Penggunaan Sistem Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari

Pemahaman mengenai berbagai tipe koloid sangat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sistem koloid dapat diterapkan dalam bidang industri, makanan, farmasi, dan kosmetik.

macam koloid 222

Bidang Industri

Sistem koloid digunakan di bidang industri di antaranya daiam industri karet, cat, gula, pengambilan endapan pengotor udara, dan penjernihan air.

1. Karet

Contoh koloid yang digunakan di bidang industri adalah getah karet. Getah karet merupakan koloid tipe sol, yaitu dispersi koloid fase padat daiam cairan. Partikel karet alam terdispersi sebagai partikel koloid daiam sol getah karet. Karet alam dengan rumus kimia (C5H8)x merupakan zat padat dengan mOlekul raksasa. Karet alam dianggap sebagai polimer dari C5H8 (isoprena) yang saling berikatan membentuk rantai atom C yang sangat panjang melalui reaksi adisi.

2. Cat

Cat merupakan koloid tipe sol cair. Dalam pembuatan cat, partikel-partikel padat didispersikan daiam suatu pelarut berwujud cair. Partikel-partikel ini berupa zat warna, oksida logam, bahan penstabil, bahan pengawet, zat pencemerlang, dan zat pereduksi yang dihaluskan hingga berukuran partikel koloid. Agar kestabilan cat tetap terjaga dan bahan-bahan yang didispersikan tidak menggumpal atau mengendap, ke daiam cat ditambahkan emulgator. Jenis emulgator ini tergantung dari jenis medium pendispersinya. Apabila medium pendispersinya berupa senyawa polar, misal air dan alkohol, emulgatomya harus dapat larut daiam pelarut polar. Sebaiiknya, jika medium pendispersinya bersifat nonpolar seperti minyak, emulgatomya harus dapat larut daiam pelarut nonpolar.

3. Pemutihan Gula

Gula tebu yang masih berwarna dapat diputih- kan. Gula dilarutkan ke dalam air dan dialirkan meialui sistem koloid tanah diatome atau karbon. Partikel koloid tersebut akan mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula menjadi berwarna putih.

4. Pengambilan Endapan Pengotor

Gas atau udara yang dilepaskan dari suatu proses industri mengandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid yang bermuatan. Pengotor ini dapat dipisahkan dengan cara menarik partikel-partikel koloid menggunakan alat pengendap elektrostatik (pengendap Cottrell). Alat ini memiliki pelat logam yang bermuatan berlawanan dengan partikel-partikel koloid.

5. Pewarnaan Kain

Kain menjadi berwarna karena terlebih dahulu diwarnai dengan zat-zat pewarna dengan cara pencelupan. Kualitas kain yang dicelup bergantung pada daya serap kain terhadap zat pewarna.Untuk itu, kain yang akan dicelup terlebih dahulu dicampurkan dengan garam AI2(S04)3. Ketika dicelupkan ke dalam iarutan zat pewarna, akan dihasilkan koloid AI(OH)3 sehingga kain akan lebih mudah menyerap wama.

6. Penjernihan Air

Air dari PDAM mengandung partikel-partikel koloid yang bermuatan negatif. Partikel koloid tersebut dapat dipisahkan dengan penambahan tawas. Ion Al3+ dari tawas akan terhidrolisis membentuk partikel koioid AI(OH)3 yang bermuatan positif meialui reaksi berikut.

Al3+ + 3H20 → AI(OH)3 + 3H+

Senyawa AI(ON3) akan menetralkan muatan negatif dari partikel koloid dalam air keran dan menggumpalkannya. Dengan demikian, partikel tersebut akan mengendap bersama tawas karena pengaruh gravitasi.

Bidang Makanan

Susu dan santan merupakan sistem koloid di bidang makanan. Susu dan santan termasuk emulsi lemak dalam air. Emulsi biasanya distabilkan oleh emulgator, contoh kasein dalam susu. Kasein terdiri atas berbagai macam protein yang mengandung fosfor. Kasein berfungsi menstabilkan dispersi lemak dalam air. Lemak tidak dapat terdispersi saat susu menjadi basi. Ini disebabkan oleh adanya bakteri yang merusak protein (kasein) dalam susu. Akibatnya, lemak menggumpal dan terpisah dari medium pendispersinya yaitu air.

Bidang Farmasi

Di bidang farmasi, prinsip koloid diterapkan saat mengobati sakit perut akibat bakteri patogen dengan norit. Sakit perut dapat terjadi jika terdapat gas yang terjebak dalam pencernaan. Sakit perut juga dapat disebabkan oleh bakteri dalam perut yang menghasilkan zat racun. Norit yang terbuat dari karbon aktif akan membentuk sistem koloid di dalam pencernaan. Koloid yang terbentuk akan mengadsorpsi gas atau zat racun sehingga konsentraSinya berkurang.

Bidang Kosmetik

Bahan-bahan kosmetik hampir 90% dibuat dalam bentuk koloid. Bahan berbentuk koloid mempunyai beberapa kelebihan seperti berikut.

  • Mudah dibersihkan.
  • Tidak merusak kulit dan rambut.
  • Mengandung dua jenis bahan yang tidak saling melarutkan.
  • Mudah menyerap berbagai bahan yang berfungsi sebagai pewangi, pelembut, dan pewarna.

Beberapa tipe koloid yang digunakan dalam kosmetik sebagai berikut.

  • Sol padat, contoh lipstik dan pensil alis.
  • Sol, contoh cat kuku, masker, dan maskara.
  • Emulsi, contoh pembersih muka.
  • Aerosol, contoh hair spray, parfum semprot, dan penyegar mulut bentuk semprot.
  • Buih, contoh sabun cukur.
  • Gel, contoh minyak rambut (Jelly) dan deodoran.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Penggunaan Sistem Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

Baca Juga :  Definisi dan Contoh Senyawa Terner