu jika kata kerja yang berakhiran “e”-nya didahului oleh huruf “i” maka keduanya diubah menjadi huruf hidup. Misalnya kata “lie” diubah menjadi “lying”.
- Kata kerja yang berakhiran huruf “y” bisa langsung ditambahkan dengan akhiran -ing. Misalnya seperti kata “carry” diubah menjadi “carrying”.